PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Kata kunci: metode DoE, ACI

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1.2. TUJUAN PENELITIAN

USE OF CLAY EX. BENGALON AS AGGREGATE MADE AND SAND EX. MUARA BADAK IN MIXED CONCRETE METHOD STANDART NATIONAL INDONESIAN

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM PERANCANGAN CAMPURAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

PERBANDINGAN JOB MIX DESIGN BETON ANTARA METODE DoE DAN ACI. Arifal Hidayat

PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250 (STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH CAMPURAN LIMBAH KULIT KERANG TERHADAP MUTU KUAT TEKAN BETON f c = 25 MPa DAN KETAHANANNYA TERHADAP REMBESAN AIR LAUT

STUDI PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN METODE SNI DAN METODE MAXIMUM DENSITY

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PENGARUH METODE TWO-STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA)

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

ANALISIS KUAT TEKAN BETON CAMPURAN PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR BETON MUTU SEDANG

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

PEMANFAATAN PECAHAN KACA (BELING) SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BESAR BUTIR MAKSIMUM AGREGAT TERHADAP MUTU BETON NORMAL EFFECT OF MAXIMUM GRAIN LARGE OF AGGREGATES TO NORMAL CONCRETE QUALITY

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PERBANDINGAN KUAT TEKAN ANTARA BETON DENGAN PERAWATAN PADA ELEVATED TEMPERATURE & PERAWATAN DENGAN CARA PERENDAMAN SERTA TANPA PERAWATAN

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

Viscocrete Kadar 0 %

PERILAKU MEKANIK BETON BERONGGA MENGGUNAKAN AIR LAUT

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DARI MERAK DAN AGREGAT KASAR DARI BATU GADUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU NORMAL

PENGARUH PEMAKAIAN LIMBAH GENTENG BETON TERHADAP MUTU BETON SEDANG. Warsiti

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Beton merupakan unsur yang sangat penting dan paling dominan sebagai

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

Laporan Tugas Akhir M.Faiz Wirawan / Ferdia Chandra BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PASIR BATU BREKSI SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DITINJAU DARI KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON NON AGREGAT KASAR SEMEN PCC DENGAN SIKAMENT LN

PENGGUNAAN DEBU GRANIT SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA BETON MUTU TINGGI

ANALISA KAJIAN TEGANGAN BETON DENGAN CAMPURAN SERAT AMPAS TEBU (BAGGASE) ABSTRAK

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-300)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I 1

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

BAB V HASIL PEMBAHASAN

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

PENGARUH PANAS PEMBAKARAN PADA BETON TERHADAP PERUBAHAN NILAI KUAT TEKAN ( INFLUENCE ON THE COMBUSTION HEAT TO CHANGE THE VALUE OF CONCRETE STRENGTH )

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN) Rahmat Taufik, Jurusan Teknik Sipil STTH Medan, Jl H.M Jhoni No. 70 Medan, Indonesia taufikrahmat68@gmail.com Abstrak Semakin banyak pembangunan, maka akan semakin banyak kebutuhan akan penggunaan beton. Untuk itu diharapkan terciptanya beton yang kuat dan ekonomis, sehingga perlu dicari alternatif bahan tambahan pada campuran beton. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan beton daur ulang pada campuran beton K175 terhadap kuat tekan beton, mengetahui nilai kuat tekan maksimum dengan penambahan beram pada campuran beton. Sehingga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna memperoleh kuat tekan beton yang maksimal dengan harga yang ekonomis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Tata Cara Pembuatan Beton Mutu Normal (SK. SNI T 15 1990 0) dari Departemen Pekerjaan Umum. Campuran beton dengan beton daur ulang dengan kadar 25%, 50%, 75 dan 100% dari berat agregat kasar yang digunakan. Sistem perawatan yang digunakan adalah perawatan dengan perendaman air tawar selama 28 hari. Data diperoleh dengan memeriksa material kemudian di design dengan SK. SNI. T15199003. Kata Kunci: beton daur ulang, kuat tekan beton. Abstract The much more of development, so needed for the use of concrete. It is expected to create a strong and economical concrete, so it is necessary to find an alternative additive in the concrete mix. The purpose of this study was to determine the effect of recycled concrete in the concrete mix K175 to concrete compressive strength, knowing the value of the maximum compressive strength with the addition of burr in the concrete mix. So the results of this study can be used by people in order to obtain the maximum compressive strength of concrete at an economical price. The method that we use in this study is the Procedure for Making Concrete Quality Normal (SK. SNI T 15 19900) of the Department of Pekerjaan Umum. Mix concrete with recycled concrete with levels of 25%, 50%, 75 and 100% of the weight of coarse aggregate used. Curing system that is used is treatment with fresh water immersion for 28 days. Data obtained by examining the material later in design with SK. SNI. T15199003. Keywords: recycled concrete, compressive strength of concrete. Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

Latar Belakang 1. PENDAHULUAN Dalam dunia kontruksi, perencanaan anggaran biaya memang sangat signifikan dengan type bangunan dan pemilihan bahan yang akan digunakan, dengan adanya beberapa pemanfaatan sisa limbah dari beberapa macam aktifitas sebaiknya bisa menjadi alternatif untuk meminimalkan biaya kontruksi menjadi lebih murah namun tetap kuat dan aman. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam beberapa penelitian, kontribusi industri konstruksi terhadap timbunan sampah di daerah perkotaan cenderung meningkat. Diperkirakan bahwa 15% hingga 30% limbah padat yang dibuang ke landfill merupakan limbah konstruksi (Bossink & Brouwer 1996:vol 122). Oleh karena itu pemanfaatan sisa pembobokan beton lama menjadi agregat pada campuran beton K 175 diharapkan dapat menjadi alternatif untuk campuran beton hingga dapat meminimalisir penggaunaan kerikil alami sehingga lebih efisien dan murah. Maksud Dan Tujuan Dalam penulisan skripsi ini, memiliki maksud dan tujuan yang sangat penting untuk pemanfaatan kembali sisa pembngkaran beton lama dalam campuran beton K 175. Penelitian ini bermaksud untuk : 1. Mengetahui konsterasi campuran beton daur ulang terbaik untuk campuran beton K 175; 2. Secarah praktik, penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan hasil yang nyata terhadap peningkatan berupa perbaikan karakteristik beton; 3. Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan di lapangan untuk menciptakan kontruksi beton yang murah dan aman. Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu berapakah konsentrasi campuran beton daur ulang yang tepat untuk campuran beton K 175 Batasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian dan untuk menghasilkan uraian yang sistematis diperlukan pembatasan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini yaitu : 1. Agregat beton pecah diambil dari sisa beton uji di lab beton SSTH di Jl. HM. Jhoni Medan, dengan syarat lolos ayakan 1 dan tertahan di ½ 2. Pengujian terhadap kuat tekan beton dilakukan dengan cara penimbangan berat beton atau benda uji setelah perendaman selama 28 hari dengan ketentuan mutu beton yang digunakan setiap benda uji dengan kuat tekan rencana yaitu f c 17.5 Mpa. 3 Penelitian menggunakan benda uji yang berupa kubus dengan ukuran; 150x150x150 mm dengan jumlah 24 sampel. 4. Metode penelitian yang digunakan untuk pemeriksaan dasar Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2

dengan ASTM sedangkan Mix Design dipakai SNI. Sistem Pengumpulan Data a. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil perhitungan di laboratorium seperti : penyerapan Mix design ( Perbandingan bahan campuran beton ) Segar b. Data sekunder Slump Beton Data sekunder adalah datadata yang diperoleh dari sumber data teknis seperti SNI 032002 ( Standar Nasional Indonesia ), PBI ( Peraturan Beton Indonesia 1971), ASTM, Internet (webside), serta bukubuku atau literature sebagai penunjang guna untuk memperkuat suatu penelitian yang dilakukan. Bahan yang digunakan adalah agregat halus yaitu pasir alam, agregat kasar yaitu batu pecah, limbah beton dari sisa demolisi, semen dan air yang digunakan dari air PDAM. 2. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil STTH Medan yang dilaksanakan dari Juli 2014 sampai Agustus 2014, dan sewaktu pengujian kuat tekan beton dilaksanakan di Lab Politeknik Negeri Medan tgl. 15 Agustus 2014. Bahan Yang Digunakan Bahanbahan yang digunakan selama proses penelitian antara lain sebagai berikut : 1. Semen Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen Porrtland produksi Semen Padang Tipe I 2. Agregat halus Agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir Binjai. 3. Agregat kasar Agregat kasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerikil tidak pecah Binjai. 4. Air Air yang digunakan adalah air pada Laboratorium Beton Program Studi Teknik Sipil 5. Beton Daur Ulang/Beton Pecah Beton pecah diambil dari pemecahan sample beton di Lab Beton STTH Medan. Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3

Alat Yang Digunakan Alatalat yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain : 1. Alatalat pendukung pengujian material 2. Timbangan 3. Alat pengaduk beton 4. Cetakan benda uji berbentuk kubus uk. 150x150x150 5. Benda uji kuat tekan beton dengan kapasitas 1500 KN diperlihatkan pada gambar daftar lampiran. 3. ANALISA HASIL PENGUJIAN Data Hasil Material Analisa Pemeriksaan Agregat Halus Dan Agregat Kasar Dalam pemeriksaan material harus dipersiapkan sedemikian rupa mulai dari pengadaan material, pengovenan dan penrendaman material. Pemeriksaan Agregat Halus Dan Agregat Kasar Persiapan Pengecoran Setelah seluruh material sampai dilokasi penelitian, maka material dipisahkan menurut jenisnya untuk mempermudah dalam tahapantahapan penelitian yang akan dilaksanakan nantinya dan juga agar material tidak tercampur dengan bahanbahan yang lain sehingga mempengaruhi kualitas material. Untuk jumlah sample pengecoran yang dimaksud tertera dalam tabel komposisi jumlah benda uji dibawah ini: Dari hasil analisa pemeriksaan material tersebut diatas, maka agregat halus dan agregat kasar tersebut sudah layak untuk dilakukan pengecoran. Analisa Pemeriksaan Nilai Slump Dalam setiap pengecoran dilakukan percobaan nilai slump, nilai slump diukur berdasarkan tinggi rendahnya permukaan sampel pada kerucut slump. Nilai slump tertera dalam table 4.2 berikut ini : Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 4

Nilai Slump Pada Saat Pengecoran datadata untuk persentasi kenaikan kuat tekan beton dapat dihitung dengan cara dibawah ini: % peningkatan/penurunan x 100% 1. % peningkatan/penurunan (25 % ) Dari hasil percobaan nilai slump diatas telah dapat diterima menurut toleransi 75150 cm (aturan PBI 71) x 100% 35.84 % 3. %peningkatan/penurunan (75%) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kuat Tekan Beton Terhadap Beton Daur Ulang Kuat Tekan (Kg/cm2 x 100% 30.2 % 2. % peningkatan/penurunan (50 %) Kuat Tekan Beton Karakteristik (Kg/cm2) 25; 190,752 89 x100% 33.08 % 4. %peningkatan/penurunan(100%) 75; 182,940 11 50; 175,405 32 100; 169,244 Persentase Beton Daur Ulang 44 Dari hasil data kuat tekan karakteristik beton untuk setiap variable campuran, maka dapat ditentukan persentasi kenaikan dan penurunan kuat tekan beton menggunakan bahan tambah beton pecah dibandingakan kuat tekan beton normal. Adapun analisa x 100% 38.09 % Dari perhitunagan dia atas, didapatkan hasil bahwa penambahan beton pecah pada kadar tertentu dapat menurunkan kuat tekan karakteristik beton Pada penambahan 25 % beram dapat menurunkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 30.2 % dan pada penambahan 50% beton pecah dapat menurunkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 35.84 %. Dan begitu seterusnya sampai kadar 100%, maka kuat tekan betob daur ulang akan terus menurun dari kuat tekan karakteristik beton normal. Kuat Tekan Beton Terhadap Penambahan Beton Daur Ulang Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 5

kuat tekan beton minimum sebesar 190.75 Kg/cm 2. 4. Pada aplikasi di lapangan, untuk beton mutu sedang dapat digunakan beton daur ulang, dengan catatan menurunkan kadar kuat tekan rencana sebesar 30.2% untuk 25% kadar campuran beton daur ulang. Dari persamaan regresai kurva linear diperoleh y 0.228x + 193.8 Dengan kuat tekan sebagai variable terikat y dan kadar penambahan beton pecah sebagai variable bebas x, sehingga didapat harga x 25. Dengan memasukkan harga x yaitu kadar penambahan beton pecah optimum pada persamaan regresi kurva linear akan diperoleh y 190.75 kg/cm 2 sebagai kuat tekan beton yang maksimum. 5. Contoh aplikasinya pada bangunan yaitu pada bangunan sederhana (bukan bangunan umum) maksimal 2 tingkat, dengan wilayah zona gempa zone 3. Kesimpulan 5. KESIMPULAN 1. Pada penambahan beton daur ulang 25%, 50%, 75%, 100% mencapai kuat tekan karakteristik sebesar 190.75 Kg/cm 2, 175.40 Kg/cm 2, 172.94 Kg/cm 2, 169.24 Kg/cm 2. 2. Penggunaan beton daur ulang 25%, 50%, 75%, 100% dapat menurunkan kuat tekan beton sebesat 30.2%, 35.84%, 33.08%, 38.09%. 3. Penggunaan beton daur ulang sebesat 25% dapat menurunkan Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 6

6. DAFTAR PUSTAKA 1. Mulyono, Tri.2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jakarta: Erlangga P.E.D.C. 1983. Teknologi Bahan II & III.Bandung: P.E.D.C 2. Kusumadi, Drs. 2007. Panduan Praktikum Pengujian Bahan I. Medan: Politeknik Negeri 3. Sugiri, Saptahari. 2002. Teknologi Beton:Bahanbahan Campuran Beton Pengecoran dan Perawatan Beton Sifatsifat Mekanik dan Fisik Beton. Bandung: Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. 4. Hardjasaputra, Harianto & Ciputera,Andri.2007.Penggunaan Limbah Beton Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Beton Baru.Seminar Nasional. Bandung: Sustainability dalam Bidang Material, Rekayasa dan Konstruksi Beton. 5. Standard Nasional Indonesia (SNI) No. 03 Tahun 2002 6. Peratutan Beton Indonesia (PBI) Tahun 1971 7. American Concrete Institute (ACI 31889, 1990:11) 8. Laboratorium Struktur dan Bahan.... Biltek Vol. 4, No. 023 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 7