Penerapan Teknik Peer Correction Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SURYODININGRATAN 2

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

Eni Kurniawati 1 Hasan Muchtar Fauzi, S.Sos., M.Si. 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Cahyo et al., Penigkatan Hasl Belajar Menyimak...

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

Abstract. Fitrianna et all, Metode Role Playing...

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUGESTI IMAJINATIF PADA KELAS V SDN 001 SALO. Putri Hana Pebriana 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

ARTIKEL E-JURNAL. oleh Rio Anggoro Pangestu NIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Kata Kunci: kemampuan menulis,card sort, bahasa Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

oleh: Edy Budi Santosa 2 Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTATIF DENGAN PEMANFAATAN PRAKTIK ANALISIS WACANA KRITIS SISWA KELAS X SMAN 5 YOGYAKARTA

Wulandari et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

TESIS. oleh NUNUNG ESTININGRUM NIM

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Pendahuluan. Eldayanti et al., Penerapan...

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 2, Desember 2017 E-ISSN X

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA DENGAN BERBAGAI KALANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUTIARA SINGARAJA

Maya Sofiun Naqiyah et al., Penerapan Metode Karyawisata Berbantuan Media video untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Kata Kunci: Keterampilan Berbicara siswa, Media Kartu Gambar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.

PENERAPAN METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII A SMPN 1 RAMBIPUJI JEMBER DALAM MEMBAWAKAN ACARA

MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA DI SDN SIDOMUKTI 02 JEMBER

METODE BERPIDATO DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERETORIKA OLEH SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

ARTIKEL E-JOURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IX

ABSTRACT

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Pendahuluan. Ade Yuanita Taufani et al., Penerapan Metode Pembelajaran...

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

Transkripsi:

Penerapan Teknik Peer Correction Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo Improving Writing Peotry achievement By Using Peer Correction Techinique at Seventh A Grade in SMPN 2 Tegaldlimo 2013/2014 Vera Fitri Apriliyani, Hari Satrijono, Rusdhianti Wuryaningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 e-mail: Apriliyaniv@yahoo.com Abstrak Peer Correction merupakan teknik yang dilakukan dalam bentuk kelompok atau individu dengan melakukan koreksi bersama teman sebaya yang dibimbing oleh guru. Di dalam penerapan peer correction berbantuan media gambar bertujuan mendeskripsikan penerapan peer correction berbantuan media gambar yang dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo setelah diterapkan peer correction berbantuan media gambar. Manfaat bagi siswa proses pembelajaran menjadi pengalaman yang berharga dalam memperbaiki puisi. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegaldlimo dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan PTK (Tindakan Kelas), karena PTK menawarkan strategi yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses perkembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Data dalam penelitian ini berupa catatan hasil pembelajaran. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakasanakan di SMPN 2 Tegaldlimo kurang baik karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa melalui peer correction berbantuan media gambar. Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dilakukan beberapa tahapan yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Tahap prasiklus pembelajaran dilaksanakan tanpa menggunakan variasi pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil belajar dengan rata-rata 61,1 dan ketuntasan secara klasikal hanya 23,333% atau hanya 7 siswa yang mendapat nilai 75. Tahap siklus I dan siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran peer correction berbantuan media gambar kemampuan siswa SMPN 2 Tegaldlimo mengalami peningkatan dengan rata-rata 70,73 terdapat ketuntasan 36, 667% atau hanya 11 siswa yang mencapai ketuntasan serta pada siklus II kemampuan siswa sudah mengalami peningkatan yang siknifikan yaitu 76,667% atau 23 siswa dengan rata-rata 75,53. Kata Kunci: Peer Correction, Media gambar dan Menulis puisi Abstract Peer Correction is a technique that is done in the form of groups or individuals by performing corrections with peers who are guided by the teacher. In the application of peer-assisted correction image media aim to describe the application of peer-assisted correction of media images that can improve the ability of writing poetry and describes an increase in the ability to write poetry in grade VII A SMP 2 Tegaldlimo after applied peer-assisted correction of media images. Benefits for students learning process to be a valuable experience in fixing the poetry. This research carried out in smpn 2 tegaldlimo by using design research qualitative and quantitative.this research using ptk ), ( the act of a class because ptk offer strategy who benefit from a real action and the developmental process ability to detect and solve the problem.data in this research in the form of a record result of learning.this research data collected by engineering tests, observation, interview and documentation.the results of research conducted in smpn 2 tegaldlimo less well because there are many students who received the value of helpdown kkm so that requires an effort to improve skills of composing poems students through a peer correction berbantuan media a picture. In increasing students ability done some stages prasiklus, namely cycle i, and cycle ii.stage prasiklus learning should be conducted without employing variations learning so as to be obtained study result of the average 61,1 and ketuntasan in klasikal only 23,333 % or only 7 students got mark 75.Stage cycle i and ii learning cycle held by applying of peer correction berbantuan media picture students ability smpn 2 tegaldlimo increased with average 70,73 there are ketuntasan 36, 667 % or only 11 students who reached ketuntasan and also on cycle ii ability students have has increased siknifikan namely 76,667 or 23 % student with average 75,53. Keywords: Peer Correction, media images and writing poetry

Pendahuluan Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, komunikasi antara penutur dan pendengarnya dapat berlangsung dengan baik sehingga informasi yang disampaikan penutur dapat diterima atau mendapatkan reaksi dari mitra tutur. Bahasa bukan hanya sekedar berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk kata atau rangkaian kata. Menulis cukup penting bagi pendidikan, karena memudahkan para pelajar berpikir secara kritis. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan sarana potensial untuk mengadakan pembinaan dan pengembangan bahasa. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif. Menurut Tarigan, (dalam Kustantia M.P) dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas, 2006) mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII semester 2, kompetensi dasar yang harus dicapai adalah menulis kreatif puisi berkenaan keindahan alam. Oleh karena itu, kepada siswa perlu diadakan latihan kemampuan menulis puisi agar dapat menyampaikan ide atau perasaan kedalam tulisan dengan baik. Menurut Kosasih, (2012: 97) menulis puisi merupakan bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis puisi adalah agar siswa dapat mengekspresikan perasaan dalam bentuk tulisan. Menurut Mandang, (dalam Kustantia) pembelajaran menulis bagi siswa memberikan banyak manfaat, seperti mengembangkan kreativitas, cara berpikir, kecerdasan dan kepekaan emosi. Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui kata-kata (bahasa) yang sengaja dipilih penyair. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya melalui kegiatan menulis puisi. Kemampuan siswa dalam menulis puisi tidak secara otomatis dapat dikuasai, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus melakukan berkali-kali dan sering berlatih. Semakin sering siswa dilatih menulis, kemampuan menulisnya akan semakin meningkat. Oleh karena itu, kegiatan menulis sangat penting dalam pendidikan dan perlu dilatihkan kepada siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo tergolong rendah. Penyebab rendahnya kemampuan menulis puisi siswa pada kelas VII A adalah (1) siswa kesulitan memunculkan dan mengembangkan ide, pikiran, perasaan, dan imajinasi yang mereka ungkapkan dalam puisi (2) siswa kesulitan menyesuaikan tema dengan isi puisi, (3) siswa kesulitan dalam menggunakan diksi, citraan, dan gaya bahasa, (4) siswa kesulitan dalam pemilihan kata yang tepat, citraan, dan dengan gaya bahasa yang sesuai dengan objek yang dihadapi sehingga kurang maksimal. Hal itu yang mengakibatkan kemampuan menulis puisi siswa rendah. Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, guru membutuhkan strategi baru. Selama ini guru hanya memberikan tugas siswa untuk menuliskan puisi seperti contoh yang ada dalam buku pelajaran dan kurang memperhatikan siswa dalam pembelajaran. Setelah siswa selesai menulis puisi guru memerintah siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam buku pelajaran dan tidak menggali pengetahuan siswa yang lebih dalam. Saat proses pembelajaran banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa sibuk dengan kesibukannya masing-masing seperti: menyelesaikan tugas lain, berbicara dengan teman sebangku, bergurau dengan teman. Hal tersebut mengakibatkkan tingkat kemampuan menulis puisi siswa kurang karena beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal siswa meliputi (1) semangat siswa dalam menerima pembelajaran menulis puisi tergolong rendah, (2) timbul rasa jenuh pada diri siswa karena materi yang monoton, (3) kurangnya perhatian siswa memperhatikan penjelasan guru, (4) siswa masih kurang minat dan motivasi dalam menulis puisi tergolong rendah. Adapun faktor eksternal siswa meliputi (1) metode yang digunakan masih lama, (2) lingkungan belajar siswa kurang kondusif dan mendukung untuk menimbulkan gairah belajar (3) media yang digunakan guru bahasa Indonesia kurang menarik hal itu juga bisa menumbuhkan tingkat kemampuan menulis siswa rendah. Kondisi di atas menyebabkan kemampuan menulis puisi siswa rendah sehingga masih banyak ditemukan siswa yang mendapatkan nilai 75. Sedangkan SKM yang digunakan oleh SMP N 2 Tegaldlimo yaitu siswa yang dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 75 dari skor 100. Hal ini ditunjukkan dari keseluruhan jumlah siswa kelas VII A sebanyak 30 orang hanya 7 orang siswa yang mendapat nilai 75 yang dinyatakan tuntas 23 siswa mendapat nilai rata-rata 75 yang dinyatakan tidak tuntas. Tingkat pemahaman siswa dalam menulis puisi masih rendah. Oleh karena itu peneliti lebih tertarik melakukan penelitian di SMP N 2 Tegaldlimo khususnya kelas VIIA untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Berdasarkan kondisi di atas, maka guru perlu mengupayakan suatu teknik pembelajaran yang dapat mendukung peningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Upaya ini perlu dilakukan agar siswa mampu mengkomunikasikan setiap ide atau gagasan melalui media tulis dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah guru perlu menerapkan teknik pembelajaran menulis puisi yang tepat, kreatif, inovatif, dan mampu mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti memilih untuk menerapkan teknik peer correction (koreksi teman sebaya) dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi. Hal ini didasarkan pada kenyataan yang selama ini terjadi, yaitu siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis puisi, baik dalam pemilihan diksi, pengimajinasian, bahkan menyesuaikan tema dengan isi puisi. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta teknik pengoreksian hasil tulisan siswa masih dilakukan oleh gurunya sendiri sehingga belum ada keterlibatan siswa secara aktif dalam mengoreksi hasil tulisannya, akibatnya siswa kurang memahami secara lebih mendalam bagaimana cara menulis puisi yang baik dan bagaimana membetulkan kesalahan yang ada dalam tulisan puisi mereka. Berdasarkan hasil pemaparan di atas, jika hasil pekerjaan siswa dikoreksi oleh guru tanpa melibatkan siswa secara langsung akan membuat siswa lebih mudah melupakan kesalahan yang telah dilakukan. Mereka cenderung menerima hasil atau nilai dari guru. Namun, jika koreksi yang dilakukan melibatkan para siswa, akan memberikan dampak yang baik bagi siswa dalam memberikan pelatihan untuk mengenali kesalahan yang dilakukan siswa atau dilakkan oleh temannya. Selain itu, kegiatan koreksi yang melibatkan siswa secara langsung dapat membuat ingatan siswa bertahan lama dibandingkan dengan belajar hafalan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu diadakan suatu penelitian yang berjudul Penerapan Teknik Peer Correction Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII A SMP N 2 Tegaldlimo. Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan dalam penelitian ini meliputi: 1) Bagaimanakah penerapan teknik peer correction berbantuan media gambar yang dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo tahun pelajaran 2013/2014? 2)Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo setelah diterapkan peer correction berbantuan media gambar tahun pelajaran 2013/2014? Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian kolaboratif, jenis PTK. Lokasi penelitian dilakukan di SMPN 2 Tegaldlimo.Peneliti tidak dilakukan di sekolah-sekolah lain karena sekolah ini salah satu faktornya yaitu untuk mengefektifan waktu penelitian. Terdapat dua data berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian, untuk data pada rumusan masalah pertama berupa observasi, catatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran, wawancara, serta dokumentasi. Data untuk rumusan masalah kedua berupa nilai-nilai tes siswa dalam menulis puisi.data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Penganalisisan data pada penelitian ini meliputi (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap : (1) tahap prasiklus, (2) tahap siklus I, dan (3) tahap siklus II. Hasil dan Pembahasan Hasil belajar siswa pada prasiklus dalam menulis kreatif puisi melalui kegiatan peer correction berbantuan media gambar belum memuaskan. Terdapat banyak siswa yang tidak tepat dalam pilihan kata, majas, lambang serta menyesuaikan tema dengan isi puisi. Persentase yang mencapai KKM siswa dalam materi menulis puisi melalui kegiatan peer correction berbantuan media gambar sebagai berikut. Jumlah siswa yang tuntas pada materi menulis puisi melalui kegiatan peer correction berbantuan media gambar hanya sekitar 23,333% yang didapat dari 7 siswa dengan rata-rata 61,1 dari jumlah keseluruhan siswa 30 siswa dengan kategori ketuntasan belajar tidak baik. Hasil penugasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa saat menulis puisi perlu ditingkatkan lagi. Berdasarkan pengamatan hasil belajar, maka dilakukan upaya perbaikan hasil belajar melalui penerapan teknik peer correction berbantuan media gambar yang dilaksanakan pada siklus I dan II. Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui teknik peer correction berbantuan media gambar setelah kegiatan pada siklus I. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I materi menulis puisi melalui peer correction berbantuan media gambar siswa kelas VII A SMP N 2 tegaldlimo pada siklus I materi menulis puisi mengalami peningkatan. Pada prasiklus hanya ada 7 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata 61,1, namun siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan mengalami peningkatan menjadi 11 siswa dengan rata-rata 70,73. Secara klasikal, pada prasiklus hanya 23,333% siswa yang mengalami ketuntasan, sedangkan pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 36,667% dengan kategori ketuntasan belajar kurang baik. Hasil belajar pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa walaupun belum maksimal. Hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal. Oleh karena itu, dilakukan upaya perbaikan hasil belajar pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII A SMP N 2 Tegaldlimo pada siklus II pada materi menulis puisi melalui kegiatan peer correction pada siklus II sudah baik. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar individu 23 siswa dengan rata-rata 75, 53, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar individu sebanyak 7 siswa. Secara klasikal jumlah yang dicapai ketntasan belajar sebanyak 76,667% dengan kategori ketuntasan belajar sangat baik. Hasil belajar siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Upaya perbaikan melalui pengulangan siklus tidak diperlukan atau pelaksanaan tindakan dinyatakan selesai. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa pada tiap siklus, berikut ini paparan perbandingan hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus I, sampai dengan siklus II.

Sebelum adanya tindakan, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa (23,333%) dan 23 siswa (76,667%) masih belum tuntas dengan rata-rata yang diperoleh 61,1. Pada siklus I setelah pembelajaran menulis puisi ditetapkan kegiatan peer correction meningkat menjadi 11 siswa (36,667%) yang mendapat nilai tuntas dan 19 siswa (63,333%) yang masih belum tuntas dengan rata-rata yang diperoleh 70,73. Setelah tindakan siklus II, jumlah siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 23 siswa (76,667%) dan yang memperoleh nilai tidak tuntas sebanyak 7siswa (23,333%) sehingga rata-rata yang dicapai juga mengalami peningkatan sebesar 75, 53. Setelah melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi melalui kegiatan peer correction berbantuan media gambar memberikan dampak positif bagi peningkatan belajar siswa kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo. Pembahasan Penelitian Pada bagian ini dipaparkan terhadap hasil penelitian. Pembahasan tersebut meliputi pembahasan mengenai proses pembelajaran menulis puisi siswa SMPN 2 Tegaldlimo than pelajaran 2013/2014 sebelm dan sesdah diterapkan kegiatan peer correction berbantuan media gambar, serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi menulis puisi yang terdiri dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pembelajaran pada prasiklus dilaksanakan tanpa adanya variasi pembelajaran. Ketika diberikan tgas oleh guru, siswa menyambut tgas tersebut dengan keluhan. Siswa kurangmendapat bimbingan saat mengerjakan oal yang diberikan oleh guru, yang menyebabkan banyak kesalahan yang dilakkan siswa pada saat mengerjakan tugas karena siswa tidak paham dengan tugas yang diberikan. Kegiatan pembelajaran pada prasiklus membat siswa pasif dan tidak bersemangat belajar. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa, dimana ketuntasan klasikal hanya 23,333% atau hanya 7 siswa yang mendapat nilai 75. Secara garis besar, langkah-langkah pembelajaran untuk peningkatan keterampilan menulis puisi melalui peer correction berbantuan media gambar berdasarkan siklus I dan siklus II adalah sama, hanya tindakan yang dilakukan berbeda disesuaikan dengan hasil refleksi yang ditemukan pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi setelah diterapkan peer correction berbantuan media gambar mengalami peningkatan secara bertahap. Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I, ketuntasan dalam pemilihan kata/diksi, lambing penggunaan majas, serta penyesaian isi puisi dengan tema. Hal ini disebabkan karena (1) siswa belum mengerti contoh puisi yang diberikan guru, (2) siswa krang antusias dalam melakukan refleksi materi, (3) guru belm bisa mengatur waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran tidak berjalan efektif. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I hanya 23,333% atau belum mencapai ketuntasan seperti yang diharapkan yaitu 75 sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. Kegiatan pembelajaran pada siklus II disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus II agar kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada siklus I tidak dilakukan pada siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II, hasil belajar siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Semua itu dapat dilihat dari aspek-aspek yang dinilai dalam materi menulis puisi melalui kegiatan peer correction berbantuan media gambar telah berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan karena (1) siswa sudah mengerti dengan contoh puisi yang diberikan oleh guru, (2) siswa sudah lebih aktif dalam melakukan refleksi materi yang telah berlangsung, (3) guru sudah bisa mengatur waktu sehingga waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II setelah diterapkan peer correction berbantuan media gambar meningkat menjadi 76,667%. Dengan demikian, kegiaatan pembelajaran dihentikan karena sudah mencapai ketuntasan klasikal seperti yang diharapkan. Hasil observasi, terdapat perbaikan aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam belajar. Pada siklus I, terdapat satu aspek kegiatan yang tidak dilakukan oleh guru yaitu guru tidak bisa mengatur waktu sehingga waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran berjalan tidak efektif. Sedangkan aktivitas siswa dalam belajar, siswa tidak bisa melakukan refleksi materi. Siklus II menunjukkan aktivitas guru dalam mengajar dan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat dan kegiatan-kegiatan pada lembar observasi. Hasil belajar dalam keterampilan menulis puisi setelah diterapkan peer correction berbantuan media gambar mengalami peningkatan secara bertahap dan tidak sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan penjelasan di atas, menyatakan bahwa proses atau kegiatan pembelajaran dan hasil belajar keterampilan menulis puisi siswa kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo tahun pelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan setelah diterapkan kegiatan peer correction berbantuan media gambar. Berikut ini garafik perbandingan persentase ketuntasan persiklus. Ucapan Terima Kasih Penulis V.F.A mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan finansial melalui beasiswa Bidik Misi tahun 2010-2014. Daftar Pustaka [1] Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas. [2] Kosasih, E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: CV. Yrama Widya [3] Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa