Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/165/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Kor

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 26 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN DI LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 39 TAHUN 2015

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR : [diisi nomor Keputusan yang telah ditetapkan] TENTANG [diisi judul Keputusan] PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN [diisi nama PPK],

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

2016, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pen

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 46 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

2018, No Korupsi (KPK) dalam hal kepatuhan pelaporan laporan harta kekayaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

2 Instansi Pemerintah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional t

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 017 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI B E R A U, PROVINSI KALIMANTAN

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotism

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2017

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/265/2015 TENTANG

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BUPATI SIDOARJO TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 28 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 052 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan asional

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Pe

~ 1 ~ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI KEPALA BAPPENAS PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2017

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

MENTER! PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI NASIONAL NOMOR: PER. 003 IM.PPN/06/2006 TENTANG PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA PADA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI NASIONAL, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah prasyarat utama untuk mencapai citacita perjuangan bangsa zuna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur sebagairnana tercantum dalam Undang- Undang Dasar 1945; b. bahwa untuk menciptakan penyelenggaraan negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, setiap penyelenggara negara berkewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya sebelum dan setelah menjabat; c. bahwa Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme mewajibkan penyelenggara negara, terrnasuk pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, untuk rnelaporkan harta kekayaannya; d. bahwa...

- z - d. bahwa sehubungan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, telah diterbitkan Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Fembangunan Nasional Nomor KEP. 314/M.PPN/1112002 tentang Penetapan Wajib Lapor Kekayaan Bagi Pejabat Lainnya di Lingkungan Kementerian Negara PPN/Bappenas; e. bahwa dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004, Keputusan Menteri Negara Perencanaan Fembangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP. 314/M.PPN/1112002 tentang Penetapan Wajib Lapor Kekayaan Bagi Pejabat Lainnya di Lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Fembangunan NasionallBadan Perencanaan Pernbangunan Nasional dipandang perlu untuk diperbaharui, dan menetapkan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Fembangunan Nasional tentang Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Fenyelenggara Negara Pada Kementerian Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallBadan Perencanaan Pernbangunan Nasional; Mengingat 1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815); 2. Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagairnana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia...

-3 - Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kekayaan Penyelenggara Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah un 1999 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3836); 5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lernbaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005; 7. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagairnana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005; 8. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lernbaga Pemerintah Non Departemen; 9. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 10. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional Nomor : PER 01lM.PPNI09/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kernenterian Negara Perencanaan Fembangunan NasionallBadan Perencanaan Pernbangunan Nasional; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN NASIONAL...

- 4 - NASIONAL TENTANG PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA PADA KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pasal1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan : 1. Harta Kekayaan adalah harta benda baik berupa benda bergerak, benda tidak bergerak, maupun hak -hak lainnya yang dimiliki oleh Fenyelenggara Negara sebelum, selama, atau setelah yang bersangkutan mernangku jabatannya. 2. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, selanjutnya disebut KPK, adalah lembaga independen sebagairnana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal2 Penyelenggara Negara pada Kementerian Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallBadan Perencanaan Fembangunan Nasional, selanjutnya disebut Penyelenggara Negara, yang wajib menyampaikan laporan harta kekayaannya terdiri dari : a. pejabat yang mempunyai fungsi strategis sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 angka 7 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Fenyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; dan b. pejabat lainnya. Pasal3 (1) Pejabat yang mempunyai fungsi strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 huruf a, terdiri dari : a. Pejabat Eselon I; b. Kuasa Pengguna Anggaran; c. Pejabat...

- 5 - c. Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (SPM); d. Pejabat Fengeluaran Anggaran; dan e. Bendahara Pengeluaran Anggaran. (2) Pejabat lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, terdiri dari: a. Pejabat Eselon 11;dan b. Pejabat Eselon III yang melaksanakan tugas selaku pejabat Eselon 11. Pasal4 (1) Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib melaporkan harta kekayaannya sebelum rnernangku dan setelah rnengakhiri jabatannya. (2) Pelaporan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPKdan dengan rnengisi formulir yang telah disediakan KPK. Pasa15 (1) Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (2) dibuat dalam rangkap 5 (lima), dan aslinya disampaikan kepada KPK dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal formulir tersebut diterima oleh yang bersangkutan dari KPK. (2) Pada formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampirkan salinan atau foto kopi surat atau bukti kepemilikan harta kekayaan yang dimiliki. Pasal6 (1) Penyelenggara Negara yang bersangkutan wajib menyimpan 1 (satu) lembar tembusan formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1). (2) Formulir beserta lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) merupakan dokumen resmi negara. Pasa17...

-6 - Pasa17 (1) Penyelenggara Negara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dikenakan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tata cara pemberian sanksi sebagairnana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional. Pasa18 Dalam rangka membantu penyusunan laporan harta kekayaan, Sekretaris Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallSekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bertugas : a. melakukan sosialisasi, memfasilitasi dan rnengkoordinasikan persiapan, pengisian dan pengiriman formulir kepada KPK. b. menyiapkan dan menetapkan nama-narna Fenyelenggara Negara yang wajib menyampaikan laporan harta kekayaannya; dan c. memberitahukan kepada Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk segera menyampaikan laporan harta kekayaannya. Pasa19 Dalam rangka pengawasan, Inspektur Utama Badan Perencanaan Fembangunan Nasional bertugas memantau pelaksanaan pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara. Pasall0 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor KEP. 314/M.PPN/1112002 tentang Penetapan Wajib Lapor Kekayaan Bagi Pejabat Lainnya di Lingkungan Kementerian...

- 7 - Kementerian Negara PPN/Bappenas, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11 Peraturan Menteri ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 06 juni 2006 ~ MENfERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL~I.-tJ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAtf-.-'t" H. PASKAH SUZEITA