Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi : Paradigma Behavioralisme dan Psikodinamika

dokumen-dokumen yang mirip
Paradigma Pembangunan dari Perspektif Diachronis

BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI

Model van Horn & van Metter dan Marlee S. Grindle

Pendekatan Kebijakan Publik

Kuliah 6. Paradigma Pentahapan. 4/4/2016 Marlan Hutahaean 1

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan

Model-model Kebijakan Publik

Paradigma Kesejahteraan

Rule of Law. Negara Absolut. Doktrin Egalitarian

TEORI BIROKRASI WEBER Kuliah Minggu ke-5 dan 6

ABSTRAK. Surbakti (1992) dan Miriam Budiardjo (2000). Motif sosial terdiri dari motif

MOTIVASI PERILAKU INDIVIDU DLM ORGANISASI

EKONOMI SOSIAL BUDAYA POLITIK

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Kuliah-2. Pembangunan sebagai Planned Societal Change : Suatu Fenomena Abad XX

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya:

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

Struktur Kurikulum..

Novia Sinta R, M.Psi.

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

KOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O

Teori Barang Publik (II)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pengertian, Batasan dan Ruang Lingkup Administrasi Publik (Negara)

PENERUSAN KEBUDAYAAN GENERASI LAMA MEWARISKAN KEBUD KPD GENERASI BARU MELALUI PENDIDIKAN FORMAL/INFORMAL KEBUDAYAAN: JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

TEORI DAN METODOLOGI

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

Oleh: Dra. Hj. Ehan, M.Pd.

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

Bimbingan Dan Konseling (Guidance & Counseling) Sugiyatno, M.Pd

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL IPS MENJADIKAN PEMBELAJARAN IPS BERMAKNA OLEH YANI KUSMARNI

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

PEMPURNAAN UUPA SEBAGAI PERATURAN POKOK AGRARIA

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI CHAPTER 6 TEKNIK/PROSEDUR PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LOCUS OF CONTROL, MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIFAT JIWA WIRAUSAHA PADA MAHASISWA ITS Sri Mulyono Abstrak

PENDIDIKAN PROFESI GURU. Oleh: Dr. H. KAMIN SUMARDI, M.Pd.

Hipotesis. Hubungan yg diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yg dapat diuji secara empiris

Riset Per iila il k O u rgan isas

RELEVANSI ILMU PSIKOLOGI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM HR. Riza Sarasvita, PhD Kemenkes RI

We have been trying to push BEM UNNAR from the top.

Organizational Theory & Design

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

The Deductive Model of Research in a Quantitative Study

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Kreatif & Etika bisnis

Tindakan Korporat dalam Tanggung Jawab Sosial. Yuniawan Heru, M.Si.

Teori Pengeluaran Pemerintah. Sayifullah, SE., M.Akt. Materi Presentasi. Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building) Hardini ariningrum 09/07/2016 1

Entrepreneurship and Inovation Management

Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

PERILAKU DALAM BERORGANISASI

Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien

BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

Baca clrak, 34 SUNARDI, PLB FIP UPI, 2007

Evaluasi Training. Pelatihan 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2012/ 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

KONSEP DAN METODE PENDEKATAN DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Prepared by Trisakti

EKONOMI MANAJERIAL & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Motivasi. Hendra Wijayanto

Psikologi Sosial 2. Teori-teori Psikologi Sosial. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Namun di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar, pemerintah

BAB IV TEORI KONSUMSI

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT. MUJIANTO,SKM,M.Kes

ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI

BAB ORIENTASI KONSEP PPO

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Yoyo Mulyana. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,

LEGISLASI LEGISLASI ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN 19/08/2010

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.

Organizational Theory & Design

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Kuliah 11 dan 12 Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi : Paradigma Behavioralisme dan Psikodinamika 1

Paradigma Pembangunan Perspektif Taxonomi Paradigma Pembangunan -Behavioralisme -Psikodinamika -Diffusionisme -Dualisme Sosiologis Paradigma Ekuilibrium Dialiektik Fungsionalisme Paradigma Konflik -Strukturalist-Marxist -Strukturalist-Non-Marxist 2

Perbedaan Asumsi antara Paradigma Ekuilibrium dan Paradigma Konflik Issue Paradigma Ekuilibrium Konflik Kepentingan mempersatukan memecah-mecah Hubungan Sosial menguntungkan eksploitisir Persatuan Soaial konsensus paksaan Hakekat Manusia memerlukan lembaga lembaga mendistorsi pengekang (restraining) kan hakekat manusia Ketimpangan suatu kebutuhan sosial menimbulkan konflik (social necessity) dan tidak perlu Negara menjamin kabaikan ber alat penindas sama Kelas Sosial alat heuristik kelompok sosial yg berbeda kepentingan Sumber : Havens, 1972, p. 255 dalam Tjokrowinoto, 1995. 3

Paradigma Psiko-Dinamika Memiliki persamaan dengan paradigma behavioralisme. Persamaan itu adalah bahwa keduanya mencari faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pembangunan dari faktor internal atau mikro-individual, yaitu pada kepribadian atau jati diri manusia. Perbedaannya : p. Psiko-Dinamika berpendapat bahwa kepribadian manusia atau jati diri yg terbentuk pd usia dini seseorang, utamanya pada usia balita, relatif konstan dan tidak dapat berubah lagi. Sedangkan p. Behavioralisme berpendapat bahwa kepribadian atau jati diri manusia masih dapat berubah melalui proses belajar dari pengalaman, pendidikan formal, maupun pendidikan luar sekolah. Karenanya, p. Behavioralisme terkait dgn learning process theory. 4

David Mc. Clelland Mempermasalahkan mengapa ada negara yg berhasil membangun dan yg tidak dalam bukunya, The Achieving Society, 1963. Pandangan Mc.Clelland berbeda dari padangan pakar pembangunan lain yg mencari determinan keberhasilan pembangunan dari faktor ekonomi makro (modal, sumber daya, teknologi, dsb.) Mc.Clelland menunjuk faktor mikro individual sbg penyebab kegagalan pembangunan. Faktor mikro individual td disebut dgn (N-Ach). Need for Achievement Achievement motivation ini merupakan dorongan yg amat kuat utk berprestasi dlm mencapai sesuatu. 5

Sambungan. Orang yg mempunyai N-Ach yg tinggi biasanya merefleksikan sifat2 tekun dalam belajar, dapat mempelajari sesuatu dgn cepat, kerja keras, penuh disiplin, mempunyai dorongan kuat utk maju, dsb. Adanya konsentrasi yg tinggi dari orang2 yg mempunyai Achievement Motivation disuatu negara merupakan penyebab utama mengapa sesuatu negara berhasil membangun. Mc. Clelland membuktikan pandangannya ini melalui riset terhadap sejumlah bahan2 tertulis berupa folklore yg ditulis pada periode tertentu di suatu negara tertentu dgn menggunakan metode content analysis. Anggapan dasarnya adalah, manusia berinteraksi dalam masyarakat melalui kata-kata kunci (key words) tertentu, yaitu kata2 yg berulang digunakan dlm frekuensi yg tinggi. Dgn mengidentifikasi kata kunci tadi dapat dipelajari seberapa banyak muatan kata2 kunci di dalam folklore yg mendorong timbulnya achievement motivation tadi. 6

Sambungan. Hasil penelitiannya menunjukkan : a. Zaman keemasan negara2 Eropa seperti Athena, Spanyol, abad XVI dan Inggris abad XVI-XVIII didahului oleh suatu periode dimana cerita2 rakyat dipenuhi oleh kata2 kunci yg mendorong timbulnya achievement motivation. b. Negara2 yg memiliki orang2 yg N-Ach tinggi (entrepreneur) merupakan negara2 yang folklore mempunyai muatan yg mendorong timbulnya N-Ach. c. 74% dari 19 lingkungan sosial budaya yg memiliki folklore dan drama yg mendorong timbulnya N-Ach ternyata jg mempunyai konsentrasi orang yg mempunyai N-Ach yg tinggi. d. Hanya 35% dari lingkungan sosbud yg floklore-nya kurang memiliki N-Ach yang tinggi. 7

Tabulasi Silang antara Muatan Folklore/Drama yg Mendorong N-Ach dgn Konsentrasi Enterpreneur Konsentrasi Enterpreneur T R Muatan T 74% 26% N-Ach Dlm Folklore R 35% 65% 8

Inti Penelitian Mc. Clelland Ada hub antara keberhasilan pembangunan dgn banyaknya orang2 yg memp. N-Ach yg tinggi. N-Ach bukanlah sifat herediter N-Ach terbentuk pd usia dini sbg hsl pendidikan orang tua dan lingkungan Karenanya, keluarga merupakan key-formative influence dlm pembentukan pribadi yg memp. N-Ach. Karena kualitas keluarga di negara berkembang kurang mendukung terbentuknya N-Ach, mk generasi yg memp N-Ach adalah generasi mendatang. Utk mempercepat terbentuknya N-Ach, Mc. Clelland mengusulkan :1. Anak balita ditempatkan di asrama2 yg dapat membentuk N-Ach. 2. mendidik ibu2 agar dapat mendidik anak2nya secara benar. 9

Paradigma Behavioralisme Berbeda dgn P Psiko-Dinamika, paradigma ini berpendapat bahwa individu mengalami perubahan dalam perkembangan hidup seseorang. Tokoh paradigma ini adalah Alex Inkeles. Karyanya, Becoming Modern. (1974). Dia berpendapat bahwa pembangunan bangsa tdk bermanfaat apabila karakter, sikap dan kemampuan rakyatnya tdk dapat mengejar ketertinggalannya dari bentuk2 pembangunan yg lain. Bangsa yg modern ditunjukkan dgn adanya partisipasi masyarakat dalam kehidupan bernegara dan adanya lembaga modern. Lembaga modern membutuhkan individu2 yg dapat menepati jadwal kerja, mentaati aturan, mengambil keputusan yg tepat berdasarkan data dan taat kepada pimpinan karena kompetensi teknisnya. 10

Sambungan. Sifat2 td sulit didapatkan di negara berbasis agraris yang tradisional, masy. feodal yg dikuasai elit yg selalu ingin mempertahankan status quo. Hal ini menuntut personal liberation utk menjadi manusia modern, yg menyangkut transformasi karakterologis dari sikap tidak lentur yg disertai keterbukaan kognitif. Pergeseran dari sikap pasif, fatalistik, dan subordinasi diri pada tata yg lebih tinggi yg tdk dapat mereka tundukkan, menuju individu yg lebih aktif, bebas, dan efektif. Masalahnya adalah mengapa ada individu yg adaptif dan tidak? Inkeles yakin bahwa tidak ada manusia yg dilahirkan modern, dan orang menjadi modern karena pengalaman hidupnya, belajr dari lingkungan eksistensinya, pengalaman kerja, khususnya di lembaga modern. 11

Sambungan Inkeles melakukan penelitian di Chile, Argentina, India, Israel, Nigeria, Pakistan Timur (Bangladesh sekarang). Dengan menggunakan pengukuran gabungan (composite measure) yg mengungkap eksposur individu pd 10 lembaga modern yg berbeda-beda, dapat disimpulkan bahwa : 1) dari semua responden yg mempunyai exposure thdp 10 lembaga modern td, 76% mempunyai sifat2 modern. 2) sedangkan mereka yg sedikit sekali terekpose thdp lembaga2 modern, hanya 2 % yg mencapai skor modern dlm skala yang disusunnya. 3) Multiple correlation antara serangkaian kecil explanatory variables dan modernitas individual. 4) eksposur terhadap lingkungan urban hanya memberikan kontribusi yg kecil terhadap modernitas individual. 12