2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga P

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan (Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Keputusan Presiden

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LEMBAGA SANDI NEGARA

2 Rancangan Peraturan Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Ne

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia T

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMEN-ATR/BPN. Produk Hukum. Pembentukan dan Evaluasi. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL NOMOR '6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreat

2017, No sehingga perlu diganti dengan Peraturan Menteri yang baru; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No.2010 Indonesia Nomor 5234); 3. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tent

2017, No Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Kepala Badan di Lingkunga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

2 Perumahan Rakyat tentang Pembentukan Dan Evaluasi Produk Hukum Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Eselon I, dan Keputusan Pimpinan Unit OrganisasiEselon I di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah tidak sesuai dengan tata

Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama.

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM.

2017, No Eselon II Mandiri di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 / HUK / 2011 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN NASKAH HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

RANCANGAN BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Peraturan Perundang-undangan. Pembentukan. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 / HUK / 2011 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN NASKAH HUKUM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penyusunan Rancangan. Peraturan. Pencabutan.

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 15 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2-3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. 4. Badan Legis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUM. Peraturan Perundang-undangan. Penyusunan. Pedoman

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

2016, No Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisas

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

No. 253, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Produk Hukum. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan pembentukan Produk Hukum kearsipan secara terencana, terpadu dan berkelanjutan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. bahwa dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan belum dapat menampung perkembangan kebutuhan pembentukan Produk Hukum di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Pembentukan Produk Hukum di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

2016, No. 253-2- 2. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 10); 3. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1578); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan: 1. Pembentukan Produk Hukum Arsip Nasional Republik Indonesia selanjutnya disebut Produk Hukum ANRI adalah proses pembuatan peraturan perundangundangan yang dimulai dari perencanaan, penyusunan, pengesahan, pengundangan, penyebarluasan dan sosialisasi. 2. Program Legislasi ANRI yang selanjutnya disebut Proleg ANRI adalah program skala prioritas pembentukan Peraturan Perundang-undangan ANRI dalam mewujudkan keselarasan, kesistematisan, keefektifan, keefisienan dan keberlanjutan dalam pelaksanaan pembentukan Produk Hukum ANRI.

-3-2016, No. 253 3. Peraturan Kepala ANRI adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat dan ditetapkan oleh Kepala ANRI sesuai kewenangannya melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. 4. Peraturan Kepala ANRI Skala Nasional adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum kebijakan kearsipan nasional yang mengikat secara umum dan ditetapkan oleh Kepala ANRI sesuai kewenangannya melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. 5. Peraturan Kepala ANRI Skala Internal adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat di lingkungan ANRI dan ditetapkan oleh Kepala ANRI sesuai kewenangannya melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. 6. Keputusan Kepala ANRI adalah jenis produk hukum penetapan yang bersifat individual, konkret dan sekali selesai serta ditetapkan oleh Kepala ANRI maupun oleh pejabat lain yang diberi kewenangan. 7. Surat Edaran adalah jenis produk hukum pengaturan yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak, yang ditetapkan oleh pejabat eselon I ANRI sesuai bidang tugasnya. 8. Instruksi adalah jenis produk hukum yang memuat perintah berupa petunjuk atau arahan tentang pelaksanaan kebijakan suatu peraturan perundangundangan, yang ditetapkan oleh Kepala ANRI atau pejabat lain yang diberi kewenangan. 9. Arsip Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat ANRI adalah lembaga kearsipan berbentuk lembaga pemerintah nonkementerian yang melaksanakan tugas negara di bidang kearsipan yang berkedudukan di ibukota negara. 10. Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum adalah Kepala Biro yang membidangi urusan hukum di lingkungan ANRI.

2016, No. 253-4- 11. Mutatis Mutandis adalah asas yang menyatakan bahwa pada dasarnya sesuai dengan prosedur yang terdapat dalam ketentuan Peraturan Kepala ini tetapi memiliki kewenangan melakukan perubahan prosedur pada halhal yang diperlukan atau penting sesuai dengan kondisi yang mendesak. Pasal 2 Jenis Produk Hukum ANRI meliputi: a. Undang-Undang; b. Peraturan Pemerintah; c. Peraturan Presiden; d. Peraturan Kepala ANRI; e. Keputusan Kepala ANRI; f. Surat Edaran; dan g. Instruksi. Pasal 3 (1) Pembentukan Produk Hukum ANRI dilaksanakan oleh Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum. (2) Pembentukan Produk Hukum ANRI berupa Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala ANRI dilaksanakan dalam tahapan meliputi: a.perencanaan pembentukan; b. penyusunan; dan c.pengundangan, penyebarluasan dan sosialisasi. (3) Pembentukan Produk Hukum ANRI berupa Keputusan Kepala ANRI, Surat Edaran, dan Instruksi dilaksanakan dalam tahapan meliputi: a. perencanaan pembentukan; b. penyusunan; dan c. penyebaran informasi. (4) Dalam rangka meningkatkan kualitas pembentukan Produk Hukum ANRI dapat melalui: a.diskusi publik; b.ekspose;

-5-2016, No. 253 c. seminar; d.rapat koordinasi; dan e.siaran media. BAB II PERENCANAAN PEMBENTUKAN Pasal 4 (1) Perencanaan pembentukan Produk Hukum ANRI berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala ANRI dilakukan dalam Proleg ANRI. (2) Proleg ANRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam jangka waktu 2 (dua) tahun menurut skala prioritas dan dievaluasi setiap tahun berdasarkan penetapan prioritas tahunan. Pasal 5 Penyusunan daftar skala prioritas dalam Proleg ANRI didasarkan atas: a. perintah peraturan perundang-undangan; b. rencana strategis ANRI; dan c. aspirasi dan kebutuhan hukum masing-masing unit kerja di lingkungan ANRI maupun masyarakat. Pasal 6 (1) Proleg ANRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) memuat program pembentukan Produk Hukum berupa konsepsi yang terdiri atas: a. Judul b. Latar belakang, yang terdiri dari: 1. ruang lingkup; 2. tujuan penyusunan; 3. keterkaitan dengan produk hukum yang lain. c. Sasaran yang ingin diwujudkan; d. Pembahasan, yang terdiri dari:

2016, No. 253-6- 1. pokok pikiran; 2. obyek yang diatur; dan 3. jangkauan serta arah pengaturan; e. Penutup. (2) Konsepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh pimpinan unit pemrakarsa. Pasal 7 (1) Pimpinan unit pemrakarsa setingkat eselon I mengajukan usulan konsepsi Rancangan Produk Hukum ANRI kepada Sekretaris Utama sesuai dengan kebutuhan lingkup bidang tugas dan tanggung jawabnya. (2) Sekretaris Utama melalui Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum mengakomodasi usulan berupa konsepsi rancangan peraturan yang diterima dari unit pemrakarsa dalam suatu daftar Proleg ANRI. (3) Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum melaksanakan harmonisasi usulan rancangan peraturan yang diterima dari unit pemrakarsa atas dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme Proleg ANRI tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 8 (1) Usulan Konsepsi Rancangan Produk Hukum ANRI yang diajukan oleh pimpinan unit pemrakarsa setingkat eselon I yang berkaitan dengan pembinaan kearsipan nasional dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan. (2) Usulan Konsepsi Rancangan Produk Hukum ANRI yang diajukan oleh pimpinan unit pemrakarsa setingkat eselon I berkaitan dengan pengelolaan arsip statis dilaksanakan oleh Deputi Bidang Konservasi Arsip. (3) Usulan Konsepsi Rancangan Produk Hukum ANRI yang diajukan oleh pimpinan unit pemrakarsa setingkat eselon I yang berkaitan dengan informasi dan

-7-2016, No. 253 pengembangan sistem kearsipan nasional dilaksanakan oleh Deputi Bidang IPSK. Pasal 9 (1) Dalam keadaan tertentu, unit pemrakarsa setingkat eselon I dapat mengajukan usulan Pembentukan Produk Hukum ANRI di luar Proleg ANRI yang mencakup: a.untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana; dan b. keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya urgensi atau suatu keadaan dimana suatu Peraturan Perundang-undangan ANRI harus cepat dibentuk. (2) Pengajuan usulan Pembentukan Produk Hukum ANRI diluar Proleg ANRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat izin prakarsa dari Kepala ANRI. Pasal 10 (1) Hasil penyusunan Proleg ANRI dibahas dalam Rapat Koordinasi Proleg ANRI. (2) Hasil pembahasan Proleg ANRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Keputusan Kepala ANRI. (3) Kepala Biro yang membidangi Urusan Hukum berkoordinasi dengan Kepala Biro yang membidangi Urusan Perencanaan perihal penetapan hasil Proleg ANRI untuk diprogramkan dalam anggaran tahunan ANRI. (4) Eselon I di lingkungan ANRI memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan di lingkungannya agar sesuai dengan prioritas hasil Proleg ANRI. BAB III PENYUSUNAN PRODUK HUKUM ANRI Pasal 11 Penyusunan Produk Hukum ANRI meliputi: a. penyusunan materi; b. harmonisasi;

2016, No. 253-8- c. finalisasi; dan d. pengesahan. Pasal 12 (1) Dalam rangka persiapan penyusunan materi Produk Hukum ANRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, Deputi Bidang IPSK melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan. (2) Deputi Bidang IPSK melaksanakan pengkajian dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan daftar skala prioritas dalam Proleg ANRI. (3) Hasil pengkajian dan pengembangan materi Produk Hukum ANRI berupa naskah akademik, studi kelayakan, dan/ atau telaah. (4) Penyusunan materi Produk Hukum ANRI berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala ANRI Skala Nasional dilaksanakan oleh unit kerja setingkat eselon I sesuai bidang tugas dan fungsinya berkoordinasi dengan Kepala Biro yang membidangi Urusan Hukum dan unit kerja terkait. (5) Naskah akademik, studi kelayakan dan/atau telaah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terlampir dalam proses penyusunan materi Produk Hukum ANRI. Pasal 13 Dalam hal penyusunan materi Produk Hukum ANRI berupa Peraturan Kepala ANRI Skala Internal menjadi tanggung jawab unit pemrakarsa berkoordinasi dengan Kepala Biro yang membidangi Urusan Hukum. Pasal 14 (1) Harmonisasi Produk Hukum ANRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b dilaksanakan dengan melibatkan: a. unit pemrakarsa; b. unit kerja terkait;

-9-2016, No. 253 c. lembaga negara, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN/BUMD, organisasi masyarakat, organisasi politik; dan/atau d. masyarakat. (2) Harmonisasi Produk Hukum ANRI yang melibatkan unit pemrakarsa dan unit kerja terkait dilaksanakan melalui rapat internal. (3) Harmonisasi Produk Hukum ANRI yang melibatkan lembaga negara, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN/BUMD, organisasi masyarakat, organisasi politik dan/atau masyarakat dapat dilaksanakan melalui diskusi kelompok terfokus, dan/atau melalui rapat koordinasi. (4) Harmonisasi Produk Hukum ANRI dilaksanakan melalui publikasi pada laman resmi ANRI. (5) Harmonisasi Produk Hukum ANRI berupa Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden, dikoordinasikan oleh Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum dalam rapat pimpinan. Pasal 15 Finalisasi dan koordinasi penyelenggaraan rapat internal dan/atau rapat interkementerian dalam pembahasan Produk Hukum ANRI dilaksanakan oleh Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum dengan melibatkan unit pemrakarsa. Pasal 16 (1) Pengesahan Produk Hukum ANRI berupa Peraturan Kepala ANRI dilaksanakan oleh Kepala ANRI. (2) Pengesahan Produk Hukum ANRI berupa Undang- Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden dilaksanakan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

2016, No. 253-10- Pasal 17 (1) Proses penyusunan dan/atau mekanisme yang diatur dalam Peraturan Kepala ini berlaku secara mutatis mutandis bagi penyusunan Keputusan Kepala ANRI, Instruksi, dan Surat Edaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 sampai dengan Pasal 16 dalam Peraturan Kepala ini. (2) Jenis dan format Peraturan Kepala ANRI, Keputusan Kepala ANRI, Instruksi, dan Surat Edaran mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala ANRI mengenai tata naskah dinas yang berlaku di lingkungan ANRI. Pasl 18 (1) Pengesahan Keputusan Kepala ANRI, Instruksi, dan Surat Edaran dilaksanakan oleh Kepala ANRI. (2) Kewenangan pengesahan Keputusan Kepala ANRI dan Surat Edaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat didelegasikan. Pasl 19 Mekanisme penyusunan Produk Hukum ANRI berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Kepala ANRI tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. BAB IV PENGUNDANGAN, PENYEBARLUASAN, DAN SOSIALISASI Pasal 20 Kegiatan pengundangan, penyebarluasan, dan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan ANRI menjadi tanggung jawab Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum.

-11-2016, No. 253 Bagian Kesatu Pengundangan Pasal 21 Agar setiap orang mengetahui, Peraturan Perundangundangan ANRI harus diundangkan dengan menempatkannya dalam: a. Lembaran Negara Republik Indonesia; b. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia; c. Berita Negara Republik Indonesia; atau d. Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Pasal 22 Produk Hukum ANRI yang diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, meliputi: a. Undang-Undang; b. Peraturan Pemerintah; dan c. Peraturan Presiden; Pasal 23 Produk Hukum ANRI yang diundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia meliputi Peraturan Kepala ANRI. Pasal 24 Pengundangan Produk Hukum ANRI dalam Lembaran Negara Republik Indonesia dan Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23 dilaksanakan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. Bagian Kedua Penyebarluasan Pasal 25 (1) Penyebarluasan Produk Hukum ANRI meliputi: a. pendistribusian Produk Hukum ANRI kepada lembaga negara, pemerintah daerah, perguruan tinggi,

2016, No. 253-12- BUMN/BUMD, organisasi masyarakat, organisasi politik dan/atau masyarakat sesuai dengan program tahunan ANRI; dan b. pengunggahan Produk Hukum ANRI pada laman resmi ANRI. (2) Pengunggahan Produk Hukum ANRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Kepala ANRI, dan Keputusan Kepala ANRI, Instruksi dan Surat Edaran yang ditetapkan untuk dipublikasikan. Bagian Ketiga Sosialisasi Pasal 26 (1) Sosialisasi dilaksanakan sebagai upaya membangun pemahaman mengenai materi kebijakan yang tertuang dalam Produk Hukum ANRI. (2) Kepala Biro yang Membidangi Urusan Hukum berkoordinasi dengan pimpinan unit pemrakarsa dan unit terkait dalam pelaksanaan sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BAB V PENGANGGARAN Pasal 27 (1) Penganggaran penyusunan konsepsi Produk Hukum ANRI menjadi tanggung jawab pimpinan unit pemrakarsa. (2) Penganggaran penyusunan materi Produk Hukum ANRI berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala ANRI yang berskala nasional menjadi tanggung jawab Sekretaris Utama. (3) Penganggaran penyusunan materi Produk Hukum ANRI selain Peraturan Kepala ANRI menjadi tanggung jawab pimpinan unit pemrakarsa.

-13-2016, No. 253 (4) Penganggaran penyusunan materi Produk Hukum ANRI berupa Peraturan Kepala ANRI yang berskala internal menjadi tanggung jawab pimpinan unit pemrakarsa. (5) Penganggaran harmonisasi, finalisasi, penyebarluasan, dan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan ANRI menjadi tanggung jawab Sekretaris Utama. Pasal 28 Penganggaran penyusunan materi Keputusan Kepala ANRI, Instruksi, dan Surat Edaran menjadi tanggung jawab pimpinan unit pemrakarsa. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Pada saat Peraturan Kepala ini mulai berlaku: 1. Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 01. B Tahun 2004 tentang Program Legislasi Arsip Nasional Republik Indonesia; dan 2. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 30 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2016, No. 253-14- Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Februari 2016 2015 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd MUSTARI IRAWAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Februari 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-15-2016, No. 253 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA MEKANISME PROGRAM LEGISLASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA No. Kegiatan Unit Biro Biro Sekretaris Eselon Kepala Pemrakarsa Eselon I Organisasi, Kepegawaian dan Hukum Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Utama I ANRI (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (10) 1. Mengajukan permintaan usulan program pembentukan peraturan dalam 2 (dua) tahun kedepan 1 1 2. Pengajuan Konsepsi usulan pembentukan peraturan dalam 2 (dua) tahun kedepan 2

2016, No. 253-16- No. Kegiatan Unit Biro Biro Sekretaris Eselon Kepala Pemrakarsa Eselon I Organisasi, Kepegawaian dan Hukum Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Utama I ANRI (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (10) 3. Melakukan harmonisasi usulan pembentukan peraturan dari unit pemrakarsa. 3 3 4. Menyusun hasil harmonisasi usulan pembentukan peraturan program 2 (dua) tahun kedepan usulan unit pemrakarsa dalam suatu daftar Proleg ANRI. 4 5. Rapat Koordinasi Proleg ANRI. 5 5 5 5 6. Penetapan prioritas 6 6

-17-2016, No. 253 No. Kegiatan Unit Biro Biro Sekretaris Eselon Kepala Pemrakarsa Eselon I Organisasi, Kepegawaian dan Hukum Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Utama I ANRI (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (10) pembentukan peraturan hasil Rapat Koordinasi Proleg ANRI dalam Keputusan Kepala ANRI. 7. Koordinasi pelaksanaan penyusunan program tahunan dalam DIPA ANRI. 7 7 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. MUSTARI IRAWAN

2016, No. 253-18- LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA MEKANISME PENYUSUNAN PRODUK HUKUM ANRI Pelaksana No. Kegiatan Unit Pemrakarsa Eselon I Biro Organisasi, Kepegawaian dan Hukum Deputi IPSK Sekretaris Utama Kepala ANRI (1) (2) (3) (4) (7) (8) 1. Penetapan prioritas pembentukan peraturan hasil 1

-19-2016, No. 253 Proleg ANRI 2. Pengendalian program prioritas hasil Proleg. 3. Melakukan pengkajian dan pengembangan dalam rangka Penyusunan Materi/substansi 3 4. Penyempurnaan materi pengkajian pengembangan hasil dan 4 5. Koordinasi harmonisasi materi Rancangan dengan Pihak Terkait (unit pemrakarsa dan unit kerja terkait) 5 6. Koordinasi harmonisasi substansi 6 7. Penyempurnaan Rancangan Sesuai dengan hasil koordinasi 7 8. Finalisasi Rancangan Peraturan 8

2016, No. 253-20- 9. Meminta dan mengolah 9 masukan publik 10. Paraf persetujuan Eselon I 10 11. Perumusan Rancangan Final 11 11 12. Pembahasan interkementerian (khusus UU, PP, Perpres) 12 13. Harmonisasi pembahasan dengan Kementerian Hukum dan HAM dan kementerian/lembaga terkait (khusus UU dan PP) 13 14. Finalisasi dengan instansi terkait 14 15. Penggandaaan dan penyebarluasan 15 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

-21-2016, No. 253 ttd MUSTARI IRAWAN LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No. 253-22- MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA ANRI BERSKALA NASIONAL Pelaksana No. Kegiatan Unit Pemrakarsa Biro Organisasi, Deputi IPSK Sekretaris Utama Kepala ANRI (Es I) Kepegawaian dan Hukum (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Penetapan prioritas pembentukan peraturan hasil Proleg ANRI 1 2. Pengendalian Program prioritas hasil Proleg 2 3. Penyusunan materi/ substansi NSPK 3 4. Penyempurnaan materi hasil pengkajian dan pengembangan. 4 5. Melakukan koordinasi harmonisasi Rancangan 5

-23-2016, No. 253 Perka dengan Pihak Terkait (unit pemrakarsa dan unit lain) 6. Melakukan koordinasi harmonisasi substansi 6 7. Penyempurnaan Rancangan hasil koordinasi 7 8. Finalisasi Rancangan Peraturan Kepala ANRI 8 9. Meminta mengolah masukan dan 9 publik 10. Paraf persetujuan Eselon I 10 11. Perumusan Rancangan Final Perka ANRI 11 12. Penandatanganan Perka ANRI 12 13. Pengundangan Perka ANRI dalam Berita Negara 13

2016, No. 253-24- 14. Penggandaan (untuk Perka ANRI yang berlaku nasional) 14 15. Penyebarluasan (untuk Perka ANRI yang berlaku Nasional) 15 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. MUSTARI IRAWAN

-25-2016, No. 253 LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA ANRI BERSKALA INTERNAL Pelaksana NO KEGIATAN Unit Pemrakarsa (Es II) Eselon I Unit pemrakarsa Biro Organisasi, Kepegawaian, dan Hukum Sekretaris Utama Kepala ANRI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Penetapan prioritas pembentukan peraturan hasil 1

2016, No. 253-26- Proleg ANRI 2. Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala 2 2 ANRI 3. Melakukan Koordinasi Harmonisasi Rancangan Perka dengan Pihak Terkait (unit pemrakarsa dan unit lain) 3 4. Penyempurnaan Rancangan 4 5. Masukan seluruh Eselon I 5 6 6. Finalisasi Rancangan Peraturan Kepala ANRI 7 7. Paraf persetujuan Eselon I 8 8. Penandatanganan Perka ANRI 9 9. Pengundangan Perka ANRI dalam Berita Negara 10

-27-2016, No. 253 10. Penggandaan (untuk Perka ANRI yang berlaku Nasional) 11 11. Penyebarluasan (untuk Perka ANRI yang berlaku Nasional) 12 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd MUSTARI IRAWAN