2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
O1 X O2. Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O2 = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah gambaran kehidupan manusia yang dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai hal, diantaranya adalah untuk pembuatan rumah serta isinya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang menjadi gerbang

PROSES PELATIHAN ANGKLUNG PADA KEGIATAN EKTRAKULIKULER DI SMPN 3 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dibawah rata-rata, ketidakmampuan menyesuaikan perilaku, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG. Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hana Haniefah Latiefah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku. Kegiatan individu merupakan manifestasi dari hidupnya, baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Muhamad Zulkhaidir Faruqi APLIKASI GAME EDUKASI VIRTUAL ANGKLUNG BERBASIS DEKSTOP

2015 PENGAJARAN TOILETTRAINING PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI

2015 PEMBELAJARAN MUSIK KINTUNG BERBASIS KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK DI DAPUR THEATER KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

4. Apakah Anda tertarik dalam bermain alat musik musik?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Agustiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Angklung adalah salah satu alat musik yang tumbuh dan berkembang di

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

2015 METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN INTERKASI SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLBN-A CITEUREUP

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal yang paling menonjol dari perkembangan IT saat ini adalah aplikasi pada platform

BAB I PENDAHULUAN. fisik maupun psikis. Pada masa ini, anak perlu diberikan rangsangan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

2015 PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS GERAK BURUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINESTETIK PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB YPLAB LEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun (Suryanah, 1996). Menurut Havighurst salah satu tugas dan perkembangan. tersebut adalah melalui pendidikan formal di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam perkembangannya yang normal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

SKALA KECERDASAN MUSIKAL

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemukul, melainkan dengan digoyang-goyangkan. Selain itu, Angklung berperan dalam perkembangan karakter anak, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,

2015 PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

Kebudayaan Suku Sunda. Oleh : Muhammad Rizaldi Nuraulia ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dipukul dan tergolong ke dalam klasifikasi organologi kelas idiophone.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan musik, umumnya yang terbayangkan

BAB I PENDAHULUAN Desi Nurdianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN. Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik. industri karena adanya kreativitas dari Manthous sebagai pencipta

BAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

Transkripsi:

A. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN Pengertian Musik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), merupakan ilmu atau seni menyusun nada atau suara untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Nada atau suara tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan irama, lagu dan keharmonisan terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi. Fungsi musik adalah untuk mengekspresikan diri, mengungkapkan perasaan, membantu pembentukan komunikasi verbal dan nonverbal, melatih kepekaan terhadap stimuli lingkungan, dan sebagai alat untuk meningkatkan dan membantu perkembangan kemampuan pribadi dan sosial Sheppard (dalam Milyartini hlm. 3) mengemukakan sepuluh manfaat musik yakni : (1) musik dapat mengubah bentuk otak; (2) meningkatkan kemampuan berbahasa; (3) mengembangkan fungsi mental; (4) menstimulasi gerakan dan mengembangkan kemampuan pengendalian koordinasi fisik; (5) mengembangkan daya ingat dan penyimpanan informasi; (6) membantu memahami matematika dan ilmu pengetahuan; (7) mengembangkan kemampuan komunikasi dan mengekspresikan diri; (8) membantu anak bekerjasama; (9) membantu kesehatan emosional dan fisik; (10) meningkatkan kreativitas. Pembelajaran seni musik sangat penting diberikan kepada anak-anak yang memiliki keterbatasan atau gangguan dalam menerima pendidikannya, karena musik bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas yang sebenarnya dimiliki oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Salah satu anak berkebutuhan khusus adalah anak tunagrahita. Anak tunagrahita merupakan anak dengan hambatan kecerdasan yang berdampak pada kemampuan berbahasa, perilaku, sosial dan emosi serta dalam hal kognitifnya yang dalam hal ini berdampak pada saat pembelajaran seacara umum seperti pembelajaran seni musik. Anak tungrahita dalam pembelajaran seni musk sulit memahami mengenai tangga nada. Seperti kita

2 tahu bahwa pengetahuan tangga nada merupakan hal sangat mendasar ketika seseorang belajar memainkan alat musik. Berdasarkan hasil temuan di lapangan peneliti menemukan masalah pada siswa tunagrahita ringan SMPLB-C di SPLB-C YPLB Cipaganti yang dalam pembelajaran seni musik belum mengetahui dan memahami mengenai tangga nada diatonis, mereka memainkan alat musik hanya berdasarkan arahan dari guru. Penggunaan musik dalam pendidikan tentunya akan memberikan dampak positif untuk proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan musik merupakan salah satu cara untuk merangsang pikiran, sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Latihan Angklung merupakan salah satu pembelajaran musik yang dapat menambah pengetahuan musik bagi anak tunagrahita mengenai tangga nada diatonis. Menurut Purwanto dalam (Maryam 2012, hlm 23) latihan dapat menyebabkan perubahan/proses dalam tingkah laku, sikap dan pengetahuan. Jadi latihan merupakan sebuah kegiatan yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku disini dimaksudkan agar anak tunagrahita memahami dan mengetahui mengenai tangga nada diatonis. Latihan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah latihan angklung. Angklung termasuk dalam kategori musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat yang cukup berpengaruh bagi perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan atau digetarkan. Angklung bisa dimainkan oleh satu orang, namun harmonisasi bunyi angklung yang dimainkan secara berkelompok akan terdengar lebih indah. Pada zaman dulu, angklung merupakan alat musik yang bernada pentatonis (da mi nati la) tetapi Daeng Sutigna yang merupakan salah satu tokoh angklung dari tatar Sunda terus melakukan inovasi pada alat musik angklung yang menjadikan angklung memiliki tangga nada diatonis ( do re mi fa sol la si ). Dengan angklung diatonis inilah angklung bisa menjadi alat

3 musik yang mendunia bernilai pendidikan yang tinggi seperti menurut pendapat Susanto (hlm. 5) mengemukakan bahwa: Bermain musik angklung menjadi salah satu solusi untuk melatih kepekaan musikal. Alat musik tradisional berasal dari Jawa Barat ini telah menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia. Keunikan alat musik ini telah menjadikan salah satu media belajar musik yang mudah, murah, menarik, dan bernilai pendidikan yang tinggi. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angklung merupakan sebuah media yang bisa digunakan untuk melatih kepekaan musik salah satunya memberi pengetahuan tangga nada diatonis bagi anak tunagrahita. Oleh karena itu, Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh latihan angklung terhadap pengetahuan tangga nada diatonis anak tunagrahita ringan di SPLB-C YPLB Cipaganti Kota Bandung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian diantaranya : C. Batasan Masalah 1. Banyaknya di lapangan anak tunagrahita ringan kurang memahami pengetahuan tangga nada diatonis. 2. Pembelajaran musik bagi anak tunagrahita kurang menjadi perhatian bagi guru. 3. Alat musik jarang digunakan sebagai media pembelajaran. 4. Salah satu cara untuk memahami pengetahuan tangga nada diatonisanak tunagrahita adalah melalui alat musik angklung. Agar peneliti tidak keluar dari tujuan atau meluas pada hal hal yang tidak sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada permasalahan bagaimana pelaksanaan latihan angklung dapat mempengaruhi pengetahuan tangga nadadiatonis pada anak

4 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, dapat dikemukakan rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Apakah terdapat pengaruh latihan angklung terhadap pengetahuan tangga nada diatonis anak tunagrahita ringan di SPLB-C YPLB Cipaganti Kota Bandung? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan gambaran mengenai sejauh mana pengaruh latihan angklung dapat meningkatkan pengetahuan tangga nada diatonis anak tungrahita ringan di SPLB-C YPLB Cipaganti Kota Bandung. b. Tujuan Khusus Tujuan khusus dilaksanakan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kondisi pre-test pengetahuan tangganada diatonis anak tunagrahita ringan pada saat latihan angklung.. 2) Untuk mengetahui kondisi post-test pengetahuan tangga nada diatonisanak tungrahita ringan setelah diberikan perlakuan pada saat latihan angklung. 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan angklung dalam meningkatkan pengetahuan tangga nada diatonis anak tunagrahita ringan di SPLB-C YPLB Cipaganti Kota Bandung. 2. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, penulis berharap laporan penelitian ini dapat bermanfaat, adapun manfaat tersebut diantaranya adalah: a. Manfaat Teoritis 1) Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan dan juga ilmu pada umumnya serta lembaga pendidikan khusus sendiri.

5 2) Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut serta acuan dalam pengetahuan tangga nada diatonis anak b. Manfaat Praktis 1) Bagi Penulis, Sebagai bahan kajian, diskusi ilmiah mahasiswa untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai pengaruh latihan angklung terhadap pengetahuan tangga nada diatonis anak 2) Bagi Orang Tua, Sebagai bahan rujukan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan pengetahuan tangga nada diatonis anak tunagrahita ringan 3) Bagi pihak sekolah terutama guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam melaksanakan suatu intervensi melalui latihan angklung untuk mengembangkan pengetahuan tangga nada diatonis pada anak 4) Bagi siswa, dengan adanya laihan angklung ini diharapkan anak tunagrahita ringan bisa memahami mengenai tangga nada diatonis sehingga mereka menjadi lebih bisa mengembangkan minat dan bakat dalam bermain musik.