BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif ini perlahan mulai ditinggalkan. Masyarakat modern sekarang lebih pintar

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. penawaran dan permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun (Tandelilin, 2010:26). Pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

Judul : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive And

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam,

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Modal merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang paparan teori mengenai return saham yang merupakan gambaran hasil

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal secara perlahan telah tumbuh menjadi bagian penting dari tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin dikurangi. Sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu dunia usaha adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Pasar modal di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan mampu menjadi media pertemuan antara investor dan industri. Dengan berkembangnya pasar modal, maka alternatif investasi bagi para investor kini tidak lagi terbatas pada aktiva riil dan simpanan pada sistem perbankan melainkan dapat menanamkan dananya di pasar modal, baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun sekuritas (aktiva finansial) lainnya. Pasar modal memiliki beberapa instrumen penting yang ditawarkan seperti saham dan obligasi. Di antara instrumen tersebut, saham adalah instrumen yang paling diminati karena memiliki tingkat pengembalian yang lebih menarik berupa selisih perubahan harga saham yaitu bila harga belinya lebih rendah dari pada harga jual kembali atau sering disebut juga sebagai capital gain disamping adanya pembagian dividen saham. Penanaman investasi dalam bentuk saham merupakan salah satu pemilikan atau pembelian saham-saham dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) oleh pihak lain (investor) dengan tujuan memperoleh pendapatan tertentu

(return). Keinginan untuk mendapatkan pendapatan tersebut menyebabkan investor harus mengadakan suatu pertimbangan yang tepat dalam memutuskan saham mana yang memiliki prospek menguntungkan. Penanaman modal dalam bentuk investasi saham (commom stock) memerlukan suatu informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan, karena investasi pada saham di bursa efek merupakan investasi dengan risiko yang relatif tinggi dengan keuntungan yang relatif tinggi pula. Kondisi keuangan yang buruk dari emiten dapat berimplikasi pada pendapatan bagi investor (return) yang berupa dividen tidak dibayarkan atau dibayar kurang atau bahkan menyebabkan harga saham mengalami penurunan dari harga beli semula (capital loss). Baik buruknya kinerja perusahaan dapat dijadikan tolak ukur bagi investor dalam menentukan saham yang akan dibeli. Tentunya investor akan menjatuhkan pada saham yang memilki reputasi baik, karena investor ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dari investasi yang telah ditanamnya. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian (realized return) dan return ekspektasian (expected return). Realized Return merupakan return yang telah terjadi dan dihitung menggunakan data historis. Return ini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan, dan juga berguna sebagai dasar penentuan resiko dimasa mendatang. Sedangkan expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang (Hartono, 2013:235). Return

saham merupakan kelebihan harga jual saham diatas harga belinya. Semakin tinggi harga jual saham diatas harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi., demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah (Arista, 2012). Return saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau prestasi manajemen dalam mengelola usahanya sangatlah baik. Peningkatan prestasi manajemen dapat dicapai bila menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien, hasil yang optimal akan dicapai dengan menggunakan keseluruhan modal perusahaan yang diinvestasikan dalam aktiva untuk menghasilkan laba atau keuntungan (Martono, 2009 dalam Arsita 2012). Di dalam analisis fundamental terdapat beberapa rasio keuangan yang dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Rasio keuangan dikelompokan ke dalam lima rasio yaitu rasio likiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan dari kondisi keuangan suatu perusahaan serta dapat memprediksi return saham di pasar modal. Salah satu informasi yang bisa digunakan investor dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada para investor mengenai kinerja keuangan perusahaan yang banyak digunakan untuk menentukan apakah investasi saham akan dilakukan oleh investor atau tidak. Jika

laporan keuangan perusahaan baik maka investor dapat menilai bahwa prospek dari perusahaan itu besar dan tentunnya akan mempengaruhi return saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham menurut Ulupui (2007) yaitu likuiditas, laverage, aktivitas dan profitabilitas. Pada penelitian tersebut didapat hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan rasio aktivitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan dan rasio laverage positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Krisyanto (2011) menggunakan rasio profitabilitas, laverage, likuiditas, aktifitas dan penilaian pasar dalam mempengaruhi return saham. Dalam penelitian yang dilakukan Krisyanto (2011) mengatakan bahwa penilaian pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham dan profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan laverage memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham. Dan rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi return saham, penelitian ini menggunakan empat variabel independen. Keempat variabel tersebut yaitu profitabilitas, leverage, likuditas dan penilaian pasar. Alasan penelitian ini mengambil keempat rasio tersebut karena (1) rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dari kegiatan investasi yang dilakukan, (2) rasio leverage yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh suatu perusahan menggunakan hutang, (3) rasio likuiditas digunakan untuk mengetauhi seberapa besar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan jangka pendeknya dengan dana yang tersedia, dan (4) rasio

penilaian pasar yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai pasar pada masyarakat maupun investor. Pada penelitian ini rasio aktivitas tidak digunakan karena belum ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada penelitian-penelitian sebelumnya. Profitabilitas yang tinggi merupakan suatu keberhasilan perusahaan dalam memperoleh laba berdasarkan aktivanya maupun berdasarkan modal sendiri. Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena profitabilitas yang tinggi merupakan tujuan dari perusahaan. Jika dilihat dari perkembangan rasio profitabilitas menunjukkan peningkatan, hal tersebut menunjukan kinerja perusahaan yang efisien (Martono, 2009 dalam Arsita,2012). ROA mengukur kemampuan mengasilkan laba dari total aktiva yang digunakan (Wiagustini, 2012:81). Arsita (2012) menyatakan, perusahaan selalu berupaya agar ROA dapat selalu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena samakin tinggi ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, dengan semakin meningkatnya ROA maka profitabilitas perusahaan semakin baik sehingga perusahaan tersebut memperoleh return yang besar. Penelitian ini menggunkan ROA sebagai proksi dari profitabilitas karena ingin mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap return saham melalui total aktiva atau total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan bisa saja menggunakan modal sendiri, modal pinjaman atau kombinasi dari keduanya. Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang terhadap modal. Ross et al (2003) menyatakan bahwa debt to equity ratio is dividing total debt with total equity. Dimana rasio ini merupakan rasio

solvabilitas atau laverage yang mengukur kemampuan kinerja perusahaan dalam mengambil hutang jangka panjangnya dengan melihat perbandingan antara total hutang dengan total ekuitasnya. Untuk selanjutnya Debt to Equity Rasio ini akan disingkat menjadi DER. Penggunaan hutang sebagai struktur modal perusahaan memang berisiko. Mengingat bahwa semakin besar tingkat utang perusahaan, maka akan semakin besar pula biaya bunga tetap yang harus dibayar tanpa melihat kemampuan perusahaan. Para investor yang tidak menyukai risiko, tentunya akan menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi. Menurut Brigham and Gapensky (1997) pemilihan alternatif penambahan modal yang berasal dari hutang, pada umumnya memiliki beberapa keunggulan yaitu : 1) bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah, 2) kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju, 3) kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil. Bukti empiris menunjukkan bahwa DER mempunyai pengaruh positif terhadap return saham, terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Naryoto (2013), Barbe et al (1996) dan Hartanti (2010). Sedangkan penelitian yang dilakukan Stella (2009) dan Nathaniel (2008) menunjukkan hasil yang berbeda. Mereka menyimpulkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap return saham karena DER yang tinggi mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi. Penelitian ini menggunakan DER sebagai proksi dari laverage karena ingin mengetahuin pengaruh risiko hutang terhadap return saham melalui modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan.

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek dengan dana lancar yang tersedia. Misalnya membayar gaji, membayar biaya operasional, membayar hutang jangka pendek, dan sebagainya yang membutuhkan pembayaran segera. Agar perusahaan selalu likuid, maka posisi dana lancar yang tersedia harus lebih besar dari pada utang lancar. Perusahaan yang tidak likuid berarti perusahaan itu tidak sehat. Oleh karena itu, perlu pengaturan, menjaga dan memelihara likuiditas yang baik untuk menjaga kredibilitas kepada kreditur Wiagustini (2010:76). Dalam penelitian ini menggunakan Current Ratio sebagai proksi dari likuiditas karena ingin mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui return saham. Jika perusahaan dalam operasionalnya memperoleh laba yang optimal maka akan semakin lancar pembiayaan dan pendanaan perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Hasil ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan Ulupui (2007) dan Prince et al (2014) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2010) dan Pinkan (2013) yang menyimpulkan bahwa CR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Penilaian Pasar adalah menunjukkan pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan yang dicapai perusahaan atau mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasarnya diatas biaya investasi. Aspek penilaian pasar bisa dilihat dari perbandingan antara harga saham dengan posisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi pengakuan pasar terhadap posisi keuangan perusahaan dan menunjukkan semakin mahal saham perusahaan

tersebut Wiagustini (2010:77). Dalam penelitian ini menggunakan Price Earning Ratio (PER) sebagai proksi dalam penilaian pasar karena PER merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh investor untuk menentukan apakah investasi modal yang dilakukannya menguntungkan atau merugikan. Price Earing Ratio (PER) menunjukan seberapa besar para investor bersedia dibayar untuk setiap keuntungan yang dilaporkan perusahaan sehingga merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam penelitian sebelumnya terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian tentang pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham Winarto (2007) menarik kesimpulan bahwa Price Earning Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufaktur tahun 2001 2002, Yulian (2010) menarik kesimpulan bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham pada obyek penelitian perusahaan yang tergabung kedalam index LQ 45 tahun 2008 yang terdaftar di BEI, Francisca (2008) yang menarik kesimpulan bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada sektor LQ 45 tahun 2003-2006. Terdapat banyak sektor usaha yang mencari dana di pasar modal, salah satunya adalah perusahaan manufaktur. Sektor manufaktur merupakan lahan yang paling strategis untuk berinvestasi di pasar modal karena perusahaan manufaktur merupakan jumlah emiten yang terbesar dibandingkan dengan jumlah emiten yang listing di BEI. Berdasarkan data dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010 sampai dengan 2014 jumlah emiten manufaktur sebanyak 161 perusahaan. Dengan jumlah besar tersebut perusahaan-perusahaan manufaktur

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dinamika perdagangan di BEI. Maka peneliti tertarik untuk mengambil obyek penelitian pada perusahaan manufaktur. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka dilakukan penelitian tentang : Pengaruh Rasio Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Penilaian Pasar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini, yaitu: 1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap return saham? 2. Apakah Leverage berpengaruh signifikan terhadap return saham? 3. Apakah Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap return saham? 4. Apakah Penilaian Pasar berpengaruh signifikan terhadap return saham? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas secara signifikan terhadap return saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage secara signifikan terhadap return saham.

3. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas secara signifikan terhadap return saham. 4. Untuk mengetahui pengaruh Penilaian Pasar secara signifikan terhadap return saham. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi empiris tentang pengaruh profitabilitas, Leverage, likuiditas, dan penilaian pasar terhadap return saham serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Bagi praktisi keuangan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan dalam memberikan penilaian keputusan yang tepat untuk langkah didalam melakukan investasi saham dalam perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran dalam penelitian ini, maka penyajiannya akan disusun menjadi bab secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan

lainnya memiliki hubungan erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Masalah Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori atau konsepkonsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta rumusan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran Dalam bab ini dijelaskan simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai.