REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DARMA PRAMUKA

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB I PENDAHULUAN. muda. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 178 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

KWARTIR NASIONAL. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

PEDOMAN UMUM DRAFT AWAL PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, dan analisis data dan pembahasan hasil

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010, Gerakan Pramuka, Pasal 10, ayat 1

BAB III DESKRIPSI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN KURIKULUM 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Kode Kehormatan Pramuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB II KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan dan kriminalitas yang melibatkan kaum muda. Sedangkan masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

Transkripsi:

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU Oleh : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM (Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi & Informatika) Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa Kwartir Nasional Tahun 2012 disebutkan bahwa Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar: a). memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani; b) menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama dan alam lingkungan. Sedangkan prinsip dasar Gerakan Pramuka adalah Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; Peduli terhadap dirinya pribadi; dan Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka (Tri Satya dan Dasadarma Pramuka). Berdasar pada tujuan dan prinsip dasar Gerakan Pramuka di atas, terpampang jelas bagaimana organisasi kepanduan terbesar di dunia karena anggotanya paling banyak seluruh dunia yang didirikan pada tanggal 14 Agustus 1961 ini merupakan salah satu aset bangsa yang diharapkan mampu mengakomodir dan menjadi wadah dalam pembentukan generasi bangsa ini kedepan. Jika kita mengkaji berbagai kejadian yang menimpa generasi bangsa kita saat ini, paling tidak kita semua akan tersadar bagaimana kontrol pramuka menjadi bagian penting dalam menghadapi semuanya. Lihatlah bagaimana bangganya generasi kita saat ini melakukan kerusakan; bagaimana gembiranya ketika mereka menggunakan napza dan obatobat terlarang, seks bebas dan aborsi, tawuran dan kekerasan serta kriminalitas remaja. Dan, yang lebih memprihatinkan lagi adalah dalam masalah kebangsaan, yaitu rendahnya solidaritas sosial, semangat kebangsaan, semangat bela negara, dan semangat persatuan dan kesatuan. Semua kejadian buruk yang menimpa generasi bangsa kita tersebut kemungkinan disebabkan karena kurang perhatian pemerintah dalam mengedepankan nilai-nilai

kepramukaan dalam setiap lini kehidupan mereka. Oleh karenanya, Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat telah mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, Pramuka bukan lagi satusatunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di sekolahsekolah ataupun lembaga formal lainnya, melainkan Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. Hal ini salah satunya bertujuan untuk memantapkan generasi masa depan bangsa dalam memperkuat karakter bernegara melalui empat konsensus bangsa kita, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan Bhinneka Tunggal Ika. Disamping Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di atas, juga telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Hal tersebut dipertimbangkan karena pendidikan Kepramukaan dinilai mampu bersinergi secara koheren dalam mengejewantahkan sikap dan keterampilan yang menjadi muatan kurikulum 2013, serta pendidikan kepramukaan juga dilaksanakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai ketuhanan, kebudayaan, kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, dan kemandirian para generasi bangsa. Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka serta memperkokoh eksistensi organisasi Gerakan Pramuka. Revitalisasi Aset Gerakan Pramuka dalam Mengantisipasi Program Pemerintahan Baru yang menjadi tema Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerakan Pramuka tanggal 7 sampai dengan 9 November 2014 beberapa hari kemarin yang diikuti seluruh ketua dan sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka se-indonesia diharapkan dan semoga menjadi agenda penting sebagai langkah strategis dalam mengontrol pemerintahan baru bangsa kita. Hakikat revitalisasi aset gerakan Pramuka untuk pemerintahan baru tersebut adalah bagaimana dan sejauh mana keaktifan pramuka agar dapat bersinergi bersama pemerintah dalam membangun bangsa dan mengagendakan pramuka agar mampu berpacu bersama pemerintah dalam membangun dan menciptakan kehidupan masyarakat yang dinamis; mampu melakukan inovasi dengan mempertahankan tradisi yang baik (back to basic) dari pendiri bangsa; serta berdaya guna bagi masyarakat dan dicintai kaum muda. Oleh karenanya, kepemimpinan baru dalam tatanan pemerintahan kita diharapkan mampu mengakomodir Gerakan Pramuka agar dapat diterima dan diminati oleh kaum muda

sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi; Gerakan Pramuka dipercaya sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan kepribadian kaum muda; Gerakan Pramuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan secara cerdas dan gemilang dapat membantu menangkal serta membantu menyelesaikan berbagai masalah kaum muda; dan Gerakan Pramuka dapat diterima sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan bela Negara. Karena bagaimanapun hebatnya terobosan dan inovasi yang dilakukan pemerintah, jika tidak memerhatikan aspek-aspek di atas, maka dapat dipastikan jalannya pemerintahan tidak akan mampu bersinergi dengan keadaan generasi bangsa. Untuk sama-sama kita ketahui bahwa kondisi gerakan pramuka saat ini adalah beranggotakan kurang lebih 22.000.000 orang yang mayoritas anggota belum menghayati sistem nilai gerakan pramuka; Pengurus dan organisasi Gerakan Pramuka tidak aktif dan jarang berkarya -- serta gugus depan Gerakan Pramuka tidak menyelenggarakan kegiatan kepramukaan sebagaimana mestinya; Sistem Gerakan Pramuka belum dapat diterapkan dengan seksama karena berbagai kendala yang dihadapi, diantaranya infrastruktur dan manajemen; Gerakan Pramuka belum terbarukan sesuai dengan perubahan lingkungan strategis, penerapan prinsip dasar kepramukaan belum dilakukan secara konsisten dan terus menerus, pembinaan anggota dewasa belum dilakukan dengan baik, kerjasama kemitraan belum dilakukan secara maksimal dan dasar hukum Gerakan Pramuka belum cukup kuat. Adapun pemikiran dari revitalisasi aset gerakan Pramuka ini adalah mendorong pemerintahan agar memikirkan bagaimana langkah strategis menjadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan kader bangsa. Mungkin dengan membentuk sebuah badan khusus kepramukaan dalam sistem pemerintahan yang akan berperan penting dalam mengaktualisasikan tujuan dan prinsip dasar Gerakan Pramuka. Dengan kehadiran badan atau institusi tersebut juga diharapkan mampu melaksanakan kegiatan kepramukaan sebagai dukungan terhadap realisasi revitalisasi gerakan Pramuka, diantaranya, Pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi Pramuka dapat terlaksana; Seleksi calon pemimpin, latihan dan regenerasi kepemimpinan; Penyertaan kaum muda dalam pengambilan keputusan; Penyelenggaraan temu giat secara berkala; Pertukaran peserta didik di dalam dan luar negeri; Penyertaan peserta didik dalam acara kenegaraan; Penumbuh-kembangan Gugus Depan Wilayah; Pengembangan permainan edukatif, kreatif, menantang, menarik dan bermanfaat; Penyelenggaraaan pendidikan bela Negara; Realisasi karya nyata; Penyelenggaraan program Pramuka Peduli; Pembentukan Tim Penanggulangan Bencana; Penyelenggaraan kegiatan usaha; dan Pembangunan kerjasama kemitraan.

Dengan demikian, indikator keberhasilan dari revitalisasi gerakan pramuka ini antara lain, pembina semakin professional membimbing peserta didik dan kuantitasnya memadai; Pelatih dan pembina kuantitas dan kualitasnya cukup; Peserta Didik semakin antusias dan aktif mengikuti pendidikan kepramukaan; Pamong dan Instruktur Saka semakin aktif membina dan melatih; Dana operasional kegiatan kepramukaan kwartir semakin memadai; Sarana dan prasarana semakin lengkap; Kejasama kemitraan semakin banyak dilakukan; Masyarakat antusias membentuk Gugus Depan Wilayah; Kwartir dan gugus depan semakin efisien dan efektif dalam melaksanakan kegiatan; dan yang paling penting adalah bakti kepada masyarakat semakin banyak dilakukan. Akhirnya, semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi kita semua terutama kepada pemerintah baik pusat maupun daerah, serta memberi manfaat terutama bagi seluruh anggota Pramuka dalam membentuk generasi bangsa menjadi generasi yang mampu bersinergi dengan Tuhan Sang Pencipta, sesama, dan alam sekitarnya. Amin! Salam Pramuka!!!

BIODATA Nama : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM Tempat & Tanggal Lahir : Bima, 6 Agustus 1968 Contact : 087880018003 Pekerjaan : Aggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB (Komisi I); : Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi & : Informatika Hal-hal yang berkaitan dengan data dan tulisan di atas, silakan hubungi staf saya: Usman Jayadi (08174752808) - Mataram