BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 5 Tahun : 2012 Seri : E

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KEMITRAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1 TAHUN 2011

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOALEMO,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(disempurn BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CONTOH BENTUK/MODEL KERJA SAMA DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJASAMA DAERAH

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG MEKANISME KERJASAMA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJASAMA DAERAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2014 Seri E Nomor 21 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 27 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH DI KABUPATEN LAMANDAU

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2014

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta;

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR :14 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG KERJA SAMA PENYELENGGARAAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 11 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2014

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 60 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN LEMBAGA ASING NONPEMERINTAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 52 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 15 Tahun : 2015

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31A TAHUN 2011 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2012 Seri : A

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2014

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 5 Tahun : 2012 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul perlu menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan maupun dengan pihak ketiga lainnya; b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut di atas perlu mengatur pedoman kerjasama pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Kerjasama pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5063); 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5072); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari Hal Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4761); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tatacara Kerja Sama Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008 Nomor 01 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 Nomor 07 Seri E); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gunungkidul. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul. 3. Bupati adalah Bupati Gunungkidul. 4. Pejabat Pengelola BLUD adalah adalah pimpinan BLUD yang bertanggungjawab terhadap kinerja operasional BLUD yang terdiri atas pimpinan, pejabat keuangan dan pejabat teknis yang sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan.

5. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang selanjutnya disingkat PPK BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. 6. Kerjasama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kerjasama pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari. (2) Peraturan Bupati ini bertujuan aga kerja sama pada Badan Layananan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dapat terlaksana dengan tertib, berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. BAB III PRINSIP KERJA SAMA Pasal 3 Kerja sama dilakukan dengan prinsip : a. efisiensi; b. efektivitas; c. ekonomis; d. sinergis; e. saling menguntungkan; f. kesepakatan bersama; g. itikad baik; h. mengutamakan kepentingan pelayanan masyarakat; i. persamaan kedudukan; j. transparansi; k. keadilan; l. lepastian hukum; m. memberikan manfaat; dan n. sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV Pasal 4 (1) Subjek kerjasama meliputi : a. rumah sakit provinsi-provinsi lain; b. rumah sakit kabupaten/kota dan/atau kabupaten/kota lain; dan/atau c. pihak ketiga dan/atau lembaga pendidikan. (2) Objek kerja sama rumah sakit adalah seluruh urusan rumah sakit yang telah menjadi kewenangan sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

BAB V BENTUK DAN MODEL KERJASAMA Pasal 5 Kerjasama dengan rumah sakit meliputi : a. kerja sama pelayanan bersama adalah kerja sama antar rumah sakit untuk memberikan pelayanan bersama kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah yang merupakan jurisdiksi dari daerah yang bekerjasama untuk membangun fasilitas dan memberikan pelayanan bersama; b. kerja sama pengembangan sumber daya manusia adalah kerja sama antar rumah sakit dengan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanannya melalui alih pengetahuan dan pengalaman, dengan kewajiban bagi yang menerima pelayanan untuk memberikan suatu kompensasi tertentu kepada yang memberikan pelayanan; c. kerjasama pelayanan dengan pembayaran retribusi adalah kerja sama rumah sakit untuk memberikan pelayanan publik tertentu dengan membayar retribsui atas jasa pelayanan; d. kerja sama perencanaan dan pengurusan adalah kerja sama dengan rumah sakit lain dan lembaga pemerintah/non pemerintah untuk mengembangkan dan/atau meningkatkan layanan publik tertentu, dengan mana mereka menyepakati rencana dan programnya, tetapi melaksanakan sendiri-sendiri rencana dan programnya yang berkait dengan juriskdiksi masing-masing, dan kerjasama tersebut membagi kepemilikan dan tanggungjawab atas program dan kontrol atas implementasinya; e. kerja sama pembelian penyediaan pelayanan adalah kerja sama rumah sakit untuk meyediakan layanan kepada lembaga lain dengan pembayaran sesuai dengan perjanjian; f. kerja sama pertukaran pelayanan adalah kerja sama antar rumah sakit melalui suatu mekanisme pertukaran layanan (imbalan); g. kerja sama pemanfaatan peralatan adalah kerja sama rumah sakit dengan lembaga lain untuk pengadaan/penyediaan peralatan yang bisa digunakan bersama; h. kerja sama kebijakan dan pengaturan adalah kerjasama rumah sakit untuk menselaraskan kebijakan dan pengaturan terkait dengan suatu urusan atau layananan umum tertentu; i. kerja sama kebijakan dan pengaturan, yaitu kerjasama rumah sakit dengan lembaga pemerintah/non pemerintah untuk merumuskan tujuan bersama berkait dengan suatu urusan atau layanan umum tertentu yang dilakukan dengan menselaraskan kebijakan, rencana strategis, peraturan untuk mendukung pelaksanannya serta upaya implementasinya; j. kerja sama pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, yaitu kerja sama rumah sakit dengan lembaga pemerintah/lembaga non pemerintah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan tertentu; k. kontrak operasional/pemeliharaan, yaitu rumah sakit mengontrakn kepada badan usaha untuk mengoperasikan/memelihara suatu fasilitas pelayanan publik; l. kontrak kelola, yaitu rumah sakit mengontrakkan kepada badan hukum untuk mengelola suatu sarana/prasarana yang dimiliki rumah sakit;

m. kontrak sewa, yaitu badan usaha menyewakan suatu fasilitas infrastruktur tertentu atas dasar kontrak kepada rumah sakit untuk dioperasikan dan dipelihara oleh rumah sakit selama jangka waktu tertentu; n. kontrak konsesi, yaitu badan hukum diberi hak konsesi atau tanggung kawan untuk menyediakan jasa pengelolaan atas sebagian atau seluruh sistem infrastruktur tertentu, termasuk pengoparasian dan pemeliharaan fasilitas serta pemberian layanan kepada masyarakat dan penyediaan modal kerjanya; o. kontrak bangun guna serah, yaitu badan usaha memperoleh hak untuk mendanai dan membangun suatu fasilitas/infrastruktur, yang kemudian dilanjutkan dengan pengelolaannya dan dapat menarik iuran selama jangka waktu tertentu untuk memperoleh pengembalian modal investasi dan keuntungan yang wajar, setelah jangka waktu itu berakhir badan usaha menyerahkan kepemilikannya kepada rumah sakit; p. kontrak bangun serah guna, yaitu badan usaha bertanggungjawab untuk membangun infrastruktur/fasilitas, termasuk membiayainya dan setelah selesai pembangunannya lalu infrastruktur/fasilitas tersebut diserahkan penguasaan dan kepemilikannya kepada rumah sakit, selanjutnya rumah sakit menyerahkan kembali kepada badan usaha untuk dikelola selama waktu tertentu untuk pengembalian modal investasinya serta memperoleh keuntungan yang wajar; q. kontrak bangun sewa serah, yaitu badan hukum diberi tanggung jawab untuk membangun infrastruktur termasuk membiayainya, rumah sakit kemudian menyewa infrastruktur tersebut melalui perjanjian sewa beli kepada badan hukum selama jangka waktu tertentu dan setelah jangka waktu kontrak berakhir, maka rumah sakit menerima penguasaan dan kepemilikan infrastruktur tersebut; r. kontrak rehabilitasi kelola dan serah, yaitu rumah sakit mengontrakkan kepada badan hukum untuk memperbaiki suatu fasilitas publik yang ada, kemudian badan usaha mengelolanya dalam waktu tertentu sesuai dengan perjanjian selanjutnya diserahkan kembali kepada rumah sakit apabila badan usaha tersebut memperoleh pengembalian modal dan profit pada tingkat yang wajar; dan s. kontrak bangun tambah kelola dan serah, yaitu badan hukum diberi hak atas dasar kontrak dengan rumah sakit untuk menambah suatu fasilitas tertentu pada fasilitas publik yang ada, kemudian badan hukum diberikan hak untuk mengelola bangunan tambahan sampai badan hukum dapat memperoleh pengembalian modal dan profit pada tingkat yang wajar. BAB VI TATA CARA KERJA SAMA Pasal 6 Tatacara kerja sama rumah sakit dilakukan oleh pimpinan rumah sakit dan/atau salah satu pihak dapat memprakarsai kepada rumah sakit dan/atau pihak lain mengenai objek tertentu. Pasal 7 (1) Para pihak menyiapkan rancangan perjanjian kerja sama (2) Rancangan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat : a. subjek kerjasama;

b. objek kerjasama; c. ruang lingkup kerjasama; d. hak dan kewajiban para pihak; e. jangka waktu kerja sama; f. pengakhiran kerjasama; g. keadaan memaksa; dan h. penyelesaian perselisihan. Pasal 8 Rumah sakit dalam menyiapkan rancangan perjanjian kerjasama dapat meminta pendapat dan saran dari perangkat daerah terkait dan para pakar. Pasal 9 (1) Tahapan tatacara kerjasama antar rumah sakit meliputi : a. persiapan; b. penyiapan perjanjian; c. penandatanganan perjanjian; dan d. pelaksanaan. (2) Uraian tahapan tata cara kerja sama antarrumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VII TIM KOORDINASI KERJA SAMA Pasal 10 (1) Pimpinan rumah sakit membentuk tim koordinasi kerja sama rumah sakit untu menyiapkan kerja sama rumah sakit (2) Tim Koordinasi rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas : a. melakukan inventarisasi dan pemetaan bidang/potensi rumah sakit yang akan dikerjasamakan; b. menyusun prioritas objek yang akan dikerjasamakan; c. memberikan saran terhadap proses pemilihan kerjasama rumah sakit pihak ketiga; d. menyiapkan kerangka acuan/proposal objek kerjasama rumah sakit; e. membuat dan menilai proposal dan studi kelayakan; f. menyiapkan materi kesepakatan bersama dan rancangan perjanjian kerjasama; dan g. memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit untuk penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama. (3) Tim koordinasi kerja sama dapat terdiri atas unsure tata usaha, perencanaan dan keuangan, pelayanan medis, pelayanan penunjang, komite medik, komite keperawatan dan lainnya yang dipandang perlu. Pasal 11 Tim koordinasi kerja sama rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu tim teknis.

(1) Naskah kerja sama terdiri atas : a. prinsip kerja sama; b. subjek dan objek kerjasama; c. bentuk/model kerja sama; d. persyaratan kerja sama; e. tata cara kerja sama; f. tahapan tata cara kerja sama; g. tim koordinasi kerja sama; h. naskah kerja sama; i. hasil dan pembiayaan kerja sama; j. berakhirnya kerjasama; k. perubahan kerja sama; dan l. penyelesaian perselisihan. BAB VIII NASKAH KERJA SAMA Pasal 12 (2) Contoh naskah kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IX HASIL DAN PEMBIAYAAN KERJASAMA Pasal 13 (1) Hasil kerja sama rumah sakit dicatat sebagaimana pendapatan atau rumah sakit. (2) Biaya yang timbul menjadi beban biaya operasional rumah sakit. BAB X BERAKHIRNYA KERJASAMA Pasal 14 Kerja sama rumah sakit berakhir apabila : a. terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan dalam perjanjian; b. tujuan perjanjian tersebut telah tercapai; c. terdapat perubahan mendasar yang mengakibatkan perjanjian kerja sama tidak dapat dilaksanakan; d. salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan perjanjian; e. dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama; f. muncul norma baru dalam peraturan perundang-undangan; g. objek perjanjian hilang; h. terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan nasional; atau i. berakhirnya masa perjanjian. Pasal 15 (1) Kerja sama rumah sakit dapat berakhir sebelum waktunya berdasarkan permintaan salah satu pihak dengan ketentuan : a. menyampaikan secara tertulis inisiatif pengakhiran kerja sama kepada pihak lain; dan

b. pihak yang mempunyai inisiatif pengakhiran kerja sama menanggung resiko baik finansial maupun resiko lainnya yang ditimbulkan sebagai akibat pengakhiran kerjasama. (2) Pengakhiran kerja sama ini tidak akan mempengaruhi penyelesaian objek kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 sampai terselesaikannya objek kerja sama tersebut. BAB XI PERUBAHAN KERJASAMA Pasal 16 (1) Para pihak dapat melakukan perubahan atas ketentuan kerjasama rumah sakit. (2) Mekanisme perubahan diatur sesuai kesepakatan para pihak yang melakukan kerja sama. (3) Perubahan ketentuan kerja sama rumah sakit dituangkan dalam perjanjian kerjasama setingkat dengan kerjasama rumah sakit induknya dalam bentuk addendum atau amandemen perjanjian kerja sama. BAB XII PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 17 Penyelesaian perselisihan kerjasama dilaksanakan dengan cara : a. musyawarah; dan/atau b. pengadilan. Pasal 18 (1) Penyelesaian perselisihan kerja sama rumah sakit dengan pihak ketiga dilaksanakan sesuai kesepakatan yang diatur dalam perjanjian kerja sama. (2) Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka penyelesaian dilaksanakan sesuai dengan ketentaun perundang-undangan. BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua perjanjian kerja sama yang telah ada tetap berlaku sepanjang belum diganti berdasarkan Peraturan Bupati ini. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua Peraturan Bupati yang berkaitan dengan kerjas sama rumah sakit yang telah ada dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gunungkidul. Ditetapkan di Wonosari pada tanggal 30 Januari 2012 BUPATI GUNUNGKIDUL, ttd Diundangkan di Wonosari pada tanggal 30 Januari 2012 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL, ttd BUDI MARTONO BADINGAH BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHAPAN TATACARA KERJA SAMA ANTAR RUMAH SAKIT 1. Tahap Penjajakan Kegiatan awal dari suatu kerjasama adalah melakukan penjajakan terhadap calon mitra kerja yang didasarkan pada tugas pokok dan fungsi rumah sakit. Prosedur penjajakan yang dilakukan harus sepengetahuan/seijin pimpinan rumah sakit, yang selanjutnya dilaporkan secara tertulis kepada pimpinan rumah sakit untuk dipelajari. Rencana kerjasama yang dinilai layak untuk dilaksanakan selajutnya dibahas antar pejabat terkait dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak pelaksana teknis. 2. Tahap Pengesahan Tahap pengesahan merupakan rangkaian kegiatan yang diawali dengan penyusunan naskah dan/atau perjanjian kerjasama sampai dengan terlaksananya penandatanganan naskah dan/atau perjanjian kerjasama 3. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kerjasama merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah penandatanganan naskah dan/atau perjanjian kerjasama. BUPATI GUNUNGKIDUL, ttd BADINGAH

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR :.. --------------------------------------------------- NOMOR :.... TENTANG KERJASAMA BIDANG. Pada hari ini, tanggal. bulan tahun., bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul, kami yang bertandatangan di bawah ini : I. Nama :.. Jabatan : Alamat :... Dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dari dan oleh karena itu sah mewakili., untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU II. Nama :..... Jabatan :.... Alamat :..... Dalam hal ini bertindak dalam jabatan tersebut diatas, dari dan oleh karena itu sah mewakili Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. Dengan mempertimbangkan, bahwa : 1. Bahwa PARA PIHAK sesuai dengan kewenangan yang dimiliki bermaksud untuk..-(diisi subjek dan objek kerjasama)- di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul; 2. Bahwa PIHAK KESATU, dengan segala sumber daya yang dimiliki akan bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dalam... -(diisi subjek dan objek kerja sama)-.....; 3. Bahwa PARA PIHAK perlu mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dalam rangka pelaksanaan Badan Layananan Umum Daerah Wonosari.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK telah setuju dan sepakat mengadakan Kesepakatan Bersama tentang kerja sama bidang.. antara dengan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud kesepakatan bersama ini adalah untuk mengadakan kerjasama dalam (2) Tujuan kesepakatan bersama ini adalah untuk..... Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi bidang. Pasal 3 PELAKSANAAN KEGIATAN (1) PARA PIHAK sepakat untuk mengambil langkah-langkah secara optimal guna mewujudkan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 kesepakatan bersama ini dengan membangun kerjasama yang saling menguntungkan bagi PARA PIHAK. (2) Kesepakatan bersama ini akan ditindaklanjuti oleh PARA PIHAK dalam bentuk perjanjian kerjasama yang ditamndatangani oleh PARA PIHAK atau pejabat yang diberi wewenang. Pasal 4 EVALUASI Kesepakatan bersama ini dapat dievaluasi berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. Pasal 5 SUMBER DANA Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kesepakatan bersama ini dibebankan pada sumber dana masing-masing PIHAK sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 6 JANGKA WAKTU (1) Kesepakatan bersama ini berlaku selama... terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang apabila diperlukan. (2) Pemutusan kesepakatan bersama ini dapat dilaksanakan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. (3) Kesepakatan bersama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila ada ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya kesepakatan bersama ini tanpa terikat waktu seperti dimaksud pada ayat (1) (4) Dalam hal kesepakatan bersama ini berakhir dan/atau diakhiri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan/atau ayat (3), pengakhiran tersebut tidak menyebabkan berakhirnya berakhirnya perjanjian-perjanjian yang dibuat secara tersendiri apabila hak dan kewajiban belum selesai dilaksanakan.

Pasal 7 PEMBERITAHUAN (1) Setiap dokumen dan/atau pemberitahuan yang berhubungan dengan kesepakatan bersama ini harus dibuat secara tertulis dan dapat disamapaikan secara langsung melalui pos tercatat dan cara-cara lain yang memungkinkan. (2) Alamat PARA PIHAK yang akan dipakai untuk kemunikasi guna keperluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. PIHAK KESATU..-(nama kantor/lembaga/institusi)-.. Jalan : Telephone :. Fax :.. b. PIHAK KEDUA Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Kabupaten Gunungkidul Jalan Tama Bhakti Nomor 06 Wonosari Gunungkidul Telephone :. Fax :..... Pasal 8 PENUTUP (1) Hal-hal yang belum diatur dalam kesepakatan bersama ini akan diatur di kemudian hari pleh PARA PIHAK yang akan dituangkan dalam addendum dan/atau amandemen yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari kesepakatan bersama ini. (2) Kesepakatan bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA PIHAK KESATU. BUPATI GUNUNGKIDUL, ttd BADINGAH