TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN WALIKOTA SURABAYA,

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI TERA/TERA ULANG WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN, PENERBITAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 T E N T A N G TATA CARA PENGURUSAN IZIN PENYELENGGARAAN TEMPAT PARKIR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Nomor 68 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 68 TAHUN 2010

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2008

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2009

TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI WALIKOTA SURABAYA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 12 TAHUN 2012

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Nomor 67 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 67 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

SALINAN NOMOR 20/E, 2009

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 21 TAHUN

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PEMAKAMAN DAN PENGABUAN MAYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 18 ayat (4) Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemberian Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 134 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4247); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 83 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4532); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

2 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310); 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 276); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 694); 13. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 8 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 12); 14. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 4); 15. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2009 tentang Bangunan (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 7 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 7); 16. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2012 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 11). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Surabaya. 2. Walikota adalah Walikota Surabaya. 3. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Surabaya. 4. Dinas adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. 6. Sekretariat Dinas adalah Sekretariat Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. 7. Bagian Hukum adalah Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Surabaya. 8. Kepala Bidang Tata Bangunan adalah Kepala Bidang Tata Bangunan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. 9. Kepala Seksi Perizinan Bangunan adalah Kepala Seksi Perizinan Bangunan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. 10. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 11. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan/atau merawat bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyararatan teknis yang berlaku. 12. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya baik sebagian maupun keseluruhannya berada di atas atau di dalam tanah dan/atau air, yang terdiri dari bangunan gedung dan bangunan bukan gedung.

4 13. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus. 14. Bangunan Bukan Gedung adalah bangunan yang menjadi satu kesatuan atau tidak dengan bangunan gedung/kelompok bangunan gedung pada bumi, baik sebagian maupun keseluruhannya berada di atas dan/atau bawah permukaan daratan dan/atau air yang tidak membentuk ruang kegiatan untuk manusia. 15. Bangunan milik Negara adalah bangunan gedung dan bangunan bukan gedung milik pemerintah/pemerintah provinsi/pemerintah daerah. 16. Bangunan milik negara untuk pelayanan jasa umum adalah bangunan milik negara yang dimanfaatkan sebagai tempat pemberian pelayanan kepada masyarakat yang bertujuan untuk kepentingan dan kemanfaatan umum, antara lain rumah sakit dan sekolah. 17. Bangunan milik negara untuk pelayanan jasa usaha adalah bangunan milik negara yang dimanfaatkan sebagai tempat pemberian pelayanan kepada masyarakat yang menganut prinsip-prinsip komersial, antara lain pasar grosir, pertokoan, penginapan dan tempat pelelangan. 18. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas pemberian Izin Mendirikan Bangunan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 19. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. 20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang. BAB II KRITERIA WAJIB RETRIBUSI YANG DAPAT MENGAJUKAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 2 (1) Wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengurangan, keringanan atau pembebasan retribusi kepada Walikota melalui Kepala Dinas.

5 (2) Permohonan pengurangan, keringanan atau pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis setelah diterbitkan SKRD. Pasal 3 (1) Pengurangan/keringanan retribusi dapat diberikan terhadap : a. bangunan fungsi sosial dan budaya milik masyarakat; atau b. bangunan fungsi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan ukuran luas bangunan paling besar 36 m 2 (tiga puluh enam meter persegi). (2) Pembebasan retribusi dapat diberikan terhadap : a. bangunan bukan gedung sebagai sarana dan prasarana umum yang tidak komersial; atau b. bangunan milik negara untuk pelayanan jasa umum dan jasa usaha. BAB III PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 4 Pengajuan permohonan pengurangan/keringanan retribusi harus dilampiri persyaratan sebagai berikut : a. bangunan fungsi sosial dan budaya, meliputi : 1. fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemohon; 2. fotocopy akta pendirian badan dan/atau perubahannya yang dilegalisasi oleh pejabat/instansi yang berwenang; 3. fotocopy SKRD; 4. fotocopy Surat Keterangan Rencana Kota; 5. fotocopy Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir. b. bangunan fungsi hunian bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, meliputi : 1. fotocopy Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk pemohon; 2. fotocopy SKRD; 3. fotocopy Surat Keterangan Rencana Kota; 4. asli Surat Keterangan Miskin yang dikeluarkan oleh Lurah setempat. 5. foto copy Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir.

6 Pasal 5 Pengajuan permohonan pembebasan retribusi harus dilampiri persyaratan sebagai berikut : a. bangunan bukan gedung sebagai sarana dan prasarana umum yang tidak komersial, meliputi : 1. fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemohon; 2. fotocopy akta pendirian badan dan/atau perubahannya yang dilegalisasi oleh pejabat/instansi yang berwenang; 3. asli SKRD. b. bangunan gedung milik negara untuk pelayanan jasa umum dan jasa usaha, meliputi : 1. surat keterangan dari instansi pemohon yang menerangkan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan gedung milik negara yang akan dimanfaatkan untuk pelayanan jasa umum dan jasa usaha; 2. asli SKRD; 3. surat perjanjian bangun guna serah/bangun serah guna apabila bangunan tersebut dibangun melalui kerjasama dengan pihak ketiga. BAB IV BESARAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 6 (1) Pengurangan/keringanan retribusi untuk bangunan fungsi sosial dan budaya milik masyarakat diberikan sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari besarnya retribusi yang seharusnya dibayar. (2) Pengurangan/keringanan retribusi untuk bangunan fungsi hunian bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari besarnya retribusi yang seharusnya dibayar. (3) Pemberian pengurangan/keringanan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota. (4) Pemberian pengurangan/keringanan retribusi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dalam hal retribusi yang terutang untuk setiap SKRD nilainya paling banyak sebesar Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). (5) Pemberian pengurangan/keringanan retribusi ditetapkan dengan Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dalam hal retribusi yang terutang untuk setiap SKRD nilainya lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

7 Pasal 7 (1) Pemberian pembebasan retribusi untuk bangunan bukan gedung sebagai sarana dan prasarana umum yang tidak komersial atau bangunan milik negara untuk pelayanan jasa umum dan jasa usaha ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota. (2) Pemberian pembebasan retribusi untuk bangunan bukan gedung sebagai sarana dan prasarana umum yang tidak komersial atau bangunan milik negara untuk pelayanan jasa umum dan jasa usaha ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam hal retribusi yang terutang untuk setiap SKRD nilainya paling banyak sebesar Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). (3) Pemberian pembebasan retribusi untuk bangunan bukan gedung sebagai sarana dan prasarana umum yang tidak komersial atau bangunan milik negara untuk pelayanan jasa umum dan jasa usaha ditetapkan dengan Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam hal retribusi yang terutang untuk setiap SKRD nilainya lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). (4) Dengan adanya pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib retribusi dibebaskan dari pembayaran retribusi yang seharusnya dibayar. BAB V TATA CARA PENYELESAIAN PERMOHONAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 8 (1) Tata cara penyelesaian permohonan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi adalah sebagai berikut : a. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Walikota melalui Kepala Dinas disertai alasan yang mendukung permohonannya dan dilampiri persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 untuk permohonan pengurangan/keringanan retribusi atau Pasal 5 untuk permohonan pembebasan retribusi; b. Kepala Dinas memberikan disposisi kepada Kepala Bidang Tata Bangunan untuk memproses lebih lanjut permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a sesuai ketentuan yang berlaku; c. Kepala Bidang Tata Bangunan menugaskan kepada Kepala Seksi Perizinan Bangunan untuk melakukan penelitian terhadap berkas permohonan dan apabila diperlukan dapat dilakukan survey lapangan;

8 d. Berdasarkan hasil penelitian terhadap berkas permohonan dan/atau hasil survey lapangan sebagaimana dimaksud pada huruf c, Kepala Seksi Perizinan Bangunan menyiapkan konsep laporan Kepala Dinas kepada Walikota mengenai hasil penelitian dan/atau hasil survey lapangan yang telah dilakukan oleh Dinas. e. Kepala Dinas meneliti dan menandatangani laporan sebagaimana dimaksud pada huruf d, kemudian laporan tersebut diregister dalam buku agenda surat keluar, dan selanjutnya disampaikan kepada Walikota; f. berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada huruf e, Walikota memberikan disposisi berupa persetujuan atau penolakan terhadap permohonan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi, selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas; g. menindaklanjuti disposisi Walikota sebagaimana dimaksud pada huruf f, Kepala Seksi Perizinan Bangunan menyiapkan dan menyampaikan kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang : 1. konsep Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota tentang Pemberian Pengurangan/Keringanan Retribusi, apabila permohonan pengurangan/keringanan disetujui oleh Walikota; 2. konsep Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota tentang Pembebasan Retribusi apabila permohonan pembebasan retribusi disetujui oleh Walikota; 3. konsep Surat Kepala Dinas perihal Penolakan Pengurangan/Keringanan Retribusi, apabila permohonan pengurangan/keringanan tidak disetujui oleh Walikota; 4. konsep Surat Kepala Dinas perihal Penolakan Pembebasan Retribusi, apabila permohonan pembebasan tidak disetujui oleh Walikota. h. Kepala Dinas meneliti dan menandatangani konsep Keputusan Kepala Dinas/konsep surat sebagaimana dimaksud pada huruf g, kemudian Keputusan Kepala Dinas/surat tersebut diregister dalam buku agenda, selanjutnya disampaikan kepada wajib retribusi oleh Sekretariat Dinas. i. Kepala Dinas meneliti dan membubuhkan paraf pada konsep Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada huruf g, kemudian konsep Keputusan Walikota tersebut diajukan kepada Walikota melalui Sekretariat Daerah guna diproses lebih lanjut. j. Walikota memeriksa dan menandatangani konsep Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada huruf i, kemudian Keputusan Walikota diregister dalam buku agenda Bagian Hukum selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas.

9 k. Kepala Dinas melalui Sekretariat Dinas menyampaikan Keputusan Walikota sebagaimana dimaksud pada huruf j kepada wajib retribusi. (2) Bagan alur penyelesaian permohonan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 9 (1) SKRD dan Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota tentang Pemberian Pengurangan/Keringanan Retribusi dijadikan dasar oleh wajib retribusi dalam melakukan pembayaran retribusi. (2) SKRD dan Keputusan Kepala Dinas atau Keputusan Walikota tentang Pembebasan Retribusi dijadikan dasar oleh Kepala Dinas dalam menerbitkan IMB. BAB VI BENTUK NASKAH DINAS YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 10 Bentuk Naskah Dinas yang digunakan dalam pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Surabaya. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 3 September 2012 WALIKOTA SURABAYA, ttd TRI RISMAHARINI Diundangkan di...

10 Diundangkan di Surabaya pada tanggal 3 September 2012 a.n. SEKRETARIS DAERAH KOTA SURABAYA Asisten Pemerintahan, ttd. HADISISWANTO ANWAR BERITA DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2012 NOMOR 65 Salinan sesuai dengan aslinya a.n. SEKRETARIS DAERAH Asisten Pemerintahan u.b Kepala Bagian Hukum, MT. Ekawati Rahayu, SH. Penata Tingkat I NIP. 19730504 199602 2 001.

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 64 TAHUN 2012 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 2012 BAGAN ALUR PENYELESAIAN PERMOHONAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IMB PEMOHON PEMOHON MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPALA DINAS KEPALA DINAS MEMBERIKAN DISPOSISI KEPALA BIDANG TATA BANGUNAN MENUGASKAN UNTUK MENELITI DAN/ATAU SURVEY LAPANGAN MENELITI DAN/ATAU SURVEY LAPANGAN KEPALA SEKSI PERIZINAN BANGUNAN MENYIAPKAN KONSEP LAPORAN MENGENAI HASIL PENELITIAN DAN/ATAU HASIL SURVEY LAPANGAN KEPALA DINAS PENYAMPAIAN KEPUTUSAN/ SURAT KEPALA DINAS MENANDATANGANI DAN MENYAMPAIKAN KEPUTUSAN/SURAT KEPALA DINAS MENYAMPAIKAN KONSEP KEPUTUSAN/SURAT MENUGASKAN UNTUK MENYIAPKAN KONSEP KEPUTUSAN/SURAT DISPOSISI WALIKOTA BERUPA DISETUJUI ATAU TIDAK DISETUJUI LAPORAN MENGENAI HASIL PENELITIAN DAN/ATAU HASIL SURVEY LAPANGAN SEKRETARIAT DINAS MEREGISTER DAN MENYAMPAIKAN KEPUTUSAN WALIKOTA MENANDATANGANI KONSEP KEPUTUSAN DAN MENYAMPAIKAN KEPADA BAGIAN HUKUM BAGIAN HUKUM KEPALA DINAS WALIKOTA MENYAMPAIKAN KONSEP KEPUTUSAN WALIKOTA MELALUI SEKRETARIAT DAERAH KEPALA SEKSI PERIZINAN BANGUNAN KEPALA BIDANG TATA BANGUNAN Salinan sesuai dengan aslinya a.n. SEKRETARIS DAERAH Asisten Pemerintahan u.b Kepala Bagian Hukum, MT. Ekawati Rahayu, SH. Penata Tingkat I NIP. 19730504 199602 2 001. KEPALA DINAS WALIKOTA WALIKOTA SURABAYA, ttd TRI RISMAHARINI

12