BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. Penyelenggaraan. Seleksi. Diklat PIM II. Pedoman.

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Ujian Penyesuaian. Ijazah. Administrasi. Pelaksanaan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. HUKUM DAN. HAM. Calon Taruna. AKIP. AIM. Pengadaan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.167, 2009

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Organisasi. Tim Penilai. Perancang Perundang-undangan. Kanwil. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.168, 2009 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Tugas Belajar. Izin Belajar. PNS. Pedoman.

Lampiran Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan Nomor: SK.74/II-Peg/2005 Tanggal: 12 Juli 2005

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 72 TAHUN 2012

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM Dan HAM. Notaris. Sekretariat. Majelis Pengawas. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

PENGUMUMAN NOMOR :03/PANSELJPT/KEMENPORA/IV/2017 TENTANG PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PROVINSI BANTEN PERATURANBUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

TENTANG SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SEKRETARIAT JENDERAL MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA (JABATAN STRUKTURAL ESELON II.B) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2017

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 237/PMK.01/2014 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.01/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

BERITA NEGARA. No.10, 2007 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. KEPEGAWAIAN. PPNS. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pencabutan.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Prosedur. Kartu Tanda Anggota.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

BAB III GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PENYESUAIAN IJAZAH PADA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG

TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UJIAN KOMPETENSI BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL WALIKOTA BLITAR,

PENGUMUMAN NOMOR: 03/Pansel/JPT Pratama/11/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 99/UN27/KP/2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Telp. (021) Fax. (021) Jakarta Pusat 10210

Kepada Yth. Kepalaa Kantor Kementerian Agama Kab./Kota Se-Provinsi Bengkulu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Kepala Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 28 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan L

PENGUMUMAN NOMOR: 562/KP.290/A/02/2017 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS KEPADA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

No.162, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. Penyelenggaraan. Seleksi. Diklat PIM II. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.DL.07.02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN SELEKSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, diperlukan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II untuk pegawai yang akan atau telah menduduki jabatan struktural eselon II di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. bahwa untuk melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu adanya seleksi bagi calon peserta; c. bahwa untuk mewujudkan obyektifitas dan penyeragaman pelaksanaan seleksi, diperlukan pengaturan ketentuan mengenai seleksi calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II di lingkungan Departemen

2009, No.162 2 Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c serta sebagai pedoman dalam penyelenggaraan seleksi calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II di Lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tentang Pedoman Administrasi Penyelenggaraan Seleksi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Nomor 4017); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 4193; 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

3 2009, No.162 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pedoman Seleksi Calon Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (DIKLATPIM) Tingkat I, II, III dan IV; 7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 542/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I; 8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal 20 April 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH.01-OT.01.01 Tahun 2008 tanggal 27 Februari 2008; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PEDOMAN ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN SELEKSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Pasal 1 Pedoman Administrasi Penyelenggaraan Seleksi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II di Lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

2009, No.162 4 Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ANDI MATTALATTA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ANDI MATTALATTA

5 2009, No.162 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI NOMOR : M.HH-02.DL.07.02 Tahun 2009 TANGGAL : 3 Juni 2009 PEDOMAN ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN SELEKSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II (DIKLATPIM TK.II) DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA A. PENDAHULUAN 1. Umum a. Pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah unsur yang mengawaki Departemen dalam mengemban tugas sesuai dengan kedudukan, fungsi dan perannya. Oleh karena itu setiap pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di tuntut untuk memiliki kualitas yang di persyaratkan pada tingkatannya, baik yang menyangkut aspek kepribadian/kejiwaan, mental, jasmani dan yang paling utama adalah aspek Sumber Daya Manusia b. Dalam Rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang akan mengikuti Pendidikan Latihan Kepemimpinan Tingkat II di pandang perlu untuk di adakan seleksi berdasarkan persyaratan dan kriteria serta mekanisme dan prosedur yang telah ditentukan c. Agar proses seleksi terhadap pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan, maka dipandang perlu adanya sebuah pedoman administrasi penyelenggaraan seleksi Diklatpim Tingkat II 2. Maksud Tujuan a. Maksud Sebagai pedoman agar diperoleh kesamaan pola pikir, sikap dan tindakan khususnya bagi para pejabat yang menangani atau terlibat langsung dalam proses seleksi Diklatpim Tingkat II dilingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia b. Tujuan 1) Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas dan jabatan eselon III secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan instansinya. 2) Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.

2009, No.162 6 3. Pengertian a. Seleksi Diklatpim Tingkat II adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk memproses pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai keinginan meningkatkan kualitas dirinya dengan mengikuti jenjang pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi yaitu Diklatpim Tingkat II dengan melalui tahap pengumuman, pendaftaran, pemeriksaan persyaratan, pemanggilan, pengujian/test tulis dan wawancara, sampai dinyatakan lulus seleksi Diklatpim Tingkat II b. Pegawai yang mengikuti Diklatpim Tingkat II adalah pegawai yang telah dinyatakan lulus seleksi Diklatpim Tingkat II dan yang akan direkomendasikan atau telah menduduki jabatan struktural eselon II B. KEBIJAKAN 1. Seleksi Diklatpim Tk. II merupakan salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti Diklatpim Tk. II sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk melaksanakan tugas dan jabatan eselon II secara profesional dan menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa dengan demikian pendidikan pengembangan bukan saja untuk memperoleh jenjang jabatan saja, tetapi diharapkan mampu meningkatkan kinerja, sehingga layak untuk mendapatkan promosi 2. Penyelenggaraan kegiatan seleksi Diklatpim Tk. II dilaksanakan oleh Tim Seleksi Diklatpim Tk. II yang diketuai oleh Kepala Biro Kepegawaian yang berdasarkan pada penyesuaian dengan perkembangan dan kebutuhan dengan tidak melanggar hal-hal yang bersifat prinsip dan dapat dipertanggung jawabkan. 3. Pada dasarnya seluruh pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang telah menduduki jabatan struktural eselon II atau pejabat eselon III yang direkomendasikan untuk dipromosikan menjadi pejabat eselon II dapat mengikuti seleksi Diklatpim Tk. II. 4. Penentu kelulusan seleksi Diklatpim Tk. II adalah Sekretaris Jenderal yang dibuat dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan rekomendasi dari Lembaga Administrasi Negara. 5. Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai pejabat pengusul kepada Lembaga Administrasi Negara. C. PELAKSANAAN 1. Ketentuan Seleksi Diklatpim Tk. II a. Persyaratan Peserta Pegawai Negeri Sipil yang telah menduduki jabatan struktural eselon II atau pejabat eselon III yang direkomendasikan untuk menduduki jabatan eselon II yang memiliki: 1) Potensi kepemimpinan jabatan eselon II 2) Minimal menduduki jabatan struktural eselon III

7 2009, No.162 3) Pendidikan serenfah-rendahnya S-1 4) Usia maksimal 51 tahun 5) Surat Keputusan Pelantikan Jabatan bagi yang telah diangkat dalam jabatan struktural eselon II 6) Surat rekomendasi untuk dipromosikan ke jabatan struktural eselon II bagi yang belum menduduki jabatan struktural eselon II b. Mengikuti kegiatan seleksi yang meliputi : 1) Pemeriksaan administrasi 2) Penelitian pegawai 3) Pemeriksaan kesehatan 4) Pemeriksaan psikologi 5) Ujian tulis 6) Ujian lisan (Wawancara) 2. Organisasi Kepanitiaan Panitia seleksi Diklatpim Tk. II berkedudukan di Biro Sekretariat Jenderal Up Biro Kepegawaian sebagai panitia seleksi 3. Tahapan Kegiatan Pra Seleksi a. Perencanaan 1) Penentuan jumlah kuota 2) Penentuan jadwal waktu dan kegiatan seleksi 3) Dukungan biaya yang diperlukan b. Persiapan Satuan Kerja Sekretaris Jenderal Up. Kepala Biro Kepegawaian mengkoor dinasikan persiapan tahapan tahapan seleksi Diklatpin Tk. II dengan satuan kerja di tingkat pusat dan kewilayahan untuk pendaftaran peserta. 4. Tahap Kegiatan Seleksi. a. Pengumuman 1) Pengumuman tentang adanya seleksi DiklatPim Tk II diinformasikan oleh pejabat Sekretaris Jenderal up. Biro Kepegawaian untuk di informasikan keseluruh Satuan Kerja di tingkat pusat dan kewilayahan secara berjenjang sampai ke tingkat terkecil. 2) Isi dari pengumuman tersebut antara lain memuat waktu dimulai dan berakhirnya pendaftaran, tempat pendaftaran, persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon, hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan administrasi, pengujian serta hal-hal lain yang dianggap perlu b. Pendaftaran 1) Kegiatan pendaftaran dilaksanakan di Sekretaris Jenderal Up Biro Kepegawaian melalui usulan kepala satker tingkat pusat atau kewilayahan, sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan dalam pengumuman.

2009, No.162 8 2) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Up Sekretaris Jenderal, mengusulkan pendaftaran calon peserta Diklatpim Tk. II yang telah memenuhi persyaratan administratif ke Lembaga Administrasi Negara c. Pemeriksaan Persyaratan Kegiatan pemeriksaan persyaratan dilaksanakan oleh Panitia terhadap segala persyaratan kelengkapan administrasi dari calon seleksi d. Pemanggilan Bagi calon peserta seleksi Diklatpim Tk. II yang telah memenuhi segala persyaratan administrasi diadakan pemanggilan untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan administrasi dan pengujian. e. Pemeriksaan, pengujian dan wawancara 1) Untuk menentukan calon peserta seleksi Diklatpim Tk. II yang lulus, maka terhadap peserta yang terpanggil dilaksanakan: a. Pemeriksaan administrasi b. Tes tulis c. Wawancara d. Penilaian karya tulis 2) Penguji wawancara merupakan tim yang terdiri dari pejabat eselon I dan/atau eselon II Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Lembaga Administrasi Negara f. Penentuan Kelulusan a. Penentuan kelulusan peserta seleksi Diklatpim Tk.II didasarkan pada hasil penilaian kelengkapan administrasi, tes tulis, karya tulis dan wawancara b. Berdasarkan hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, Panitia Tim Seleksi Lembaga Administrasi Negara membuat rekomendasi kelulusan peserta seleksi kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia c. Berdasarkan rekomendasi dari Tim Seleksi Lembaga Administrasi Negara, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia selanjutnya mengeluarkan surat keputusan tentang peserta yang berhak mengikuti Diklatpim Tk.II. d. Jumlah peserta Diklatpim Tk.II berdasarkan pada alokasi/jumlah kuota yang telah ditentukan oleh Lembaga Administrasi Negara.

9 2009, No.162 5. Tata cara pemeriksaan dan pengujian serta norma kelulusan a. Pemeriksaan Administrasi 1) Pemeriksaan Administrasi dilaksanakan oleh Tim Pemeriksaan Administrasi terhadap calon peserta Diklatpim Tk. II, mengenai kelengkapan persyaratan administrasinya sebelum mengikuti kegiatan tahap- tahap berikutnya 2) Bahan bahan persyaratan administrasi : a) Foto Copy Ijasah yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang b) Foto Copy Sk Pengangkatan Jabatan struktural c) Foto Copy Sk Kenaikan Pangkat Terakhir d) Foto Copy DP3 dua tahun terakhir e) Pas photo berwarna dengan latar belakang merah ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar b. Pelaksanaan Pemeriksaan Administrasi 1) Panitia penyelenggaraan seleksi Diklatpim Tk. II memeriksa kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan dan menentukan apakah peserta seleksi memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan administrasi. 2) Peserta harus mampu menunjukan keabsahan/keaslian dokumen administrasi yang dibutuhkan 3) Penilaian hasil pemeriksaan administrasi ditentukan secara kualitatif dengan kualifikasi sebagai berikut : a) Memenuhi Syarat (MS) : Berkas administrasi lengkap dan sah memenuhi persyaratan b) Tidak memenuhi persyaratan (TMS) : Berkas administrasi lengkap tetapi diragukan keabsahannya, sehingga perlu dipertimbangkannya (1) Berkas administrasi tidak lengkap tetapi sah (2) Berkas administrasi lengkap tetapi tidak sah (3) Berkas administrasi tidak lengkap dan tidak sah c. Pengujian Akademik : 1) Pengujian akademik terdiri dari: a) Tes Tulis yang terdiri dari: (1) Tes pengetahuan umum (2) Psikotes b) Tes Wawancara 2) Pengujian akademik dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara

2009, No.162 10 D. ADMINISTRASI 1. Proses Administrasi a. Pegawai di lingkungan Departemen Hukum dan HAM yang memenuhi kualifikasi dan berminat mengikuti ujian seleksi Diklatpim Tk. II, di usulkan oleh kepala satuan kerjanya masing-masing yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Up Kepala Biro Kepegawaian b. Biro Kepegawaian menghimpun usulan-usulan yang ada dan melaksanakan seleksi kelengkapan administrasi sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku c. Biro Kepegawaian mengusulkan kembali para calon peserta seleksi yang secara admnistratif memenuhi persyaratan dengan surat yang tandatangani oleh Sekretaris Jenderal ke Lembaga Administrasi Negara d. Calon peserta ujian seleksi Diklatpim Tk. II menunggu surat panggilan dari panitia seleksi Diklatpim Tk. II (Lembaga Administrasi Negara) dan berhak mengikuti seluruh rangkaian seleksi e. Kepala Biro Kepegawaian melaporkan seluruh rangkaian seleksi Diklatpim Tk. II kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Up. Sekretaris Jenderal f. Berkas administrasi usul para calon ujian seleksi Diklatpim Tk. II yang dinyatakan lulus, disimpan pada Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal 2. Tataran Kewenangan a. Penetapan Penyelenggaraan ujian seleksi Diklatpim Tk II merupakan kewenangan Lembaga Administrasi Negara dan dapat dilaksanakan di lembaga pendidikan yang telah terakreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara dengan surat keputusan penyelenggaraannya disiapkan oleh Biro Kepegawaian dan ditandatangai oleh sekretaris Jenderal b. Penetapan Kepanitiaan ujian seleksi Diklatpim Tk. II merupakan kewenangan Sekretaris Jenderal. c. Penetapan kelulusan seleksi merupakan kewenangan Sekretaris Jenderal dengan Tim Panitia seleksi Diklatpim Tk II yang telah ditunjuk. 3. Pengawasan a. Agar setiap penyelenggaraan ujian seleksi Diklatpim Tk. II berjalan tertib dan sesuai ketentuan perlu diadakan pengawasan b. Pengawasan terhadap kegiatan ujian seleksi Diklatpim Tk. II menjadi tugas dan tanggung Jawab Kepala Lembaga Administrasi Negara.

11 2009, No.162 c. Pengawasan dilaksanakan dalam bentuk : 1) Memantau Kegiatan ujian seleksi Diklatpim Tk. II yang sedang berlangsung. 2) Menerima informasi dan masukan dari masyarakat/pegawai instansi lain 3) Analisa dan Evaluasi data / informasi/laporan-laporan panitia. 4) Peninjauan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan ujian seleksi Diklatpim Tk. II 5) Memberi masukan kepada panitia tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan kegiatan ujian seleksi Diklatpim Tk. II E. PENUTUP 1. Pedoman administrasi Ujian Seleksi Diklatpim Tk. II ini merupakan naskah yang dijadikan pedoman bagi pejabat yang berwenang dalam pelaksanaan tugas seleksi 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman administrasi ini akan diatur kemudian dalam ketentuan tersendiri Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 3 Juni 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ANDI MATTALATTA