BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya sampai saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa adanya pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2014, Hlm Silfia Hanani, Sosiologi Pendidikan Keindonesiaan, AR-Ruzz Media, Jogjakarta, 2013, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Hamdani menyatakan bahwa active learnig adalah strategi belajar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pendidikan yang dimaksud. dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekalipun mereka berasal dari anak kembar. Tiap orang memiliki ciri-ciri pribadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. guru yang melaksanakan kegiatan pendidikan untuk orang-orang muda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pembelajaran pendidikan pada umumnya sampai saat ini masih didominasi oleh metode cermah. Dimana metode ini tidak begitu banyak mengembangkan kemampuan berfikir siswa terutama dalam memecahkan suatu permaslahan. Sering dijumpai dalam pembelajaran guru hanya menggunakanmetode yang monoton, dimana dalam netode tersebut guru hanya memberikan materi melalui ceramah, pemberian tugas dan diskusi bebas. Sehingga guru tidak bisa mengembangkan pembelajaran yang menarik. Ada kesan guru takut untuk merancang pembelajaran sendiri,sehingga dari bahan belajar sampai metode evaluasi nyaris tidak ada perbedaan. Dalam Undang-undang dasar RI. No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional BAB III pasal 3 di jelaskan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1 Untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional diatas peranan guru sebagai pendidik sang1at dibutuhkan, karena guru adalah pihak yang langsung terjun di lapangan untuk mendidik dan membimbing siswa atau peserta didik demi mencapai keberhasilan proses pembelajaran dan demi 1 UU RI No. 21, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003) 1

mencapai tujuan pengajaran serta tujuan pendidiakan yang telah di tetapkan. Guru sebagai pendidik harus mampu menciptakan interaksi yang baik dengan siswa, sebab peranan guru sangat dibutuhkan dalam perubahan tingkah laku yang mencakup tiga aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Para pendidik mempunyai peranan penting dan diharapkan dapat memberiakan sumbangan besar bagi kemajuan bangsa yaitu dapat membimbing para siswa agar menguasai ilmu dan ketrampilan yang berguana serta memiliki sikap positif. 2 selain itu juga diharapkan dapat menyajikan pelajaran yang berguna dan bermanfaat bagi mereka disamping itu seorang guru diharapkan mempunyai kualitas pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan kurikulum yang disajiakan. Kurikulum bukan sekedar materi pembelajaran saja tetapi metode, strategi, pengelolaan siswa dan lain-lain merupakan aspek kurikulum. Sedangkan kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan masalah yang rumit, apabila dalam belajar ada tujuan yang harus dicapai, karena dalam belajar siswa tidak hanya menjelaskan penjelasan dari guru saja melainkan belajar itu juga melibatkan peran aktif siswa, baik itu dalam bimbingan guru atau dengan usahanya sendiri sepenuhnya, dalam peranannya sebagai pembimbing guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. 2 Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran, (Jakarta:Rineka Cipta, 1993) 2

Selanjutnya, mebimbing merka agar upaya belajarnya terarah, berlangsung lancar dan berhasil, upaya yang demikian itu adalah upaya pembelajaran. Tugasnya seorang guru berusaha untuk membeljarkan siswa yang tentunya disesuaikian dengan tujuan yang ada dalam mata pelajaran yang di ajarkan. Upaya pembelajaran itu agar berhasil hendaklah dilaksanankan secara sistematis (secara kuat dengan mempertimbangkan segala dampaknya) dengan kata lain kegiatan belajar dan upaya pembelajaran harus di pandang sebagai sesuatu sistem pembelajaran. Suatu lembaga pendidikan harus memberikan sistem pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Banyak sekali konsep-konsep pembelajaran yang ditawarkan dengan metode yang beranekaragam untuk keberhasilan suatu pendidikan, dapat dikatakan berhasil tidaknya atau efektif tidaknya suatu pembelajaran pada dasarnya adalah tergantung pada sistem pembelajaran. Belajar mengajar selaku sistem intruksional mengacu pada pengertian sebagai seperangkat komponen yang bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus di organisasikan sehingga antar sesama komponen terjadi kerjasama, karena itu guru tidak boleh hanya memperhatiakan komponenkomponen tertentu saja, tapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. 3

Hal ini didasarkan pada persamaan hak bagi semua anak untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas (Undang-Undang Pendidikan No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab IV pasal 5 Ayat 1). Kesadaran guru untuk memberikan kesempatan yang sama dan tidak merugikan salah satu pihak akan sangat besar artinya bagi pengembangan Sumber Daya Manusia yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi agar SDM kita tidak terpuruk dalam persaingan antar bangsa. Wujud dinamika dan aspirasi kehidupan sosial suatu masyarakat tercermin dalam rumusan tujuan pendidikan suatu bangsa sesuai dengan tuntunan zaman. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang saat ini berlaku pada sistem pendidikan di Indonesia memberikan keleluasan bagi sekolah untuk meramu sendiri, mulai dari metode belajar mengajar hingga sistem penilaian evaluasi belajar siswanya. Kondisi tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah untuk menghasilkan generasi yang berkualitas dengan mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. 3 Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bergaya ceramah, siswa kurang menaruh perhatian selama 40%dari 3 http://okvina wordpres-comanalisis-sistem-evaluasi-hasil-belajar-siswa-yang-menghammbatperkembangan-belajar-siswa-sma /2013/10/29 4

seluruh waktu pembelajaran. Siswadapat mengingat 70%dalam sepuluh menit pertama pembelajaran, sedangkan dalam sepuluh menit terakhir, mereka hanya dapat mengingat 20% materi pembelajaran. 4 Guru dalam melaksanakan metode ceramah atau ekspositorinya masih sering terjebak ke dalam pemberian hafalan untuk dilatihkan kepada siswanya. Mereka hanya diminta untuk belajar menghafal, bukan tidak penting bagi siswa mengetahui hal ini, akan tetapi jika hal ini saja yang diberikan pada siswanya maka akan ada kecendrungan siswa merasa bosan danjenuh pada mata pelajaran yang diajarkan. Guru adalah praktisi dalam dunia pendidikan. Guru menjadi ujung tombak dalam upaya menyukseskan program pembelajaran dan pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu, guru diharapkan secara terus menerus berupaya meningkatkan mutu proses dan hasil belajar. Upaya itu tentu tidak dapat dilaksanakan manakala guru kurang memahami realitas yang ada serta permasalhan pembelajaran yang dihadapi atau dilaksanakannya. Untuk itu penting yang harus dimiliki guru adalah kemampuan untuk mengenali permaslahn, baik yang berkenaan dengan materi pembelajaran, pengelolaan kelas, metode pembelajaran, media pembelajaran, minat dan motivasi belajar siswa, kemampuan siswa, dan yang terpenting guru tiu sendiri. Guru memiliki peranan penting dalam menentukan proses pembelajaran di sekolah. Siswa-siswa yang berprestasi pada umumnya 4 Melvin L. Silberman,Active Learning (Bandung:Nusanedia,2006) 5

memiliki akses untuk berkembang dengan baik dibawah bimbingan guru yang profesional. E. Mulyasa memberikan pendapat bahwa mengingat peranan guru yang penting, terhadp keberhasilan implementasi KBK bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Maka guru perlu memperhatikan hal-hal berikut : (1) Mengurangi ceramah, (2) Memberikan tugas yang berbeda bagi setiap peserta didik, (3) Mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya, serta disesuaikan dengan mata pelajaran, (4) Bahan harus dimodifikasi dan diperkaya, (5) Jangan ragu untuk berhubungan dengan spesialist, bila ada peserta didik yang mempunyai kelainan, (6) Gunakan prosedur yang bervariasi dalam membuat penilaian dan membuat laporan, (7) Ingat bahwa peserta didik tidak berkembang dalam kecepatan yang sama, (8) Usahakan mengembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuanya masing-masing pada tiap pelajaran, dan (9) Usahakan untuk melibatkanpeserta didik dalam berbagai kegiatan 5. Untuk meningkatkan mutu pengajaran dalam kelas, banyak faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya yaitu dalam hal penyampaian materi dari sumber melalui saluran atau media tertentu ke penerimaan siswa sedangkan metode yang digunakan disekolah disarankan masih kurang menciptakan suasana kondusif dan siswa terkesan pasif. Hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa ada respon dari siswa, sehingga yang diketahui siswa hanya tersimpan dalam memori saja, tidak dituangkan 5 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) 6

penyebab dari kepasifan siswa di kelas yaitu takut salah atau tidak percaya diri dan siswa cenderung malu mengungkapkan pendapatnya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih mengaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode Hypnoteaching. Metode ini dapat diterapkan pada pembelajaran untuk membuat anak lebih termotifasi dan lebih fokus pada pembelajaraan. 6 Dengan metode Hypnoteaching, siswa akan mengikuti intruksi guru dengan suka rela dan senang hati. Karena setiap siswa merasa termotivasi dengan suatu yang dikerjakannya. Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranaya diadakan suatu penelitian pendidikan. Dalam hal ini, penulis ingin mengangkat satu topik yang sesuai dengan kondisi yang di hadapi saat ini yaitu PENGARUH PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS KELAS II DI SEKOLAH SMA ISLAM AL-FATTAH KALITIDU BOJONEGORO B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka dikemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut: 6 Ibnu Hajar, M.Pd, hypnoteaching memaksimalkan hasil proses belajar mengajar dengan hypnoterapy 7

1. Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching pada mata pelajaran al-qur an hadits kelas II di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro? 2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran al-qur an hadits kelas II di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro? 3. Adakah pengaruh pembelajaran hypnoteaching terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran al-qur an hadist kelas II di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan msalah yang ditemukan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan bagaimana peranan pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching pada mata pelajaran al-qur an hadits kelas II di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro? 2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran al-qur an hadits kelas II di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro? 3. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh pembelajaran hypnoteaching terhadap prestasi peserta didik pada mata pelajaran alqur an hadits kelas II di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro? D. Manfaat Penelitian 8

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan pemahaman dari hasil belajar pada seluruh mata pelajaran. Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk: 1. Lembaga Dengan metode hypnoteaching ini akan menjadi bahan pertimbangan lembaga atau sekolahan dalam menentukan yang lebih baik dalam proses belajar mengajar. 2. Guru Pengunaan pembelajaran dengan menggunakanmetode hypnoteaching ini akan mempermudah guru dalam proses belajar mengajar. 3. Siswa Dengan adanya penerapan metode hypnoteaching, peserta didik diharapkan berkonsentrasi dalam mengikuti intruksi guru sehingga dapat mengoptimalkan daya serapnya pelajaran dikelas. 4. Pribadi Dengan metode hypnoteaching diharapkan menambah wawasan pengetahuan penulis, sebagai bahan untuk mempeluas peneliti dalam mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik. Dan sebagai tugas akhir program strata satu (S1) IAIN fakultas tarbiyah surabaya. E. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian Penelitian ini dibatasi pada pengkajian tentang: 1. Penelitian ini hanya dilakukan di SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro tahun pelajaran 2012-2013 9

2. Penelitian ini hanya terbatas pada pengaruh penerapan metode hypnoteaching terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran al-qur an hadits kelas II. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada subyek penelitian ini, yaitu guru dan siswa kelas II SMA islam al-fattah kalitidu bojonegoro. F. Defenisi Oprasional Judul penelitian skripsi yang penulis buat adalah pengaruh pembelajaran hypnoteaching terhadap prestasi peserta didik pada mata pelajaran al-qur an hadits kelas II disekolah SMA islam al-fattah Kalitidu Bojonegoro Dari judul ini didasari kiranya ada penjelasan kata-kata atau istilah agar mudah difahami. Oleh karena itu dikemukakan batasan-batasan makna yang terdapat dalam judul tersebut, yaitu sebagai berikut : 1. Pengaruh : Daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya yang berkekuatan) 2. Metode : Jalan ke arah suatu tujuan yang mengatur secara praktis bahan mengajar, cara mengajarkanya dan mengelolanya. 3. hypnoteaching : Seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas. 4. Prestasi Belajar : Penilaian hasil belajar yang khas yang dilakukan dengan sengaja sebagai hasil suatu pengukuran hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam priode tertentu. 10

5. Pelajaran Al-qur an Hadits adalah salah satu pelajaran yang mampu merubah pola fikir anak agar selalu mengerti dari setiap kandungan ayat-ayat al-qur an dan mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian yang di maksud dalam judul skripsi ini adalah daya yang ditimbulkan dari metode seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti kepada siswa yang bersinergi terhadap penilaian hasil belajar pada bidang studi Al-qur an Hadits. G. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan sistematika Bab per Bab yang terdiri atas V Bab. Masing-masing Bab satu kesatuan yang integral dan saling berkaitan. Adapun sistematika pembahasan tersebut adalah: Bab Satu Pendahuluan yang memuat pokok-pokok pikiran yang meliputi : latar belakng masalah, rumusan maslah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi oprasional, dan sistematika pembahasan. Bab Dua Landasan Teori yang meliputi : Bagian pertama mengenai tinjauan tentang metode hypnoteaching. Pada bahasan hypnoteaching meliputi sejarah singkat hipnotis sampai dengan hypnoteaching, pengertian hipnotis, Hubungan gelombang otak dengan metode hypnoteaching, pengertian hypnoteaching, prinship melaksanankan 11

metode hypnoteaching, langkah-langkah metode hypnoteaching, kelebihan hypnoteaching, hambatan metode hypnoteaching, Bab Tiga Profil Obyek, Penelitian dan Metode merupakan metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, anslisi data, penerapan metode Hypnoteaching di SMA Islam Al fattah Kalitidu Bojonegoro. Bab Empat Hasil Penelitian, dan Pembahasan merupakan analisis yang terdiri dari deskripsi obyek penelitian, deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian judul skripsi. Bab Lima Simpulan dan Saran yaitu berisi tentang simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan tentang saran-saran penulis untuk para pendidik dan para peneliti setelahnya. 12