HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI 6-24 BULAN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

PERBEDAAN TINGKAT KEMATANGAN SOSIAL PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DENGAN ASI EKSKLUSIF DAN NON-EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN SKRIPSI

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

TUMBUH KEMBANG BAYI 0-6 BULAN MENURUT STATUS ASI DI PUSKESMAS TELAGA BIRU PONTIANAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya yang sehat,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-9 BULAN DI DESA PODOSOKO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAPPERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN SKRIPSI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Oleh : Suyanti ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI ABSTRAK

HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR (BBL) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU GONILAN KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DI POSYANDU PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

PERBEDAAN TUMBUH KEMBANG ANAK 1-6 BULAN YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG TIDAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG MALANG SRAGEN SKRIPSI


BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi


PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi proses pertumbuhan fisik dan perkembangan yang sangat pesat.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

Transkripsi:

HUBUNGAN PEMBERIAN EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG Oktiyani P *), SA Nugraheni **), Zen Rahfiludin **) *) Mahasiswa Peminatan Gizi FKM UNDIP **) Dosen Bagian Gizi FKM UNDIP Email : oktiyanipuspitasari@gmail.com ABSTRACT Babies were experiencing in developmental process affected by several factors, one of which is exclusive breast fed. However, according to the report has exclusive breastfeeding in the Puskesmas Padangsari 2014 only amounted to 30%. The purpose of this study was to know the correlations of exclusive breastfeeding and 0-6 months baby's development gross motoric, fine motoric, language/cognitive, and social in Puskesmas Padangsari Semarang. This study was an analytical study with the cross-sectional design. The development was assessed using a summary of the questionnaire development DDST (Denver Development Screening Test), with a sample size of 51 babies according to inclusion criteria. Statistical analysis chi square test showed exclusive breastfeeding was 31,4%. The results showed exclusively breastfed infants have evolved according to age as follows: 62.5% of gross motor, fine motor 68.7%, language / cognitive 81.2%, and 56.2% social. For those who are not exclusively breast-fed had been developed according to age is as follows: 82.8% of gross motor, fine motor 65.7%, language / cognitive 45.7%, and 54.2% social. This study shows that there is a correlation between exclusive breastfeeding with the development of language / cognitive infants aged 0-6 months (p 0,05). There was no correlation of exclusive breastfeeding with the development of gross motor, fine motor, and social infants aged 0-6 months (p 0,05) Keywords : 0-6 Months baby, exclusive breastfeeding, gross motoric, fine motoric, language, social PENDAHULUAN Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak teratasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 secara nasional jika diamati dari bayi lahir, prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berkurang dari 11,1% tahun 2010 menjadi 10,2% tahun 2013. Prevalensi gizi kurang pada balita memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18,4% tahun 2007 271

menurun menjadi 17,9% tahun 2010 kemudian meningkat lagi menjadi 19,6 persen tahun 2013. (2) Pada usia 0-24 bulan bayi mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh asupan gizi yang seimbang. (3) Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Perkembangan yang terganggu dapat berakibat munculnya beberapa kemungkinan yaitu keterlambatan bicara anak diakibatkan Global Delay Development (keterlambatan perkembangan psikomotor umum), kelainan Penelitian ini dilakukan pada ibu dan bayi usia 0-6 bulan yang terdaftar di rekapan laporan Puskesmas Padangsari pada bulan Agustus 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan 2 variabel yang saling berhubungan. Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui apakah ada hubungan pemberian syaraf sensorik untuk pendengaran, Down Syndrome, maupun autis. (4) Salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan adalah dengan pemberian Eksklusif yang merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena mengandung semua zat gizi dalam jumlah dan komposisi yang ideal yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, terutama pada umur 0 sampai 6 bulan. (5,6) Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 menunjukkan cakupan pemberian hanya sekitar 25,6%, menurun dibandingkan tahun 2011 yang sebebsar 45,18%. Hasil rekap laporan dari seluruh Puskesmas Kota Semarang tahun 2012, menunjukkan cakupan 51,73%. Cakupan tersebut masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target nasional pencapaian yaitu sebesar 80%. (7) METODE PENELITIAN dengan perkembangan bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Padangsari. Teknik analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi Square. Jika harga Chi kuadrat hitung lebih besar dari Chi kuadrat tabel, maka terdapat hubungan atau dikatan H 0 ditolak dan Ha diterima. 272

HL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden N = 51 % Umur ibu Usia reproduksi Usia tidak reproduksi sehat Pekerjaan ibu Tidak bekerja Bekerja Informasi tentang Belum pernah Pernah Jenis kelamin bayi Laki-laki Perempuan 47 4 45 6 8 43 30 21 92,1 7,8 88,2 11,7 15,7 84,3 58,8 41,1 Dari tabel 1. diketahui bahwa ada 47 (92,1%) ibu dengan usia reproduksi sehat, dan 88,2% responden tidak bekerja. Sebagian besar ibu sudah mengetahui informasi tentang (84,3%). Identitas bayi menunjukkan bayi dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 bayi (58,8%) dan 21 bayi (41,1%) berjenis kelamin perempuan. Pemberian Tidak B. Distribusi Pemberian Tabel 2. Distribusi pemberian Kategori N = 51 % Eksklusif Tidak 35 31,4 68,6 Tabel di atas menggambarkan bahwa besar responden yang memberikan hanya (31,4%) dan sisanya 35 (68,6%) tidak memberikan secara. C. Hubungan Pemberian Eksklusif Berdasarkan Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 0-6 bulan Tabel 3. Hubungan Pemberian Jumlah (n=39) 10 29 (p = 0,112) berdasarkan perkembangan motorik kasar bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Padangsari 62,5 82,8 (n=12) 6 6 37,5 17,1 (n=51) 35 (%) Berdasarkan tabel 3. diperoleh nilai p sebesar 0,112 (p 0,05) dengan Cc 0,217, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pemberian dengan perkembangan motorik kasar bayi usia 0-6 bulan. D. Hubungan Pemberian Eksklusif Berdasarkan Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 0-6 bulan Tabel 4. Hubungan Pemberian berdasarkan perkembangan motorik halus bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Padangsari 273

F. Hubungan Pemberian Eksklusif Pemberian Tidak Jumlah (n=34) 11 23 (n=17) (n=51) 68,7 5 31,2 65,7 12 34,2 35 (%) Berdasarkan Perkembangan Sosial Bayi Usia 0-6 bulan Tabel 6. Hubungan Pemberian Eksklusif berdasarkan perkembangan sosial bayi usia (p = 0,831) 0-6 bulan Pemberian Jumlah (n=28) 9 19 Tidak (%) (n=23) (n=51) 56,2 7 43,7 54,2 45,7 35 Berdasarkan tabel 4. diperoleh nilai p sebesar 0,831 (p 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pemberian dengan perkembangan motorik halus bayi usia 0-6 bulan. E. Hubungan Pemberian Eksklusif Berdasarkan Perkembangan Bahasa/Kognitif Bayi Usia 0-6 bulan Tabel 5. Hubungan Pemberian berdasarkan perkembangan bahasa/kognitif bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Padangsari (p = 0,017) (Cc = 0,038) Berdasarkan tabel 5. diperoleh nilai p sebesar 0,017 (p 0,05) dan Cc 0,038, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian dengan perkembangan bahasa/kognitif bayi usia 0-6 bulan. (p = 0,896) Berdasarkan tabel 6. diperoleh nilai p sebesar 0,896 (p 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pemberian dengan perkembangan sosial bayi usia 0-6 bulan. PEMBAHASAN Karakteristik Responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 47 (92,1%) ibu dengan usia reproduksi sehat, dan 88,2% responden tidak bekerja atau bekerja Pemberian Jumlah (%) (n=29) (n=22) (n=51) Tidak 13 81,2 45,7 3 19 18,7 54,2 35 hanya sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar ibu sudah mengetahui informasi tentang (84,3%), maka dapat dikatakan pengetahuan ibu cukup baik. Informasi tentang diperoleh dari tenaga kesehatan yaitu bidan Puskesmas. Pemberian Eksklusif 274

Dari hasil penelitian menunjukkan responden (31,4%) memberikan secara dan 35 responden (68,6%) tidak memberikan secara. Angka ini masih rendah apabila dibandingkan dengan target pencapaian cakupan yaitu sebesar 80%. Penelitan lain menyatakan bahwa banyak sikap dan kepercayaan yang tidak mendasar terhadap makna pemberian yang membuat para ibu tidak memberikan secara selama 6 bulan. Umumnya alas an ibu tidak memberikan meliputi rasa takut yang tidak mendasar bahwa yang dihasilkan tidak cukup atau memiliki mutu yang tidak baik, keterlambatan memulai dan pembuangan kolostrum, teknik pemberian yang salah, serta kepercayaan yang keliru bahwa bayi haus dan emmerlukan cairan lain. (8) Hubungan Pemberian Eksklusif dengan Perkembangan Bayi Usia 0-6 Bulan Pemberian pada bayi akan membantu perkembangan optimal setelah periode perinatal. Berdasarkan hal itu, hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan pemberian terhadap perkembangan bahasa bayi usia 0-6 bulan. Kesesuaian ini disebabkan karena memiliki zat gizi yang terbaik dan terlengkap dibandingkan dengan makanan prelakteal lain termasuk susu formula. Jenis pemberian yang diberikan pada bayi usia 0-6 bulan juga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pada kelompok bayi yang tidak mendapat secara, sebagian besar masih mendapat namun tidak. Sehingga hampir sebagian besar anak terpapar zat gizi dalam yang sangat baik untuk menjaga ketahanan tubuh anak dari berbagai macam penyakit, yang juga berkontribusi besar dalam perkembangan anak. (9) Pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian dengan perkembangan bahasa bayi usia 0-6 bulan. Hal ini memperlihatkan kesesuaian dengan teori yang mengatakan bahwa bayi yang mendapat mempunyai perkembangan bahasa yang lebih baik daripada bayi yang tidak diberi secara. (10) Penelitian lain juga menyebutkan bahwa semakin lama diberikan maka akan dapat meningkatkan perkembangan bahasa/kognitif bayi. (10) Selanjutnya, penelitian di Filipina menyatakan peningkatan durasi pemberian mempunyai keuntungan yang signifikan bagi perkembangan kognitif baik pada anak usia 8,5 tahun maupun umur 11,5 tahun dengan berat badan normal meskipun nampaknya kecil. (11) Pada penelitian ini proporsi pada masingmasing kelompok pemberian tidak sama dan juga tidak mengukur mengenai intelegensi sehingga tidak dapat diperbandingkan. Keterbatasan Penelian 1. Faktor pengganggu yang mempengaruhi perkembangan anak seperti faktor stimulus dan adanya penyakit sistemik tidak diteliti pada penelitan ini. 2. Instrumen yang digunakan pada perkembangan bayi menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan) yang kurang lengkap dan komprehensif, 275

sehingga kurang mampu menggambarkan perkembangan bayi. KESIMPULAN 1. Kategori umur ibu produktif sebesar 90,2% dan sebagian besar ibu tidak bekerja (88,2%). 2. Jumlah ibu yang pernah mendapat informasi tentang sebesar 84,3%. 3. Bayi dengan yang tergolong dalam kategori perkembangan bahasa/kognitif sesuai yaitu sebesar 81,2%, dan nilai p=0,017 (p 0,05), maka terdapat hubungan antara pemberian terhadap perkembangan bahasa/kognitif bayi usia 0-6 bulan. 4. Bayi dengan tidak yang tergolong dalam kategori perkembangan motorik kasar, motorik halus, serta sosial yang sesuai menunjukkan nilai p 0,05, maka tidak terdapat hubungan antara pemberian terhadap perkembangan motorik kasar, motorik halus, serta sosial pada bayi usia 0-6 bulan. SARAN 1. Bagi Puskesmas Padangsari Kota Semarang Perlu meningkatkan program konseling pemberian dan pemberian informasi mengenai upaya optimalisasi perkembangan anak kepada seluruh calon ibu, ibu dan keluarga khususnya yang mempunyai anak di masa emas bagi perkembangannya. Hal ini termasuk pemberian informasi mengenai stimulasi yang tepat sesuai pada tahapan perkembangan sesuai umur anak tersebut. Upaya ini dilakukan agar ibu dan keluarga dapat memberikan kontribusi yang besar dalam mengoptimalkan perkembangan 276

anak berupa pemberian nutrisi terbaik yaitu bagi bayi usia 0-6 bulan dan stimulus yang tepat. 2. Bagi Peneliti Lain Perlu penelitian lebih lanjut mengenai halhal yang berhubungan dengan perkembangan anak yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini seperti faktor stimulus, faktor penyakit sistemik, dan perbandingan frekuensi pemberian dan pemberian P. Selain itu, peneliti lain juga perlu menggunakan skala data dan alat ukur yang lebih baik daripada yang digunakan dalam penelitian ini. Rancangan penelitian dengan pendekatan kasus-kontrol juga akan menunjukkan hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Akre James. Pemberian Makanan Untuk Bayi, dasar-dasar fisiologi. Perinasia, 1995. 2. Badan peneliti dan pengembangan kesehatan, Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. 3. Anonim. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-) Lokal. Diakses tanggal 20 Desember 2013 diunduh dari http : //www.gizi.net. 4. Rusmil Kusnadi. Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan RI, 2006. 5. Rinaningsih. Ekslusif Modal Kecerdasan Anak; Media Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 1(15): 2-3. Semarang. 2007. 6. Tedjasaputra, M.S. Pemberian Eksklusif : Suatu Tinjauan dari Sudut Psikologi. http://www.pontianak-post.com. Diakses tanggal 20 Desember 2013. 7. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Masyarakat. Semarang : 2013. 8. Katherine A. Dettwyler, 2004. WHO Breastfeeding Definitions. Cited Dept of Anthropology, Texas A & M University. http://www.kathydettwyler.org/detwho.html. Diakses tanggal 20 Desember 2013. 9. Atikah P. Kapita Selekta dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. 10. Daniels MC, Adair LS. Breast-feeding influences cognitive development in Filipino Children. The journal of Nutrition. November 2005. Vol. 135, no. 11, 2589-2595. Diambil: 29 Agustus 2014, dari http://jn.nutrition.org/content/135/11/2589.f ull.pdf 11. Kemenkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI; 2010. 12. Mortensen EL, Miachaelsen KF. The association between duration of breastfeeding and adult intelligence. JAMA, 2002, 287:2365-2371 277