PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 1 : Formulasi Pakan

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

2 hidupnya dan meningkatkan produk yang dihasilkan, seperti daging, susu, maupun telur. Kebutuhan nutrisi itu dipenuhi dari berbagai jenis bahan ransu

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

Dasar-Dasar Formulasi Ransum Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D. Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fakultas Peternakan UGM

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

FORMULASI PAKAN IKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

6. FORMULASI PAKAN. memperoleh nutrisi yang diperlukan ikan baik didalam. ikan yang optimal. Didalam pemilihan bahan untuk

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

1. Trial and Error Method 2. Pearson's Square Method 3. Exact Method 4. Simultaneous Equation Method 5. Linear Programing Method

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang

PAKAN AYAM BURAS INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DKI JAKARTA 1996

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan alam semesta dengan sebaik-baik ciptaan. Langit

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

Manajemen Pakan pada Itik

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budidaya ayam arab di Indonesia semakin pesat hal ini

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang sekarang ini semakin berkembang. Teknologi tidak mengenal

PRAKTIKUM IV MENYUSUN PAKAN

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I

PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

BAB I PENDAHULUAN. peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh faktor bibit dan pakan. Pakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

PERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

TINJAUAN PUSTAKA. Nangka memiliki nama latin artocarpus heteropyllus sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

NILAI GIZI ECENG GONDOK DAN PEMANFAATAN SEBAGAI PAKAN ternak NON RUMINANSIA NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini penulis mencari beberapa sumber

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. di pasar saat ini adalah berbentuk flake. Sereal dalam bentuk flake dianggap

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

I. PENDAHULUAN. Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha yang potensial untuk

MATERI. Lokasi dan Waktu

Lampiran 1. Skema Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mu minun ayat 21 yang

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan

PENYUSUNAN RANSUM UNTUK ITIK PETELUR

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

Pada ternak ruminansia adalah keharusan Faktor yang mempengaruhi kualitas: Sebagai sumber Energi dan Protein Pemilihan Bahan Konsentrat:

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman dari keluarga Poaceae dan marga Sorghum. Sorgum sendiri. adalah spesies Sorghum bicoler (japonicum). Tanaman yang lazim

Transkripsi:

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi 1 : Formulasi Pakan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

ORGANISASI MATERI MENYUSUN FORMULA PAKAN BERBAGAI METODE MENYUSUN PAKAN SYARAT NILAI NUTRISI PAKAN KEBUTUHAN DAN DEFISIENSI PAKAN RUMINANSIA NON RUMINANSIA NILAI NUTRISI DAN PENGGUNAAN BAHAN PAKAN KLASIFIKASI BAHAN PAKAN TERNAK PERANAN PAKAN DAN NUTRISI

Evaluasi suatu pakan Pengembangan teknik pemberian pakan - -didasarkan : Pencernaan Metabolisme Faktor ekonomis Uji coba ternak/hp

PAKAN Pakan jadi yang siap diberikan pada ternak sekali atau beberapa kali selama 24 jam yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan energi yang diperlukan. Tujuan : memiliki pengalaman menyusun pakan. Prinsip : menyusun pakan sesuai dengan kriteria yang disyaratkan dan memiliki harga serendah mungkin.

JENIS BAHAN PAKAN

FORMULA PAKAN

TAHAPAN SELF MIXING Mengetahui kandungan bahan baku pakan dan standar kebutuhan nutrisi pakan. Mendata bahan baku yang ada. Melakukan formulasi pakan.

SYARAT BAHAN PAKAN Mengandung nilai nutrisi tinggi. Mudah diperoleh. Mudah diolah. Tidak mengandung racun (antinutrisi). Harga murah dan terjangkau. Diusahakan bukan bahan makanan pokok manusia, dan Butirannya halus atau bisa dihaluskan.

METODE PENYUSUNAN PAKAN Pearson Square Trial and Error Persamaan Aljabar Linear Programing

Pearson square Metode ini digunakan untuk mengetahui perbandinagn 2 buah/group bahan pakan untuk mendapatkan level zat makanan yang telah dikehendaki dari campuran kedua bahan/group tersebut.

PEARSON SQUARE Prinsipnya : A. Menentukan dahulu standar pakan jadi yang ingin dibuat (hanya 1 zat makanan saja, misalnya proteinnya 20%). B. Mencari 2 bahan pakan dengan ketentuan bahan pertama memiliki protein diatas 20% (misalnya bungkil kedelai dengan protein 45%) dan bahan kedua dibawah 20% (misalnya jagung dengan protein 9%)

Contoh Soal PEARSON SQUARE

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

TRIAL AND ERROR Cara ini relatif muclah bila bahan pakan yang digunakan tidak banyak jenisnya. Ketepatan penyusunan pakan, dengan spesifikasi atau batasan yang banyak, dan pertimbangan harga minimum sulit dilakukan. Memerlukan Tabel komposisi zat makanan, Tabel kebutuhan zat makanan, Tabel batasan penggunaan bahan pakan.

TRIAL AND ERROR Contoh : Untuk menyusun pakan ayam buras petelur dengan kadar protein 14%, kita menggunakan bekatul, jagung, menir, tepung ikan dan bungkil inti sawit. Berdasarkan pengalaman, pakan ayam buras bisa terdiri dari 50 % bekatul, 20 % jagung dan 10% menir.

TRIAL AND ERROR Dengan demikian, jumlah protein dari ketiga bahan tersebut adalah: 1. Bekatul 50% = 50 x 11,2 % = 5,6 % 2. Jagung 20% = 20 x 8,5% = 1,7% 3. Menir 10% = 10 x 10,2 % = 1,0% Jumlah 80% = 8,3 %

TRIAL AND ERROR Kekurangan protein yang harus dicukupi dalam pakan dari tepung ikan (protein 55 %) dan bungkil inti sawit (protein 22%) adalah 14 %-8,3% = 5,7 %. Oleh karena jumlah campuran yang mengandung tepung ikan dan bungkil inti sawit adalah 100% - 80% = 20 %, maka campuran tepung ikan dan bungkil inti sawit harus mempunyai kandungan protein sebesar 5,7 : 0,2 (atau 20%) = 28,5%.

3. Persamaan Aljabar

Penggunaan metode aljabar yaitu penghitungan secara matematika bila mengetahui 1 bahan pakan kemudian akan dicampur apa agar bisa memenuhi kandungan nutrisi tersebut. Contoh sebagai berikut :

LINEAR PROGRAMMING Linear programming menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapi. Linear programming memiliki karakteristik diantaranya : 1. Certainty (kepastian). 2. Proportionality (proporsionalitas). 3. Additivity (penambahan). 4. Divisibility (bisa dibagi-bagi). 5. Non-negative variable (variabel tidak negatif).

KEUNTUNGAN SOFTWARE LINEAR PROGRAMMING 1. Formulasi lebih cepat dihasilkan. 2. Harga yang muncul (diprogram) adalah harga pakan terendah. 3. Formulasi yang digunakan telah terbukti memberikan hasil yang memuaskan. 4. Dapat meramu berbagai macam bahan baku. 5. Mengatur jumlah bahan baku secara proposional dan seimbang. 6. Formulasi yang dihasilkan dapat memberikan informasi analisis komponen pakan lain berdasarkan perhitungan komputer.

TAHAPAN LINEAR PROGRAMMING 1. Menentukan variabel keputusan contoh : X1 = jagung kuning X2 = dedak padi X3 = bungkil kedelai X4 = bungkil kelapa X5 = tepung daging dan tulang X6 = dedak gandum X7 = bungkil kacang tanah X8 = tepung daun katuk

TAHAPAN LINEAR PROGRAMMING 2. Membuat Fungsi Tujuan contoh : 2200X1 + 1500X2 + 5000X3 + 2200X4 + 10000X5 + 2550X6 + 2500X7 + 8000X8

TAHAPAN LINEAR PROGRAMMING 3. Menentukan kendala contoh : a. Bahan kering 86.46X1 + 87.82X2 + 88.1X3 + 88.6X4 + 95.5X5 + 87.32X6 + 90.2X7 + 82.41X8 88.58 b. Protein Kasar 10.56X1 + 11.4X2 + 46.9X3 + 21.3X4 + 56.8X5 + 11.4X6 + 45.1X7 + 33.11X8 22.57

TAHAPAN LINEAR PROGRAMMING Syarat penggunaan bahan pakan yang ditetapkan berdasarkan standar penyusunan pakan adalah Jagung kuning X1 20, atau X1 50 dedak padi X2 20 bungkil kedelai X3 20 dedak gandum X6 20 Dimana nilai X1, X, X3, X4, X5, X6, X7,X8 0

TAHAPAN LINEAR PROGRAMMING Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas (analisa kepekaan) dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan dapat dilakukan terhadap parameter-parameter linier programming sehingga solusi optimum dapat dirubah.

SEKIAN