Endang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KESTABILAN PERSAMAAN GERAK ROKET TIGA DIMENSI TIPE RKX- 200 LAPAN DAN SIMULASINYA

PENENTUAN GAYA HAMBAT UDARA PADA PELUNCURAN ROKET DENGAN SUDUT ELEVASI 65º

PERHITUNGAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA, ANALISIS DINAMIKA DAN KESTABILAN GERAK DUA DIMENSI MODUS LONGITUDINAL ROKET RX 250 LAPAN

PERHITUNGAN PARAMETER AERODINAMIKA ROKET POLYOT

Novi Andria Peneliti Pusat Teknologi Roket, Lapan ABSTRACT

PENGARUH KETIDAKLURUSAN DAN KETIDAKSIMETRISAN PEMASANGAN SIRIP PADA PRESTASI TERBANG ROKET RX-250-LPN

ANALISA KARAKTERISTIK AERODINAMIKA UNTUK KEBUTUHAN GAYA DORONG TAKE OFF DAN CRUISE PADA HIGH SPEED FLYING TEST BED (HSFTB) LAPAN

SIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT

SIMULASI DAN PERHITUNGAN SPIN ROKET FOLDED FIN BERDIAMETER 200 mm

KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING)

ANALISA AERODIN AMIKA KEN DALI CANARD ROKET RKX 250

PENELITIAN DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA BOM LATIH PERCOBAAN BLP-500 DAN BLP 25

ANALISA KARAKTERISTIK AERODINAMIKA UNTUK KEBUTUHAN GAYA DORONG TAKE OFF DAN CRUISE PADA HIGH SPEED FLYING TEST BED (HSFTB) LAPAN

ANALISIS LINTAS TERBANG ROKET MULTI-STAGE RKN200

Diterima 14 Desember 2015; Direvisi 07 Juni 2016; Disetujui 29 Juni 2016 ABSTRACT

PENELITIAN PRESTASI TERBANG ROKET SONDA SATU TINGKAT RX-320

SISTEM KENDALI ROKET RKX-200 LAPAN DENGAN PENGENDALI PID

SIMULASI GERAK LONGITUDINAL LSU-05

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah.

Diterima 3 November 2015; Direvisi 30 November 2015; Disetujui 30 November 2015 ABSTRACT

ANALISIS KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET BERTINGKAT RX-420/RX-250 PADA KONDISI FREE- FLYING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SISTEM KENDALI ROKET UNTUK GERAK UNPITCHING

ANALISIS KESTABILAN DAN PRESTASI TERBANG RX-450 BERDASARKAN HASIL UJI TERBANG

RANCANG BANGUN ROKET LAPAN DAN KINERJANYA

PENELITIAN KARAKTERISTIK AERODINAMIKA TRAILING EDGE SIRIP ROKET PADA KECEPATAN TRANSONIK DENGAN SIMULASI NUMERIK

DESAIN DAN ANALISIS LINTAS TERBANG ROKET DENGAN SIMULASI OPENROCKET DAN JAVA NETBEANS UNTUK PERHITUNGAN GAYA PADA ROKET NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS LINTAS TERBANG ROKET MULTI-STAGE (DEVELOPMENT OF TRAJECTORY ANALYSIS SOFTWARE FOR MULTI-STAGE ROCKET)

UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN GERAK LONGITUDINAL PESAWAT TERBANG DENGAN METODE DECOUPLING TESIS AGUS SUKANDI

Sulistyo Atmadi *), Ahmad Jamaludin Fitroh **) *) Peneliti Pusat Teknologi Penerbangan, Lapan **) Peneliti Kepakaran Aerodinamika, Lapan ABSTRACT

ANALISIS PRESTASI DAN LINTAS TERBANG WAHANA PELUNCUR POLYOT

ANALISIS MODEL KINEMATIK PELURU KENDALI PADA PENEMBAKAN TARGET MENGGUNAKAN METODE KENDALI OPTIMAL

ANALISIS NOSEL BAHAN TUNGSTEN DIAMETER 200 mm HASIL PROSES PEMBENTUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA EFEKTIVITAS SUDUT DEFLEKSI AILERON PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) ALAP-ALAP

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

KAJIAN TENTANG RANCANGAN MOTOR ROKET RX100 MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL

IGNITER ROKET LAPAN. Heru Supriyatno Peneliti Bidang Propelan, LAPAN

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

SIMULASI PENGUJIAN PRESTASI SUDU TURBIN ANGIN

ANALISIS MODUS NORMAL DAN KEKUATAN STRUKTUR SIRIP MOTOR ROKET-168 DARI BAHAN AL-PLATE

PENELITIAN SPIN MENGGUNAKAN CUTING & MULTI NOZZLE UNTUK MENINGKATKAN KESTABILAN TERBANG ROKET BALISTIK

LAMPIRAN A MATRIKS LEMMA

Lampiran. Defenisi dan persamaan untuk penurunan kestabilan longitudinal. Simbol Defenisi Origin Persamaan Harga Khas C. Variasi dari hambatan (drag)

RANCANGAN SISTEM ORIENTASI EKOR TURBIN ANGIN 50 kw

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

3.1 Pendahuluan. 3.2 Deskripsi Roket Polyot

BAB III PERANGKAT LUNAK X PLANE DAN IMPLEMENTASINYA

PERANCANGAN SISTEM KENDALI MODEL FOLLOWING DINAMIKA GERAK LONGITUDINAL PADA IN-FLIGHT SIMULATOR N250-PA1 DENGAN METODE KENDALI OPTIMAL KUADRAT LINIER

RANCANGAN DAN ANALISA ANTENA Dl PERMUKAAN BADAN ROKET

ANALISIS PENGUKURAN LETAK CENTER OF GRAVITY ROKET MENGGUNAKAN LEBIH DARI DUA TIMBANGAN

KAJIAN PENENTUAN INCIDENCE ANGLE EKOR PESAWAT PADA Y-SHAPED TAIL AIRCRAFT

ANALISIS KESTABILAN SISTEM GERAK PESAWAT TERBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE NILAI EIGEN DAN ROUTH - HURWITZ (*) ABSTRAK

SISTEM KENDALI POSISI SUDUT ANGGUK UNTUK ROKET RKX-300 DENGAN METODE KENDALI LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) DAN POLE PLACEMENT

PENELITIAN DAN RANCANGAN OPTIMAL TURBIN PENGGERAK TEROWONGAN ANGIN SUBSONIK SIRKUIT TERBUKA LAPAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN

Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID

ASPEK-ASPEK TERKAIT DALAM MERANCANG ROKET KENDALI RKX PADA TAHAP AWAL

DESAIN DAN ANALISIS SIRIP ROKET KOMPOSIT HYBRID SEBAGAI SIRIP KOMPOSIT OPTIMUM

Tugas Akhir Bidang Studi Desain SAMSU HIDAYAT Dosen Pembimbing Dr. Ir. AGUS SIGIT PRAMONO, DEA.

ANALISIS DAN OPTIMASI SUDU SKEA 5 KW UNTUK PEMOMPAAN

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa

ANALISIS HASIL PENGUJIAN DAN PREDIKS1 TEORITIS AERODINAMIKA ROKET RX 300

PENGEMBANGAN METODE PARAMETER AWAL ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

KONTROLER CAIN SCHEDULING UNTUK RUDAL UDARA KE UDARA

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 1.1 Skema kontrol helikopter (Sumber: Stepniewski dan Keys (1909: 36))

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL ROKET KENDALI BERDASARKAN MODELING SYSTEM

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL

TEKNIK KONTROL SLIDING MODE UNTUK AUTOPILOT ROKET

Peningkatan Koefisien Gaya Angkat Aerofoil Kennedy-Marsden dengan Zap Flap

RANCANG BANGUN ROTOR TURBIN ANGIN 10 KW UNTUK MEMPEROLEH DAYA OPTIMUM PADA VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER SUDU

PREDIKSI LETAK PUSAT GRAVITASI RKX200TJ/BOOSTER

PEMODELAN DAN SIMULASI PENGONTROL VIBRASI AKTIF PADA SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT ABSTRAK

Sofyan, ST, MT. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 2012

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

ANALISA PENGARUH SUDUT PITCH, UNTUK MEMPEROLEH DAYA OPTIMAL TURBIN ANGIN LPN-SKEA 50 KW PADA BEBERAPA KONDISI KECEPATAN ANGIN

ANALISIS LOSSES PIPA LURUS BERDIAMETER 40 cm PADA TEROWONGAN ANGIN LAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perhitungan analisis struktur akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari struktur baja

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

ABSTRACT

PEMBEBANAN PADA BAUT SAMBUNGAN MENARA PEMANCAR TELEKOMUNIKASI DI PASIR JAYA- BOGOR

RESPON STABILITAS SISTEM YANG MENGGUNAKAN GOVERNOR KONVENSIONAL DAN GOVERNOR FUZZY LOGIC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V EVALUASI HASIL RANCANG BANGUN SISTEM REKONSTRUKSI LINTAS TERBANG PESAWAT UDARA

PENGARUH BENTUK PLANFORM SAYAP TERHADAP KARAKTERISTIK TERBANG PESAWAT TAK BERAWAK YANG DILUNCURKAN ROKET

BAB II PERSYARATAN DAN TARGET RANCANG BANGUN SISTEM REKONSTRUKSI LINTAS TERBANG PESAWAT UDARA

Prediksi Gerak Terhadap Desain Awal Ferry 600, 500 dan 300 GRT Untuk Pelayaran Antar Pulau

EFEK DEFLEKSI PADA SUDU TURBIN ANGIN TERHADAP KELUARAN DAYA

Jl. Pajajaran No.219, Arjuna, Cicendo, Bandung, Jawa Barat 40174

ANALISA SISTEM PENERIMA DATA MUATAN ROKET LAPAN BERBASIS MAXSTREAM 900 MHZ

TIME CYCLE YANG OPTIMAL PADA SIMULASI PERILAKU TERBANG BURUNG ALBATROSS Disusun oleh: Nama : Herry Lukas NRP : ABSTRAK

Transkripsi:

Pengaruh Nilai Koefisien Aerodinamika... (Endang Mugia GS.) PENGARUH NILAI KOEFISIEN AERODINAMIKA DAN PADA KESTABILAN TERBANG GERAK PERIODE PENDEK (SHORT PERIOD) RKX-200 LAPAN [EFFECT OF AERODYNAMICS COEFFICIENT VALUE AND TO THE STABILITY OF THE FLY MOTION SHORT PERIOD RKX-200 LAPAN] Endang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan e-mail: endangmugia@yahoo.com ABSTRACT The rocket flew of short period modes of motion, can be used as a way to measure the stability of the rocket flying. By performing simulation using software Missile DATCOM obtained aerodynamic coefficient and, each of which affects the value of the natural frequency and damping motion short period. RKX-200 Lapan rocket is a quite stable rocket. And the magnitude of the aerodynamic coefficient : -0,12 to -.0,02 and value of : -2,4 to -1,2, with each value remains negative at cruising speed prediction of 0,1 M s.d 2,0 M. It s good enough to be the guided missile with value 0,18 SM 0,46. Key words: A short period modes of motion ABSTRAK Roket terbang dengan moda gerak periode pendek, dapat dijadikan cara untuk mengukur tingkat kestabilan terbang roket. Dengan melakukan simulasi menggunakan software Missile DATCOM diperoleh nilai koefisien aerodinamika dan, yang masing-masing berpengaruh pada nilai frekuensi natural dan redaman gerak periode pendek. Roket RKX-200 Lapan merupakan roket yang cukup stabil, dan besarnya nilai koefisien aerodinamika : -0,12 s.d -.0,02 dan nilai : -2,4 s.d -1,2, dengan masing-masing nilai tetap negatif pada prediksi kecepatan terbang 0,1 M s.d 2,0 M. Roket ini cukup baik untuk menjadi roket kendali dengan nilai 0,18 SM 0,46. Kata kunci: Moda gerak periode pendek 1 PENDAHULUAN Roket RKX-200 merupakan roket kendali yang terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat 1 disebut booster dan tingkat 2 disebut sustainer. Roket booster bekerja untuk menghantarkan roket sustainer terbang pada ketinggian sesuai rancangan yaitu 500 m, selanjutnya roket sustainer akan terbang dengan moda jelajah menuju sasaran yang telah ditetapkan, dengan jangkauan maksimum dalam arah horisontal 8 km. Perilaku terbang roket sustainer pada saat moda jelajah dalam arah gerak longitudinal, dengan adanya gangguan terpaan angin, ada momen angguk yang bekerja sehingga menimbulkan anggukan dan roket bergerak untuk berusaha kembali ke sumbu stabilitas. Respon gerak roket bolak balik terhadap gangguan membentuk gerak periode pendek (short period). Gerak periode pendek ini membentuk model persamaan orde 2, dengan besarnya 133

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 2 Desember 2012 : 133-138 frekuensi natural merupakan fungsi dari dan redaman fungsi dari besarnya. Parameter dan merupakan koefisien aerodinamika, masing-masing besarnya disebabkan karena momen angguk yang bekerja pada sumbu X roket terhadap perubahan sudut serang ( ) dan laju angguk (q). Dalam paper ini akan dianalisis besarnya koefisien aerodinamika tersebut, dan pengaruhnya terhadap kestabilan terbang gerak periode pendek untuk roket RKX- 200 Lapan. 2 DASAR TEORI Tinjauan pada gerak roket, dibatasi pada gerak angguk terhadap sumbu y sepanjang lintasan terbang yang sejajar dengan sumbu x pada roket, seperti terlihat pada Gambar 2-1. Sedangkan kajiannya dikhususkan pada gerak periode pendek. Sumbu Y 134 Arah angguk Sumbu Z Gambar 2-1: Gerak angguk roket 2.1 Koefisien Aerodinamik. Sumbu X Besarnya nilai koefisien aerodinamika disebabkan oleh perubahan besarnya momen angguk karena perubahan sudut serang. Roket akan bergerak stabil statik dalam arah longitudinal, bilamana nilai < 0. Roket dikatagorikan stabil statik, akan selalu kembali ke arah kesetimbangan pada sumbu stabilitas setelah terjadi gangguan. Nilai negatif, memberi arti bila sudut serang membesar positif, maka momen angguk menjadi lebih negatif, sehingga menurunkan besarnya sudut serang menuju nilai 0 (sudut serang = 0, roket berada pada sumbu stabilitas). Statik Margin (SM), yaitu: dimana merupakan fungsi dari merupakan perubahan koefisien gaya angkat terhadap perubahan sudut serang ( ) yang bekerja pada wahana (a = aircraft) dengan posisi defleksi elevator tetap ( =0). 2.2 Koefisien Aerodinamika. Besarnya nilai koefisien aerodinamika diakibatkan oleh momen angguk terhadap laju angguk. Perubahan laju angguk terhadap lintasan terbang, diakibatkan oleh gaya yang bekerja pada sirip ekor roket. Besarnya koefisien aerodinamika dan juga dapat ditetapkan dengan merancang konfigurasi bentuk dan kontur permukaan luar roket, disamping itu nilai dan bergantung kepada besarnya sudut serang dan kecepatan terbang roket. 2.3 Gerak Terbang Periode Pendek (Short Period) Moda gerak terbang periode pendek seperti pada Gambar 2-2, dengan fungsi transfer dimodelkan mengikuti persamaan orde 2 berikut: Dimana,, dan masing-masing merupakan konstanta kontrol proporsional, redaman, dan frekuensi natural dari gerak terbang periode pendek. x v p Gambar 2-2: Gerak terbang periode pendek (short period) Moda terbang periode pendek terjadi pada kecepatan tetap, akan berosilasi membentuk gerak angguk

Pengaruh Nilai Koefisien Aerodinamika... (Endang Mugia GS.) sebagai respon karena adanya gangguan dari luar seperti arah kecepatan angin. Gerak angguk berosilasi mempunyai frekuensi natural dengan redaman amplituda yang berosilasi menuju kesetimbangan, dan titik setimbangnya berimpit dengan lintasan terbang. Bila nilai meningkat akan menyebabkan membesarnya redaman, demikian juga nilai meningkat akan menyebabkan perubahan membesarnya frekuensi natural.(blakelock, John H., 1991) 3 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Menetapkan dimensi dan lokasi titik pusat massa dari roket RKX-200 Lapan, sebagai bahan data masukan (input) software Missile DATCOM (William, B. Blake, 1998). Melakukan simulasi menggunakan software Missile DATCOM, diantaranya untuk memperoleh nilai Koefisien Aerodinamika dan. Menganalisis hasil nilai dan agar nilainya sesuai dengan kriteria kestabilan terbang, khususnya pada kestabilan terbang periode pendek. Bila belum sesuai, akan direkomendasikan perancangan ulang dimensi dan lokasi titik pusat massa dari roket RKX-200 Lapan, sehingga sesuai dengan kriteria kestabilan. 4 PERANCANGAN DAN ANALISIS NILAI KOEFISIEN AERODINAMIKA DAN. Dimensi dari roket RKX-200 Lapan seperti terlihat pada Gambar 4-1, tetapi pada paper ini yang akan dikaji perilaku gerak periode pendek hanya pada bagian roket tingkat 2, yaitu roket sustainer. Sehingga data yang di tampilkan pada Tabel 4-1 merupakan data dari sustainer saja (Sofyan, Edi dkk, 2011). Hasil simulasi diperoleh distribusi besarnya nilai : -0,12 s.d -.0,02 yang divariasikan terhadap perubahan sudut serang : -10º, -9º,, 10º dan kecepatan gerak roket (Mach): 0,1 (data1), 0,2 (data2),, 2,0 (data20), seperti terlihat pada Gambar 4-2. Dengan distribusi data input yang sama, nilai diperoleh antara -2,4 s.d -1,2 seperti terlihat pada Gambar 4-3. Roket Tingkat II (Sustainer) Sistem Separasi Roket Tingkat I (Booster) Gambar 4-1: Gambar rancangan roket RKX-200 Lapan Tabel 4-1: DATA ROKET TINGKAT 2 SUSTAINER Parameter Isi Propelan Kosong (Burnout) Titik Pusat Massa (XCg) 1.050,00 mm 992,34 mm Static Margin (SM) 0,18 Caliber 0,46 Caliber 135

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 2 Desember 2012 : 133-138 Gambar 4-2: Distribusi nilai terhadap sudut serang dan kecepatan gerak roket Gambar 4-3: Distribusi nilai terhadap sudut serang dan kecepatan gerak roket Seperti terlihat pada Gambar 4-2. untuk dan Gambar 4-3. untuk, dari hasil simulasi selalu mendapatkan nilai negatif, artinya gerak roket stabil statik ( < 0 ). Dengan redaman ( <0) yang akan mengembalikan gerak roket ke sumbu stabilitas. 5 KESTABILAN TERBANG GERAK PERIODE PENDEK (SHORT PERIOD) RKX-200 LAPAN Roket yang dapat terbang stabil, bilamana ada gangguan kecil, roket akan segera menuju titik kesetimbangan, yaitu sejajar atau berimpit dengan lintasan terbang. Dengan memahami 136 gerak periode pendek dengan kebergantungan frekuensi natural pada koefisien aerodinamika, dan redaman pada, walaupun pada paper ini tidak ditunjukan secara eksplisit dengan bentuk fungsi matematika, tetapi secara kualitatif, dengan bentuk trend yang ditunjukan oleh Blakelock, maka menunjukan roket RKX-200 akan terbang cukup stabil. Roket yang sangat stabil lebih sulit melakukan gerak manuver, tetapi besarnya energi yang dimiliki untuk tugas pengontrol lebih kecil, karena roket akan terbang hampir selalu lurus dalam lintasannya. Berbeda dengan

Pengaruh Nilai Koefisien Aerodinamika... (Endang Mugia GS.) roket yang tidak stabil akan dengan mudah bermanuver, dan untuk mempertahankan roket tersebut dapat terbang pada lintasan yang dikehendaki, dibutuhkan pengontrol yang memadai. Jadi tingkat kestabilan pada hasil rancangan roket, akan membutuhkan pendampingan dari kemampuan pengontrolnya. Dilain sisi, roket kendali adalah roket yang dapat bermanuver lincah mengejar target. Roket RKX-200 Lapan cukup baik untuk menjadi roket kendali dengan nilai 0,18 SM 0,46, sehingga memadai untuk melakukan manuver. 6 KESIMPULAN DAN SARAN Nilai koefisien aerodinamika dapat dijadikan untuk mengukur secara kualitatif besarnya frekuensi natural, demikian juga yang dominan mempengaruhi besarnya redaman pada gerak periode pendek (short period). Dan gerak short period tersebut dapat dijadikan ukuran kemampuan roket menghadapi gangguan gaya luar untuk kembali ke lintasan terbang, yang menunjukan tingkat kestabilan terbang roket tersebut. Roket RKX-200 Lapan merupakan roket yang cukup stabil, dengan besarnya nilai koefisien aerodinamika : -0,12 s.d -.0,02 dan nilai : -2,4 s.d -1,2, dengan masing-masing nilai tetap negatif pada prediksi kecepatan terbang 0,1 M s.d 2,0 M. Dan cukup baik untuk menjadi roket kendali dengan nilai 0,18 SM 0,46. Pada penelitian berikutnya akan dihitung secara kuantitatif prediksi besarnya frekuensi natural dan besarnya redaman pada gerak periode pendek (short period), walaupun kedua parameter tersebut sulit diukur pada saat roket terbang (Blakelock, John H., 1991). DAFTAR RUJUKAN Blakelock, John H., 1991. Automatic Control Aircraft and Missiles, John Wiley & Sons, New York. Sofyan, Edi dkk, 2011. Rancang Bangun Roket RKX-200 Lapan, Laporan Kegiatan Bidang Kendali Pustekroket. William, B. Blake, 1998. Missile DATCOM User s Manual - 1997 Fortran 90 Revision, Ohio. 137

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 10 No. 2 Desember 2012 : 133-138 138