BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. menjadi dua macam, yaitu: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

METODE PENELITIAN. Nasir (2003:54) Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena pada periode tersebut adalah periode permulaan masalah krisis ekonomi dan periode pemulihannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia yang dianalisis adalah inflasi, pengangguran dan angka partisipasi sekolah. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan berbentuk time series. Sumber Data yang digunakan yaitu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data dari World Bank. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; 1. Kemiskinan Indonesia tahun 1996 s/d 2013. 2. Inflasi Indonesia tahun 1996 s/d 2013. 3. Angka pengangguran Indonesia tahun 1996 s/d 2013. 4. Angka partisipasi pendidikan menengah atau tingkat SMA/SMK/MA Indonesia tahun 1996 s/d 2013.

42 C. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan berbentuk time series yang diperoleh dengan cara servei di Internet dari website World Bank dan Badan Pusat Statistik Indonesia. D. Definisi Operasional Variabel Beberapa definisi operasional variable dalam penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut : a. Kemiskinan adalah persentase yang mejelaskan kebutuhan penduduk berdasarkan PPP (purchasing power parity) dibawah garis kemiskinan pada hitungan pendapatan dibawah 1 US Dollar perhari (%). b. Inflasi adalah pengukuran pertahunan pada angka perubahan secara mutlak pada harga barang dan jasa, yang mana menunjukan angka perubahan harga kecenderungan meningkat pada keseluruhan yang berdasarkan nilai tetap pada mata uang setempat (%). c. Pengangguran adalah persentase penduduk usia kerja yang belum mempunyai perkerjaan tapi ada kesempatan kerja dan sedang mencari perkerjaan dan tidak mencari kerja karena tidak munkin mendapatkan pekerjaan (%). d. Pendidikan adalah jumlah pendaftaran sekolah tingkat menengah dalam perbandingan bruto terhadap total pendaftaran pendidikan tingkat menengah yang sudah menyelesaikan persyaratan pendidikan dasar dan bertujuan memandirikannya dan pembangunan manusia memalui mata pelajaran atau penampilannya (%).

43 E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif. Alat analisis data yang digunakan adalah Eviews 6 adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk menganalisa sebuah data dengan analisis statistik. Teknik analisis data yang mengunakan adalah regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel Inflasi (X1), Pengangguran (X2) dan Angka Patisipasi Sekolah (X3) terhadap Kemiskinan (Y). Model ekonometrika (Gujarati, 2004) : Y = β 1 + β 2 X + β 3 X 2 + β 4 X 3 + e.. (1) Untuk teknik analisis data yang mengunakan adalah regresi liniear berganda. Model persamaannya adalah sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e. (2) Untuk memperoleh linear bentuk persamaan (2) maka persamaan tersebut dilinearkan dengan menggunakan Double-Log, sehingga diperoleh : lny = β 0 + β 1 lnx 1 + β 2 lnx 2 + β 3 lnx 3 + e (3)

44 Keterangan : lny lnx 1 lnx 2 lnx 3 β 0 β 1 β 2 β 3 e = Logaritma Kemiskinan = Logaritma Inflasi = Logaritma Pengangguran = Logaritma Angka Patisipasi Sekolah = intersep = Koefisien Inflasi (X1) = Koefisien Pengangguran (X2) = Koefisien Angka Patisipasi (X3) = disturbance error 1. Uji Statistik Proses analisa yang akan dilakukan melalui variabel-variabel independen yang meliputi uji t (uji individual), uji F (uji signifikan secara bersama-sama) dan uji R 2 (uji koefisien determinasi). Uji t (uji Parsial atau uji invidual) Uji t menguji signifikan dari koefisien regresi secara invidual, uji signifikan untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan dan untuk mengetahui variabel independen secara invidual mempengaruhi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t statistik dengan t tabel. Dengan ini pengujian dilakukan dengan uji 1 arah dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai kritis yang berhubung dengan t α = t 0,05 atau derajat kesalahan (α) = 5 % (Gujarati, 2010).

45 Hipotesis yang telah diajukan di atas dirumuskan sebagai berikut: 1. H o1 : β 1 0 artinya, tidak ada pengaruh positif dari Inflasi terhadap kemiskinan di Indonesia. H a1 : β 1 > 0 artinya, terdapat pengaruh positif dari Inflasi terhadap kemiskinan di Indonesia. 2. H o2 : β 2 0 artinya, tidak ada pengaruh positif dari penganguran terhadap kemiskinan di Indonesia. H a2 : β 2 > 0 artinya, terdapat pengaruh positif dari penganguran terhadap kemiskinan di Indonesia. 3. H o3 : β 3 0 artinya, tidak ada pengaruh negatif dari pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia. H a3 : β 3 < 0 artinya, terdapat pengaruh negatif dari pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia. Melakukan nilai hitung t sebagai berikut: i. Nilai t tabel = t α ; N-K. Keterangan: α N K = derajat signifikan = jumlah sampel = banyaknya parameter Keterangan: ii. Nilai t hitung = β i Se(β i ) β i = koefisien regresi Se(β i ) = standard error koefisien regresi

46 iii. Pengujian berdasarkan grafik f(t) Grafik 3.1 Daerah Kritis Uji t Arah Kanan Ho diterima Ho ditolak 0 t α, N-K (t) Sumber: Gujarati (2010:151-152) Kesimpulan a. Apa bila nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan b. Apabila nilai t tabel < t hitung, maka Ho ditolak. Artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen decara signifikan.

47 f(t) Grafik 3.2 Daerah Kritis Uji t Arah Kiri Ho ditolak Ho diterima - t α, N-K 0 (t) Sumber: Gujarati (2010:151-152) Kesimpulan: a. Apabila nilai t hitung < - t tabel, maka Ho ditolak. Artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan. b. Apabila t hitung > - t tabel, maka Ho diterima. Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara sigfikan. Atau criteria penolakan atau criteria keputusan dari hipotesis di atas adalah sebagai berikut : a) Jika tingkat signifikan lebih besar dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak. b) Jika tingkat signifikan lebih kecil dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.

48 Uji F (signifikan bersama-sama) Uji F digunakan untuk menguji apakah secara statistik bahwa koefisien regresi dari variable independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna dengan membandingkan nilai probabilitas (F-statistik) dengan F table, dengan ketentuan jika F- statistik > F table maka H 0 ditolak dan H a diterima berarti variable independen berpengaruh signifikan terhadap variable dependen secara bersama-sama. Tingkat kepercayaan 95% atau nilai kritis yang berhubung dengan F α = F 0,05 atau derajat kesalahan (α) = 5 % (Gujarati, 2010:306). Hipotesis yang telah diajukan di atas dirumuskan sebagai berikut: Ho: β 1 =β 2 =β 3 = 0 Berarti variabel X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 tidak berpengaruh terhadap variabel Y Ha: β 1 β 2 β 3 0 Berarti X 1, X 2, dan X 3 berpengaruh terhadap variabel Y Melakukan perhitungan nilai F sebagai berikut: i. Nilai F tabel = f α:k-1:n-k Keterangan: N = jumlah sampel K = banyaknya parameter ii. Nilai F hitung = R 2 /(k 1) 1 R 2 (N K) Keterangan: R 2 = koefisien regresi N = jumlah sampel K = banyaknya parameter

49 f(f) Pengujian Bedasarkan Grafik Grafik 3.3 Kurva Distribusi F p-value Ho diterima Ho ditolak F (α) K-1; N-K (F) Sumber: Barbara dan CNX Kesimpulan a. Apabila nilai F hitung < F tabel atau memiliki tingkat signifikan > 0.05 (5%), maka Ho diterima sebaliknya Ha ditolak. Artinya variabel X 1, X 2, dan X 3 tidak berpengaruh terhadap variabel Y secara signifikan. b. Apabila nilai F hitung > F tabel atau memiliki tingkat signifikan < 0.05 (5%) maka Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima. Artinya variabel X 1, X 2, dan X 3 berpengaruh terhadap variabel Y secara signifikan. c. Apabila α < p-value maka tidak ditolak Ho Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi varabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

50 memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Gujarati, 2010:255). rumus: Secara umum koefisien determinasi yang sudah disesuaikan ditulis dengan R 2 = 1- (1-R 2 ) N 1 N K Dimana : R 2 = Koefisien determinasi K N = Banyaknya variabel bebas yang digunakan = Jumlah sampel atau observasi i. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Model yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Dengan uji normal diketahui bahwa ada uji histogram, uji normal Probability Plot, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov diketahui nilai residual mengikuti distribusi normal. Uji normalitas kita asumsikan bahwa u i mengikuti distribusi probalitas dengan distribusi normal dengan rata-rata nol dan varians konstan σ 2. Histogram residual merupakan metode grafis yang paling sederhana digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari Probability Distribution Function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Jika histogram residual memnyerupai grafik distribusi normal maka bisa dikatakan bahwa residual mempunyai distribusi normal dan grafik distribusi normal dibagi

51 dua akan mempunyai bagian yang sama yang berbentuk grafik distribusi normal ini menyurapai lonceng (Supranto, 2004). a. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji Asumsi Klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dengan ini yang ada berikut; iiii. Uji Multikolonearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable bebas. Untuk membuktikan bahwa adanya multikolinearitas menyebabkan adanya varian yang besar. Menurut Agus (2013;102) Variance dan standard error dimana korelasi antara variable independen dalam regresi berganda. Jika korelasi antara varibel independen mendekati 1 maka varian dari independen terus akan naik, jika korelasi = 1 maka varian menjadi tidak terbatas, dan jika korelasi nilainya mendekati 1 maka kovarian antara variable bebas juga terus naik. Untuk melihat kecepatan kenaikan varian dan kovarian dapat diamati melihat nilai Variance Inflating Factor (VIF). VIF dihitung dengan menggunakan formula berikut; VIF = 1 (1 r 2 12 )

52 VIF ini menunjukkan bagaimana varian dari estimator menaik (inflating) dengan adanya dengan adanya multikolineritas. Ketika r 2 12 mendekati 1 maka nilai VIF tidak terbatas, jika kolinieritas antar variable bebas naik maka varian dari estimator juga naik dan jadi nilai tidak terbatas. Sebaliknya jika kolinieritas antar variable bebas maka nilai VIF menjadi 1. Untuk mengatahui deteksi multikolinieritas yaitu model yang mempunyai standard error besar dan nilai statistic t yang rendah, dengan demikian merupakan indikasi awal adanya masalah multikolinieritas dalam model. Untuk mengatahui deteksi pada multikolinieritas melalui Variance Inflation Factor dan Tolerance yaitu dimana R j 2 mendekati 1 atau kolinieritas antar variable independen maka VIF akan naik dan mendekati tak terhingga jika nilainya R j 2 = 1. Dengan demikian jika nilai VIF semakin besar maka diduga (to guess) ada multikolinieritas dimana kita melihat aturan main (rule of thumb) jika nilai VIF melebihi angka 10 maka di katakana ada multikolinieritas karena nilai R j 2 melebihi dari 0.09 (Agus, 2013: 108). iii. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus tidak adanya pengangu u i pada satu/lebih variable bebas sehingga pegangu u i tersebut tidak random. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi.

53 Koefisien signifikan harus dibandingkan dengan tingkat signifikan yang ditetapkan (sig < 0.05), yang mana variable independen berpengaruhi pada variable dependen. Maka ada heteroskedastisitas padanya, jika koefisien signifikan lebih besar dari tingkat signifikan yang ditetapkan maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk metode pengujiannya yaitu mengunakan Uji Park dan Uji White. Uji White adalah pengujian umum ada tidaknya misspesifikasi model, pada prinsipnya meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model dan uji park adalah metode pengujian grafis bahwa σ i 2 adalah sebagian fungsi dari variable penjelas X i di mana v i adalah gangguan stokastik, sebagai berikut; lnσ i 2 = lnσ 2 +βlnx i + v i Dimana v i yaitu skokastik pengangguran Apabila β secara statistik signifikan, maka heteroskedastisitas terjadi pada data. Jika tidak signifikan, kita dapat menerima asumsi homoskedastisitas. Uji park ada dua tahap, tahap pertama lakukan regresi OLS dengan mengabaikan heteroskedastisitas. Tahap kedua, kita melakukan regresi (Gujarati, 2004). Kriteria uji White adalah jika : Obs* R square > X 2 tabel, maka ada heteroskedasitas Obs* R square < X 2 tabel, maka tidak ada heteroskedasitas, atau Prob Obs* R square < 0.05, maka ada heteroskedasitas Prob Obs* R square > 0.05, maka tidak ada heteroskedasitas

54 ii. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah terjadi dalam model regresi linier berganda ada korelasi kesalahan penganggu u i antara anggota serangkaian oservasi yang diurutkan menurut waktu atau sesuatu periode t (Gujarati, 2003:442 ). Oleh karena dalam model regresi linier berganda juga harus bebas dari autokorelasi dengan mengunakan rumusan berikut: Dengan ini penelitian mendeteksi adanya autokerelasi dalam model penelitian ini dilakukan melalui uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4- du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Jika nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Jika nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negative.

55 4. Jika nilai DW terletak di antara atas (du) dan batas bawah (dl) ada DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 5. Jika nilai DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat.