BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN. daerah yang produktif untuk kegiatan pertanian, namun akhir-akhir ini. pertanyaan responden dicatat, diolah dan dianalisis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah perkembangan PMA di Indonesia berupa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan dari suatu negara. Paradigma pembangunan yang sedang berkembang saat ini adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan pembangunan manusia yang dilihat dengan tingkat kualitas hidup manusia di setiap negara (Mirza, 2012). Meier dan Stiglitz dalam Kuncoro (2010) juga berpendapat bahwa pada generasi kedua, teori pembangunan banyak menekankan pada akumulasi modal sumber daya manusia dengan menciptakan agen-agen pembangunan yang lebih produktif melalui pengetahuan, kesehatan, nutrisi yang lebih baik, dan peningkatan keterampilan. Teori pertumbuhan baru yang dikemukakan oleh Paul Romer telah memasukan unsur human capital dan teknologi sebagai faktor penentu pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital), peningkatan kualitas sumberdaya manusia dapat ditunjukkan oleh meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pada manusia. Peningkatan pengetahuan dan keahlian akan mampu mendorong peningkatan produktivitas kerja 1

2 sehingga akan mampu membantu dalam mengurangi angka kemiskinan. Salah satu alat ukur yang lazim digunakan dalam melihat kualitas hidup manusia adalah indeks pembangunan manusia. Pada tahun 1990 United Nation Development Program (UNDP) memperkenalkan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM dapat menggambarkan hasil pelaksanaan pembangunan manusia menurut tiga komponen indikator kemampuan yang sangat mendasar yaitu: kesehatan, kualitas pendidikan serta akses terhadap sumber daya ekonomi berupa pemerataan tingkat daya beli masyarakat. TABEL 1.1 IPM INDONESIA Tahun 1999-2014 Tahun IPM (%) 1999 64,3 2000 64,3 2001 64,8 2002 66 2003 67,8 2004 68,7 2005 69,57 2006 70,1 2007 70,59 2008 71,17 2009 71,76 2010 72,27 2011 72,77 2012 73,29 2013 73,81 2014 74,01 Sumber: BPS Indonesia

3 Tabel 1.1 memperlihatkan perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun sejak tahun 1999-2014. Dari tahin 1999 yang mencapai 64,3% hingga tahun 2014 yang mencapai angka 74,01%. Perkembangan tersebut merupakan hal positif bagi bangsa Indonesia dalam pembangunan sumber daya manusia, akan tetapi tidak hanya dilihat dari angka IPM di indonesia, akan tetapi pemerintah juga harus melihat dari negara- negara tetangga atau yang tergabung dalam negara ASEAN. Bagaimana IPM di indonesia dibandingkan dengan negara Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia, dll. Bangaimana pencapaian IPM Indonesia masih cukup rendah ataukah sudah dalam keadaan bersaing. Perbandingan IPM antar negara ASEAN dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki Negara Indonesia itu sendiri. Seperti yang terlihat pada gambar berikut : TABEL 1.2

4 Indeks Pembangunan Manusia di negara- negara ASEAN merupakan faktor penting bagi kemajuan suatu negara. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang berkelanjutan berarti suatu negara telah memiliki fundamental pembangunan sumber daya manusia yang tangguh serta dapat dijadikan sebagai salah satu kekuatan untuk menghadapi berbagai ancaman baik dari luar maupun yang datang dari dalam negara itu sendiri. Salah satu ancaman tersebut dapat berupa perdagangan bebas, dimana Indonesia akan melakukan kerja sama perdagangan dengan negara asia lainnya yang dikenal dengan Asean Economic Community pada tahun 2015. Untuk itu, perlu suatu sistem dan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik. Peningkatan tersebut bertujuan membuat sumberdaya manusia dapat memperkuat fundamental pembangunan sumberdaya manusia. Mengingat IPM merupakan indikator yang sangat penting bagi pembangunan suatu negara itu sangat penting, maka dilakukan berbagai cara oleh pemerintah yang akan membuatnya semakin baik dari tahunketahun. Indonesia juga telah melakukan berbagai cara untuk memperbaiki kualitas hidup salah satunya dengan memberikan anggaran yang tinggi terhadap pendidikan. Diharapkan dari peningkatan anggaran pendidikan ini akan memberikan dampak yang baik bagi kualitas masyarakat indonesia dan memberikan sumbangan yang besar bagi

5 pembangunan ekonomi di negara indonesia. Pengeluaran Pemerintah di bidang pendidikan yang telah dalam 5 tahun terakhir ini dapat kita lihat pada grafik berikut: Gambar 1.1 Pengeluaran pemerintah Di Bidang Pendidikan Selama 7 Tahun Terakhir Anggaran tersebut memang masih minim apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia sekolah di indonesia. Akan tetapi hal ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi di negara indonesia. Dilihat dari sisi demografi Sumber Daya Manusia Indonesia merupakan salah satu negara yang produktif. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 70% nya merupakan usia

6 produktif. Jika dilihat pada sisi ketenaga kerjaan, Indonesia memiliki 118 juta angkatan kerja (BPS, 2013). Banyaknya jumlah penduduk pada kelompok usia produktif dibandingkan kelompok usia non-produktif dapat memberikan manfaat bagi pembangunan nasional terutama pada sektor ekonomi. Akan tetapi untuk memanfaatkan kondisi tersebut, kualitas SDM harus ditingkatkan secara maksimal antara lain melalui peningkatan tingkat pendidikan untuk kelompok usia produktif baik untuk penduduk desa maupun kota. Menurut UNICEF (2012) untuk memperoleh pekerjaan yang layak dengan upah tinggi, seseorang membutuhkan keterampilan (skill) yang memadai. Keterampilan yang memadai bisa diperoleh melalui pendidikan. Seran (2012) juga berpendapat bahwa pembentukan modal manusia melalui investasi dalam bidang pendidikan merupakan cara terbaik untuk pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan latar belakang diatas menarik untuk dibahas mengenai pembangunan manusia di Indonesia. Selain itu di dalam penelitian ini juga akan dilihat bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, kemiskinan dan PDB terhadap pembangunan manusia di Indonesai pada periode tahun 1999-2014 dengan judul penelitian ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA TAHUN 1990-2014.

7 B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di indonesia? 3. Bagaimana pengaruh PDB terhadap indeks pembangunan manusia diindonesia? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia. 2. Menganalisis pengaruh kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia. 3. Menganalisis pengaruh PDB terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia. D. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi pembaca, Menambah pengetahuan pada studi ekonomi sumber daya manusia khususnya dalam hal peningkatan pembangunan

8 manusia dan sumbangan pemikiran kepada pemerintah dalam menentukan kebijakan. 2. Bagi peneliti lain, Memberikan informasi yang berguna bagi semua pihak yang terkait dan berkepentingan, serta hasil dari penelitian ini sebagai referensi atau acuan untuk pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. 3. Bagi penulis, penelitian ini memberiksn pengalaman yang berharga dan menambah pengetahuan penulis tengtang peningkatan pembangunan manusia di indonesia. E. Metode Analisis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Departemen Keuangan, United Nations Development Programme (UNDP), dan Badan Pusat Statitik, internet, serta sumber lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang digunakan merupakan data runtun waktu (time series) tahunan. Data time series adalah sebuah kumpulan observasi terhadap nilai-nilai sebuah variable dari beberapa periode waktu yang berbeda. Data yang digunakan adalah periode tahun 1990-2014. Data- data tersebut meliputi: Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia, Anggaran pemerintah dibidang pendidikan, Jumlah penduduk miskin di Indonesia., Produk

9 Domestik Bruto (PDB) Indonesai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka model yang digunakan adalah analisis data regresi linier berganda dengan menggunakan uji asumsi klasik (Ordinary Least Square) dan fungsi persamaan Cobb-Douglas. Fungsi persamaan Cobb- Douglas dalam penelitian ini akan memperlihatkan hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia yang diakibatkan oleh Pengeluaran Pemerintah di Bidang Pendidikan, Kemiskinan dan PDB yang dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut (Soekartawi, 2003): Y = β 0 + X β1 1 + X2 β2 + X3 β3 + e Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan diatas, maka persamaan tersebut diubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut dengan menggunakan Persamaan yang merupakan replikasi dari penelitian Hamzah (2013) dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan di Indonesia yang ditulis sebagai berikut : Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan : Y X 1 = Indeks Pembangunan Manusia (persen); = Anggaran Pendidikan (miliar rupiah);

10 X 2 X 3 β 0 = Kemiskinan (juta jiwa); = Produk Domestik Bruto (miliar rupiah); = Konstanta; β 1 = Besarnya pengaruh nilai Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia; β 2 = Besarnya pengaruh Kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia; β 3 = Besarnya PDB terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia; e = Variabel pengganggu; Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabeltabel tertentu, untuk mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program Eviews. 1. Deteksi Asumsi Klasik Menurut Damodar Gujarati (2004), sebuah model penelitian secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter penduga yang tepat bila memenuhi deteksi asumsi klasik dalam regresi, yaitu meliputi

11 deteksi normalitas, deteksi multikolinearitas, deteksi heteroskedastisitas, deteksi autokorelasi dan Uji Spesifikasi Model. a. Deteksi Normalitas Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau paling tidak mendekati distribusi normal. Model regresi yang paling baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi asumsi klasik normalitas mengasumsikan bahwa distribusi probabilitas dari gangguan µ1 memiliki rata-rata yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varian yang konstan. Dengan asumsi ini penaksir akan memenuhi sifat-sifat statistik yang diinginkan seperti unbiased dan memiliki varian yang minimum (Damodar Gujarati, 2004). Uji normalitas dapat diuji dengan menggunakan Uji Jarque Bera. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan data yang berdistribusi normal.

12 b. Deteksi Multikolinearitas Deteksi multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2006). c. Deteksi Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat digunakan Uji White. Secara manual, uji ini dilakukan dengan melakukan meregres regresi kuadarat (U ) dengan variabel bebas. Dapatkan nilai digunakan untuk menghitung, Dimana =n*. Kriteria yang digunakan adalah apabila tabel lebih kecil dibandingkan dengan nilai Obs *R-Squared, maka hipotesis nol

13 yang menyatakan bahwa tidak ada heteroskedasitas dalam model dapat ditolak. d. Deteksi Autokorelasi Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag pada model, memasukkan variabel yang penting. Akibat dari adanya autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya minimum, sehingga tidak efisien (Damodar Gujarati, 2004). Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi salah satunya diketahui dengan melakukan Uji Breusch-Godfrey Test atau Uji Langrange Multiplier (LM). Dari hasil uji LM apabila nilai Obs*Rsquared lebih besar dari nilai tabel dengan probability < 5% menegaskan bahwa model mengandung masalah autokorelasi. (Wing Wahyu Winarno,2009). e. Uji Spesifikasi Model Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2009). Uji ketepatan spesifikasi model dalam penelitian ini adalah

14 uji Ramsey Reset. Uji ini bertujuan untuk menghasilkan F hitung (Ghozali, 2009). 2. Uji Statistik Uji Statistik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Uji Koefisien Determinasi (Uji ), Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F), Uji dan Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji-t). a. Koefisien Determinasi (Uji ) Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar persentase variasi dalam variabel terikat pada model yang diterangkan oleh variabel bebasnya (Gujarati, 2004). Dimana apabila nilai R² mendekati 1 maka ada hubungan yang kuat dan erat antara variabel terikat dan variabel bebas dan penggunaan model tersebut dibenarkan. Sedangkan menurut Damodar Gujarati (2004) koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yang dapat dinyatakan dalam persentase. Namun tidak dapat dipungkiri ada kalanya dalam penggunaan koefisien determinasi (R²) terjadi bias terhadap satu variabel bebas yang dimasukkan dalam model. Sebagai ukuran kesesuaian garis regresi dengan sebaran data, R2 menghadapi

15 masalah karena tidak memperhitungkan derajat bebas. Sebagai alternatif digunakan corrected atau adjusted R² yang dirumuskan : Adj =1-(1- ) ( n) (1) Dimana: R² : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel independen n : Jumlah sampel b. Koefisien Regresi Secara Keseluruhan (Uji F) Uji F pada dasarnya dimaksudkan untuk membuktikan secara statistik bahwa seluruh variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis yang menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel tak bebas. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus (Damodar Gujarati, 2004): F =...(2) Dimana: = Koefisien determinasi N = Jumlah observasi

16 K = Jumlah parameter sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Apabila F hitung < Ftabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima Apabila F hitung > Ftabel, maka H1 ditolak dan H0 ditolak c. koefisien Regresi Parsial (Uji-t) Uji statistik t untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: Jika Ho = bi =0 variabel independen secara parsial tidak pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen. Jika H1 = bi <0 variabel independen secara parsial pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen Dalam pengujian hipotesis dengan uji t digunakan rumus sebagai berikut: T hitung........(3) Dimana : bi = koefisien regresi se se(bi) = standar eror koefisien regresi sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

17 apabila t hitung > t statistik maka H0 ditolak dan H1 diterima. apabila t hitung < t statistik maka H0 ditolak dan H1 ditolak. F. Sistematika Penulisan Dalam Penyusunan Penulisan, penelitian ini disusun dalam lima bab untuk membantu mempermudah penelitian dan pemahaman dengan rincian bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Merupakan uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menyajikan tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

18 BAB III METODE PENELITIAN Tentang variabel penelitian ini dari definisi operasional variabel, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Terdiri dari deskripsi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan masalah penelitian. BAB V PENUTUP Terdiri dari kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dan saransaran bagi pihak-pihak terkait dalam masalah penyerapan tenaga kerja pada sektor industri kecil dan menengah.