PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERPADU UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Kata Kunci: kemampuan menghitung, pembagian, batang cuisenaire. 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS. 2),3),4) Dosen PGSD FKIP UNS 1

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAMPAK PENGAMBILAN BAHAN ALAM MELALUI MEDIA EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI HITUNG PECAHAN

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENGGUNAAN MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BERBAGAI BENTUK PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG MELALUI MEDIA KARTU MAGIC

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN HIPOTESIS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEKHASAN BANGSA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Eka Puji Lestari 1), Kuswadi 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail: eka_1ka@yahoo.com Abstract: The purpose of this is to improve the integer counting skill through Realistic Mathematics Education approach in mathematics learn. This research used a classroom action research models consist of two cycles. The research subject is the fourth grade students of SD Negeri Dawung Tengah No. 191 in the academic year 2013/2014 which consist of 26 students. Data were gathered through observation, in-depth interview, documentation, and test. Analysis data use an interactive model. The average score of class before action (pre-cycle) is 49,64, in cycle I the average score increase become improves 71, and in cycle II increase 83,82. Based on the results of the analysis, a conclusion is drawn that using Realistic Mathematics education approach can improve the integer counting skill through Realistic Mathematics Education in mathematics learn for the four grade students of SD negeri Dawung Tengah No. 191 in the academic year 2013/2014. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berhitung bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan Realistics Mathematics Education dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam dua siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SD Negeri Dawung Tengah No. 191 yang berjumlah 26. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menujukan nilai rata-rata kelas pra tindakan sebesar 49,64 meningkat menjadi 71 pada siklus I dan naik menjadi 83,82 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Realistics Mathematics Education dapat meningkatkan keterampilan berhitung bilangan bulat dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Dawung Tengah No. 191 tahun ajaran 2013/2014. Kata kunci: pendekatan Realistic Mathematics Education, keterampilan berhitung, bilangan bulat. Sekolah Dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama dalam sistem pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan memberikan kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar lainnya. Pada anak usia SD sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikir memerlukan stimulus untuk memahami materi dalam pembelajaran matematika agar lebih berpikir logis dan kreatif. Pada setiap orang mengakui pentingnya ilmu matematika untuk dipelajari dan dipahami. Menurut Johnson dan Myklebust dalam Abdurrahman (2003: 252), Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Selanjutnya dalam Heruman (2007: 1) dikatakan bahwa matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget dalam Heruman (2007: 1), mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret mulai terlihat. Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa perlu penguatan, agar bertahan dalam memori siswa. Dengan tujuan inilah diperlukan pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya hafalan atau mengingat fakta saja karena mudah dilupakan siswa. Dengan demikian, pembelajaran matematika pada siswa Sekolah Dasar perlu berbagai pendekatan inovatif agar pembelajaran dapat diserap baik oleh panca indra anak dan tidak mudah dilupakan (Heruman, 2007: 1). Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar antara lain menambah dan mengembangkan keterampilan berhitung dengan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan kerjasama. Pengetahuan matematis 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

yang didapat anak di SD akan sangat mempengaruhinya pada jenjang pendidikan berikutnya. Materi pelajaran harus dipelajari di kelas IV salah satunya adalah bilangan bulat dalam matematika. Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan positif. Bilangan bulat dituliskan dengan B = {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,...}. Operasi yang diterapkan di kelas IV adalah penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaran matematika di kelas IV dimaksudkan agar siswa lebih memahami dan menguasai dasar keterampilan berhitung secara penuh bilangan bulat beserta operasi hitung didalamnya. Siswa yang tidak memahami konsep dasar akan merasa kesulitan memahami pelajaran selanjutnya, akibatnya banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran matematika pada umumnya dikarenakan kurangnya sebuah pendekatan yang mengaktifkan dan kurang menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SD Negeri Dawung Tengah No. 191 tahun ajaran 2013/ 2014 pada 09 Januari 2014 mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas, ditemukan beberapa fakta, antara lain: pendekatan yang digunakan masih berpusat pada guru, dan metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pendekatan pembelajaran ini mengakibatkan rendahnya keterampilan penalaran siswa. Dari data nilai tes pra tindakan yang diperoleh, rata-rata nilai keterampilan berhitung bilangan bulat dalam pembelajaran matematika termasuk dalam kategori rendah. Dari siswa kelas IV Negeri Dawung Tengah No. 191 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sejumlah 6 anak (24%) dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sejumlah 20 anak (76%). Dengan demikian, lebih banyak siswa yang belum tuntas. Dapat disimpulkan bahwa nilai keterampilan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri Dawung Tengah No. 191 tahun ajaran 2013/2014 masih rendah. Masih banyaknya perolehan nilai yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), menunjukkan rendahnya keterampilan berhitung siswa, selain itu kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran juga belum optimal. Untuk mengetahui mengapa hasil belajar siswa rendah, maka diperlukan r e f l e k s i untuk mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran matematika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pendekatan pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan keterampilan berhitung bilangan bulat pada siswa secara optimal yaitu dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education. Pembelajaran matematika realistik atau Realistic Mathematics Education (RME) adalah sebuah pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan Freudenthal di Belanda. Freudenthal menganggap matematika merupakan suatu aktivitas manusia. Pernyataan matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia menunjukkan bahwa matematika sebaiknya tidak diberikan kepada siswa dalam bentuk jadi, melainkan sebagai suatu aktivitas dalam bentuk kegiatan dalam mengkonstruksi konsep matematika. Matematika realistik yang dimaksudkan dalam hal ini adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran (Wijaya, 2012: 20). Supinah (2008: 61) mendefinisikan RME merupakan suatu pendekatan yang menggunakan masalah kontekstual dari pengalaman yang lazim dimiliki siswa-siswa atau yang dianggap sesuai dengan alam pikiran siswa. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Langkah-langkah penerapan pendekatan RME antara lain: 1) Guru memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk memahaminya. 2) Menjelaskan masalah kontekstual. 3) Siswa secara individual menyelesaikan masalah kontekstual. 4) Membandingkan dan mendiskusikan jawaban. 5) Menyimpulkan METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dawung Tengah No. 191. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 9 perempuan. Waktu penelitian adalah selama enam bulan

yaitu bulan Januari-Juni, pada tahun ajaran 2013/2014. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari narasumber yang terdiri siswa kelas IV dan guru kelas IV SD Negeri Dawung Tengah No. 191. Sumber data sekunder adalah nilai mata pelajaran matematika, silabus matematika kelas IV semester II, RPP matematika kelas IV, dokumentasi saat proses pembelajaran, nilai pra tindakan, nilai tindakan siklus I, nilai tindakan siklus II, dan hasil observasi siswa saat proses pembelajaran. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan teknik. Sedang data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan model interaktif Milles dan Huberman (2007:20) yang mencakup tiga kegiatan, yaitu: mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan prosedur penelitian yang dilakukan melalui 2 siklus tindakan. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai mencakup rencana, tindakan, observasi dan refleksi. HASIL Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan kegiatan observasi dan memberikan tes pra tindakan. Hasil tes pra tindakan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar nilai siswa masih di bawah KKM serta nilai ratarata kelas juga masih rendah. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pra Tindakan No Interval Frekuensi (fi) Tengah Nilai Persentase 1 5 20 7 12,5 37,5 12 2 21 36 6 28,5 28,5 4 3 37 52 4 44,5 578,5 52 4 53 68 13 60,5 121 8 5 69 84 3 76,6 383 20 6 85 100 1 92,5 92,5 4 Jumlah 25 100 Berdasarkan data di atas, sebagian besar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 70. Dari 25 siswa ( 1 siswa tidak mengikuti pembelajaran), 19 diantaranya atau 76% siswa masih di bawah kriteria ketuntasan minimal, dan hanya 6 siswa atau 24% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dengan nilai terendah 10, nilai tertinggi 100, dan nilai rata-rata kelas 49,64. Setelah diterapkan pendekatan Realistics Mathematics Education, nilai keterampilan berhitung bilangan bulat pada siklus I menunjukkan peningkatan. Hasil selengkapnya nilai keterampilan berhitung bilangan bulat siklus I dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Frekuensi Data Nilai Siklus I Interval Frekuensi (fi) Tengah Nilai Persentase 33-43 3 38 114 11,54 44-54 0 49 0 0 55-65 5 60 300 19,23 66-76 9 71 639 34,62 77-87 4 82 328 15,38 88-98 5 93 465 19,23 Jumlah 26 100 Pada siklus I ada 16 siswa yang mencapai nilai KKM atau 61,54% dan 10 siswa memperoleh nilai di bawah KKM atau 38,46%. Nilai terendah 33, nilai tertinggi 93 dan rata-rata nilai 71. Dengan demikian target pada indikator kinerja belum tercapai, sehingga dilanjutkan siklus II. Pada siklus II nilai keterampilan berhitung bilangan bulat menunjukkan adanya peningkatan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut: Tabel 3. Frekuensi Data Nilai Siklus II Interval Frekuensi (fi) Nilai Tengah Persentase 77-80 3 78,5 235,5 12 81-84 5 82,5 412,5 20 85-88 4 86,5 346 16 89-92 4 90,5 362 16 93-96 5 94,5 472,5 20 97-100 4 98,5 394 16 Jumlah 25 100 Setelah dilaksanakan tindakan siklus II data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada 24 siswa atau 96% yang mendapatkan nilai di atas KKM, dan 1 siswa atau 4% yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Nilai terendah 67, nilai tertinggi 97 de-

ngan nilai rata-rata 83,82. Hasil nilai keterampilan berhitung bilangan bulat siklus II meningkat dan telah melebihi indikator kinerja yaitu 85% siswa mencapai batas KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70, oleh karena itu peneliti mengakhiri tindakan dalam pembelajaran berhitung bilangan bulat. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang telah diperoleh, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan Realistics Mathematics Education dapat meningkatkan keterampilan berhitung bilangan bulat. Pada uji pra tindakan keterampilan berhitung, diperoleh nilai rata-rata kelas 49,64, masih jauh dari yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedang besarnya persentase siswa yang belajar tuntas hanya 24%, sedangkan 76% lainnya masih belum memenuhi KKM. Nilai terendah pada tes awal adalah 10, sedang nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100. Berdasarkan hasil analisis tes awal tersebut, maka dilakukan tindakan yang berupa penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan berhitung bilangan bulat dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education. Pembelajaran siklus I menggunakan media mistar bilangan dan siswa melakukan gerak berdasarkan garis bilangan di luar kelas dan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berhitung bilangan bulat. Hasil analisis data nilai keterampilan berhitung bilangan bulat pada tes siklus I menunjukkan bahwa persentase hasil tes siswa yang belajar tuntas naik sebesar 37,56% dibandingkan sebelum tindakan. Siswa yang belajar tuntas pada siklus I sebanyak 16 siswa atau sebesar 61,56%. Peningkatan tersebut belum memenuhi target atau indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Selain itu juga masih terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksaan pembelajaran. Bagi siswa yaitu 1) siswa terkadang sulit dikondisikan karena belum mengenal peneliti yang mengajar sebagai guru 2) kurangnya jiwa sportivitas dalam persaingan antar kelompok, dan 3) keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat masih rendah. Setelah bercermin pada hasil analisis serta refleksi pada pelaksanaan siklus I, maka pelaksanaan tindakan kelas ini dilanjutkan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II. Setelah dilakukan analisa mengenai kekurangan pada pelaksanaan siklus I, maka disusun rencana pembelajaran siklus II agar kekurangan yang terjadi pada siklus I lebih diminimalisir. Hasil analisis pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berhitung siswa, dengan 24 siswa atau 96% mencapai KKM, dengan nilai rata-rata kelas 83,82. Dan 1 siswa belum tuntas atau 4%. Dalam siklus II hanya terdapat 25 siswa dikarenakan 1 siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran. Berkaitan dengan hal di atas mengenai pendekatan RME, Supinah (2008: 17) mengemukakan 3 prinsip utama RME dalam proses pembelajaran yaitu menemukan kembali konsep matematika, fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik, dan pengembangan model matematika yang siswa buat sendiri. Dengan menekankan 3 prinsip tersebut, Suwarsono dalam (Hasratuddin, 2002: 24) merumuskan tujuan penerapan RME adalah: a) Memberikan pengertian jelas keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan matematika pada umumnya, b) Memberikan pengertian yang jelas bahwa kajian matematika dapat dikembangkan sendiri oleh siswa, tidak hanya bagi pakar dalam bidang tersebut, c) Cara menyelesaikan masalah tidak harus sama dengan orang lain, dan d) Dalam pembelajaran, proses dan aktivitas itu yang utama, bukan hasil. Data perbandingan nilai keterampilan berhitung bilangan bulat siswa sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Perbandingan Hasil Tes Keterampilan Berhitung Sebelum Tindakan, Setelah Tindakan Siklus I dan Siklus II Kondisi Kriteria Awal Siklus I Siklus II Nilai Terendah 10 33 67 Nilai Tertinggi 100 93 97 Nilai rata-rata 49,64 71 83,82 Ketuntasan 24 61,54 96 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan

penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Dawung Tengah No.191 dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan keterampilan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri Dawung Tengah No.191 tahun ajaran 2013/ 2014. Peningkatan keterampilan berhitung bilangan bulat tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berhitung bilangan bulat pada setiap siklusnya yaitu pada tindakan pra siklus nilai rata-rata keterampilan berhitung bilangan bulat 49,64, siklus I nilai rata-rata keterampilan berhitung bilangan bulat 71, dan siklus II nilai rata-rata keterampilan berhitung bilangan bulat 83,82. Secara klasikal pembelajaran matematika materi berhitung bilangan bulat telah mencapai ketuntasan belajar yang ditargetkan yaitu indikator kinerja 85%, dengan hasil akhir siklus melebihi indikator kinerja yaitu sebesar 96%. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Hasratuddin. (2002). Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan. Tesis Tidak Dipublikasikan, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya. Diperoleh 12 Februari 2014, dari http://digilibunesa.org/content/viewthesis/7785? asdialog=1 Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Miles, M. B dan Huberman, M. (2007). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.