V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

BATAS PLASTIS DAN INDEKS PLASTISITAS

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 2

PEMADATAN TANAH (ASTM D a)

UJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D

UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER (ASTM D )

Cara uji penentuan batas susut tanah

KONSOLIDASI (ASTM D )

Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Daya Dukung Tanah Lempung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

CBR LABORATORIUM (ASTM D )

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

IX. UJI TEKAN BEBAS (ASTM D )

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

PEMERIKSAAN KEPADATAN TANAH LAPANGAN (SAND CONE) (ASTM D )

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm.

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Uraian Umum

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

Cara uji kelarutan aspal

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

Cara uji kelarutan aspal

BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT. a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus.

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GESER LANGSUNG (ASTM D

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

METODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

BAB III METODE PENELITIAN

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

Revisi SNI Daftar isi

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK STABILITAS LERENG

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS CAMPURAN TANAH SEMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

buah benda uji setiap komposisi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada tugas akhir ini bersifat research di laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Bagan Alir penelitian

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

Cara uji berat jenis tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

percobaan, perhitungan rencana tiang cerucuk, hasil,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian pengaruh garam pada tanah lempung yang distabilisasi dengan

BAB III METODOLOGI. konsultasi kepada dosen pembimbing merupakan rangkaian awal dalam pekerjaan

LAMPIRAN A PENGUJIAN PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

BATAS SUSUT. Kadar air, w= 100% 89.63

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN UJI BASAH DAN KERING CAMPURAN TANAH SEMEN DIPADATKAN

Transkripsi:

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH (ASTM D 427-98) I. MAKSUD : Maksud percobaan ini meliputi pemeriksaan-pemeriksaan untuk menentukan data dari tanah subgrade, yang meliputi : batas susut, angka susut, susut volumetrik dan susut linear. II. ALAT :. Cawan porselen. 2. Spatel. 3. Cawan susut dari porselen atau monel, berbentuk bulat dengan alas datar, berdiameter ± 4,44 cm dan tinggi ±,27 cm. 4. Pisau perata (straight edge) 5. Alat pengukur volume tanah yang terdiri atas mangkok gelas, pelat gelas dengan 3 paku, dan air raksa. 6. Gelas ukuran 25 cc. 7. Timbangan dengan ketelitian 0,0 gram. Alat Uji Batas Susut dan Faktor Susut Tanah III. BENDA UJI : Siapkan ± 30 gram contoh tanah yang telah dibersihkan dari butir-butir tertahan saringan no. 40 (0,425 mm). Jika contoh tanah dari lapangan mengandung butir-butir yang lebih Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V

besar dari 0,425 mm, keringkan tanah di udara. Kemudian remukkan pada mortar porselen dengan menggunakan pestel dengan kepala terbungkus karet, sehingga butirbutir terpisah, tanpa merusak butir-butir. Kemudian saring dengan saringan no. 40, maka bagian yang lewat saringan digunakan sebagai benda uji. IV. PELAKSANAAN :. Taruh contoh tanah pada cawan porselen dan aduk secara baik sampai betul-betul merata dengan air destilasi secukupnya, sehingga mengisi semua pori tanah dan jangan sampai ada udara terperangkap didalamnya. Banyaknya air sedemikian sehingga bila benda uji berupa tanah plastis air lebih 0 peren dari batas cair, sedang bila benda uji berupa tanah kurang plastis buatlah sehingga konsistensi tanah sedikit diatas batas cair. 2. Tentukan berat dan volume cawan susut. Bersihkan cawan, kemudian timbang dan catat beratnya. Untuk menentukan volume cawan, taruhlah cawan dalam mangkok porselen, isi dengan air raksa sampai penuh. Tekan dengan pelat gelas rata diatas permukaan cawan, jaga jangan ada udara terperangkap. Bersihkan air raksa yang melekat di luar cawan. Pindahkan air raksa pada mangkok lain dan tentukan beratnya, volume cawan sama dengan berat air raksa dibagi berat jenisnya. 3. Isilah cawan dengan tanah basah yang telah disiapkan. Olesi tipis bagian dalam cawan dengan vaselin atau pelumas pekat. Isilah cawan dengan tanah sekitar sepertiga volumenya dan taruhlah ditengahnya. Pukulpukulkan dengan hati-hati cawan pada bidang datar kokoh yang dilapisi oleh beberapa lapis kertas isap atau lembaran karet, sehingga tanah akan mengalir mengisi sudut-sudut cawan. Tambahkan lagi tanah sejumlah seperti tadi dan pukul-pukulkan lagi sehingga tanah memadat dan semua udara bergerak ke permukaan. Tambahkan lagi tanah dan terus pukul-pukulkan, sehingga terisi penuh sampai tepi atas. Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V 2

4. Tentukan berat basah dan berat kering tanah. Setelah cawan terisi tanah segera timbang dan catat berat cawan berisi tanah basah. Biarkan tanah mengering di udara sampai warnanya berubah dari tua menjadi muda. Kemudian keringkan dalam oven dengan temperatur 05 o 0 o C. Dinginkan dalam desikator, setelah dingin segera timbang dan catat beratnya. 5. Tentukan volume tanah kering dengan cara keluarkan dari cawan, kemudian dicelup dalam air raksa dalam mangkok gelas. Mula-mula tempatkan mangkok gelas dalam cawan porselen, isilah mangkok dengan air raksa sampai melimpah, kemudian tekan dengan pelat gelas berpaku tiga buah di atas mangkok. Hapuslah air raksa yang melekat di luar mangkok, dan tempatkan mangkok pada cawan porselen kosong. Tekanlah dengan hati-hati tanah kering ke dalam air raksa dengan gelas berpaku diatas mangkok. Pindahkan air raksa yang tumpah dalam suatu mangkok dan tentukan berat air raksa ini. Volume tanah kering sama dengan berat air raksa dibagi dengan berat jenisnya. V. HITUNGAN :. Batas susut (shrinkage limit) a. Batas susut dari suatu tanah adalah kadar air maksimum, dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak menyebabkan berkurangnya volume tanah. b. Apabila berat jenis tanah G diketahui, maka batas susut tanah dapat dihitung sebagai berikut : SL = ( ) X 00 (dalam persen) G dimana : SL = batas susut tanah, Wo = berat benda uji setelah kering, Vo = volume benda uji setelah kering, G = berat jenis tanah. Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V 3

c. Apabila berat jenis tanah tidak diketahui, maka batas susut (SL), dihitung dari data yang diperoleh dari percobaan, sebagai berikut : SL = ( ω ) X 00 (dalam persen) dimana : ω = kadar air tanah yang disikan pada cawan = SL = ( W ) X 00 (dalam persen) W = berat benda uji basah, Wo = berat benda uji setelah kering, V = volume benda uji basah = volume benda kering Vo = volume benda uji setelah kering, 2. Angka susut (shrinkage ratio) a. Angka susut suatu tanah adalah angka perbandingan antara persentase perubahan volume tanah terhadap volume kering dengan perubahan kadar air yang terjadi pada tanah (dalam persen) dan berlaku pada keadaan di atas batas susut tanah. ΔV Atau dengan rumus : Δ V SR = ( da lam % dan ΔW juga dalam %) ΔW b. Besarnya SR dapat dihitung : SR = 3. Susut volumetrik (volumetric shrinkage) a. Susut volumetrik suatu tanah adalah persentase pengurangan volume tanah terhadap volume kering tanah apabila tanah pada suatu kadar air (dalam persen) tertentu berkurang menjadi pada batas susut tanah. V Dengan rumus : VS = X 00 b. Besarnya VS dapat dihitung sebagai berikut : VS = (ω SL) SR dimana : Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V 4

ω = kadar air tanah pada keadaan tertentu SL = batas susut tanah SR = angka susut 4. Susut linear (linear shrinkage) a. Susut linear suatu tanah adalah persentase pengurangan ukuran satu dimensi (panjang) tanah terhadap ukuran semula apabila kadar air tanah berkurang menjadi pada batas susut tanah. b. Besarnya susut linear (Ls) dapat diitung dengan rumus : LS= 00 (- 3 00 ) VS + 00 5. Berat jenis tanah Dari data hasil pemeriksaan, yaitu angka susut dan susut volumetrik, berat jenis CATATAN : tanah dapat dihitung sebagai berikut : G = Batas susut tanah dapat pula ditentukan terhadap tanah asli kenyang air (undisturbed soil), yang pelaksanaannya sebagai berikut :. Bentuklah dari contoh tanah asli dari lapangan menjadi benda uji yang ukurannya sekitar berdiameter 4,5 cm dan tebalnya,5 cm. Buatlah sudut-sudutnya menjadi bulat (tidak tajam) agar pada pengukuran volume benda uji kering dengan air raksa tidak terdapat udara yang terperangkap. 2. Taruhlah benda uji pada suatu mangkok dan biarkan beberapa waktu sampai warnanya berubah dari tua menjadi warna muda. Keringkan tanah pada mangkok ini dalam oven dengan temperatur 05 o 0 o C. Haluskan sudut-sudut benda uji dengan amplas. 3. Lanjutkan pengeringan dalam oven beberapa lama sehingga beratnya sudah konstan. Ambil dan dinginkan dalam desikator, kemudian timbang dan catat beratnya. 4. Tentukan volume benda uji kering dengan menggunakan air raksa seperti cara tadi. SR SL 00 Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V 5

Sketsa Alat UJI BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH Gambar 5. Alat uji batas susut Hasil Pengamatan. Berat jenis tanah sudah diketahui (G =.) Cawan susut no. Berat cawan susut W (gr) 2 Berat cawan susut + tanah basah W 2 (gr) 3 Berat cawan susut + tanah kering W 3 (gr) 4 Berat tanah kering W 0 = W 3 W (gr) 5 Berat cawan porselin W 4 (gr) 6 Berat cawan porselin + air raksa W 5 (gr) 7 Berat air raksa W 6 = W 5 W 4 (gr) 8 Volume tanah kering V 0 (gr) = W 6 / 3.6 (cm 3 ) 9 Shrinkage limit SL = (V 0 /W 0 - /G) x 00% 2. Berat jenis tanah tidak diketahui a. Kadar air tanah basah Cawan susut no. Berat cawan susut Berat cawan + tanah basah Berat cawan + tanah kering Berat tanah kering Berat air Kadar air tanah W gram W 2 gram W 3 gram Wo = W 3 W gram A = W 2 W 3 gram A ω = x 00 % Wo Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V 6

b. Volume tanah basah = volume cawan susut Berat cawan susut W 4 gram Berat cawan susut + berat air raksa W 5 gram pengisi cawan susut Berat air raksa C = W 5 W 4 Volume tanah basah c. Volume tanah kering Berat cawan porselen W 6 gram Berat cawan porselen + berat air raksa W 7 gram pengisi cawan susut Berat air raksa C = W 7 W 6 Volume tanah basah v - v o d.. Batas susut, SL = ( ω - ) x 00% =...% Wo Wo 2. Angka susut, SR = =... Vo 3. Susut volumetrik, VS = (ω - SL) SR = 00 4. Susut linear, LS = 00 (- 3 =... VS + 00 5. Berat jenis tanah, G = =... SL SR 00 Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok : Nama Praktikan : No. Mahasiswa:.. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. Asisten/Laboran Mahasiswa. Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM V 7