Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/399/2017 TENTANG

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/126/2017 TENTANG KOMITE PERLINDUNGAN KESEHATAN TENAGA KERJA INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/633/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENGUATAN DAN PENERAPAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/93/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/211/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/95/2017 TENTANG TIM KOORDINASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/376/2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/228/2017 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/221/2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2015 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/273/2017 TENTANG TIM VERIFIKASI KABUPATEN/KOTA SEHAT TINGKAT PUSAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/126/2015. TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2015

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/393/2016 TENTANG TIM VERIFIKASI PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/217/2017 TENTANG TIM PENYELENGGARA BIDANG KESEHATAN ASIAN GAMES XVIII TAHUN 2018

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/98/2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 153/MENKES/SK/IV/2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/180/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL ERADIKASI POLIO

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

Transkripsi:

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk lebih mengoptimalkan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih responsif gender, telah ditetapkan Tim Pengarusutamaan Gender Bidang b. bahwa Tim Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan yang telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/IX/2011 tentang Tim Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan perlu diganti untuk disesuaikan dengan struktur organisasi Kementerian Kesehatan yang baru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Tim Pengarusutamaan Gender Bidang Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention On The Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

-2-3. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional; 4. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Menteri Kesehatan Nomor 07/MEN.PP&PA/5/2010 dan Nomor 593/MENKES/SKB/V/2010 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Bidang 5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1459/Menkes/SK/X/2010 tentang Panduan Perencanaan dan Anggaran Responsif Gender Bidang 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1021/MENKES/SK/V/2011 tentang Sentra Pelatihan Gender Bidang Kesehatan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508); MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN. : Tim Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut TIM PUG-BK terdiri dari: 1. Tim Pengarah; 2. Tim Pelaksana; 3. Kelompok Kerja; dan 4. Sekretariat. KEDUA : Susunan keanggotaan dan tugas TIM PUG-BK sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

-3- KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, TIM PUG-BK bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan dan berkewajiban menyampaikan laporan paling sedikit 1(satu) kali setiap tahun kepada Menteri Kesehatan. KEEMPAT KELIMA : Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu terdiri atas 8 (delapan) kelompok kerja pada unit utama yang masing-masing dapat membentuk tim teknis di unit utama. : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas TIM PUG-BK dibebankan pada Anggaran Belanja Kementerian Kesehatan dan sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1981/MENKES/SK/IX/2011 tentang Tim Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 5 September 2016 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NILA FARID MOELOEK

-4- LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN TUGAS TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN A. Susunan Keanggotaan dan Tugas Tim Pengarah No Jabatan dalam Tim Jabatan Struktural Uraian Tugas 1. Ketua Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan 2. Sekretaris Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat 3. Anggota 1. Direktur Jenderal Pelayanan 2. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 3. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat 4. Inspektur Jenderal 5. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan 6. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan 1. Menentukan kebijakan dan strategi; 2. Memberikan arahan dan saran terhadap pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan (PUG- BK); dan 3. Melaporkan pelaksanaan PUG-BK baik nasional maupun internasional kepada Menteri Kesehatan.

B. Tim Pelaksana -5- No Jabatan dalam Tim Jabatan Struktural Uraian Tugas 1. Ketua Bidang Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2. Ketua Bidang Pengembangan Program Responsif Gender 3. Ketua Bidang Penyediaan Data Terpilah 4. Ketua Bidang Peningkatan advokasi Sosialisasi dan KIE Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kepala Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat 1. Mengkoordinasikan perencanaan penganggaran dan kebijakan serta program yang responsif gender di bidang kesehatan; dan 2. Memfasilitasi penyusunan perencanaan yang responsif gender dengan menggunakan GAP (Gender Analysis Pathway) untuk penyusunan GBS (Gender Budget Statement). 1. Memfasilitasi program dalam mengembangkan program responsif gender; dan 2. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program responsif gender. 1. Menyediakan data terpilah di bidang kesehatan; dan 2. Memfasilitasi penyediaan data di unit utama. 1. Menyediakan bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang diperlukan bagi pelaksanaan advokasi, sosialisasi, KIE dan pelatihan pengarusutamaan gender

-6-5. Ketua Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Responsif 6. Ketua Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Responsif Gender Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di lingkungan Kementerian dan 2. Membuat media KIE yang responsif gender. Menyediakan sumber daya manusia bagi pelaksanaan advokasi, sosialisasi KIE dan pelatihan pengarusutamaan gender di lingkungan Kementerian Kesehatan. a. Melakukan kajian isu-isu gender di bidang kesehatan; dan b. Menyiapkan evidence base untuk mendukung program atau kebijakan yang responsif gender C. Susunan Keanggotaan dan Tugas Kelompok Kerja 1. Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja: a. Kelompok Kerja pada Sekretariat Jenderal Ketua : Sekretaris Jenderal Wakil : 1) Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara; 2) Kepala Biro Hukum dan Organisasi; 3) Kepala Biro Kepegawaian; 4) Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri; 5) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat; 6) Kepala Biro Umum; 7) Kepala Pusat Analisis Determinan 8) Kepala Pusat Kesehatan Haji; 9) Pusat Krisis dan 10) Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan. Sekretaris : Kepala Bagian Perencanaan Strategis dan Program.

Anggota : -7-1) Kepala Bagian APBN I, Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal; 2) Kepala Bagian APBN II, Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal; 3) Kepala Bagian APBN III, Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal; 4) Kepala Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan, Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Jenderal; 5) Kepala Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Jenderal; 6) Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa, dan Barang Milik Negara, Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Jenderal; 7) Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara, Biro Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Jenderal; 8) Kepala Bagian Peraturan Perundang-Undangan I, Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal; 9) Kepala Bagian Peraturan Perundang-Undangan II, Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal; 10) Kepala Bagian Advokasi Hukum, Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal; 11) Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro Hukum dan Organisasi, Sekretariat Jenderal; 12) Kepala Bagian Pengadaan Pegawai, Biro Kepegawaian, Sekretariat Jenderal; 13) Kepala Bagian Mutasi dan Penilaian Kinerja Pegawai, Biro Kepegawaian, Sekretariat Jenderal; 14) Kepala Bagian Pengembangan Pegawai, Biro Kepegawaian, Sekretariat Jenderal; 15) Kepala Bagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai, Biro Kepegawaian, Sekretariat Jenderal; 16) Kepala Bagian Kerja Sama Kesehatan Bilateral, Biro Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal; 17) Kepala Bagian Kerja Sama Kesehatan Regional, Biro Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal; 18) Kepala Bagian Kerja Sama Kesehatan Multilateral, Biro Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal;

-8-19) Kepala Bagian Opini Publik, Produksi Komunikasi dan peliputan, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Sekretariat Jenderal; 20) Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Sekretariat Jenderal; 21) Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Sekretariat Jenderal; 22) Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol, Biro Umum, Sekretariat Jenderal; 23) Kepala Bagian Kearsipan dan Administrasi, Biro Umum, Sekretariat Jenderal; 24) Kepala Bagian Rumah Tangga, Biro Umum, Sekretariat Jenderal; 25) Kepala Bagian Gaji dan Tata Usaha, Biro Umum, Sekretariat Jenderal; 26) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Kesehatan Haji; 27) Kepala Bidang Pembimbingan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji; 28) Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya dan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Haji; 29) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Analisis Determinan 30) Kepala Bidang Analisis Lingkungan Strategis; 31) Kepala Bidang Analisis Perilaku dan Kesehatan Inteligensia; 32) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Krisis 33) Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan; 34) Kepala Bidang Fasilitasi Penanggulangan Krisis 35) Kepala Bidang Evaluasi dan Informasi; 36) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Pembiayaan dan Jaminan 37) Kepala Bidang Pembiayaan 38) Kepala Bidang Jaminan dan 39) Kepala Bidang Evaluasi Ekonomi Pembiayaan b. Kelompok Kerja pada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan

Wakil : -9-1) Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat JenderalPelayanan 2) Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Pelayanan 3) Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Direktorat Jenderal Pelayanan 4) Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan dan 5) Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Anggota: 1) Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan 2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan 3) Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan 4) Kasubdit Pusat Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan 5) Kasubdit Klinik, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan 6) Kasubdit Praktik Perorangan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan 7) Kasubdit Pelayanan Medik dan Keperawatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan 8) Kasubdit Pelayanan Penunjang, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan 9) Kasubdit Pelayanan Gawat Darurat Terpadu, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan

-10-10) Kasubdit Pengelolaan Rujukan dan Pemantauan Rumah Sakit, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan 11) Kasubdit Rumah Sakit Pendidikan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Jenderal Pelayanan 12) Kasubdit Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tradisional, Direktorat Jenderal Pelayanan 13) Kasubdit Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tradisional, Direktorat Jenderal Pelayanan 14) Kasubdit Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tradisional, Direktorat Jenderal Pelayanan 15) Kasubdit Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan 16) Kasubdit Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan 17) Kasubdit Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan 18) Kasubdit Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan 19) Kasubdit Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan dan 20) Kasubdit Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Lainnya, Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan c. Kelompok Kerja pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Wakil: 1) Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, DirektoratJenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

-11-2) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 3) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 4) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan 5) Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anggota : 1) Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 3) Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 4) Kasubdit Surveilans, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 5) Kasubdit Penyakit Infeksi Emerging, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 6) Kasubdit Kekarantinaan Kesehatan, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 7) Kasubdit Imunisasi, Direktorat Surveilans dan KarantinaKesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 8) Kasubdit Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

-12-9) Kasubdit Infeksi Saluran Pernapasan Akut, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 10) Kasubdit HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 11) Kasubdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 12) Kasubdit Penyakit Tropis Menular Langsung, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 13) Kasubdit Malaria, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 14) Kasubdit Zoonosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 15) Kasubdit Filariasis dan Kecacingan, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 16) Kasubdit Arbovirosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 17) Kasubdit Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 18) Kasubdit Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 19) Kasubdit Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 20) Kasubdit Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

-13-21) Kasubdit Penyakit Diabetes Mellitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 22) Kasubdit Gangguan Indera dan Fungsional, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 23) Kasubdit Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 24) Kasubdit Masalah Kesehatan Jiwa Dewasa dan Lanjut Usia, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan 25) Kasubdit Masalah Penyalahgunaan NAPZA, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; d. Kelompok Kerja pada Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Wakil: 1) Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 2) Direktur Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 3) Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Direktorat JenderalDirektorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 4) Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal KesehatanMasyarakat; dan 5) Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatDirektorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

-14- Anggota: 1) Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 3) Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 4) Kasubdit Kesehatan Maternal dan Neonatal Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 5) Kasubdit Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah, Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 6) Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja, Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 7) Kasubdit Kesehatan Usia Reproduksi, Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehata Masyarakat; 8) Kasubdit Kesehatan Lanjut Usia, Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 9) Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 10) Kasubdit Penyehatan Pangan, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 11) Kasubdit Penyehatan Udara, Tanah, dan Kawasan, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 12) Kasubdit Pengamanan Limbah dan Radiasi, Direktorat Kesehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 13) Kasubdit Kesehatan Okupasi dan Surveilans, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 14) Kasubdit Kapasitas Kerja, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 15) Kasubdit Lingkungan Kerja, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 16) Kasubdit Kesehatan Olahraga, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat;

-15-17) Kasubdit Peningkatan Mutu dan Kecukupan Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 18) Kasubdit Kewaspadaan Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 19) Kasubdit Penanggulangan Masalah Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 20) Kasubdit Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 21) Kasubdit Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyararakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 22) Kasubdit Advokasi dan Kemitraan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyararakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; 23) Kasubdit Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyararakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; dan 24) Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyararakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. e. Kelompok Kerja pada Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Ketua : Sekretaris Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Wakil: 1) Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 2) Direktur Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 3) Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 4) Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Kefarmasian dan Alat dan 5) Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Kefarmasian dan Alat

-16- Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Anggota: 1) Kepala Bagian Hukum, Orgaisasi, dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Direktorat Jenderal kefarmasian dan Alat 2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 3) Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 4) Kasubdit Perencanaan dan Penilaian Ketersediaan, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktoral Jenderal Kefarmasian dan Alat 5) Kasubdit Pengendalian Harga dan Pengaturan Pengadaan, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 6) Kasubdit Pengendalian Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 7) Kasubdit Pemantauan Pasar Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 8) Kasubdit Manajemen dan Klinikal Farmasi, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 9) Kasubdit Analisis Farmakoekonomi, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 10) Kasubdit Seleksi Obat dan Alat Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 11) Kasubdit Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat

-17-12) Kasubdit Obat dan Pangan, Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 13) Kasubdit Obat Tradisional dan Kosmetika, Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 14) Kasubdit Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 15) Kasubdit Kemandirian Obat dan Bahan Baku Sediaan Farmasi, Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 16) Kasubdit Alat Kesehatan Kelas A dan B, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 17) Kasubdit Alat Kesehatan Kelas C dan D, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 18) Kasubdit Produk Diagnostik dan Alat Kesehatan Khusus, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 19) Kasubdit Produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Produk Mandiri, Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 20) Kasubdit Pembakuan dan Sertifikasi Produksi dan Distribusi, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 21) Kasubdit Pengawasan Sarana Produksi dan Distribusi, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat dan 22) Kasubdit Pengawasan Produk, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

-18- f. Kelompok Kerja pada Inspektorat Jenderal Ketua : Sekretaris Inspektorat Jenderal Wakil : 1. Inspektur I, Inspektorat Jenderal, 2. Inspektur II, Inspektorat Jenderal; 3. Inspektur III, Inspektorat Jenderal; 4. Inspektur IV, Inspektorat Jenderal; dan 5. Inspektur Investigasi, Inspektorat Jenderal, Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Inspektorat Jenderal. Anggota: 1) Kepala Bagian Analisis dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, Sekretariat Inspektorat Jenderal, 2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Inspektorat Jendera; dan 3) Kepala Bagian Tata Usaha, Hukum, dan Kepegawaian, Sekretariat Inspektorat Jenderal; g. Kelompok Kerja pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Ketua : Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Wakil: 1) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan 2) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan KesehatanBadan Penelitian dan Pengembangan 3) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya KesehatanMasyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan dan 4) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora danmanajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Anggota : 1) Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan

-19-2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan 3) Kepala Bagian Umum, Dokumentasi, dan Jejaring, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan 4) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan 5) Kepala Bidang Biomedis, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan 6) Kepala Bidang Teknologi Dasar Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan 7) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan 8) Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan 9) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan 10) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan 11) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 12) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan 13) Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan

-20-14) Kepala Bidang Humaniora Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan 15) Kepala Bidang Manajemen Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. h. Kelompok Kerja pada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Ketua : Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Wakil: 1) Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber DayaManusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan PemberdayaanSumber Daya Manusia 2) Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 3) Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan 4) Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Sekretaris : Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Anggota: 1) Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayan Sumber Daya Manusia 2) Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 3) Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayan Sumber Daya Manusia

-21-4) Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 5) Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Dalam Negeri, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 6) Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Luar Negeri, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 7) Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 8) Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 9) Kepala Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 10) Kepala Bidang Analisis Kompetensi dan Kebutuhan Pelatihan, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 11) Kepala Bidang Pengembangan Pelatihan, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 12) Kepala Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia 13) Kepala Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan, Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

-22-14) Kepala Bidang Pendidikan Berkelanjutan, Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan 15) Kepala Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional, Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2. Uraian Tugas Kelompok Kerja Tugas Kelompok Kerja pada 8 (delapan) unit utama meliputi: a. Menyusun perencanaan dan penganggaran yang responsif gender di bidang kesehatan; b. Menyusun dan mengembangkan program untuk memperoleh data terpilah di bidang kesehatan; c. Meningkatkan kinerja Tim PUG-BK; d. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi tentang pengarusutamaan gender; e. Melakukaan kajian isu-isu gender di bidang kesehatan; f. Menyediakan sumber daya manusia dan pelatihan pengarusutamaan gender di bidang kesehatan; g. Bertanggungjawab terhadap terlaksananya PUG-BK di masingmasing unit utama; h. Menyusun dan memfasilitasi perencanaan program kesehatan yang responsif gender di masing-masing unit utama; i. Memfasilitasi dan mengadvokasi program-program kesehatan di masing-masing unit utama agar responsif gender; j. Mengevaluasi dan memonitor hasil pelaksanaan pengarusutamaan PUG-BK di masing-masing unit utama; k. Melaporkan pelaksanaan PUG-BK masing-masing pelaksanaan PUG-BK kepada Menteri Kesehatan melalui Tim Pelaksana; l. Memastikan program responsif gender; dan m. Melakukan koordinasi dengan Kelompok Kerja di unit utama lain. D. Susunan Keanggotaan dan Tugas Sekretariat 1. Susunan Keanggotaan Sekretariat: Ketua : Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekretariat Jenderal Anggota : a. Kepala Bagian Perencanaan Strategis dan Program, Sekretariat Jenderal;

2. Tugas Sekretariat meliputi: -23- b. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan c. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; d. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat; e. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat f. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Inspektorat Jenderal; g. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan dan h. Kepala Bagian Program dan Informasi, Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. a. Mengoordinasikan perencanaan, dan terhadap program, kegiatan, administrasi dan sumber daya pada pelaksanaan PUG- BK di 8 (delapan) kelompok kerja; b. Mengoordinasikan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PUG- BK secara keseluruhan di 8 (delapan) kelompok kerja; c. Mengoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan PUG-BK kepada Menteri dan d. Memfasilitasi pertemuan koordinasi yang melibatkan 8 (delapan) kelompok kerja. MENTERI KESEHATAN, REPUBLIK INDONESIA ttd NILA FARID MOELOEK