THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

dokumen-dokumen yang mirip
THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT PADA KELINCI

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN EFEK HAIR TONIC BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L) DAN UJI FITOKIMIANYA

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB III METODE PENELITIAN

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia ABSTRACT

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

THE EFFECT OF 70% ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEEET POTATO

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

Niken Dyah Ariesti, Richa Yuswantina, Novalia Indah EkaPramita

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno Karminingtyas, Janutiar Sunaringtyas ABSTRACT

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI

UJI AKTIVITAS SARI DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

Richa Yuswantina, Oni Yulianta, Firkiyan Nursi Burhanudin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

THE EFFECTIVITY FORMULATION OF CREAM ANTIFUNGI FROM EXTRACT WARU LEAVES (Hibiscus tiliaceus L) 50% in Malassezia furfur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Suaibatul Aslamiah & Haryadi, Identifikasi Kandungan Kimia Daun Pohon Beringin (Ficus benyamina L.)

KEMAMPUAN SEDIAAN HAIR TONIC EKSTRAK KULIT APEL (Malus sylvestris L.) Var Rome Beauty DALAM MENUMBUHKAN RAMBUT TIKUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

THE TEST OF THE EFFECTIVENESS OF CANDLENUT OIL (Aleurites moluccana) GEL FORMULATION TOWARD HEALING TIME OF BURNS IN RABBITS

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis.

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

ABSTRACT. Keyword: Soursop (Annona muricata L.) leaves, Flavonoid, SPF value, Sunscreen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Ultraviolet Dari Perasan Daun Srikaya (Annona squamosa L.) secara In Vivo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

THE AGENT OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) RHIZOME JUICE ON SWISS MALE MICE INFECTED Plasmodium berghei

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JFL Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

NGUDI WALUYO SCHOOL OF HEALTH UNGARAN SCHOOL OF PHARMACY THE DIURETIC EFFECT OF ETHANOL EKSTRAK OF POSELEN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

THE EFFECTIVENESS TEST OF ETHANOL EXTRACT OF HIBISCUS LEAVES

BAB III METODE PENELITIAN

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

Siti Jubaidah, Ria Indriani, Hayatus Sa adah, Heri Wijaya. Akademi Farmasi Samarinda

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kersen. (Muntingia calabura L.) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae TUGAS AKHIR

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) TERHADAP KADAR KALSIUM URIN TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY SECARA IN VIVO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri ABSTRACT Muntingia calabura L. leaves contains flavonoid, saponin, and polyphenol, are thought to accelerate hair growth male rabbits. This study aims to find the influence and concentration of Muntingia calabura L. leaves extract which gave activity comparable with hair tonic as a hair grower. Experimental study with post test control design. The sample consist of 25 male rabbit of australia lineage were divived into 5 groups : negative control (aquadest), positive control (hair tonic), consentration 5%, 10%, and 15%, in every morning and evening 0,5 mls. Hair length was measured on day 3, 6, 9, 12, and 15 by using a vernier caliper. The data, were computed, value AGD (Average Growth Daily gain) by SPSS 18,0. The AUC (Area Under Curve) value were analyzed by one way ANAVA at significance level of 95%. The result of statistical analysis Muntingia calabura L. by hair tonic with a significance value 0,718 indicates that Muntingia calabura L. leaves 15% has a comparable effect to the hair tonic in accelerating hair growth. Keyword : flavonoid, saponin, polyphenol, Muntingia calabura L., hair growth 1

EFEK EKSTRAK DAUN TALOK (Muntingia calabura L.) TERHADAP DAYA TUMBUH RAMBUT KELINCI JANTAN GALUR AUSTRALIA Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri INTISARI Daun talok mengandung flavonoid, saponin, dan polifenol yang diduga dapat mempercepat pertumbuhan rambut kelinci jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dan konsentrasi ekstrak daun talok yang memberikan efektivitas yang sebanding dengan hair tonic sebagai penumbuh rambut. Penelitian eksperimental murni post test control design. Sampel 25 ekor kelinci jantan galur australia dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kontrol negatif (aquades), kontrol positif (hair tonic), ekstrak konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Perlakuan diberikan pada pagi dan sore hari sebanyak 0,5 ml. Pengukuran panjang rambut pada hari ke 3, 6, 9, 12, dan 15 dengan menggunakan jangka sorong. Data yang didapat dihitung nilai AGD (Average Growth Daily gain). Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan AUC (Area Under Curve). Data diuji ANAVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan SPSS 18,0 for windows. Hasil analisa statistik daun talok dengan hair tonic dengan nilai signifikansi 0,718 menunjukkan bahwa ekstrak daun talok 15% mempunyai efek yang sebanding dengan hair tonic dalam mempercepat pertumbuhan rambut. Kata kunci : flavonoid, saponin, polifenol, daun talok (Muntingia calabura L.), pertumbuhan rambut 2

PENDAHULUAN Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampo dan condisioner saja, karena rambut merupakan sel yang hidup maka perlu dipelihara, dirawat dan diberi pupuk sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan hair tonic (Wasitaatmadja, 1997). Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek penumbuh rambut adalah daun talok (Muntingia calabura L.). Daun dan batang talok (Muntingia calabura L.) mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek penumbuh rambut pada daun talok (Muntingia calabura L.) sehingga perlu dilakukan penelitian efek penumbuh rambut pada daun talok (Muntingia calabura L.) terhadap kelinci jantan. BAHAN DAN CARA A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah daun talok (Muntingia calabura L.) yang masih segar dan berwarna hijau tua. Semua bahan diambil di daerah Ungaran. Bahan untuk membuat ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) dan identifikasi senyawa kimia terdiri dari etanol 70%, metanol, H 2 SO 4, HCl 10%, FeCl 3, kalium dikromat, kalium iodida. Hewan uji yang digunakan adalah kelinci jantan putih galur australia umur 4-5 bulan dengan berat badan 1,8-2 kg. 2. Alat Alat untuk pembuatan ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) adalah blender, neraca analitik, kain flanel, ayakan 30 mesh, waterbath. Alat untuk uji pertumbuhan rambut terdiri dari gunting, pisau cukur, pinset, selotip, disposable injection tanpa jarum, jangka sorong. B. Prosedur Peelitian 1. Determinasi Tanaman Determinasi dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran dari daun talok (Muntingia calabura L.) 3

2. Pembuatan Ekstrak Ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) diperoleh dengan metode maserasi. Serbuk simplisia sebanyak 500 gram ditambah dengan pelarut etanol 70% sebanyak 3750 ml direndam selama 5 hari, kemudian diambil maseratnya, sedangkan ampasnya diremaserasi dengan 1250 ml etanol 70% selama 2 hari. Hasil maserasi dan remaserasi dicampur dan diuapkan dengan waterbath pada suhu 60 0 C sampai terbentuk ekstrak kental. 3. Identifikasi Flavonoid, Saponin dan Polifenol Sampel ditambahkan metanol sampai terendam lalu dipanaskan kemudian filtratnya ditambahkan H 2 SO 4, terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna merah karena penambahan H 2 SO 4 menunjukkan adanya senyawa flavonoid (Markham, 1988). Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kocok reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuk. Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N buih tidak hilang menunjukkan adanya senyawa saponin (Harbone, 1987). Sampel ditambah aquadest sampai terendam lalu dipanaskan. Filtratnya ditambah FeCl 3, terjadi perubahan warna menjadi biru, hingga hitam menunjukkan adanya senyawa polifenol (Harborne, 1987). 4. Uji Pertumbuhan Rambut Penelitian ini menggunakan 25 ekor kleinci jantan galur australia, umur 4-5 bulan dengan berat badan 1,8-2 kg, kondisinya sehat. Kelinci diadaptasikan terlebih dahulu di Laboratorium selama satu minggu sebelum penelitian efek ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan menggunakan metode Tanaka, dkk, tahun 1980 sebagai berikut, membuat daerah pengolesan dipunggung kelinci ukuran 5x5 cm berbentuk persegi, rambut kelinci dicukur menggunakan pisau cukur. Sebelum dioleskan dengan ekstrak kulit punggung kelinci dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air. Pengolesan dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore selama 15 hari sebanyak 0,5 ml. Efek penumbuh rambut dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu: a. Kelompok I : sebagai kontrol negatif diberi aquadest b. Kelompok II : sebagai kontrol positif diberi hair tonic. c. Kelompok III: ekstrak daun talok konsentrasi 5% v/v. d. Kelompok IV: ekstrak daun talok konsentrasi 10% v/v. e. Kelompok V : ekstrak daun talok konsentrasi 15% v/v. 4

Pengamatan pertumbuhan rambut kelinci dilakukan dengan cara mencabut 6 helai rambut kelinci secara acak dan mengukurnya menggunakan jangka sorong (milimeter) pada hari ke 3, 6, 9, 12 dan 15. 5. Analisa Data Dari data AGD yang didapat dihitung nilai AUC (Area Under Curve) kemudian data dianalisa dengan statistik parametrik ANAVA satu jalan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. HASIL Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1b 2b 3b 4b 6b 7b 9b 10b 11b 12b 13b 14a 15a 109b 119b 120b 128b 129b 135b 139b 140b 142b 143b 146b 154b 155b 156b 162b 163b 167b 169b 171b 179a 180a 182b 183b 184b 185b 186b 74. Fam. Tiliaceae... la. Muntingia calabura L. Hasil rendemen dari ekstrak daun talok sebanyak 26,80% dari 500 gram serbuk. Dari hasil ekstrak kental, dilakukan indentifikasi senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol menunjukkan bahwa ketiga senyawa tersebut terdapat pada ekstrak daun talok. Flavonoid kalkon Ekstrak ditambahkan dengan metanol lalu dipanaskan. Filtrat ditambahkan dengan H 2 SO 4 terjadi perubahan warna menjadi merah. saponin buih stabil Ekstrak ditambah aquadest lalu dikocok, akan terbentuk buih. Kemudian filtrat ditambahkan HCl buih menjadi stabil. 5

Ekstrak ditambah dengan aquadest lalu dipanaskan. Filtrat ditambahkan dengan FeCl 3 terjadi perubahan warna menjadi hitam. Efek ekstrak daun talok terhadap daya tumbuh rambut kelinci jantan galur australia, mengacu pada metode Tanaka, dkk, (1980). Data purata panjang rambut dapat dilihat pada tabel I. Tabel I. Data AUC Panjang Rambut Kelinci Ekstrak Daun Talok (Muntingia calabura L.) Konsentrasi 5%, 10%, dan 15% No Kelompok AUC pertumbuhan rambut waktu pengamatan (mm) AUC 0-3 AUC 3-6 AUC 6-9 AUC 9-12 AUC kum 1. Kontrol negatif 0,35±0,02 0,78±0,04 0,87±0,05 0,89±0,06 2,89±0,17 2. Kontrol positif 1,18±0,01 2,36 ±0,02 2,41±0,03 2,46±0,04 8,41±0,10 3 Konsentrasi 5% 0,70±0,01 1,40±0,03 1,43±0,03 1,45±0,03 4,98±0,12 4. Konsentrasi 10% 1,04±0,01 2,11±0,02 2,14±0,01 2,19±0,02 7,49±0,06 5. Konsentrasi 15% 1,18±0,01 2,37±0,03 2,42±0,03 2,42±0,03 8,44±0,04 Pada tabel I menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan mengalami pertumbuhan rambut. Dari ketiga perlakuan dengan ekstrak diperoleh hasil bahwa pada konsentrasi 15% memiliki aktivitas tertinggi sebanding dengan kontrol positif. Tabel II. Hasil uji LSD ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) Kelompok Perlakuan Sig Keterangan P1 vs P2 0,000 Berbeda bermakna P1 vs P3 0,000 Berbeda bermakna P1 vs P4 0,000 Berbeda bermakna P1 vs P5 0,000 Berbeda bermakna P2 vs P3 0,000 Berbeda bermakna P2 vs P4 0,000 Berbeda bermakna P2 vs P5 0,718 Berbeda tidak bermakna P3 vs P4 0,000 Berbeda bermakna P3 vs P5 0,000 Berbeda bermakna P4 vs P5 0,000 Berbeda bermakna 6

PEMBAHASAN Dari data AGD yang didapatkan dilakukan perhitungan AUC menunjukkan bahwa AUC kumulatif ekstrak 15% mempunyai kemampuan lebih besar dalam mempercepat pertumbuhan rambut di bandingkan dengan ekstrak konsentrasi 5% dan 10%. Ekstrak konsentrasi 15% mempunyai efektivitas yang sebanding dengan kontrol positif (hair tonic) dalam mempercepat pertumbuhan rambut. Hal ini menunjukkan semakin besar konsentrasi kandungan senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol yang terkandung juga semakin banyak, akibatnya kemampuan dalam mempercepat pertumbuhan rambut juga semakin besar. Senyawa flavonoid bekerja sebagai bakterisida dan antivirus yang dapat menekan pertumbuhan bakteri dan virus. Senyawa saponin dapat membentuk busa yang berarti mampu membersihkan kulit dari kotoran serta sifatnya sebagai konteriritan yang menyebabkan iritasi kulit (Kumarawati, 2011). Senyawa polifenol sebagai keratolitik yaitu mencegah pengerasan kulit kepala dan merangsang pelepasan stratum corneum sehingga akan merangsang pertumbuhan rambut, selain itu sebagai desinfektan berfungsi untuk menghambat aktivitas mikroba (Rostamailis, 2008). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan menunjukkan berbeda bermakna dengan kontrol negatif karena nilai Sig (AUC kumulatif) 0,000 (p<0,05). Ekstrak konsentrasi 15% menunjukkan berbeda tidak bermakna dengan kontrol positif karena nilai Sig (AUC kumulatif) 0,718 (p>0,05). Jadi ekstrak 15% mempunyai efek yang hampir sama dengan hair tonic. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) mempunyai efek mempercepat pertumbuhan rambut kelinci jantan galur australia. 2. Ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi 15% mempunyai efek yang paling besar dibandingkan dengan ekstrak konsentrasi 5% maupun 10% dan efeknya sebanding dengan kontrol positif yaitu hair tonic dengan nilai Sig 0,718. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan sediaaan formulasi salep dari ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.). 2. Perlu dilakukan isolasi untuk senyawa yang terkandung dalam daun talok (Muntingia calabura L.) sebagai penumbuh rambut. 7

UCAPAN TERIMA KASIH 1. Kepada Drs.Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku ketua Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo. 2. Kepada Bapak, ibu dosen dan seluruh staf pengajar STIKES Ngudi Waluyo yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dengan segala tambahan ilmu pengtahuan dan wawasannya. DAFTAR PUSTAKA 1. Wasitaatmadja, S. M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Cetakan I, 202-211, Universitas Indonesia Press, Jakarta. 2. Markham, K,M., 1988, Cara Identifikasi Flavonoids, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung. 3. Harborne, J,B., 1987, Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Sudiro, Edisi II, Penerbit ITB, Bandung. 4. Kumarawati, F.E., 2011, Uji Aktivitas Sari Randu (Ceiba pentandra Gaertn.) Sebagai Penumbuh Rambut, Jurnal Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. 5. Rostamailis, Hayatunnufus, dan Yanita, M., 2008, Tata Kecantikan Rambut Jilid 1, 29, 27, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 8