KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 85/PUU-XI/203, TGL 8 FEBRUARI 205.
Definisi Sumber Daya Air dalam Legislasi SDA Air Air Hujan Air Permukaan Air Tanah Sumber Daya Air Sumber Air Air laut yg berada di darat Daya Air
PENGELOLAAN AIR DAN RUANG DLM SIKLUS HIDROLOGI Manaj. DTA Manaj. JSA Keterangan: DTA= Daerah Tangkapan Air, PA= Penggunaan Air, JSA= Jaringan Sumber Air 2
Lingkup PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR U p a y a Merencanakan Melaksanakan Memantau Mengevaluasi P e n y e l e n g g a r a a n KONSERVASI SDA PENDAYAGUNAAN SDA DAL DAYA RUSAK AIR. Perlindungan dan pelestarian SA 2. Pengawetan air 3. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Penatagunaan 2. Penyediaan 3. Penggunaan 4. Pengembangan 5. Pengusahaan. Pencegahan 2. Penanggulangan 3. Pemulihan TUJUAN: Menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi SDA Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan dg mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masy secara adil Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan akibat kerusakan kualitas lingk. yg diakibatkan oleh daya rusak air 3
Wilayah Pengelolaan SDA yg menyeluruh dan terpadu Added challenge of climate change. Prinsip yg hrs ditegakkan: Keadilan Efisiensi Keberlanjutan - Aquaculture 4
Sejarah Legislasi Pengelolaan Sumber Daya Air 936-974 974-2004 2004-205 205 205-206 Algemeen Waterregle-ment Tahun 936 UU No. Tahun 974 tentang Pengairan Disentralisasi sentralisasi Disentralisasi UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air UU No. Tahun 974 tentang Pengairan sentralisasi PP. No. 2 th 205 ttg Pengusahaan SDA PP. No. 22 th 205 ttg Sistim Penyediaan Air Minum 5 Peraturan Menteri PUPR Disentralisasi Putusan MK No.058-059-060-063/PUU- II/2004 dan 008/PUU-III/2005. permohonan pengujian UU No.7/2004 tentang SDA baik formil maupun materiil harus ditolak; dan 2. mengingat Pasal 56 ayat (5) UU No. 24/2003, MK telah mengadili dg putusan: Menolak permohonan Para Pemohon. Putusan MK No.85/PUU-XI/203 (tgl 8 Februari 205). UU No.7 Th 2004 tentang Sumber Daya Air bertentangan dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 945. 2. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. 3. UU No. Tahun 974 tentang Pengairan berlaku kembali. 5
POSTUR UU YG MENGATUR AIR PASCA KEMERDEKAAN RI BAB I BAB II BAB III BAB IV UU NO. / 974 BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X BAB XI BAB XII PENGERTIAN FUNGSI HAK PENGUASAAN DAN WEWENANG PERENCANAAN DAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBINAAN PENGUSAHAAN EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN PERLINDUNGAN PEMBIAYAAN KETENTUAN PIDANA KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP Total = 7 Pasal 6
POSTUR UU YG MENGATUR AIR PASCA KEMERDEKAAN RI UU NO. 7/ 2004 ttg SDA BAB I. KETENTUAN UMUM BAB II. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BAB III. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR BAB IV. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR BAB V. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR BAB VI. PERENCANAAN BAB VII. PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAN O&P BAB VIII. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR BAB IX. PEMBERDAYAAN DAN PENGAWASAN BAB X. PEMBIAYAAN BAB XI. HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT BAB XII. KOORDINASI BAB XIII. PENYELESAIAN SENGKETA BAB XIV. GUGATAN MASYARAKAT DAN ORGANISASI BAB XV. PENYIDIKAN BAB XVI. KETENTUAN PIDANA BAB XVII. KETENTUAN PERALIHAN BAB XVIII. KETENTUAN PENUTUP Total = 00 Pasal 7
Gugatan PP Muhammadiyah dan Putusan Mahkamah Konstitusi. Materi Gugatan PP Muhammadiyah :. UU SDA mengandung muatan penguasaan dan monopoli SDA yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dikuasai negara 2. UU SDA mengandung muatan bahwa penggunaan air adalah condong untuk kepentingan komersial dan dapat menimbulkan konflik horizontal 3. UU SDA menghilangkan tanggung jawab negara dalam pemenuhan kebutuhan air 4. UU SDA bersifat diskriminatif 5. UU SDA dalam pelaksanaannya belum memenuhi Putusan Nomor 058-059-060-063/PUU-II/2004 dan Nomor 008/PUU-III/2005 Pasal Pasal, Undang Undang SDA yang di Uji Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 0, Pasal 26, Pasal 29 ayat (2) dan ayat (5), Pasal 45, Pasal 46, Pasal 48 ayat (), Pasal 49 ayat (), Pasal 80, Pasal 9, dan Pasal 92. total (4 Pasal). 8
Batu Uji Gugatan Pasal 33 Ayat (3) UUD 945 melalui pengujian Peraturan Pelaksana UU SDA, terutama PP 6 tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM. Penyelenggara pengembangan SPAM adalah BUMN/BUMD, koperasi, badan usaha swasta, atau kelompok masyarakat (Pasal angka 9). Terhadap UU 7 tahun 2004 : Pengembangan SPAM tanggung jawab Pemerintah Pusat / daerah (Pasal 40 ayat (2)) Penyelenggara SPAM adalah BUMN dan/atau BUMD (Pasal 40 ayat (3)) Pendapat Penggugat :. Penguasaan SDA diserahkan kepada swasta 2. Akses masyarakat terhadap sumber air terbatas 3. Pengelolaan SDA dilakukan secara komersial contoh: berkembangnya Air Minum Dalam Kemasan, Pengembangan SPAM oleh asing 9
Pertimbangan Putusan MK. Pelaksanaan UU SDA telah ditafsirkan berbeda dari pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam Putusan MK Nomor 058-059-060-063/PUU-II/2004 dan Nomor 008/PUU- III/2005 2. UU SDA dalam pelaksanaannya harus menjamin terwujudnya amanat konstitusi tentang Penguasaan Negara Atas Air 3. Peraturan Pemerintah pelaksanaan UU SDA tidak memenuhi 6 prinsip dasar pembatasan pengelolaan sumber daya air oleh negara. 0
6 Prinsip Dasar Pembatasan Pengelolaan SDA. Pengusahaan atas air tidak boleh mengganggu, mengesampingkan, apalagi meniadakan hak rakyat atas air.; 2. Negara harus memenuhi hak rakyat atas air, akses terhadap air adalah salah satu hak asasi tersendiri ; 3. Kelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu hak asasi manusia, 4. Cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai Negara, sehingga pengawasan dan pengendalian oleh negara atas air sifatnya mutlak; 5. Prioritas utama dalam pengusahaan atas air diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; dan 6. Apabila semua batasan tersebut telah terpenuhi dan masih ada ketersediaan air, Pemerintah dapat memberikan izin kepada usaha swasta untuk melakukan pengusahaan atas air dengan syarat-syarat tertentu dan ketat.
Putusan Mahkamah Konstitusi Undang Undang No. 7 tahun 2004 tentang SDA bertentangan dengan UUD 945, Undang Undang No. 7 tahun 2004 tentang SDA dinyatakan tidak berlaku, Undang Undang No. tahun 974 diberlakukan kembali. 2
Legislasi Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 85/PUU- XI/203 tahun 205 PP. No. 2 th 205 ttg Pengusahaan SDA PP. No. 22 th 205 ttg Sistim Penyediaan Air Minum 5 Peraturan Menteri PUPR 3
Sumber daya air terkelola secara adil, menyeluruh, terpadu, dan berwawasan LH untuk kesejahteraan masyarakat Lembaga Pengelola SDA Wadah Koordinasi Pengelolaan SDA Kondisi Ideal Stuktur Bangunan Pengelolaan SDA Konservasi SDA Pendayagunaan SDA Pengend Daya Rusak Air Peran Masyarakat Jaringan Terpadu Sistem Informasi Sumber Daya Air Tujuh Asas: Kelestarian, Keseimbangan, Kemanfaatan umum, Keterpaduan & keserasian, Keadilan, Kemandirian, Transparansi & akuntabel 4
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR harus dilaksanakan MENYELURUH, TERPADU, BERWAWASAN LH PENGELOLAAN LAHAN di DAERAH TANGKAPAN AIR (Watershed Management ). Perenc tata Ruang Wil 2. Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2. Pengelolaan Kawasan Hutan 3. Rehab Lahan dan Konservasi Tanah 5. Pelestarian dan Pengelolaan Daerah Resapan Air PENGELOLAAN JARINGAN SUMBER AIR (Water Conveyance Manag). Pengelolaan Air Rendah (KERING) 2. Pengelolaan Air Tinggi (BANJIR) 3. Pengelolaan Kualitas Air pada Sumber Air 4. Pengelolaan Prasarana Sumber Daya Air 5. Pengelolaan Sumber Air dan Lingk di sekitar Sumber Air PENGELOLAAN PENGGUNAAN AIR (Water Use Management ). Pengelolaan Sistem IRIGASI 2. Pengelolaan Sistem AIR MINUM DAN SANITASI 3. Penghematan Pengunaan Air 4. Pengelolaan Limbah CAIR dan Padat (sampah) 5
Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air Undang-Undang Sumber Daya Air yang mempunyai ruang lingkup dan karakteristik sebagaimana di ilustrasikan dalam halaman 4 dan 5 tengah dalam persiapan perancangan di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 6