BAB I PENDAHULUAN. seperti: kreditur, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Informasi laba

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian. informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi.

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dipercayakan kepada manajemen. Pengguna ingin menilai apa

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB I PENDAHULUAN. (2001), Rahmawati, dkk., (2007) dan Nasution dan Setiawan (2007). Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat kinerja dari suatu perusahaan. Informasi laba yang diberikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manajemen laba merupakan permasalahan serius yang dihadapi praktisi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi saat ini negara-negara berkembang dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. seolah telah menjadi budaya perusahaan (corporate culture) yang dipraktikan semua UKDW

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada para. investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak pengelola dan konsumennya. Fact Book Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

BAB I PENDAHULUAN. modalnya. Namun adanya praktik manajemen laba pada laporan keuangan. emiten dapat menurunkan kembali kepercayaan investor.

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan tersebut. Tujuan dari berdirinya suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. SFAC (Statement of Accounting Concepts) No.1 menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Efek atau pasar modal itu sendiri memiliki manfaat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban bagi pengurus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia sangat pesat saat ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. kantor akuntan publik juga untuk menjamin informasi yang diberikan. pihak pengguna laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. transaksi saham yang fair. Transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi manajeman meningkatkan nilai perusahaan sangatlah penting karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB I PENDAHULUAN. antara pemilik perusahaan (principal), manajemen (agent), dan karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. kasus aktivitas rekayasa manajerial ini terbukti telah mengakibatkan hancurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memulai usahanya. Salah satunya perusahaan yang. bergerak di bidang manufaktur yang kian semakin pesat dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2013)

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Menurut PSAK No. 1

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan entitas. Laporan keuangan menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer suatu perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk berkomunikasi dengan pemegang saham perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi pemegang saham untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain, yaitu sebagai laporan kepada pihak eksternal seperti: kreditur, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Informasi laba membantu pemilik perusahaan dan pihak eksternal dalam mengestimasikan kekuatan laba untuk dapat memprediksi risiko dalam investasi dan kredit. Laba juga digunakan sebagai dasar memberikan bonus kepada manajer, serta laba yang digunakan sebagai kriteria penilaian kinerja perusahaan. Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang riil, namun disisi lain penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba. 1

2 Jika pada suatu kondisi dimana pihak manajemen ternyata tidak berhasil mencapai target laba yang ditentukan, maka manajemen akan memanfaatkan fleksibilitas yang diperbolehkan oleh standar akuntansi dalam menyusun laporan keuangan untuk memodifikasi laba yang dilaporkan. Manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan nilai atau keuntungan maksimal bagi perusahaan sehingga manajemen cenderung memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memberikan informasi laba lebih baik. Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan selama beberapa dekade terakhir ini adalah manajemen laba. Alasannya, pertama, manajemen laba seolah-olah telah menjadi budaya perusahaan (corporate culture) yang dipraktikkan semua perusahaan di dunia. Sebab aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis yang belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di negara yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti halnya Amerika Serikat. Kedua, sebab dan akibat yang ditimbulkan aktivitas rekayasa manajerial ini tidak hanya menghancurkan tatanan ekonomi, namun juga tatanan etika dan moral. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika publik mempertanyakan etika, moral, dan tanggung jawab pelaku bisnis yang seharusnya menciptakan kehidupan bisnis yang bersih dan sehat. Bahkan, di beberapa negara, public

3 juga mempertanyakan dan meragukan integritas dan kredibilitas para akuntan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendeteksi manajemen laba dan regulator yang seharusnya mempersiapkan regulasi yang memadai untuk menciptakan kehidupan bisnis yang bersih dan sehat. Ini sebabnya mengapa publik meragukan informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Informasi yang seharusnya menjadi sumber utama untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya kehilangan makna dan fungsi karena penyimpangan ini. Laporan keuangan tidak lagi mampu menjalankan fungsinya untuk menginformasikan apa yang sesungguhnya telah dilakukan dan dialami perusahaan selama satu periode. Selain itu, publik juga meragukan orang yang menyusun dan memeriksa laporan keuangan, mempertanyakan dan meragukan kelayakan standar akuntansi dan pemeriksaan yang selama ini dipakai secara luas oleh dunia usaha. Apalagi jika mengingat manajemen laba tidak hanya mempengaruhi perekonomian nasional namun juga perekonomian internasional. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan

4 informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information asymetric). Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam menguasai informasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang saham). Adanya asimetri informasi memungkinkan manajemen untuk melakukan manajemen laba. Manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pengungkapan informasi tambahan dalam laporan keuangan namun peningkatan pengungkapan laporan keuangan akan mengurangi asimetri informasi sehingga peluang manajemen untuk melakukan manajemen laba semakin kecil. Mc Nichols (2000) menyebutkan bahwa besarnya discretionary accrual terkait dengan growth perusahaan, karena variabel growth harus dimasukan ke dalam model yang menggunakan discretionary accrual. Hal ini disebabkan perusahaan pada umumnya ingin memperlihatkan growth yang konstan sehingga akan memberikan motivasi untuk melakukan income-increasing earnings management. Growth diukur dengan sales growth. Hasil penelitian sebelumnya oleh Sylvia Veronica dan Yanivi Bachtiar (2003) bahwa manajemen laba dan tingkat pengungkapan laporan keuangan memiliki hubungan yang negatif. Namun terdapat kemungkinan sebaliknya, jika manajemen laba dilakukan untuk tujuan mengkomunikasikan informasi

5 dan meningkatkan nilai perusahaan, maka seharusnya hubungan yang terjadi adalah positif. Hasil penelitian oleh Julia Halim (2005) faktor Leverage berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Julia Halim juga meneliti pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba dan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Hasilnya berpengaruh signifikan. Koefisien positif menunjukan semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar pula kesempatan menajer untuk melakukan manajemen laba. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Mc Nichols (2000), Sylvia Veronica dan Yanivi Bachtiar (2003), Julia Halim (2005). Adapun judul penelitian ini adalah PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN, FAKTOR LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN GROWTH TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010.

6 B. Identifikasi dan pembatasan masalah 1. Identifikasi Masalah Manajemen laba seolah-olah telah menjadi budaya perusahaan yang dipraktikkan semua perusahaan di dunia. Sebab aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis yang belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di negara yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti halnya Amerika Serikat. Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. 2. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan penulis maka penulis akan membatasi permasalahan yang akan diteliti dengan maksud mempermudah dalam penyusunan skripsi ini dan agar pembahasan yang dilakukan dalam skripsi ini tidak terlalu luas. Objek penelitian yang akan dibahas hanya pada : a. Data-data keuangan periode tahun 2008 sampai dengan 2010. b. Perusahaan food & beverages yang terdaftar di BEI periode 2008-2010. d. Laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah dan di audit.

7 C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dikemukakan dalam latar belakang penelitian ini adalah : 1. Apakah kualitas tingkat pengungkapan laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba? 2. Apakah faktor leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba? 4. Apakah growth berpengaruh positif terhadap manajemen laba? 5. Apakah kualitas tingkat pengungkapan laporan keuangan, faktor leverage, ukuran perusahaan, dan growth mempunyai pengaruh secara simultan terhadap manajemen laba?

8 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas tingkat pengungkapan laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan manajer melakukan manajemen laba. 2. Untuk mengetahui faktor leverage berpengaruh positif terhadap kemungkinan manajer melakukan manajemen laba. 3. Untuk mengetahui ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan manajer melakukan manajemen laba. 4. Untuk mengetahui growth berpengaruh positif terhadap kemungkinan manajer melakukan manajemen laba. 5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas tingkat pengungkapan laporan keuangan, faktor leverage, ukuran perusahaan, dan growth terhadap kemungkinan manajer melakukan manajemen laba.

9 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini merupakan pengalaman yang dapat menambah pengetahuan penulis, tidak hanya mengenai manajemen laba secara teori, tetapi juga mengenai penerapan-penerapan praktik manajemen laba di perusahaan, serta memperkuat hasil penelitian sebelumnya. 2. Bagi Universitas dan ilmu akuntansi Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengeksplorasi ilmu akuntansi dalam bidang keuangan sehingga dapat menjadi referensi baru bagi pihak manajemen dan pembuat kebijakan. 3. Bagi investor Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai praktikpraktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan serta memberikan pengetahuan yang berguna dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi yang lebih baik. 4. Bagi masyarakat Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan meningkatkan pengetahuan para pembaca dan masyarakat mengenai praktik-praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, hasil

10 penelitian ini juga dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi peneliti yang lain untuk mengembangkan penelitian dengan topik yang sama. F. Sistematika Penulisan Pada bagian ini penulis menguraikan secara garis besar sistematika penyusunan skripsi ini : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai teori-teori yang relevan yang mendasari penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, sampel penelitian, metode analisis data, definisi operasioanl variabel.

11 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dalam bab ini, penulis menguraikan mengenai perusahaan manufaktur dan sejarah perusahaan. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas dan menjelaskan proses penelitian dan hasilnya akan dijelaskan secara rinci. Hasil pengolahan data dengan komputerisasi akan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang nantinya akan disimpulkan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memaparkan kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.