Household Smoke Exposure as Risk Factor of Low Birth Weight among Infants in Gianyar

dokumen-dokumen yang mirip
Risk of in House Cigarette Smoke Exposure to the Premature Birth in Denpasar City

Risk Factors of Low Birth Weight (LBW) among Infants at dr.r. Soedjono General Hospital East Lombok

PENGARUH PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU HAMIL DI RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KABUPATEN GIANYAR

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

Risk Factors of Moderate and Severe Malnutrition in Under Five Children at East Nusa Tenggara

Laaporan hasil penelitian n Perilaku pemeriksaan antenatal sebagai faktor risiko anemia gizi ibu hamil di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun 2012

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Maternal and Infant Risk Factors on The Incidence of Neonatal Asphyxia in Bali: Case Control Study

HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DALAM RUMAH DAN USIA IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

FAKTOR RISIKO USIA, PEKERJAAN DAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSIA PERTIWI MAKASSAR

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

ANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 3 Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Akses Pelayanan Kesehatan Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai di Puskesmas Kawangu

Risk Factors for Adolescent Pregnancy in Bali: Case Control Study

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

SKRIPSI. FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya)

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN IBU PEROKOK PASIF SELAMA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORI AKUT BAGIAN BAWAH SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU ABSTRAK

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN

FAKTOR RISIKO USIA, PEKERJAAN DAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Association of Competence, Motivation and Nurse Workload with Nurse Performance at Mental Hospital in Bali Province

FAKTOR RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

Relationship between Consumption of Iron Supplements and Malaria Infection with Anaemia among Pregnant Mothers, in Ambon City

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Gambaran Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di Desa Cintamulya Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

PENELITIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Target Milleneum Development Goals (MDGs) sampai dengan tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BBLR DAN MENGALAMI KJDK DI RUMAH SAKIT SRI RATU MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

JARAK KEHAMILAN BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI DESA MULYASARI KABUPATEN CIANJUR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN HIDUP BAYI NEONATAL DI INDONESIA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Factors Associated with Exclusive Breastfeeding among Mothers who Work at Home at Tabanan Regency

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Determinan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

Hubungan persepsi tentang karies gigi dengan kejadian karies gigi pada calon pegawai kapal pesiar yang datang ke dental klinik di Denpasar tahun 2012

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi bayi sehat adalah indikator penentu kesehatan nasional di suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU HAMIL DAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH TESIS

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

Hormonal Contraceptive Use and History of Sexually Transmitted Infection as Risk Factors of the Pre-Cancerous

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). sehingga akan berpengaruh kepada derajat kesehatan. (1-5)

Ayu Rahma Putri 1, Al Muqsith 2* Lhokseumawe-Aceh 24352, Indonesia *Corresponding Author: Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SUAMI DALAM PENCEGAHAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU HAMIL YANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR DAN UTARA KOTA SINGKAWANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan adalah hal yang sangat ditunggu dan di dambakan oleh

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gangguan kesehatan. Beberapa masyarakat sudah mengetahui mengenai bahaya

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Toksoplasma pada Ibu Hamil di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Agreement Analysis of Energy and Protein Contents during Medical Nutrition Therapy at Sanglah Hospital Denpasar

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan keberhasilan pembangunan SDM antarnegara. perkembangan biasanya dimulai dari sejak bayi. Kesehatan bayi yang

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

FAKTOR-FAKTOR PLASENTA YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

Transkripsi:

Laporan hasil penelitian Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil di Rumah Tangga terhadap Risiko Peningkatan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kabupaten Gianyar K. Susiana Dwi Lestari 1, I.W.G. Artawan Eka Putra 1,2, Mangku Karmaya 1,3 1 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, 2 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, 3 Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Korespondensi penulis: lestarisusidwi@yahoo.com Abstrak Latar belakang dan tujuan: Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2013 proporsi bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah 24 per 1000 kelahiran hidup, dimana Kabupaten Gianyar menempati urutan keempat tertinggi yaitu 31 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 proporsi penduduk Provinsi Bali umur 15 tahun keatas yang sedang merokok pada saat survei adalah 31,0%, dimana 68,1% dari semua perokok tersebut merupakan perokok di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paparan asap rokok pada ibu hamil di rumah tangga terhadap peningkatan risiko kejadian BBLR di Kabupaten Gianyar. Metode: Rancangan penelitian adalah kasus kontrol, dimana kasus adalah BBLR sedangkan kontrol adalah tidak BBLR. Jumlah sampel sebanyak 116, terdiri dari 58 kasus dan 58 kontrol. Variabel terikat adalah BBLR, variabel bebas adalah paparan asap rokok. Sumber data adalah melalui wawancara dan register kohor ibu hamil di puskesmas. Analisis data dilakukan secara bivariat dan multivariat. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa OR paparan asap rokok suami sebesar 6,370 (95%CI: 2,836-14,309) dan OR paparan asap rokok anggota keluarga sebesar 6,577 (95%CI: 2,894-14,948). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa OR paparan asap rokok suami sebesar 7,479 (95%CI: 2,058-27,175) dan OR paparan asap rokok anggota keluarga sebesar 9,002 (95%CI: 9,002-33,286). Analisis paparan asap rokok dari suami dan anggota keluarga lain diperoleh OR sebesar 9,333 (95%CI: 3,417-26,201). Simpulan: Paparan asap rokok pada ibu hamil di rumah tangga merupakan faktor risiko terjadinya BBLR di Kabupaten Gianyar. Kata kunci: paparan asap rokok, BBLR, kasus kontrol, Gianyar Household Smoke Exposure as Risk Factor of Low Birth Weight among Infants in Gianyar K. Susiana Dwi Lestari 1, I.W.G. Artawan Eka Putra 1,2, Mangku Karmaya 1,3 1 Public Health Postgraduate Program Udayana University, 2 School of Public Health Faculty of Medicine Udayana University, 3 Department of Anatomy School of Medicine Faculty of Medicine Udayana University Corresponding author: lestarisusidwi@yahoo.com Abstract Background and purpose: The Bali Provincial Health Department reported that in 2013, 24 per 1000 live births were underweight, with the regency of Gianyar ranking 4 th highest (31 per 1000 births). Data from Riskesdas 2010 indicated that 31.0% of individuals 15 years and over smoked, 68.1% of them reported smoking in the household. This study aimed to investigate the relationship between household smoke exposure, pregnant women and low birth weight (LBW) in Gianyar. Methods: This study was a case control where as low birth weight as a case and normal weight as a control. Study sample was 116, consisting of 58 cases and 58 control. Dependent variables were low birth weight, independent variables were smoke exposure. Data was obtained by interviewing the mothers, and secondary data was collected from community health centre records. Data was analysed by bivariate and multivariate analysis. Results: Bivariate analysis indicated that OR of 6.370 (95%CI:2.836-14.309) for exposure to husbands smoke and an OR of household smoke exposure was 6.577 (95%CI: 2.894-14.948). Multivariate analysis indicated that the OR of exposure to husbands smoke was 7.479 (95%CI: 2.058-27.175), the OR exposure to household smoke was 9.002 (95%CI: 9.002-33.286), and the combined exposure to smoke from both husband and household members was 9.333 (95%CI: 3.417-26.201). Conclusion: Household smoke exposure significanty increased risk of low birth weight among infants in the regency of Gianyar. Keywords: smoke exposure, LBW, case control, Gianyar Public Health and Preventive Medicine Archive 13 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1

Pendahuluan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan bahwa proporsi BBLR di Provinsi Bali adalah 12,1% dari seluruh kelahiran. 1 Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2013 proporsi BBLR yang terjadi di Bali adalah 24 per 1000 kelahiran hidup, dimana Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten yang menempati urutan keempat tertinggi dengan proporsi BBLR sebesar 31 per 1000 kelahiran hidup. 2 Dari 74 kasus kematian bayi di Kabupaten Gianyar sebanyak 41,9% adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). 2 Beberapa faktor risiko terjadinya BBLR berkaitan erat dengan permasalahan kesehatan ibu selama kehamilan dan persalinan, dimana salah satunya adalah adanya paparan asap rokok pada ibu selama kehamilan. 3 Paparan dari asap rokok dapat mempengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan karena nikotin dan karbon monoksida di dalam rokok dapat menghambat distribusi nutrisi dari ibu ke janin. Hal ini akan berdampak pada perkembangan janin, kondisi dan berat badan lahir bayi pada waktu persalinan. 3 Proporsi perokok di Indonesia saat ini adalah 16 kali lebih tinggi pada laki-laki (65,9%) dibandingkan dengan perempuan (4,2%). 1 Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010 proporsi penduduk di Provinsi Bali berumur 15 tahun keatas yang sedang merokok saat survei adalah 31,0% dimana 68,1% dari semua perokok tersebut merupakan perokok di dalam rumah. 1 Kenyataan tersebut sangat membahayakan kesehatan anggota keluarga, terutama bagi ibu hamil yang berdampak pada perkembangan janin dan kondisi berat badan bayi pada saat lahir. Melihat tingginya proporsi bayi berat lahir rendah dan tingginya konsumsi rokok rumah tangga di Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar maka perlu dilakukan suatu penelitian tentang pengaruh paparan asap rokok pada ibu hamil di rumah tangga terhadap kejadian BBLR. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan asap rokok pada ibu hamil di rumah tangga terhadap kejadian BBLR di Kabupaten Gianyar. Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan yaitu Kecamatan Gianyar, Blahbatuh, Sukawati, Ubud, Tegallalang, Tampaksiring, dan Payangan. Jumlah penduduk di Kabupaten Gianyar pada tahun 2013 adalah 488.500 jiwa yang terdiri dari 246.600 penduduk laki-laki dan 241.900 penduduk perempuan. Kasus adalah ibu hamil yang melahirkan bayi BBLR dengan umur kehamilan 37-42 minggu (aterm). Sedangkan kontrol adalah ibu hamil yang melahirkan bayi tidak BBLR. Sumber kasus dan kontrol adalah dari buku register kohor bayi dan ibu hamil di seluruh puskesmas di Kabupaten Gianyar dari Bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2013. Besar sampel ditentukan berdasarkan tingkat kemaknaan 0,05; power 0,20 (80%); proporsi yang terpapar asap rokok yaitu 66,7%; dan OR=4,2; sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 116 yang terdiri dari 58 kasus dan 58 kontrol. Pemilihan sampel kasus dan kontrol menggunakan systematic random sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah bayi berat lahir rendah dan variabel bebas (faktor risiko) adalah paparan asap rokok. Selain itu dikumpulkan pula variabel tentang karakteristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan, status gizi, paritas, jarak Public Health and Preventive Medicine Archive 14 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1

kehamilan, dan tingkat sosial ekonomi). Informasi tentang paparan asap rokok dan variabel-variabel di atas dikumpulkan melalui wawancara di masing-masing rumah responden (ibu yang tercatat dalam register ibu hamil). Data dianalisis secara bivariat untuk mendapatkan crude odds ratio (OR) dan multivariat dengan metode regresi logistik untuk mendapatkan adjusted OR. Hasil Pada Tabel 1 disajikan perbandingan karakteristik respoden pada kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, status gizi ibu, paritas dan jarak kehamilan. Terlihat bahwa ciri-ciri kelompok kasus dan kelompok kontrol secara statistik tidak berbeda dalam hal paritas, tetapi berbeda dalam hal umur ibu, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, status gizi ibu dan jarak kehamilan. Pada Tabel 2 disajikan crude odds ratio paparan asap rokok suami dan paparan asap rokok anggota keluarga tanpa melakukan penyesuaian (adjustment) berdasarkan umur ibu, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, status gizi ibu dan jarak kehamilan. Terlihat bahwa crude OR paparan asap rokok suami adalah 6,370 (95%CI: 2,836-14,309) dan crude OR papaan asap rokok anggota keluarga adalah 6,577 (95%CI: 2,894-14,948). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara paparan asap rokok suami dengan paparan asap rokok anggota keluarga dan sebaliknya (r 0,7 dan p<0,001). Karena itu kedua variabel bebas tersebut dianalisis secara terpisah dalam analisis multivariat untuk menghindari adanya pengaruh dominan dari salah satu variabel bebas tersebut. Tabel 1. Perbandingan karakteristik responden pada kelompok kasus dan kelompok kontrol Variabel Jumlah kasus (%) Jumlah kontrol (%) Nilai p Umur < 20 tahun atau > 35 tahun 32 (55,2) 11 (19,0) < 0,001 20-35 tahun 26 (44,8) 47 (81,0) Pendidikan SMP 31(53,4) 16 (27,6) 0,005 > SMP 27 (46,6) 42 (72,4) Pekerjaan Bekerja 36 (62,1) 25 (43,1) 0,041 Tidak bekerja 22 (37,9) 33 (56,9) Pendapatan keluarga < Rp. 1.405.000 34 (58,6) 14 (24,1) < 0,001 Rp. 1.405.000 24 (41,4) 44 (75,9) Status gizi ibu LILA < 23,5 cm 39 (67,2) 11 (19,0) < 0,001 LILA 23,5 cm 19 (32,8) 47 (81,0) Paritas 4 kali 10 (17,2) 4 (6,9) 0,087 < 4 kali 48 (82,8) 54 (93,1) Jarak kehamilan < 2 tahun dan > 4 tahun 45 (77,6) 26 (44,8) < 0,001 2-4 tahun 13 (22,4) 32 (55,2) Public Health and Preventive Medicine Archive 15 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1

Tabel 2. Pengaruh paparan asap rokok pada ibu hamil di rumah tangga terhadap kejadian bayi berat lahir rendah berdasarkan analisis bivariat Faktor risiko Jumlah kasus (%) Jumlah kontrol (%) Crude OR 95%CI Nilai p Paparan asap rokok suami Terpapar 40 (69,0) 15 (25,9) 6,370 2,836-14,309 < 0,001 Tidak terpapar 18 (31,0) 43 (74,1) Paparan asap rokok anggota keluarga Terpapar 38 (65,5) 13 (22,4) 6,577 2,894-14,948 < 0,001 Tidak terpapar 20 (34,5) 45 (77,6) Tabel 3. Adjusted OR paparan asap rokok suami pada ibu hamil di rumah tangga terhadap kejadian bayi berat lahir rendah Faktor risiko BBLR Adjusted OR 95% CI Lower Upper Nilai p Paparan asap rokok suami 7,479 2,058 27,175 0,002 Umur ibu <20 tahun atau >35 tahun 5,538 1,325 23,138 0,019 Ibu yang bekerja 10,892 2,715 43,692 0,001 Status gizi ibu yang kurang (LILA <23,5 cm) 7,398 1,938 28,246 0,003 Paritas ibu 4 kali 5,700 0,775 41,937 0,087 Jarak kehamilan ibu <2 tahun dan >4 tahun 7,306 1,847 28,904 0,005 Tingkat sosial ekonomi ibu yang rendah (pendapatan per bulan <Rp. 1.405.000) 7,742 2,174 27,569 0,002 Tabel 4. Adjusted OR paparan asap rokok anggota keluarga pada ibu hamil di rumah tangga terhadap kejadian bayi berat lahir rendah Faktor risiko BBLR Adjusted OR 95% CI Lower Upper Nilai p Paparan asap rokok anggota keluarga 9,002 2,434 33,286 0,001 Umur ibu <20 tahun atau >35 tahun 4,222 0,933 19,105 0,061 Ibu yang bekerja 9,321 2,351 36,953 0,001 Status gizi ibu yang kurang (LILA <23,5 cm) 9,243 2,322 36,791 0,002 Paritas ibu 4 kali 8,501 0,987 73,202 0,051 Jarak kehamilan ibu <2 tahun dan >4 tahun 9,168 2,245 37,444 0,002 Tingkat sosial ekonomi ibu yang rendah (pendapatan per bulan <Rp. 1.405.000) 9,229 2,496 34,130 0,001 Pada Tabel 3 disajikan hasil analisis multivariat dengan metode regresi logistik faktor risiko paparan asap rokok suami dengan memasukkan variabel karakteristik ibu ke dalam model. Terlihat bahwa adjusted OR paparan asap rokok suami sebesar 7,479 (95%CI: 2,058-27,175). Selain paparan asap rokok suami variabel lain yang juga meningkatkan risiko kejadian BBLR adalah umur ibu <20 tahun atau >35 tahun dengan adjusted OR 5,538 (95%CI: 1,325-23,138), ibu yang bekerja dengan adjusted OR=10,892 (95%CI: 2,715-43,692), status gizi ibu yang kurang (LILA <23,5 cm) dengan adjusted OR=7,398 (95%CI: 1,938-28,246), jarak kehamilan ibu <2 tahun dan >4 tahun dengan adjusted OR=7,306 (95%CI: 1,847-28,904) dan tingkat sosial ekonomi ibu yang Public Health and Preventive Medicine Archive 16 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1

rendah (pendapatan per bulan <Rp. 1.405.000) dengan adjusted OR=7,742 (95%C: 2,174-27,569). Pada Tabel 4 disajikan hasil analisis multivariat faktor risiko paparan asap rokok anggota keluarga dengan memasukkan variabel karakteristik ibu ke dalam model. Terlihat bahwa adjusted OR paparan asap rokok anggota keluarga sebesar 9,002 (95%CI: 2,434-33,286). Selain paparan asap rokok suami variabel lain yang juga meningkatkan risiko kejadian BBLR adalah ibu yang bekerja dengan adjusted OR= 9,321 (95%CI: 2,351-36,953), status gizi ibu yang kurang (LILA <23,5 cm) dengan adjusted OR=9,243 (95%CI: 2,322-36,791), jarak kehamilan ibu <2 tahun dan >4 tahun dengan adjusted OR=9,168 (95%CI: 2,245-37,444) dan tingkat sosial ekonomi ibu yang rendah (pendapatan per bulan <Rp. 1.405.000) dengan adjusted OR=9,229 (95%CI: 2,496-34,130). Diskusi Dalam penelitian ini terbukti bahwa paparan asap rokok suami dan paparan asap rokok anggota keluarga meningkatkan risiko kejadian BBLR masing-masing dengan OR 7,479 (95%CI: 2,058-27,175) dan 9,002 (95%CI: 2,434-33,286). Selain paparan asap rokok dijumpai pula variabel lain yang meningkatkan kejadian BBLR, yaitu ibu yang bekerja, umur ibu, status gizi ibu yang kurang, jarak kehamilan dan pendapatan keluarga. Peningkatan risiko kejadian BBLR yang berkaitan dengan paparan asap rokok juga dijumpai pada penelitan lain yaitu yang dilaksanakan oleh Indah (2010) yang melaporkan bahwa ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah 7,36 kali lebih besar dibandingkan ibu yang melahirkan berat lahir normal. 4 Hasil penelitian lain dari BMA Tobacco Control Resource Centre (2013) melaporkan bahwa asap rokok selama kehamilan berisiko melahirkan BBLR sebesar 1,5-9,9 kali dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok. 5 Beberapa hasil penelitian lain juga sejalan dengan hasil penelitian ini. Penelitan yang dilakukan oleh Khattar di India menyatakan bahwa ibu yang melahirkan BBLR 4,10 kali kali lebih besar peluangnya terpapar asap rokok dibandingkan ibu yang melahirkan bayi berat lahir normal. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Krstev di Serbia menyatakan bahwa ibu yang melahirkan BBLR 2,68 kali kali lebih besar lahir normal. 7 Penelitian yang dilakukan oleh Amalia menyatakan bahwa ibu yang melahirkan BBLR 5,516 kali lebih besar lahir normal. 8 Demikian juga dengan penelitian Amiruddin maupun Rasyid. 9,10 Amiruddin menyatakan bahwa ibu yang melahirkan BBLR 3,7 kali lebih besar lahir normal. 9 Sedangkan Rasyid menyatakan bahwa ibu yang melahirkan BBLR 4,2 kali kali lebih besar lahir normal. 10 Selain meningkatkan risiko kejadian BBLR, paparan asap rokok juga dilaporkan meningkatkan risiko keguguran, komplikasi kehamilan, penurunan fungsi paru pada bayi, dan kematian bayi pada saat persalinan. 11 Hal ini kemungkinan disebabkan karena paparan asap rokok yang mengandung zat-zat berbahaya seperti tar, nikotin, karbon monoksida, dan timah hitam dapat mengganggu pertumbuhan janin di Public Health and Preventive Medicine Archive 17 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1

dalam kandungan. 11 Kandungan nikotin dari paparan asap rokok pada ibu hamil dapat mengganggu proses distribusi makanan dari ibu pada janin. Sedangkan karbon monoksida akan mengikat hemoglobin di dalam darah, sehingga fungsi hemoglobin untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu dan menghambat proses penyaluran sari-sari makanan pada janin. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan dan berat badan lahir bayi pada saat persalinan. 11 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi penentu kebijakan yaitu: (1) melakukan pengendalian perilaku konsumsi rokok di rumah tangga misalnya dengan regulasi pembuatan kawasan tanpa rokok terutama rumah bebas asap rokok di Kabupaten Gianyar; (2) memberikan edukasi tentang bahaya merokok terutama pada suami yang memiliki kebiasaan merokok; (3) membuat klinik berhenti merokok sebagai salah satu upaya untuk mengurangi jumlah suami yang merokok. Dalam penelitian ini selain paparan asap rokok kejadian BBLR juga berkaitan dengan faktor lain yaitu umur ibu saat hamil, status pekerjaan, status gizi, jarak kehamilan dan pendapatan keluarga. Karena itu untuk menurunkan kejadian BBLR maka selain mengurangi paparan asap rokok perlu juga adanya intervensi dalam hal umur ibu saat hamil, peningkatan sosial ekonomi masyarakat dan pengaturan jarak kehamilan. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten Gianyar dan karena itu hasilnya tidak bisa digeneralisir ke wilayah lainnya. Keterbatasan lainnya adalah kemungkinan terjadinya bias recall karena responden harus mengingat kejadian-kejadian di masa lalu terutama dalam hal paparan asap rokok. Selain itu sumber kasus dan kontrol adalah dari register ibu hamil di puskesmas, dimana data tersebut kemungkinan tidak mencerminkan semua ibu hamil yang ada di populasi. Simpulan Paparan asap rokok dari suami maupun anggota keluarga lain terbukti meningkatkan risiko kejadian BBLR. Faktor risiko lainnya yang juga dijumpai meningkatkan risiko kejadian BBLR adalah umur ibu, status pekerjaan, status gizi ibu, jarak kehamilan dan pendapatan keluarga. Ucapan Terima Kasih Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada ibu-ibu yang menjadi responden penelitian ini serta semua pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Daftar Pustaka 1. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2010. 2. Dinkes Provinsi Bali. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013. Denpasar: Dinas Kesehatan Propinsi Bali; 2014. 3. Proverawati A. Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012. 4. Indah AP. Pengaruh Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil (Perokok Pasif) terhadap terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Studi Kasus di IRD Obgyn dan Irna Obgyn RSU Dr. Irna Soetomo Surabaya. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga; 2010. 5. Kartono M. Atlas Tembakau Indonesia. Jakarta: Badan Khusus Pengendalian Tembakau-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia; 2013. 6. Khattar D, Awasthi S, Das V. Residential Environmental Tobacco Smoke Exposure During Pregnancy and Low Birth Weight of Neonatus Case Control Study in a Public Hospital in Lucknow, India. India : Departemen of Pediatrics and Obstetrics and Gynecology; 2011. 7. Krstev S, Marinkovic J, Simic S, Kocev N, Bondy J. The Influence of Maternal Smoking and Exposure to Residential Environmental Tobacco Smoke on Pregnancy Outcome A Retrospektive National Study. Serbian : Institute of Occupational Health; 2008. Public Health and Preventive Medicine Archive 18 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1

8. Amalia L. Faktor Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSU Dr. MM Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo. Gorontalo: Jurusan Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo; 2009. 9. Amiruddin A. Risiko Paparan Asap Rokok dan Obat-Obatan Terhadap Kelahiran Prematur di Rumah Sakit Siti Fatimah Makassar. Makassar: Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanuddin; 2007. 10. Rasyid, Puspita S, Hakim BA, Sirajuddin S. Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hassanuddin; 2012. 11. Hindmarsh P. Gender, Smoking During Pregnancy and Gestational Age Influence Cord Leptin Concentrations in Newborn Infants. London : Paediatric Endocrinology at University College Hospital; 2008. Public Health and Preventive Medicine Archive 19 Juli 2015 Volume 3 Nomor 1