IKATAN APOTEKER INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
FORMAT STANDAR PERJANJIAN PENGGUNAAN MODAL (PPM)

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN APOTEKER INDONESIA

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI INTERNET MARKETING PT GLODOK SUKSES NIAGA INTERNUSA NO: IIM.V

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI INTERNET MARKETING PT GLODOK SUKSES NIAGA INTERNUSA

[Perjanjian Untuk Investasi Kecil]

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

IKATAN APOTEKER INDONESIA

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA APOTEKER DENGAN PEMILIK SARANA APOTEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

PENGAKUAN HUTANG. Nomor : Pada hari ini, Kamis tanggal (duapuluh lima Juni duaribu Pukul

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGURUS DAERAH IKATAN APOTEKER INDONESIA JAWA TIMUR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002 / PP.IAI/1418/IX/2016

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut.

CV. BINTANG ANUGERAH MANDIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. IMELDA, Mengurus Rumah Tangga, beralamat di Jalan Proklamasi No. 50, RT/RW: 001/001,

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG PENJAMINAN INFRASTRUKTUR DALAM


PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PERJANJIAN KESEPAKATAN KERJA SAMA. Nomor : 011. Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh Enam desember tahun dua ribu sebelas ( )

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1994 TENTANG PENGHUNIAN RUMAH OLEH BUKAN PEMILIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

Dalam Peraturan Pemeritnah ini yang dimaksud dengan :

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

DATA HARVESTMON PARTNER DATA LAHAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2017 TENTANG PENDAFTARAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA SEWA TANAH SAWAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBELIAN LAHAN (BERTAHAP)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG LEMBAGA PENYEDIA JASA PELAYANAN PENYELESAI AN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR PENGADILAN.

Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2000 Tentang : Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Di Luar Pengadilan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1961 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

Transkripsi:

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR NOMOR: Kep-048/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 T E N T A N G KERJA SAMA ANTARA APOTEKER DAN PEMILIK MODAL/INVESTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa Apoteker dapat bekerja sama dengan pemilik modal/investor dalam penyelenggaraan praktik kefarmasian di Apotek; b. bahwa kerja sama antara Apoteker dan pemilik modal/investor tersebut hendaknya memiliki kekuatan hukum yang mengikat kedua belah pihak; c. bahwa telah dilakukan penyempurnaan terhadap bentuk kerja sama antara Apoteker dan pemilik modal/investor sehingga dapat menggambarkan hak dan kewajiban kedua belah pihak tanpa meninggalkan ciri Apotek sebagai tempat praktik kefarmasian dan pengabdian profesi Apoteker kepada masyarakat sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia; d. Bahwa sehubungan dengan hal di atas perlu ditetapkan Surat Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur tentang Kerja Sama antara Apoteker dan Pemilik Modal/Investor. Mengingat : a. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia; b. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia; c. Kode Etik Apoteker Indonesia; d. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia; e. Standar Praktik Apoteker Indonesia; f. Pedoman Praktik Apoteker Indonesia. Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur tanggal 01-02 Agustus 2015 di Kediri Memutuskan Menetapkan : Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Nomor: Kep-048/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 tentang Kerja Sama antara Apoteker dan Pemilik Modal/Investor Pertama : Mencabut Surat Keputusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur Nomor: 156/IAI-JATIM/SK/IX/2013 tentang Perjanjian Kerja

Sama antara Apoteker dan Pemilik Modal sebagai hasil keputusan Rapat Kerja Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur tahun 2013. Kedua:... Kedua : Menetapkan Kerja Sama antara Apoteker dan Pemilik Modal/Investor hasil Rapat Kerja Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur tahun 2015 sebagai pedoman bagi Apoteker dalam menjalankan praktik profesi di Apotek. Ketiga : Kerja Sama antara Apoteker dan Pemilik Modal/Investor yang dimaksud sebagaimana butir di atas berupa penyerahan modal dari Pemilik Modal/Investor untuk penyelenggaraan suatu praktik kefarmasian di Apotek yang didirikan dan dikelola sepenuhnya oleh Apoteker di wilayah Jawa Timur. Keempat : Akta Perjanjian Kerja Sama antara Apoteker dan Pemilik Modal/Investor secara lengkap dan rinci tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini. Kelima : Pengaturan teknis dan pemantauan pelaksanaan pada masing-masing Kota/Kabupaten diserahkan pada Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia di wilayah Jawa Timur. Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal : 03 Agustus 2015 PENGURUS DAERAH JAWA TIMUR Ketua Sekretaris Dr. Abdul Rahem, M.Kes., Apt. NA. 05021966009913 Helmy Yusuf, S.Si., M.Sc., Ph.D., Apt. NA. 15071979024929

Lampiran Surat Keputusan Nomor: Kep-048/PD IAI/Jawa Timur/VIII/2015 AKTA PERJANJIAN KERJA SAMA PENGGUNAAN MODAL ANTARA APOTEKER DENGAN PEMILIK MODAL/INVESTOR NOMOR:... Pada hari ini,..., tanggal bulan... tahun (00-00-0000), pukul Waktu Indonesia Bagian Barat (00.00 WIB).---------------------------------------------------- menghadap kepada saya,..., Notaris di..., dengan hadirnya saksi-saksi yang saya, notaris, kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir Akta ini;--------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. Tuan/Nyonya/Nona... Apoteker di Kota..., dewasa, seorang apoteker sah berdasarkan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) nomor... dikeluarkankan oleh... di... tanggal... bulan... tahun... (00-00-000) berlaku sampai dengan tanggal... bulan... tahun... (00-00-000) lahir di, pada tanggal bulan..... tahun... (00-00- 0000), Warga Negara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor:.., yang dikeluarkan oleh Camat selaku Kepala Wilayah Kecamatan, dan selama ini nyata-nyata bertempat tinggal di Jalan nomor..., Rukun Tetangga, Rukun Warga, Kelurahan/Desa., Kecamatan.., Kota/Kabupaten... Provinsi... yang untuk keperluan ini saat ini nyata-nyata telah berada di Jalan nomor..., Rukun Tetangga, Rukun Warga, Kelurahan/Desa., Kecamatan.., Kota/Kabupaten, Provinsi...------------------------------------------------------------------------------------------- Selanjutnya dalam Akta ini disebut ---------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------APOTEKER ------------------------------------------------------ 2. Tuan/Nyonya/Nona ------------, lahir di, pada tanggal... bulan... tahun... (00-00-0000), dewasa, Warga Negara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor:... yang dikeluarkan oleh Camat Kepala Wilayah Kecamatan... bertempat tinggal di Jalan... nomor..., Rukun Tetangga..., Rukun Warga..., Kelurahan..., Kecamatan..., Kota. Untuk dan atas nama (diri sendiri atau perusahaan PT/CV...); [perinci kejelasan status kedudukan dan dasar kewenangannya atas perusahaan yang bersangkutan] ------------------------------- Selanjutnya dalam akta ini disebut ---------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------- PEMILIK MODAL---------------------------------------------------- Sehubungan dengan kesepakatan penggunaan modal untuk keperluan suatu apotek yang didirikan oleh APOTEKER, para penghadap sepakat untuk mengadakan perjanjian dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : -------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------Pasal 1----------------------------------------------------------- Perjanjian ini disusun dan disepakati atas dasar kecakapan hukum dan kesadaran penuh kedua belah pihak serta saling percaya satu sama lain atas suatu penggunaan modal tertentu yang akan digunakan untuk penyelenggaraan suatu praktik kefarmasian berupa Apotek yang didirikan dan dikuasai sepenuhnya oleh APOTEKER guna mendapatkan sejumlah tertentu keuntungan investasi yang akan disebut pada bagian tersendiri dalam Perjanjian ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.-------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------Pasal 2----------------------------------------------------------- Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dilakukan sendiri oleh APOTEKER dan dapat bersama-sama dengan staf/karyawan yang membantunya sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 1962 tentang Sumpah Jabatan APOTEKER, Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian Pasal 25, dan Kode Etik APOTEKER Indonesia berikut implementasi-jabarannya, serta Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku.--------------------------------------------------------------- ------------------------------BAGIAN KESATU: KEDUDUKAN DAN MATERI PERJANJIAN------------------------ ---------------------------------------------------------Pasal 3----------------------------------------------------------- Perjanjian ini hanya ditujukan terbatas pada penggunaan modal dan/atau aset dari PEMILIK MODAL oleh APOTEKER untuk sebuah Apotek yang didirikan oleh APOTEKER dengan nama : APOTEK... dan berlokasi di jalan... Nomor RT RW... Kelurahan... Kecamatan... Kota... berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian serta Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait dan berlaku agar mana PEMILIK MODAL memperoleh keuntungan investasi dari modal dan/atau aset yang digunakan oleh APOTEKER ---------- ---------------------------------------------------------Pasal 4----------------------------------------------------------- (1) Di hadapan saya..., Notaris, PEMILIK MODAL:------------------------------------------------ a. telah menyatakan kesediaan dan siap menyerahkan modal berupa dana dengan nominal sebesar Rp... (terbilang... rupiah) dengan bukti yang saya..., Notaris saksikan sendiri berupa... (pilih: uang tunai, cek, bilyet giro, atau sejenisnya) senilai sebagaimana tersebut; dan/atau------------------------------------------------------------------------------------- b. telah menyatakan menyiapkan, menyediakan dan siap menyerahkan kekuasaan atas penggunaan aset berupa [tanah, bangunan, dst... (sebutkan secara rinci pada suatu lampiran)] dengan nilai sewa sebesar Rp... (terbilang... rupiah) dengan bukti yang saya..., Notaris saksikan sendiri berupa Surat Pernyataan Penyerahan Kuasa Penggunaan Aset selama masa Perjanjian ini.------------------------------------------------------------------------------------------------------------ c. telah menyatakan dalam bentuk tertulis berupa pernyataan bahwa tidak akan melibatkan diri dan/atau meminta orang-orang lain siapapun juga untuk melibatkan diri dalam hal apapun juga dalam pengelolaan ataupun pengendalian ataupun operasional apotik.-----------------------------------------------

d. menyatakan haknya berupa kesempatan untuk menginvestasikan modal-modal lain yang dimilikinya diluar Perjanjian ini untuk keperluan apoteker-apoteker lainnya dengan atau tanpa sepengetahuan APOTEKER tanpa mengurangi hak penggunaan modal dan/atau aset oleh APOTEKER--------------------- (2) Di hadapan saya..., Notaris, APOTEKER :---------------------------------------------------- a. telah menerima modal berupa dana dengan nominal sebesar Rp... (terbilang... rupiah) dengan bukti yang saya..., Notaris saksikan sendiri berupa... (pilih: uang tunai, cek, bilyet giro, atau sejenisnya) senilai sebagaimana tersebut; dan/atau------------------------------------------ b. telah menerima kekuasaan atas penggunaan aset berupa [tanah, bangunan, dst... (sebutkan secara rinci pada suatu lampiran)] dengan nilai sewa sebesar Rp... (terbilang... rupiah) dengan bukti yang saya..., Notaris saksikan sendiri berupa Surat Pernyataan Penyerahan Kuasa Penggunaan Aset selama masa Perjanjian ini.--------------------------------------------------------------------- c. telah menyatakan akan berwenang penuh untuk melakukan segala pengendalian atas dana, asetaset, sarana, prasarana, personalia dan seluruh sistem yang ada di apotik secara sah (legal) melalui praktik dan pelayanan kefarmasian dengan bukti telah memiliki bukti legal berupa Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) yang masih berlaku serta berjanji kepada PEMILIK MODAL dan di hadapan saya..., Notaris untuk akan segera menyelesaikan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) ses uai peraturan perundangan yang berlaku------------------------------------------------------------------------------- d. menyatakan haknya berupa kesempatan untuk memperoleh dan/atau menggunakan modal untuk keperluan apotek ini dari sumber-sumber permodalan lainnya dengan atau tanpa sepengetahuan PEMILIK MODAL tanpa mengurangi hak keuntungan investasi dari PEMILIK MODAL ---------------------- -------------------------------------BAGIAN KEDUA: KEMANFAATAN PERJANJIAN-------------------------------- ---------------------------------------------------------Pasal 5----------------------------------------------------------- (1) Perjanjian ini memberi manfaat bagi APOTEKER karena dapat memperoleh modal berupa dana dan/atau bentuk modal lain dari PEMILIK MODAL secara sah yang akan digunakan untuk memperlancar dalam menjalankan praktik kefarmasian sesuai peraturan perundangan yang berlaku.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- (2) Perjanjian ini memberi manfaat bagi PEMILIK MODAL karena memperoleh perlindungan dan jaminan hukum berupa perolehan kesempatan untuk berpartisipasi dalam permodalan apotek serta akan memperoleh keuntungan investasi sebesar persentase tertentu setiap tahun dari modal yang diserahkan kepada APOTEKER---------------------------------------------------------------------------------------- (3) Perjanjian ini tidak dapat dimanfaatkan dan/atau dijadikan alasan bagi PEMILIK MODAL dan/atau orang-orang yang dikuasainya untuk meminta, menyuruh dan/atau mengatur dengan cara-cara lain apapun saja kepada siapapun untuk ikut terlibat dalam bentuk dan cara apapun dalam pelaksanaan praktik kefarmasian karena akan dapat menjadi sebab terjadinya pelanggaran peraturan perundangan yang berlaku-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------BAGIAN KETIGA: KEWAJIBAN APOTEKER-------------------------------------- -----------------------------------------------------------Pasal 6--------------------------------------------------------- (1) APOTEKER berkewajiban menerbitkan suatu bukti tanda terima dana dan/atau aset-aset yang telah diserahkan PEMILIK MODAL dengan dilengkapi hari dan tanggal diterbitkannya sebanyak 2 (dua) rangkap untuk dokumen masing-masing--------------------------------------------------------------------------- (2) Dalam bukti tanda terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan pula tanggal diterimanya modal; jenis dan besarnya modal yang diterima serta keterangan mengenai kondisi umum aset yang bersangkutan -------------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------Pasal 7--------------------------------------------------------- (1) APOTEKER berkewajiban memberikan Bukti Komitmen Pemberian Keuntungan Investasi (KPKI) atas modal yang digunakan kepada pihak PEMILIK MODAL pada setiap 1 (satu) tahun takwin yang dihitung sejak beroperasionalnya Apotek secara nyata----------------------------------------------------------- (2) Besarnya Komitmen Pemberian Keuntungan Investasi (KPKI) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk prosentase dari nilai investasi setiap tahun sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Perjanjian ini atau dalam bentuk nominal sebesar Rp... (terbilang...rupiah)-- (3) Besarnya Komitmen Pemberian Keuntungan Investasi (KPKI) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah tidak kurang dari besarnya bunga deposito serta tidak lebih dari bunga pinjaman bank yang berlaku umum pada bank komersial pada saat Perjanjian disepakati------------------------------------ ------------------------------------------------------------Pasal 8-------------------------------------------------------- (1) Pemberian keuntungan investasi kepada PEMILIK MODAL oleh APOTEKER dilakukan dengan cara menunjukkan Bukti Asli Komitmen Pemberian Keuntungan Investasi (KPKI) sesuai dengan jadwal pemberian keuntungan yang telah disepakati-------------- (2) Pemberian keuntungan yang sisa waktu pembagiannya kurang dari 1 (satu) tahun yang disebabkan karena akan berakhirnya Perjanjian, maka akan dihitung secara proporsional atas investasi tersebut sesuai dengan persentase yang telah disepakati-------------------------------------------- ------------------------------------------------------------Pasal 9-------------------------------------------------------- (1) APOTEKER berkewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai besarnya keuntungan investasi yang akan diberikan kepada PEMILIK MODAL selambat-lambatnya... (...) hari sejak tanggal kesepakatan jatuh tempo dengan disertai hari dan tanggal pencairannya serta pernyataan bahwa modal yang digunakan berada dalam keadaan aman.------------------------------ (2) Dalam keadaan dimana APOTEKER tidak menyampaikan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PEMILIK MODAL berhak mengajukan permintaan keterangan secara tertulis--------------

(3) Dalam hal PEMILIK MODAL telah mengajukan permintaan keterangan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan jeda waktu masing-masing... (...) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serta APOTE KER tidak memberikan tanggapan seperti yang diharapkan; PEMILIK MODAL berhak mengajukan tuntutan pengembalian modal yang telah diserahkan ditambah dengan hak keuntungan investasi berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia------------------------------------ -----------------------------------------BAGIAN KEEMPAT: PENGEMBALIAN MODAL------------------------------ -----------------------------------------------------------Pasal 10------------------------------------------------------- Pengembalian modal dilakukan pada saat :------------------------------------------------------------------------ (1) berakhirnya masa Perjanjian------------------------------------------------------------------------------------- (2) salah satu pihak meninggal dunia dalam masa berlakunya Perjanjian ini--------------------------------- (3) salah satu pihak mengundurkan diri berdasarkan Perjanjian ini------------------------------------------ (4) terjadi kegagalan memberikan keuntungan investasi sesuai yang diperjanjikan------------------------- -------------------------------------------------------Pasal 11---------------------------------------------------- (1) Pengembalian modal dilakukan dengan cara sebagai berikut :--------------------------------------------- a. Terhadap modal yang berupa uang, maka besarnya pengembalian adalah sesuai dengan nominal seperti pada saat modal tersebut pertama kali diserahkan kepada APOTEKER.-------------------- b. Terhadap modal yang berupa barang-barang peralatan dan/atau perlengkapan yang dapat diuangkan, maka besarnya pengembalian adalah sesuai dengan kondisi terakhir barang tersebut.------ c. Terhadap modal yang berupa tanah dan/atau bangunan maka tanah atau bangunan tersebut diserahkan kembali sesuai dengan kondisi terakhir.-------------------------------------------------------------- d. Terhadap modal yang berupa barang-barang bergerak maka barang-barang bergerak tersebut diserahkan kembali sesuai dengan kondisi terakhir.-------------------------------------------------------------- e. Terhadap modal yang berupa barang-barang lainnya maka barang-barang lainnya tersebut diserahkan kembali sesuai dengan kondisi terakhir.-------------------------------------------------------------- (2) Atas barang-barang berupa peralatan dan/atau perlengkapan yang telah dikembalikan dalam bentuk uang oleh APOTEKER, maka barang-barang tersebut adalah menjadi hak milik APOTEKER------ (3) Rincian dan jadwal pengembalian modal dituangkan di dalam lampiran tersendiri yang tidak terpisah dari Perjanjian ini atas sepengetahuan dan kesaksian saya... notaris pada saat perjanjian ini disepakati.----------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------Pasal 12---------------------------------------------------------- Atas modal yang telah dibelanjakan oleh APOTEKER ke dalam bentuk sediaan farmasi dan/atau alatalat kesehatan dan/atau perbekalan farmasi lainnya tidak dapat diserahkan kepada PEMILIK MODAL dengan alasan dan cara apapun juga pada saat proses pengembalian modal.-------------------------------

---------------------------------------------------------Pasal 13-------------------------------------------------------- (1) Kecuali dinyatakan lain, dalam keadaan APOTEKER meninggal dunia selama masa Perjanjian, pengembalian modal diselesaikan oleh ahli waris APOTEKER.--------------------------------------------------- (2) Kecuali dinyatakan lain, dalam keadaan PEMILIK MODAL meninggal dunia selama masa Perjanjian, pengembalian modal dilakukan oleh APOTEKER kepada ahli waris PEMILIK MODAL.----------------------- ---------------------------------------------------------Pasal 14--------------------------------------------------------- (1) Dalam keadaan APOTEKER atau PEMILIK MODAL mengundurkan diri dari Perjanjian selama masa berlaku Perjanjian, maka dilakukan penjadwalan pengembalian modal sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan atau tanpa ditambah komitmen keuntungan investasi yang diperjanjikan.----------- (2) Dalam keadaan APOTEKER atau PEMILIK MODAL mengundurkan diri dari Perjanjian selama masa berlaku Perjanjian, maka pengembalian modal dilakukan menurut cara sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 dan Pasal 12.------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------BAGIAN KELIMA: KEWAJIBAN PEMILIK MODAL------------------------------ ----------------------------------------------------------Pasal 15-------------------------------------------------------- (1) PEMILIK MODAL berkewajiban menjamin bahwa dana yang diserahkan kepada APOTEKER adalah dana yang sah dan halal serta tidak sedang berada dalam sengketa, tidak sedang dalam keadaaan dikuasai oleh dan/atau dikendalikan oleh termasuk tetapi tidak hanya terbatas keluarga dan/atau pihak-pihak manapun selama masa Perjanjian.----------------------------------------------------------------- (2) PEMILIK MODAL berkewajiban menjamin bahwa aset-aset yang diserahkan kepada APOTEKER adalah aset-aset yang sah, tidak sedang berada dalam sengketa, tidak sedang dalam keadaaan dikuasai oleh dan/atau dikendalikan serta tidak sedang dalam keadaan terikat dengan pihak manapun termasuk tetapi tidak hanya terbatas pada bank dan/atau lembaga-lembaga lain yang semacamnya selama masa Perjanjian.------------------------------------------------------------------------------ (3) Pembuktian mengenai keabsahan dana dan/atau aset-aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dinyatakan dalam bentuk tertulis serta menjadi bagian tak terpisahkan dari Perjanjian ini.------ ---------------------------------------------------------Pasal 16--------------------------------------------------------- PEMILIK MODAL berkewajiban mengikuti ketentuan dan tatacara pencairan keuntungan investasi sebagaimana yang ditentukan oleh APOTEKER sebagaimana dimaksud pada Pasal 8.---------------------- ---------------------------------------BAGIAN KEENAM: MENGENAI WANPRESTASI------------------------------ ----------------------------------------------------------Pasal 17-------------------------------------------------------- Perjanjian ini menyepakati mengenai wan prestasi terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan status dan besarnya komitmen permodalan, jadwal dan besarnya pemberian keuntungan investasi serta proses pengembalian modal.-----------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------Pasal 18-------------------------------------------------------- (1) Terjadinya penyimpangan dan/atau ketidaksesuaian mengenai status dan besarnya komitmen permodalan yang akan diinvestasikan kepada APOTEKER sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 dan Pasal 4 ayat (1) merupakan bentuk dari wan prestasi PEMILIK MODAL.-------------------------------------- (2) Wan prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi alasan bagi APOTEKER untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian atas status dan besarnya modal yang diinvestasikan dan/atau bahkan dapat membatalkan Perjanjian ini.------------------------------------------------------------------------- (3) Ketentuan mengenai cara-cara penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sedapat mungkin dilakukan secara musyawarah untuk mufakat sedemikian sehingga kedua belah pihak dapat menerima dengan baik tanpa ada pretensi untuk merugikan masing-masing pihak.------------------------ (4) Wan prestasi PEMILIK MODAL yang berakibat pada pembatalan Perjanjian harus dilakukan dihadapan Notaris sedemikian sehingga kedua belah pihak terbebas dari segala perikatan sesuai hukum di Indonesia.--------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------Pasal 19-------------------------------------------------------- (1) Kegagalan APOTEKER dalam memberikan keuntungan investasi kepada PEMILIK MODAL setelah dilakukan penjadwalan ulang sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) merupakan bentuk dari wan prestasi APOTEKER.---------------------------------------------------------------------------------------------- (2) Wan prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi alasan bagi PEMILIK MODAL untuk membatalkan Perjanjian ini----------------------------------------------------------------------------------- (3) Wan prestasi APOTEKER yang berakibat pada pembatalan Perjanjian harus dilakukan dihadapan Notaris dengan memperhatikan ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12 sedemikian sehingga kedua belah pihak terbebas dari segala perikatan sesuai hukum di Indonesia----------------------------------------------- --------------------------------------BAGIAN KETUJUH : MENGENAI MALA PRAKTIK----------------------------- -----------------------------------------------------------Pasal 20------------------------------------------------------- Perjanjian ini tidak menyangkutpautkan kejadian mala praktik yang dilakukan dan/atau yang disangkutkan dengan kewenangan APOTEKER dalam menjalankan praktik/ pekerjaan kefarmasian kepada PEMILIK MODAL sepanjang PEMILIK MODAL dan/atau orang-orang yang dikuasainya tidak melakukan intervensi dalam bentuk dan cara apapun dalam praktik/pekerjaan kefarmasian di Apotik--- ---------------------------------------------------------Pasal 21--------------------------------------------------------- Dalam hal APOTEKER dan/atau orang-orang yang dikuasainya melakukan tindakan mala praktik profesi yang berakibat pada kerugian material maupun non material, maka hal tersebut merupakan tanggungjawab APOTEKER sepenuhnya serta tidak akan berpengaruh terhadap status dan besarnya modal yang diinvestasikan kepada APOTEKER serta tidak akan berpengaruh pada hak-hak yang harus diterima oleh PEMILIK MODAL menurut Perjanjian ini------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------Pasal 22-------------------------------------------------------- Dalam hal PEMILIK MODAL dan/atau orang-orang yang dikuasianya melakukan tindakan berupa mempengaruhi, mengatur, menyuruh dan/atau melarang melakukan hal-hal yang akan berhubungan dengan praktik/pekerjaan kefarmasian di yang dikuasai oleh APOTEKER, maka hal tersebut dapat dikategorikan bahwa PEMILIK MODAL telah melakukan tindakan mala praktik permodalan--------------- ----------------------------------------------------------Pasal 23-------------------------------------------------------- (1) Dalam hal PEMILIK dan/atau orang-orang yang dikuasainya melakukan tindakan mala praktik permodalan sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 yang berakibat apapun termasuk tetapi tidak hanya terbatas pada kerugian material maupun non material, maka hal tersebut serta merta akan berakibat berakhirnya Perjanjian ini disertai konsekuensi hangusnya seluruh nilai modal dan hak- hak PEMILIK MODAL menurut Perjanjian ini.---------------------------------------------------------------------------- (2) Dalam hal berakhirnya Perjanjian disertai hangusnya seluruh nilai modal dan hak-hak PEMILIK MODAL sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka aset-aset berupa tanah/bangunan yang berstatus sebagai milik dari PEMILIK MODAL dikembalikan sebagaimana mestinya------------------------- (3) Segala akibat hukum dari terjadinya mala praktik permodalan merupakan tanggungjawab PEMILIK MODAL sepenuhnya serta tidak akan berpengaruh terhadap APOTEKER menurut Perjanjian ini.--------- ---------------------------------------------------------Pasal 24--------------------------------------------------------- Dalam hal PEMILIK dan/atau orang-orang yang dikuasainya melakukan tindakan mala praktik permodalan sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 yang diakibatkan oleh kelalaian APOTEKER termasuk tetapi tidak hanya terbatas karena tidak melaksanakan kewajiban profesinya sesuai peraturan perundangan, maka hal tersebut akan berakibat hukum kefarmasian menurut Perjanjian ini. -------------------------------------BAGIAN KEDELAPAN: BERAKHIRNYA PERJANJIAN--------------------------- ---------------------------------------------------------Pasal 25--------------------------------------------------------- 1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu... (.) bulan terhitung s ejak ditandatanganinya akta ini (maksimal seumur dengan sisa usia STRA yang masih berlaku).-------------------------------------------- 2. Perjanjian ini berakhir karena :------------------------------------------------------------------------------------ a. Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan, dan/atau--------------------------------------------------------- b. Salah satu pihak meninggal dunia dalam jangka waktu perjanjian, dan/atau ---------------------------- c. Salah satu pihak mengundurkan diri dari perjanjian dalam jangka waktu perjanjian, dan/atau -------- d. Surat Tanda Registrasi APOTEKER (STRA) telah berakhir dan tidak dip erpanjang lagi berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan/atau------------------------------------------------------------------- e. Izin Praktik atas nama APOTEKER (SIPA) dicabut oleh yang berwajib, dan/atau ------------------------ f. PEMILIK MODAL melakukan pelanggaran komitmen jadwal penyerahan modal dan/atau terbukti ikut terlibat dalam praktik kefarmasian menurut peraturan perundangan yang berlaku----------

------------------------------------------------------Pasal 26------------------------------------------------------------ Pada saat Perjanjian ini berakhir karena sebab-sebab sebagaimana dimaksud pada Pasal 25, APOTEKER harus menyelesaikan kewajiban-kewajiban dan segala sesuatu yang menjadi tanggungjawabnya sesuai Perjanjian ini dan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.----- ---------------------------------------BAGIAN KESEMBILAN: KEADAAN MEMAKSA-------------------------------- -------------------------------------------------------Pasal 27----------------------------------------------------------- (1) Dalam hal salah satu Pihak menghadapi situasi dan atau peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya ketika Perjanjian ini disepakati dan tidak mungkin baginya untuk mencegah terjadinya situasi dan/atau peristiwa semacam itu, termasuk namun tidak terbatas pada peristiwa bencana alam, kebakaran, peperangan, huru-hara dan pertikaian massal, pemogokan ketenagakerjaan, kebijaksanaan dan aturan negara, yang mengakibatkan Pihak tersebut tidak mungkin melaksanakan kewajibannya berdasarkan Kerjasama ini baik sebagian ataupun seluruhnya, baik untuk sementara waktu atau untuk waktu yang tidak terbatas, maka Pihak tersebut harus memberitahukan Pihak yang lain dalam waktu yang sesingkat-singkatnya serta memperoleh persetujuan dari Pihak yang lain bahwa Kerjasama menghadapi situasi Keadaan Memaksa.------------------------------------------------------ (2) Pihak yang mengklaim Keadaan Memaksa harus tetap berupaya seoptimal mungkin untuk meminimalisasi risiko kerugian yang dapat timbul akibat keadaan memaksa tersebut.--------------------- (3) Apabila situasi seperti yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dipenuhi, maka para Pihak dapat bersepakat untuk menunda pelaksanaan Perjanjian atau suatu prestasi yang terbit darinya, atau mengakhiri Perjanjian dan membuat kesepakatan-kesepakatan baru mengenai kedudukan masingmasing Pihak.----------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------Pasal 28---------------------------------------------------------- (1) Segala sesuatu yang tidak atau tidak cukup diatur dalam perjanjian ini akan diselesaikan dan diatur oleh APOTEKER dan PEMILIK MODAL secara musyawarah.--------------------------------------------- (2) Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan diantara APOTEKER dan PEMILIK MODAL, yang tidak dapat diselesaikan dengan cara seperti tersebut diatas, maka perselisihan tersebut dapat diselesaikan oleh Badan Arbitrase, Badan Arbitrase ini terdiri dari :-------------------------------------------- a. 3 (tiga) Arbiter yaitu masing-masing pihak mengangkat seorang Arbiter dan dua orang Arbiter yang dipilih memilih seorang Arbiter.-------------------------------------------------------------------------------------- b. Satu Arbiter yang ditunjuk bersama (Arbiter Tunggal) yaitu Notaris--------------------------------------- c. Jika dalam waktu 2 (dua) minggu setelah diminta oleh pihak yang satu, diantara para pihak tidak ada persesuaian mengenai pengangkatan Arbiter Tunggal atau bilamana diputuskan untuk mengangkat 3 (tiga) orang Arbiter pihak yang lain menunjuk seorang Arbiter atau diantara dua orang Arbiter yang diangkat oleh masing-masing pihak tidak ada persesuaian paham mengenai pengangkatan Arbiter yang ketiga, maka salah satu pihak dapat meminta pada Hakim yang berwenang untuk menunjuk 3 (tiga) orang Arbiter. -------------------------------------------------------------- Dalam hal demikian maka terserah kepada 3 (tiga) orang Arbiter tersebut untuk memutuskan soal atau soal-soal yang menjadi perselisihan.--------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------- Pasal 29 ------------------------------------------------------ APOTEKER dan PEMILIK MODAL memilih tentang hal ini dan segala akibatnya tempat kediaman yang sah dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di.. ------------------------------------ ---------------------------------------------- DEMIKIANLAH PERJANJIAN INI -------------------------------------- Dibuat dan dilangsungkan di.., pada hari dan tanggal tersebut diatas dengan dihadiri oleh :---- Tuan/Nyonya/Nona... bertempat tinggal di.., Rukun Tetangga..., Rukun Warga..., Kelurahan, Kecamatan., Kabupaten/ Kota., dan ------------------------------------------- Tuan/Nyonya/Nona...,bertempat tinggal di, Rukun Tetangga..., Rukun Warga..., Kelurahan..., Kecamatan..., Kota...; ------------------------------- Keduanya adalah pegawai kantor saya, Notaris sebagai saksi-saksi. ------------------------------------------ Akta ini dengan segera setelah saya, notaris, bacakan kepada para penghadap dan saksi-saksi, ditandatangani oleh para penghadap, kemudian oleh saksi-saksi dan saya, notaris. Dibuat dengan... perubahan, yaitu lima karena coretan dengan penggantian dan tiga karena coretan tanpa penggantian. ------------------------------------------------------------------------------------------ Akta aslinya telah ditandatangani secukupnya.------------------------------------------------------- Dikeluarkan sebagai salinan. ----------------------------------------------------------------------------------------- Notaris di ( )