BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional dalam Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang bersangkutan di mana anak didik belajar. Di sekolah inilah anak

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat, berbagai kemajuan yang dialami dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan pemerintah memberikan perhatian terhadap masalah. pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

Transkripsi:

BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis dalam pelaksanaan pendidikan di setiap jemjangnya. Mata pelajaran Fiqih di setiap jenjangnya mempunyai kedudukan yang penting dalam pendidikan agama Islam dan sistem pendidikan Nasional untuk mencetak kader bangsa yang berilmu pengetahuan, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hal ini sesuai dengan tujuan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 bertujuan : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Yang menjadi hambatan dalam pembelajaran Fiqih sekarang adalah masih ditemuinya : 1. Pembelajaran yang monoton. 2. Belum ditemuninya strategi pembelajaran yang tepat. 3. Kurang dikemasnya pembelajaran pendidikan agama Islam dengan model yang menarik, menantang, dan menyenangkan.

1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Citra Umbara, Bandung, 2003, hal. 7. 1 2 4. Kurang dikemasnya pembelajaran pendidikan agama Islam dengan model yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Agar pembelajaran Fiqih menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menenangkan dapat dilakukan melalui berbagai model, karena apabila guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat, maka proses belajar akan baik dan prestasi akan terus meningkat. Salah satu metode belajar mengajar adalah melalui pembelajaran kooperatif. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Fiqih. Mata pelajaran Fiqih merupakan bagian dari pelajaran pendidikan agama Islam yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan (ibadah) dan mengatur hubungan antara manusia dengan sesamna manusia (muamalah), sebagaimana yang terdapat pada surah Al Baqarah ayat 110 yaitu : 2

Diantara syarat untuk dapat diterimanya ibadah, diantaranya adalah bersih dari makanan yang haram, sehingga siswa harus mengetahui dan memahami jenis-jenis makanan yang halal dan baik serta mengetahui jenis-jenis makanan yang haram untuk dijauhi. 2 Departemen Agama l RI,Al Qur an dan Terjemahnya, Jakarta, Proyek Penyelenggara Pengada- an Kitab Suci Al Qur an, 1981/1982. hal. 30. 3 Pembelajaran Fiqih bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada siswa tentang tata cara beribadat yang baik dan cara bermuamalah yang benar untuk keselamatan hidup di dunia dan di akhirat, sementara perkembangan ilmu pengetahuan terus berjalan, dasar penatapan hukum yang utama adalah Al Qur an dan Hadits, dan jika tidak ditemui dalam Al Qur an dan Hadits, maka dilakukan ijmak ulama dan melakukan qias dengan tetap berpedoman kepada Al Qur an dan Hadits. Madrasah Ibtidaiyah merupakan satu lembaga pendidikan keagamaan yang dikelola oleh masyarakat bersama pemerintah mempunyai peranan penting dalam rangka mencetak kader bangsa yang berilmu pengetahuan, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mengantisipasi kemajuan zaman dan tegnologi yang terus berkembang. Dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan dan hubungan dengan sesame manusia perlu dijaga dngan bik, diantaranya dengan tidak memakan mkanan yang haram.

Berdasarkan pengamatan sementara dari penulis ada sebagian siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kubur Jawa Kecamatan Batang Alai Selatan nilai mata pelajaran Fiqih dibawah nilai rata-rata, sehingga diindikasikan siswa masih perlu ditingkatkan. Beranjak dari permasalahan tersebut di atas penulis berminat untuk mengadakan penelitian yang akan dituangkan dalam sebuah skripsi berjudul MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FIQIH TENTANG MAKANAN YANG HARAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V MADSARAH IBTIDAIYAH NEGERI KUBUR JAWA KECAMATAN BATANG ALAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH. 4 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diteliti dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana aktivitas guru menggunakan Metode Kooperatif dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih tentang makanan yang haram? 2. Bagaimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan etode kooperatif? 3. Apakah dengan menggunakan metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi makanan yang haram?

C. Rancangan Pemecahan 1. Mengidentifikasi seluruh rancangan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Fiqih yang kurang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan aktivitas siswa. 2. Menyusus rancangan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif. D. Hipotesis Tindakan Dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kubur Jawa Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah tentang makanan yang haram. 5 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan data tentang aktivitas guru menggunakan Metode Kooperatif dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih tentang makanan yang haram. b. Mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan Metode Kooperatif.

c. Mengumpulkan data tentang prestasi belajar mata pelajaran Fiqih materi makanan yang haram dengan menggunakan metode kooperatif. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa 1). Dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan, aktif, dan kreatif. 2). Dapat meningkatkan aktivitas kerja kelompok. 3). Untuk membiasakan siswa belajar secara berkelompok sehingga diharapkan siswa lebih peka terhadap berbagai perbedaan pendapat yang terdapat di masyarakat. b. Bagi guru 1). Meningkatkan motivasi guru dalam proses pembelajaran. 2). Meningkatkan kemampuan guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik. 3).Memberikan alternatif lain bagi guru sehingga memperkaya khasanah pengetahuan guru dalam bidang strategi pembelajaran. 6 4).Berguna guru dalam rangka salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin. c. Bagi Sekolah 1). Memberikan landasan dan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2). Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru. 3). Sebagai salah satu bahan informasi bagi penelitian selanjutnya bagi yang akan mengadakan penelitian lebih mendalam dengan permasalahan yang hampir sama. F. Kerangka Berfikir Berdasarkan permasalahan siswa yang ditemui melalui pembelajran menggunakan pembelajaran kooperatif dengan membagi siswa menjadi dua kelompok tanpa membedakan jenis kelamin dan tingkat pengetahuannya membuat siswa lebih mudah untuk memahami pelajaran, di mana siswa yang lemah bisa lebih banyak belajar dengan siswa yang lebih kuat ingatannya, demikian sebaliknya siswa yang kuat ingatannya bias mentransfer ilmunyaa kepada teman-temannya. Siswa dapat membahas dan bertukar pendapat mengenai topic tertentu untuk menemukan kesepakatan dengan diiringi oleh bimbingan guru, namun metode ini juga mengandung kelemahannya untuk itu diperlukan guru dalam mengarahkannya dan memberikan jalan pemecahannya untuk mengurangi kesalah pahaman terhadap materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih, khususnya yang berhubungan dengan materi makanan haram. G. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut : 7

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan berkaitan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, rencana pemecahan, hipotesis tindakan, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teoritis berkaitan dengan beberapa pengertian, tujuan dan fungsi pelajaran Fiqih, ruang lingkup pelajaran Fiqih, jenis makanan yang haram, manfaat meninggalkan makaan yang haram, meningkatkan pestsi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih tentang makanan yang haram dengan menggunakan metode kooperatif pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kubur Jawa Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Bab III Metode Penelitian. Dalam bab ini memuat pendekatan penelitian, subjek penelitian, setting penelitian, rancangan tindakan, tahap pelaksanaan penelitian, data dan teknik pengumpulan data, dan indikator kinarja. Bab IV Laporan Hasil Penelitian yang terdiri dari deskripsi setting penelitian, persiapan penelitian, hasil penelitian, dan analisis hasil tindakan. Bab V Penutup didalamnya berisi simpulan dan saran.