PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 121 TAHUN : 2011 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2007 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36/PMK.02/2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

TENTANG PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE-KABUPATEN BADUNG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI LAMONGAN TENTANG BUPATI LAMONGAN, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE KABUPATEN BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKULU SELATAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 115/PMK.02/2009 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN TAPIN

1 of 5 18/12/ :36

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR : 10 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 08 TAHUN 2010

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

Transkripsi:

0 PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG TARIF DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAGI PESERTA PT ASKES (PERSERO) DAN KELUARGANYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang : a. bahwa dalam upaya menunjang ketertiban dan kelancaran serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi peserta PT. Askes (Persero) dan Keluarganya di Puskesmas Kota Bukittinggi berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 138/MENKES/PB/II/2009 dan Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit, perlu mengatur Sistem Pembiayaan dan Penggunaan Dana Askes tersebut pada Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi; b. bahwa Peraturan Daerah Kota Bukitinggi Nomor 2 Tahun 2003 tentang Tarif dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas bagi Peserta PT (Persero) Askes dan Keluarganya, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, kondisi dan situasi saat ini, sehingga perlu dicabut dan diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tarif dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas bagi Peserta PT (Persero) Askes dan Keluarganya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1949 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Halaman 1

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 10. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 12. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil, Penerimaan Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta Keluarganya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3456); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Husada Bakti Menjadi Perusahaan Perseroan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 16); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaI Nomor 4578); Halaman 2

Menetapkan : 18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaranan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 21. Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 22. Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran dan Besarnya Iuran Wajib Pegawai Negeri, Pejabat Negara dan Penerima Pensiun, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977; 23. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 5 Tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2006 Nomor 05); 24. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 8 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bukittinggi Tahun 2006-2025 ( Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2006 Nomor 08); 25. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 03); 26. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 04); 27. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 07 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 07); 28. Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bukittinggi (Lembaran Daerah Kota Bukittinggi Tahun 2008 Nomor 12); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI dan WALIKOTA BUKITTINGGI MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH TENTANG TARIF DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAGI PESERTA PT ASKES (PERSERO) DAN KELUARGANYA. Halaman 3

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bukittinggi; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelengara Pemerintah Kota Bukittinggi; 4. Walikota adalah Walikota Bukittinggi; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 6. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi; 8. Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Asuransi Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat PT. ASKES (Persero) adalah perusahaan yang menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya; 9. Peserta adalah pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan pemeliharaan kesehatan; 10. Keluarga adalah istri atau suami dari peserta dan anak yang sah atau anak angkat dari peserta yang berhak menerima tunjangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 11. Kartu Askes adalah identitas yang diberikan kepada setiap peserta dan anggota keluarganya sebagai bukti sah untuk memperoleh kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku; 12. Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling) dan Pos Kesehatan Kelurahan (Pokeskel) sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat I dan rawat inap tingkat I bagi peserta PT. ASKES (Persero) dan anggota keluarganya; 13. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu, termasuk Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling; 14. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum yang meliputi pelayanan rawat jalan tingkat pertama; 15. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh Puskesmas atas pemakaian sarana dan fasilitas Puskesmas, bahan obat-obatan, bahan kimia dan alat kesehatan habis pakai yang digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnose, pengobatan dan rehabilitasi; 16. Jasa pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilotasi medik dan atau pelayanan lainnya. 17. Sistem Pembiayaan Kapitasi adalah cara pembiayaan pelayanan kesehatan tingkat pertama berdasarkan jumlah kartu Askes yang terdaftar di Puskesmas. Halaman 4

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi peserta Askes dan keluarganya. (2) Memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang berkesimbungan bagi peserta Askes dan keluarganya. BAB III TARIF PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Pasal 3 (1) Tarif pelayanan rawat jalan tingkat pertama ditetapkan berdasarkan sistem pembiayaan kapitasi. (2) Komponen kapitasi terdiri dari jasa sarana, jasa pelayanan dan pengadaan obat-obatan. (3) Biaya kapitasi dari PT. Askes disetorkan ke Kas Umum Daerah dan dibayarkan melalui kegiatan Dinas. BAB IV JASA SARANA, JASA PELAYANAN DAN PENGADAAN OBAT-OBATAN Bagian Kesatu Jasa Sarana Pasal 4 (1) Jasa sarana sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) diatas adalah 10 % (sepuluh puluh persen) dari seluruh komponen kapitasi yang merupakan biaya yang dianggarkan untuk penggunaan sarana di PPK tingkat pertama baik medis maupun non medis. (2) Jasa sarana sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dianggarkan dalam APBD melalui Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi untuk PPK Tingkat Pertama dengan rincian sebagai berikut : a. 15 % untuk biaya operasional Dinas b. 85 % untuk biaya operasional Pemberi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas). Bagian Kedua Jasa Pelayanan Pasal 5 (1) Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) diatas dianggarkan sebesar 40 % (empat puluh persen) dari seluruh komponen kapitasi yang meliputi biaya jasa pelaksana dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan atau pelayanan medis lain serta untuk administrasi pelayanan. (2) Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dianggarkan melalui APBD Kota Bukittinggi selanjutnya dibayarkan kepada petugas Puskesmas, Puskemas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Pos Kesehatan Kelurahan dan Dinas (3) Pembagian jasa pelayanan sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur sebagai berikut: a. 10 % (sepuluh persen) untuk Tim Pembina dan Pengendali b. 90 % (sembilan puluh persen) untuk Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Pusling dan Puskeskel dengan pembagian sebagai berikut : 1. 30 % (tiga puluh persen) untuk tenaga medis; 2. 60 % (enam puluh persen) untuk tenaga paramedis dan non medis; 3. 10 % (sepuluh persen) untuk biaya administrasi pelayanan. Halaman 5

Bagian Ketiga Pengadaan Obat-obatan Pasal 6 Pengadaan obat-obatan sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) diatas dianggarkan melalui APBD Kota Bukittinggi terdiri dari : a. Alokasi anggaran bantuan obat-obatan untuk peserta Askes Sosial besarnya 50% (lima puluh persen) dari seluruh komponen kapitasi. b. Pengadaan obat merupakan biaya yang diberikan untuk melengkapi kebutuhan obat-obatan untuk peserta Askes Sosial di PPK tingkat pertama. c. Perencanaan obat sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan bersama oleh PPK tingkat pertama dan Dinas. d. Pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian obat kepada PPK tingkat pertama dilakukan oleh Dinas. e. Dinas membuat laporan pengadaan obat dan menyampaikan kepada Kantor Perwakilan Cabang atau Kantor Cabang PT. ASKES setempat. BAB V PENGATURAN PEMBAYARAN JASA DAN OBAT-OBATAN Pasal 7 Pengaturan jasa sarana, jasa pelayanan serta pengadaan obat-obatan sebagaimana dimaksud Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 diatas ditetapkan sebagai berikut : a. Jasa sarana dan jasa pelayanan rawat jalan tingkat pertama dibayarkan setiap bulan. b. Pengadaan obat-obatan untuk peserta Askes Sosial dibayarkan setiap semester yang dicairkan melalui DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Kota Bukittinggi. BAB VI TATA LAKSANA DAN JENIS PELAYANAN Pasal 8 (1) Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh peserta Askes dan anggota keluarganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : a. Wajb memiliki Kartu Askes yang telah terdaftar pada PPK Tingkat Pertama sesuai pilihan. b. Memperlihatkan Kartu Askes yang berlaku untuk mendapatkan setiap pelayanan. c. Untuk memperoleh pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, perserta dan/atau anggota keluarganya harus membawa surat rujukan dari Puskesmas, kecuali dalam keadaan gawat darurat. d. Wajib mengurus dan menyerahkan surat jaminan perawatan dari PT. Askes (Persero), selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak yang bersangkutan dirawat. e. PPK wajib meneliti keabsahan Kartu Askes serta kebenaran penggunaannya. f. PT. Askes (Persero) wajib membayar biaya kapitasi kepada Pemerintah Daerah setiap bulan. g. PPK wajib membuat surat bukti pelayanan yang harus ditandatangani oleh peserta dan/atau anggota keluarganya. h. Selambat-lambatnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya PPK harus sudah mengajukan tagihan biaya pelayanan kepada PT. Askes (Persero). (2) Administrasi Pelayanan Kesehatan sebagai berikut : a. PPK mengirimkan laporan meliputi : 1) Jumlah kunjungan rawat jalan tingkat pertama. 2) Jumlah rujukan. b. Laporan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dengan tembusan kepada Kepala PT. Askes Regional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Halaman 6

c. PT. Askes Cabang membuat rekapitulasi laporan dari semua PPK yang berada di wilayahnya dan menyampaikan kepada PT. Askes Regional setiap 3 (tiga) bulan dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi. Pasal 9 Jenis Pelayanan Tingkat Pertama yang diberikan adalah : a. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan. b. Pemeriksaan pengobatan dan tindakan medis kecil oleh Dokter/Tenaga Keperawatan. c. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana. d. Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk pencabutan dan tambal gigi oleh Dokter Gigi. e. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh Bidan atau Dokter termasuk pelayanan imunisasi dasar. f. Upaya penyembuhan terhadap efek sampingan kontrasepsi. g. Pemberian obat standar dasar sesuai indikasi medis. h. Pemberian surat rujukan. BAB VII PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 10 Pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Walikota. Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 02 Tahun 2003 tentang tentang Tarif dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas bagi Peserta PT (Persero) Askes dan Keluarganya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Bukittinggi. Ditetapkan di : Bukittinggi pada tanggal : 14 Mei 2010 WALIKOTA BUKITTINGGI ttd, ISMET AMZIS PERATURAN DAERAH INI DINYATAKAN SAH TANGGAL 14 MEI 2010 Diundangkan di : Bukittinggi pada tanggal : 14 Mei 2010 SEKRETARIS DAERAH KOTA BUKITTINGGI ttd, Drs. H. KHAIRUL Pembina Utama Madya, NIP. 195011101973011001 LEMBARAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2010 NOMOR 2 Halaman 7