BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMAN 1 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

Kelas Eksperimen : O X O

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu model pembelajaran SETS, kemampuan berpikir kritis,dan sikap ilmiah. Dari ketiga variabel tersebut yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran SETS, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah. Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran maka perlu dijelaskan mengenai definisi dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Definisi operasional variabel yang dimaksud adalah: 1. Model pembelajaran SETS yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SETS menurut Rosario (2009). Di dalam model SETS ini terdapat tahapan analisis dan penyelidikan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah. Dengan demikian, model ini dapat digunakan untuk pembelajaran materi koloid yang di dalam pembelajaran dikaitkan dengan unsur-unsur sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik. Adapun kegiatan dalam pembelajaran dengan menggunakan model SETS yaitu (1) situasi SETS diperkenalkan dalam bentuk berita dan laporan kejadian lokal oleh guru. Hal ini dimaksudkan untu melatih siswa agar berpikir kritis, memotivasi belajar, meningkatkan kemampuan mengaplikasikan konsep ke dalam kehidupan nyata dan siswa memperoleh pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi di lingkungan, sehingga siswa diharapkan dengan pemahaman yang dimilikinya dapat mengintegrasikan ke dalam unsur-unsur SETS, (2) siswa didorong dan dimotivasi untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan mencari solusi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya tentang permasalahan yang diberikan, (3) pertanyaan-pertanyaan siswa digunakan untuk interaksi lebih lanjut, (4) guru memfasilitasi diskusi kelas, (5) siswa melakukan penyelidikan dalam kelompok penelitian, (6) siswa mempresentasikan hasil penyelidikan, dan (7) analisis dan evaluasi.

40 2. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir dan bertindak siswa berdasarkan pengetahuan yang dimiliknya sebagai hasil belajar. Kemampuan berpikir kritis ini dijaring melalui tes essay yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis (1985) yaitu menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan, mempertimbangkan kesesuaian sumber, mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi, dan menentukan suatu tindakan. 3. Sikap ilmiah merujuk pada sikap ilmiah menurut Carin dan Sund (1997). Pengelompokkan sikap ilmiah oleh para ahli cukup bervariasi, tetapi jika ditelaah lebih jauh hampir tidak ada perbedaan yang berarti. Variasi muncul hanya dalam penempatan dan penamaan sikap ilmiah yang ditonjolkan. Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki oleh siswa ketika melakukan penyelidikan. Sikap tersebut meliputi memiliki rasa ingin tahu, mengutamakan bukti, bersikap skeptis, menerima perbedaan, dapat bekerja sama, dan bersikap positif terhadap kegagalan. Sikap ilmiah diukur melalui lembar observasi sikap ilmiah yang berjumlah 20 pernyataan dan dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design (Sugiyono, 2009: 116). Kuasi eksperimen adalah penelitian yang menggunakan kelompok subjek secara utuh dalam eksperimen yang secara alami sudah terbentuk dalam kelas dan tidak mengontrol semua variabel yang ada. Nonequivalent control group design, artinya terdapat kelompok kontrol, pada masing-masing kelompok diberi tes awal dan tes akhir dengan perlakuan yang berbeda. Tabel 3.1. Desain Penelitian Kelompok Pretes Perlakuan Postes Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2

41 Keterangan: O 1 = Tes Awal O 2 = Tes akhir X 1 = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran SETS X 2 = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional C. Subyek Penelitian SMA Negeri X di Kabupaten Majalengka memiliki kelas XI sebanyak 2 kelas. Dari kedua kelas tersebut peneliti menganggap responden memiliki ciriciri dan karakter yang relatif hampir sama (dalam hal ini kemampuan akademik). Karena memiliki karakter yang relatif sama, maka kedua kelas tersebut dijadikan sampel dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 dengan jumlah siswa seluruhnya 62 orang dengan rincian kelas XI IPA 1= 31 orang, dan kelas XI IPA 2= 31 orang. Untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti akan melihat dari nilai raport mata pelajaran kimia semester genap pada kelas XI IPA 1 dan X1 IPA 2. Setelah ditetapkan kelas bahwa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol, kedua kelompok kelas tersebut akan memperoleh pretest kemampuan berpikir kritis. Melalui hasil pretest kemampuan berpikir tersebut akan dibentuk dua kelompok sejodoh antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti membentuk kelompok kontrol yang anggotanya mempunyai jodohnya atau padanannya dalam kelompok eksperimen. Jodoh yang dimaksud adalah orang yang mempunyai ciri-ciri yang sama, dalam penelitian ini adalah nilai pretest kemampuan berpikir kritisnya adalah sama (Emzir, 2012: 88 dan Nasution, 2011: 32). Jadi penelitian ini dilakukan dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang menerima pembelajaran dengan model SETS sedangkan kelompok kontrol akan menerima pembelajaran dengan model konvensional.

42 D. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 29 Agustus 2013 pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Majalengka. E. Prosedur Penelitian Berdasarkan desain penelitian, maka dilakukan langkah-langkah kegiatan penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Pendahuluan 1) Melakukan studi lapangan dan menggunakan berbagai sumber di lapangan untuk mengidentifikasi masalah 2) Menentukan masalah dan tujuan penelitian 3) Menganalisis konsep koloid berdasarkan standar isi KTSP SMA 4) Menganalisis indikator kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran SETS b. Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1) Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP, LKS 2) Penyusunan instrumen tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi sikap ilmiah siswa 3) Penyusunan LKS berbasis model pembelajaran SETS yang diawali dengan melakukan optimasi prosedur percobaan 4) Melakukan validasi oleh ahli 5) Revisi instrumen penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Memberikan pretest kemampuan berpikir kritis berupa tes tertulis berbentuk essay sebelum penerapan pembelajaran b. Penerapan model pembelajaran SETS pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan.

43 c. Melakukan observasi sikap ilmiah siswa selama pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol d. melaksanakan posttest kepada siswa untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa 3. Tahap Analisis Data a. Mengolah data hasil penelitian b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian c. Menarik kesimpulan Keseluruhan prosedur penelitian diperlihatkan pada Gambar 3.1.

44 Analisis rumusan masalah dan tujuan penelitian Tahap Persiapan Analisis konsep koloid Analisis indikator keterampilan berpikir kritis Analisis indikator sikap ilmiah Pengembangan rencana kegiatan pembelajaran Penyusunan instrumen Penyusunan perangkat pembelajaran Validasi dan revisi Pretes KBKr Tahap Pelaksanaan Implementasi pembelajaran pada kelas kontrol Observasi sikap ilmiah Implementasi pembelajaran pada kelas eksperimen Postes KBKr Pengolahan dan analisis data Tahap Analisis Data Temuan Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian

45 F. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab penelitian. 1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Tes kemampuan berpikir krtis terdiri atas pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) yang berbentuk essay. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa terhadap konsep koloid. Tes kemampuan berpikir kritis dibuat berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Ennis. Penskoran soal kemampuan berpikir kritis mengikuti pedoman penyekoran essay. Kisi-kisi soal kemampuan berpikir kritis yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 3.2, sedangkan instrumen tes kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran 6 (halaman 181). Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis Siswa No Indokator kemampuan berpikir kritir No. soal Jml 1 Bertanya dan menjawab pertanyaan 1, 2, 3, 4 4 2 Mepertimbangkan kesesuaian sumber 5, 6 2 3 Menganalisis argumen 7, 8 2 4 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 9, 10 2 5 Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 11, 12 2 6 Mendefinisikan istilah dan membuat suatu definisi 13, 14 2 7 Menentukan suatu tindakan 15, 16 2 Jumlah 16 16 Penskoran jawaban keterampilan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada lampiran 6 halaman (196 dan 200). 2. Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa Lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi sikap ilmiah siswa selama pembelajaran di kelas. Pedoman observasi yang digunakan berupa daftar cheklist ( ) berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah disusun sebelumnya dalam lembar observasi. Checklist atau daftar cek merupakan daftar yang berisi aspek-aspek yang diamati, checklist dapat menjamin bahwa peneliti dapat mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang dianggap penting (Riduwan, 2002: 48). Kisi-kisi lembar observasi

46 sikap ilmiah siswa yang digunakan ditunjukkan pada tabel 3.3, sedangkan instrumen lembar observasi sikap ilmiah siswa dapat dilihat pada lampiran 7 (halaman 201). Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa No Indikator Sub Indikator No. Butir Jml 1 Rasa ingin tahu Antusias mencari jawaban 1, 18 2 Perhatian terhadap percobaan 4, 2, 5 2 Menanyakan materi yang belum difahami 20 1 2 Mengutamakan Mengambil keputusan sesuai bukti fakta 3, 19 2 3 Bersikap skeptis Mempertanyakan temuan teman 11 2 Tidak mengabaikan data 6,7 2 4 Menerima perbedaan 5 Dapat bekerja sama 6 Bersikap positif terhadap kegagalan percobaan meskipun kecil Menghargai temuan teman 13, 14, 15 3 Mau merubah pendapat jika data masih kurang 17 1 Menerima saran dari teman 16 1 Berpartisipasi aktif dalam kelompok 8, 9 2 Berkomunikasi dengan baik dalam kelompok 10 1 Melengkapi satu kegiatan meskipun teman sekelasnya 12 1 selesai lebih awal Jumlah 20 20 Kriteria penskoran lembar observasi sikap ilmiah siswa dapat dilihat pada lampiran 7 (halaman 204). G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini diperoleh data hasil tes, dan data hasil observasi. Pengolahan data diawali dengan mengukur validitas dan reliabilitas pada instrumen tes penelitian.

47 1. Analisis Butir Soal Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya dilakukan validasi konstruk oleh dosen (judgment). Adapun tujuan uji coba instrumen adalah agar dari kegaiatan ini dapat diketahui: a. Validitas soal Validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006: 168). Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila dapat mengukur pada yang hendak diukur. Dalam hal ini validasi butir soal dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) dari dosen ahli dengan menganalisis kesesuaian butir soal dengan pencapaian indikator keterampilan berpikir kritis yang hendak diukur. Pada awalnya soal yang diajukan kepada dosen ahli sebanyak 24 soal, tetapi ada beberapa soal yang tidak sesuai dengan sub indikator yang hendak diukur, sebagian ada yang kurang tepat dalam penyusunan kalimat dan pilihan jawaban. Dari hasil validasi dan perbaikan, diperoleh 16 soal yang mewakili tiap sub indikator yang ingin diteliti. b. Reliabilitas Tes Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau konsisten. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar 0 sampai 1 (Sofyan et al., 2006). Reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut (Sofyan et al., 2006): [ ] Keterangan: r i = Koefisien reliabilitas K = Jumlah butir valid p i. q i = Varians skor butir = Proporsi jawaban benar untuk butir no. i p i

48 q i 2 S t = Proporsi jawaban salah untuk butir no. i = Varians skor total 2. Analisis Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis Pengolahan data pretes dan postes kemampuan berpikir kritis siswa akan dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, serta uji signifikansi untuk melihat pengaruh model pembelajaran SETS pada konsep sistem koloid terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, jika data normal dan homogen maka akan digunakan uji statistik parametrik yakni uji t, sedangkan jika tidak normal dan homogen maka akan digunakan uji statistik nonparametrik yakni uji Mann-Whitney. Dalam uji normalitas, homogenitas dan uji signifikansi dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan SPSS versi 16. Sedangkan untuk melihat besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran SETS maka akan dicari gain ternormalisasi dengan rumus (Meltzer, 2002: 1260): N-Gain= Kategorisasi perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.4. (Hake, 1998: 65) Tabel 3.4. Kategori Gain Ternormalisasi Gain ternormalisasi (g) Kategori g<0,30 Rendah 0,30 g 0,70 Sedang g>0,70 Tinggi 3. Analisis Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa Data kualitatif berupa hasil lembar observasi sikap ilmiah siswa selama proses pembelajaran. Setelah diskor kemudian data diubah dalam bentuk presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada tabel 3.5 berikut ini.

49 Tabel 3.5. Tafsiran Persentase Lembar Observasi Persentase (%) Kategori 80-100 Baik sekali 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang 0-39 Kurang sekali Arikunto (2006: 245) Hasil pengolahan lembar observasi sikap ilmiah siswa kemudian dianalisis. Lembar observasi sikap ilmiah siswa ini didapatkan selama proses pembelajaran, data ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan sikap ilmiah siswa saat pembelajaran di kelas. H. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Jadwal pelaksaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.6 Tabel 3.6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Hari/ Tanggal Kegiatan 1 Selasa, 13 Agustus 2013 Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 2 Kamis, 22 Agustus 2013 Pertemuan 1 kegiatan pembelajaran SETS dengan metode praktikum (LKS 1) pada kelas eksperimen 3 Kamis, 22 Agustus 2013 Pertemuan 1 kegiatan pembelajaran konvensional dengan metode praktikum (LKS 1) pada kelas kontrol 4 Sabtu, 24 Agustus 2013 Pertemuan 2 kegiatan pembelajaran SETS dengan metode praktikum (LKS 2) pada kelas eksperimen 5 Sabtu, 24 Agustus 2013 Pertemuan 2 kegiatan pembelajaran konvensional dengan metode praktikum (LKS 2) pada kelas kontrol 6 Rabu, 28 Agustus 2013 Pertemuan 3 kegiatan pembelajaran SETS dengan metode praktikum (LKS 3) pada kelas eksperimen 7 Rabu, 28 Agustus 2013 Pertemuan 3 kegiatan pembelajaran konvensional dengan metode praktikum (LKS 3) pada kelas kontrol 8 Kamis, 29 Agustus 2013 Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol