BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI AKUIFER DI ZONA PATAHAN OPAK PASCA GEMPA YOGYAKARTA 2006 DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

IDENTIFIKASI ZONA SESAR OPAK DI DAERAH BANTUL YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

BAB III METODE PENELITIAN

senyawa alkali, pembasmi hama, industri kaca, bata silica, bahan tahan api dan penjernihan air. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

DETEKSI KEBERADAAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE IP2Win DAN ROCKWORK 2015

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE EKSPERIMEN Tujuan

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Indonesia di pertemuan 3 lempeng dunia ( diakses pada tanggal 30 Juli 2013)

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN JALUR SESAR DI DUSUN PATEN DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Identifikasi Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam dengan Metode Geolistrik (Kasus: Di Kecamatan Masaran)

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Area Penelitian IV.2. Tahap Pengolahan IV.3. Ketersediaan Data IV.4.

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

Studi Lapisan Air Tanah setelah 11 Tahun Tsunami Aceh Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

POTENSI AIR TANAH DAERAH KAMPUS UNDIP TEMBALANG. Dian Agus Widiarso, Henarno Pudjihardjo *), Wahyu Prabowo**)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

Identifikasi Bidang Patahan Sesar Lembang dengan Metode Electrical Resistivity Tomography untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Longsor

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pemodelan fisik menunjukkan bahwa konfigurasi elektroda yang sensitif

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN ZONA INTRUSI AIR LAUT DI KECAMATAN GENUK SEMARANG

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. besar dari tekanan atmosfer. Dari seluruh air tawar yang terdapat di bumi,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, masuk ke dalam zona

KATA PENGANTAR. Kupang, Oktober Penulis

PEMETAAN POTENSI AIRTANAH DALAM MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KABUPATEN PONOROGO SEBAGAI ANTISPASI BENCANA KEKERINGAN

Identifikasi Awal Model Akuifer pada Mata Air Umbulan dengan Menggunakan Geolistrik Konfigurasi Schlumberger

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : Dwi Wahyu Pujomiarto. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Abstrak

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data geolistrik dan GPS (akusisi data oleh Pusat Survei Geologi)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung

Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromari Kabupaten Sigi

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

PEMETAAN AKUIFER AIRTANAH DI WILAYAH KAMPUS UNSRAT MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

Identifikasi Jalur Patahan Dengan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Wilayah Palu Barat

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. ini, ketidakseimbangan antara kondisi ketersediaan air di alam dengan kebutuhan

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Studi Geolistrik Untuk Mengidentifikasi Kedudukan Lumpur dan Air Dalam Rangka Optimalisasi Timbunan Lowwall

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR ZONA RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI PAYUNG KOTA BATU

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH WILAYAH PESISIR KABUPATEN PASIR KALIMANTAN TIMUR

Pendugaan Sebaran Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner dan Schlumberger Di Kampus 2 Universitas Cokroaminoto Palopo

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DAERAH KEPULAUAN SERUI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air tanah merupakan sumber daya yang sangat bermanfaat bagi semua makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan air. Kondisi tempat bermukim berbedabeda, tidak semua daerah memiliki sumber daya air yang cukup, sehingga ada daerah-daerah tertentu yang menglami kesulitan akan sumber daya air. Bahkan ada daerah tertentu yang awalnya memiliki sumber daya air berlimpah menjadi daerah yang kekurangan air. Air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah permukaan bumi. Salah satu sumber utamanya adalah air hujan yang meresap ke bawah lewat lubng pori di antara butiran tanah. Air yang berkumpul di bawah permukaan bumi ini disebut akuifer. Peranan air tanah semakin lama semakin penting karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup orang banyak. Sumber air tanah berasal dari air yang ada di permukaan tanah (air hujan, danau, dan sebagainya) kemudian meresap ke dalam tanah di daerah imbuhan (recharge area) dan mengalir menuju ke daerah lepasan (discharge area). Aliran air tanah di dalam tanah dari daerah imbuhan ke daerah lepasan cukup lambat, sampai ribuan tahun tergantung dari jarak dan jenis batuan yang dilalui (Sedana, 2015). 1

Bencana gempabumi yang terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) telah menyebabkan kerusakan di sebagian daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sebagian daerah Provinsi Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Klaten. Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh gempabumi ini adalah situasi anomali pada kondisi air yang berada di bawah permukaan tanah seperti di Bantul, Jogja, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Klaten. Fenomena-fenomena yang terjadi pasca gempa 2006 ini, di daerah tertentu sumur-sumur mengalami kekeringan, kemunculan artesian, kualitas air berubah, sumur mengeluarkan lumpur atau tanah, dan sumur menjadi keruh. Sumur-sumur mengalami kekeringan diduga karena adanya tekanan terhadap material akuifer di satu sisi, dan di sisi yang lain mengalami kenaikan elevasi akuifer. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya fenomena ini adalah kemungkinan adanya retakan baru sesar yang menyebabkan perubahan sistem akuifer (Humas UGM, 2006). Dari survei lapangan, terdapat banyak sekali desa-desa yang mengalami kerusakan parah pasca gempabumi 2006. Salah satunya adalah Dusun Paten Desa Srihardono Kecamatan Pundong. Pasca gempabumi 2006 sumur-sumur warga Dusun Paten mengalami kekeringan dan adapula beberapa sumur warga yang mengeluarkan lumpur, hal ini diketahui berdasarkan pemaparan kepala Dusun Paten. Letak geografi Dusun Paten yang berada pada zona patahan Opak, membuat dusun ini menjadi salah satu daerah yang mengalami kerusakan sangat parah. 2

Selain kerusakan air tanah, gempabumi yang berkekuatan besar ini juga menyebabkan beberapa peristiwa likuifaksi atau hilangnya kekuatan lapisan tanah dan penurunan permukaan tanah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Tercatat adanya beberapa kejadian akibat proses likuifaksi, seperti terdapatnya perubahan muka air sumur yang membawa endapan pasir halus. Pada umumnya likuifaksi terjadi pada lapisan tanah yang granuler (kepasiran) yang jenuh air dan menerima beban siklik atau pembebanan secara berulang akibat gempa. Getaran tanah mengakibatkan partikel tanah berkontraksi dan karena berlangsung begitu cepat dalam kondisi tak terdrainase, hal tersebut memicu naiknya tekanan air pori pada tanah. Ketika nilai air pori mencapai sama besar dengan tegangan total tanah, maka tegangan efektif tanah sama dengan nol, dan pada saat itulah tanah mengalami penurunan kuat geser dan runtuh (Jarayanih, 2011). Lokasi-lokasi terjadinya likuifaksi di wilayah Bantul akibat gempa tahun 2006 ditunjukkan Gambar 1. 3

Gambar 1. Lokasi likuifaksi di wilayah Bantul akibat gempa Yogyakarta 2006 (Soebowo, 2007). Air tanah (ground water) adalah salah satu sumber air yang baik untuk air minum, karena adanya berbagai keuntungan dibanding dengan sumber air lainnya. Terdapat beberapa tipe geologi air tanah dan salah satu yang terpenting adalah akuifer, yaitu formasi batuan yang dapat menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah yang cukup (Todd, 1980; Fetter, 1994). Perlapisan akuifer tidak dapat dilihat dari permukaan namun dapat dilakukan dengan pendugaan geofisika. Metode geofisika merupakan suatu metode yang digunakan untuk mempelajari tentang bumi yang berada pada permukaan atau di atas permukaan bumi dengan menggunakan parameter-parameter fisika (Dobrin dan Savit, 1988). Salah satu metode geofisika tersebut adalah geolistrik. Metode geolistrik memanfaatkan arus listrik yang dihantarkan ke dalam tanah. Berdasarkan hasil geolistrik maka akan 4

diperoleh nilai hambatan jenis (resistivity) dari tiap material yang dialiri oleh arus listrik. Nilai hambatan jenis batuan dapat diartikan sebagai suatu hambatan dalam satuan ohm-meter (Todd, 1980). Prinsip dalam metode geolistrik yaitu, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus, sedangkan potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Metode ini memiliki banyak konfigurasi elektroda, di antaranya yang sering digunakan adalah: konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi Wenner-Schlumberger, konfigurasi Dipole-dipole, Rectangle Line Source dan sistem gradien 3 titik (Hendrajaya dan Idham, 1990). Berdasarkan nilai hambatan jenis batuannya, dapat ditentukan material tersebut dapat menyimpan air atau tidak. Berdasarkan stratigrafi dari batuan maka dapat diperoleh informasi mengenai susunan akuifer. Berdasarkan pendugaan geolistrik dengan metode Schlumberger maka akan diperoleh suatu model hidrostratigrafi. Model hidrostratigrafi akan memuat karakteristik akuifer yang ada di suatu daerah. Contoh-contoh dari akuifer adalah pasir tak termampatkan (unconsiladated), kerikil (gravel), batu pasir, batu gamping, dan dolomit berongga-rongga (porous), aliran basalt, batuan malihan dan plutonik dengan banyak retakan (Fetter, 1994). Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan akuifer telah banyak dilakukan seperti yang dilakukan oleh Ferry Tanjung pada tahun 2009 yaitu dengan judul penelitian survei geolistrik resistivitas sounding untuk pemetaan air tanah di Pulau Bala, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Nangroe Aceh Darussalam. Umar Iskandar pada tahun 2011 tentang pemetaan akuifer di Dusun Banjarharjo 1 5

dan Tangkil Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole. Pada tahun 2011 Waridad Atmaja telah melakukan penelitian tentang identifiksi air tanah dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. Pada tahun 2012 Nohan Muntaqo melakukan penelitian dengan judul pemetaan air tanah dan penentuan pelapisan batuan dengan metode resistivitas di daerah Tegaldowo dan sekitarnya, Rembang Jawa Tengah. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang identifikasi akuifer di zona patahan Opak belum pernah dilakukan sebelumnya. Pendugaan untuk mengetahui struktur batuan di bawah permukaan tanah, dilihat dari data geolistrik yang telah diolah dengan melihat sifat-sifat batuannya, baik yang konduktif maupun resistif pada daerah penelitian dengan mendeteksi perbedaan resistivitas semu daerah tersebut. Metode geolistrik sangat sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini, karena dengan metode ini dapat diketahui jenisjenis batuan yang tersusun di bawah permukaan dengan mengetahui nilai resistivitasnya, jika ditemukan akuifer maka nilai resistivitas relatif lebih rendah dibandingkan nilai resistivitas batuan yang lainnya (GEOCIS, 2010). Konfigurasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konfigurasi Schlumberger. Konfigurasi ini merupakan salah satu jenis konfigurasi untuk penyelidikan secara sounding atau vertikal, sehingga cocok untuk digunakan dalam penelitian identifikasi akuifer. 6

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Pasca gempabumi 2006 terdapat fenomena pada beberapa air tanah seperti sumur-sumur mengalami kekeringan, kemunculan artesian, kualitas air berubah, sumur mengeluarkan lumpur atau tanah serta pasir, sumur menjadi keruh, muncul mata air baru, perubahan kedudukan elevasi sungai bawah tanah karst, dan peristiwa likuifaksi atau hilangnya kekuatan lapisan tanah dan penurunan permukaan tanah di Bantul, Jogja, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Klaten. 2. Belum ada penelitian tentang identifikasi akuifer di Dusun Paten pasca gempbumi 2006. 3. Masih kurangnya informasi tentang hidrostratigrafi dan karakteristik akuifer di daerah yang berada pada zona patahan Opak. C. Batasan Masalah Ruang lingkup masalah yang diamati pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan dalam studi ini adalah berupa data geolistrik dengan koordinat 7 55'18,39'' LS sampai 7 57'09,72'' LS dan 110 19'22,26'' BT sampai 110 22'56,06'' BT. 2. Lokasi penelitian terletak di zona patahan Opak, di Dusun Paten, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. 3. Jenis akuifer yang dipetakan merupakan akuifer bebas (unconfined aquifer). 7

Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan program IPI2win untuk menghitung nilai resistivitas batuan penyusun akuifer D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Jenis batuan apa sajakah di Dusun Paten berdasarkan nilai resistivitas batuannya? 2. Bagaimana kondisi hidrostratigrafi dan karakteristik akuifer di Dusun Paten? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengetahui jenis batuan di Dusun Paten berdasarkan nilai resistivitasnya. 2. Mengetahui kondisi hidrostratigrafi dan karakteristik akuifer di Dusun Paten. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi bagi instansi dalam bidang pertambangan dan energi yaitu Disperindagkop DIY, tentang struktur bawah permukaan dan perlapisan akuifer di Dusun Paten pasca gempa Yogyakarta 2006. 2. Dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya tentang struktur akuifer di zona patahan Opak jika suatu saat terjadi gempabumi kembali. 8