HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA POLI UMUM DI PUSKESMAS JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA TAHUN 2014.

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

FAKTOR PSIKOLOGI KLIEN MEMILIH RUMAH SAKIT SARI MULIA SEBAGAI PELAYANAN RAWAT INAP. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang

Oleh : Rahayu Setyowati

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB III METODE PENELITIAN

Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 19-26

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel dimana dalam hal ini variabel penelitian adalah shift kerja dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN PENULISAN DATA REKAM MEDIS PADA RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RSU IPI MEDAN TAHUN 2015 ERLINDAI ABSTRAK

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN Mahasiswa Prodi S Kesehatan Masyarakat STIKES U Budiyah Inti sari Keberhasilan yang diperoleh suatu layanan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanannya sangat berhubungan erat dengan kepuasan pasien. Oleh sebab itu, manajemen suatu pelayanan kesehatan perlu menganalisis sejauh mana mutu pelayanan yang diberikan. Seiring dengan banyaknya pelayanan kesehatan yang telah berdiri dan memberikan berbagai macam alternatif kepada konsumennya, untuk memilih sesuai dengan harapan yang menyebabkan persaingan yang ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Utara. Penelitian ini bersifat analitik dengan populasi adalah seluruh pasien rawat jalan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara dari Januari sampai dengan November tahun. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel tanpa menggunakan kriteria tertentu atau sampel seadanya yang berjumlah 6 orang. Data dikumpulkan dari tanggal sampai dengan 4 Januari dengan menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan kepuasan pasien di Rumah Utara (p=,4), ada hubungan yang bermakna antara sikap petugas dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=,), dan ada hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien di Rumah Utara (p=,). Akhirnya diharapkan bagi Institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan keilmuan di bidang manajemen keperawatan khususnya tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan. Kata Kunci : Kepuasan pasien, mutu pelayanan kesehatan Daftar Bacaan : buah (7-) PENDAHULUAN Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk Rumah Sakit saja tetapi berlaku untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas pemerintahan maupun swasta (Azwar, 9). Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa masyarakat pengguna pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tak dapat dipungkiri bahwa kini pasien semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya (Efendi, 9). Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang good governance merupakan salah satu upaya terhadap perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu (Azwar, 9).

Pelayanan kesehatan yang belum sesuai dengan harapan pasien maka diharapkan menjadi masukan bagi organisasi pelayanan kesehatan agar berupaya memenuhinya. Jika kinerja layanan kesehatan yang diperoleh pasien pada suatu fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan harapannya, pasien pasti akan selalu datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Pasien akan selalu mencari pelayanan kesehatan di fasilitas yang kinerja pelayanan kesehatannya dapat memenuhi harapan pasien (Pohan, 7). Keberhasilan yang diperoleh suatu layanan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanannya sangat berhubungan erat dengan kepuasan pasien. Oleh sebab itu, manajemen suatu pelayanan kesehatan perlu menganalisis sejauh mana mutu pelayanan yang diberikan. Seiring dengan banyaknya pelayanan kesehatan yang telah berdiri dan memberikan berbagai macam alternatif kepada konsumennya, untuk memilih sesuai dengan harapan yang menyebabkan persaingan yang ketat. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara dari Januari sampai November tahun diketahui bahwa jumlah semua pengunjung adalah 4. orang. Jumlah pasien rawat jalan sebanyak 9.4 orang, pasien rawat inap sebanyak.86 orang, pasien baru yaitu 47.68 orang, pasien lama yaitu sebanyak 8.6 orang (Rumah Sakit Cut Mutia, ). Berdasarkan hasil survei awal yang peneliti lakukan di RS Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara diketahui bahwa pasien yang berobat rawan jalan kurang mendapat pelayanan yang baik dikarenakan sikap petugas yang tidak ramah terhadap pasien dan juga empati petugas yang kurang efektif sehingga pasien kurang puas dan bisa memperngaruhi mutu pelayanan di Rumah Sakit tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan Rumah Utara. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tujuan Khusus a. Mengetahui hubungan kepuasan pasien dengan mutu pelayanan di tinjau dari komunikasi. b. Mengetahui hubungan karakteristik dengan mutu pelayanan di tinjau dari sikap petugas. c. Mengetahui hubungan kepuasan pasien dengan mutu pelayanan di tinjau dari empati. Manfaat Penelitian. Untuk memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit tentang hubungan kepuasan

pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dimana terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi, empati, sikap petugas dengan kepuasan pasien sehingga nantinya dapat dilakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang lebih maksimal.. Institusi pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes), sebagai bahan tinjauan keilmuan di bidang manajemen keperawatan khususnya tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara.. Untuk peneliti lain agar menjadi acuan atau referensi dalam melakukan pengembangan penelitian ini selanjutnya. METODOLOGI Desain Penelitian Penelitian bersifat analitik untuk mengetahui hubungan kepuasan pasien terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Besar. Variabel Independen Variabel Dependen Komunikasi Sikap Petugas Empati Kepuasan Pasien Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel independen meliputi komunikasi, sikap petugas, dan empati dan variabel dependen kepuasan pasien. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara dari Januari sampai dengan November tahun.. Sampel Dalam Penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel tanpa menggunakan kriteria tertentu atau sampel seadanya yang berjumlah 6 orang. Adapun kriteria sampel sebagai berikut: a. Bersedia menjadi responden b. Bisa membaca dan menulis c. Minimal kali yang berkunjung ke rumah sakit Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal sampai dengan 4 Januari di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Teknik Pengumpulan Data. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara. Data Sekunder Yaitu data gambaran umum Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara

Pengolahan Data Teknik pengolahan data dilakukan melalui suatu proses dengan tahapan, adapun tahapan tersebut adalah :. Editing data (memeriksa) yaitu dilakukan setelah semua data terkumpul melalui pengecekan daftar isian. Tahap ini bertujuan untuk memeriksa kelengkapan isian data.. Coding data (memberikan kode) yaitu memberi tanda kode terhadap check list yang telah diisi dengan tujuan untuk mempermudah proses pengolahan data selanjutnya.. Transfering adalah memasukkan data dalam sistem komputerisasi 4. Tabulasi data adalah melakukan klarifikasi data yaitu mengelompokkan data variabel masing-masing berdasarkan kuisioner untuk dimasukkan ke dalam tabel. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan secara manual dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi pada masing-masing variabel Penelitian. Analisa data yang dilakukan adalah :. Analisa Univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian. Selanjutnya Data dianalisa dengan menggunakan statistic deskriptif dengan menggunakan rumus:. Analisa Bivariat Yaitu untuk mengetahui data dalam bentuk tabel silang (crosstab) dengan melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, menggunakan uji statistik chi-square (x ). Dengan batas kemaknaan ( =,) atau Confident Interval (CI) = 9% diolah dengan komputer menggunakan program Statistical Program for Social Science Data masing-masing sub variabel di masukkan kedalam tabel contigency kemudian tabel contigency tersebut dianalisa untuk membandikan antara nilai p value nilai alpha (,), dengan ketentuan: ) Ha di tolak : Jika p value >,, artinya tidak ada hubungan variabel independen dengan variabel dependen. ) Ha di terima : Jika p Value <, artinya ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil peneliti yang di lakukan mulai tanggal sampai dengan 4 Januari dengan judul Hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara dengan jumlah responden 6 orang. Tabel.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun No Kepuasan Pasien f % Puas 8, Kurang Puas 4,7 Total 6 4

Tabel.7 diatas dapat dilihat dari 6 responden di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara berada pada kategori puas yaitu (8,%) responden. Tabel.8 Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Di Tinjau Dari Komunikasi di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun No Komunikasi f % Efektif Kurang Efektif 9 6,, Total 6 Tabel.8 diatas dapat dilihat dari 6 responden yang ada di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara berkomunikasi secara efektif yaitu 9 (6,%) responden. Tabel.9 Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Di Tinjau Dari Sikap Petugas di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun No Sikap Petugas F % Positif 4 66,7 Negatif, Total 6 Sumber : Data primer (diolah tahun ) Tabel.9 diatas dapat dilihat dari 6 responden yang mempunyai sikap petugas positif yaitu sebanyak 4 orang (66,7%) di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. N o Tabel. Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Di Tinjau Dari Empati di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun No Empati f % Empati Kurang 4 8 7 Empati Total 6 Tabel. diatas dapat dilihat dari 6 responden yang mempunyai empati yaitu sebanyak 4 orang (7%) di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Tabel. Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Mutu Pelayanan Ditinjau dari Komunikasi Di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun Komu nikasi Efekti f Kuran g Efekti f Kepuasan Pasien Puas Kurang Puas n % n % 7 8 Total 69, 8, 8,, 8 6, 9 4, 7 Jlh % P value 9 6 Tabel. diatas diketahui bahwa dari 9 responden yang berkomunikasi secara efektif terdapat 7 orang (69,%) responden mengalami kepuasan dan dari responden yang berkomunikasi,4

N o Sikap Petug as Positif Negat if kurang efektif ternyata orang (6,9%) kurang puas terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 9% (df,) menghasilkan nilai p=,4, artinya ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara, p<,. Tabel. Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Mutu Pelayanan Ditinjau dari Sikap Petugas Di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun Kepuasan Pasien Puas Kurang Puas n % n % Total 8,, 8, 8 7, 8, 4, Jlh % P value 4, 6 7 Sumber : Data primer (diolah tahun ) Tabel. diatas diketahui bahwa dari 4 responden yang mempunyai sikap petugas positif terdapat orang (8,%) responden mengalami kepuasan dan dari responden yang mempunyai sikap petugas yang negatif ternyata 7 orang (8,%) pasien kurang puas terhadap mutu pelayanan di Rumah Utara. Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 9% (df,) menghasilkan nilai p=,, artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap petugas dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara, p<, Tabel. Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Mutu Pelayanan Ditinjau dari Empati Di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun N o Empat i Empat i Kuran g Empat i Kepuasan Pasien Puas Kurang Puas n % n % 78, 6, 9 6, 4 88, 9 Ju ml ah 4 8 Total 8, 4, 7 Sumber : Data primer (diolah tahun ) Tabel. diatas diketahui % P value 6 bahwa dari 4 responden yang mempunyai empati baik terdapat orang (78,6%) responden mengalami kepuasan dan dari 8 responden yang empati kurang ternyata 6 orang (88,9%) pasien kurang puas terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 9% (df,) menghasilkan nilai p=,, artinya ada hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara, p<,., 6

PEMBAHASAN Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Mutu Pelayanan ditinjau Dari Komunikasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 responden yang berkomunikasi secara efektif terdapat 7 orang (69,%) responden mengalami kepuasan dan dari responden yang berkomunikasi kurang efektif ternyata orang (6,9%) kurang puas terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 9% (df,) menghasilkan nilai p=,4, artinya ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Nursalam (7) menyatakan, Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan. Komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Komunikasi ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anna (9) menyimpulkan bahwa ada hubungan antara komunikasi perawat dengan kepuasan pasien di RSUD Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah dengan nilai p value adalah,. Menurut asumsi peneliti mayoritas pasien bisa berkomunisasi sehingga petugas melayani dengan baik, dan pasien pun mengalami kepuasan. Dengan berkomunikasi yang efektif sehingga pasien mudah menanyakan tentang penyakitnya dan membuat pasien tersebut merasa puas. Komunikasi ada hubungannya dengan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara.. Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Mutu Pelayanan ditinjau Dari Sikap Petugas Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 responden yang mempunyai sikap petugas positif terdapat orang (8,%) responden mengalami kepuasan dan dari responden yang mempunyai sikap petugas yang negatif ternyata 7 orang (8,%) pasien kurang puas terhadap mutu pelayanan di Rumah Utara. Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 9% (df,) menghasilkan nilai p=,, artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap petugas 7

dengan kepuasan pasien di Rumah Utara. Menurut Notoatmodjo (7) sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tadak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terdapat stimulus tertentu yandalam kehidupan sehari-hari merupakan reksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wike (9) menyimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap petugas dengan pasien di ruang rawat inap RSUD Tugurejo Semarang dengan nilai p value adalah,. Menurut asumsi peneliti mayoritas pasien mempunyai sikap positif terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara. Hal ini disebabkan oleh pasien yang selalu menganggap perawat sangat memperdulikan pasien pada saat berobat sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan diberikan tersebut. Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Mutu Pelayanan ditinjau Dari Empati Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 responden yang mempunyai empati baik terdapat orang (78,6%) responden mengalami kepuasan dan dari 8 responden yang empati kurang ternyata 6 orang (88,9%) pasien kurang puas terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Selanjutnya dilakukan uji statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 9% (df,) menghasilkan nilai p=,, artinya ada hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Menurut Halim (7) petugas harus merasa empati terhadap pasien, sehingga pasien merasa puas. Adapun pengaruh sifat empati menunjang pelayanan penunjang medik harus dapat menjalankan fungsinya untuk memuasan pasien, memuaskan dokter yang juga merupakan konsumen, memberi pelayan yang mampu bersaing dengan pasien lain, mampu memberikan harga yang kompetitif dan dapat meminimalkan gangguan dan kesehatan pelayanan yang merugikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pasinringi (9) menyimpulkan bahwa ada hubungan antara empati dengan kepuasaan pasien di RSUD Dr. M Haulussy Ambon. Menurut asumsi peneliti mayoritas responden di Rumah Sakit Cut Mutia mempunyai empati yang baik terhadap kepuasaan pasien sehingga pasien senang berobat ke rumah sakit tersebut dikarenakan pelakayang bagus dari perawat. 8

PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:. Ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=,4). Ada hubungan yang bermakna antara sikap petugas dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=,). Ada hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=,) A. Saran. Diharapkan kepada pimpinan rumah sakit tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dimana terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi, sikap petugas, empati, dengan kepuasan pasien sehingga nantinya dapat dilakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang lebih maksimal.. Diharapkan bagi Institusi pendidikan, sebagai bahan tinjauan keilmuan di bidang manajemen keperawatan khususnya tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Utara. DAFTAR PUSTAKA Anna, (9). Hubungan Antara Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien di RSUD Dr. Soeradji Tirtonegoro. Klaten Jawa Tengah Assaf, (9). Mutu Pelayanan Kesehatan Perspektif Internasional. Buku Kedokteran EGC. Jakarta Azwar. A., (9). Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. Bina Rupa Aksara. Jakarta, Depkes RI, (8). Implikasi Pelayanan Kesehatan. Depkes RI. Jakarta Efendi F, (9). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta Kotler., (). Manajemen Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Laksono, (6). Aspek Strategi Manajemen Rumah Sakit Antara Misi Sosial dan Tekanan Pasar. Penerbit ANDI. Yogyakarta Notoatmodjo, (7). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rhineka Cipta. Jakarta Nursalam, (7). Metode Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta. Jakarta 9

Pasinringi (9). Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Di RSUD Dr. M Haulussy. Ambon Potter.Perry, (). Keperawatan. Medika, Jakarta Fundalmental Salemba Pohan, (7). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta Rumah Sakit Cut Mutia, (), Laporan Bulanan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Unicef, (). Pedoman hidup Sehat, Unicef. Jakarta Wike (9). Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Petugas Terhadap Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Tugurejo. Semarang.