BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan. diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010),

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

I. PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan. selanjutnya. Masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan

UPAYA MENINGKATKAN DAYA PIKIR ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini bertujuan. pendidikan nasional Bab I, Pasal I, Butir 14 bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponenkomponen yang tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain. Komponen tersebut meliputi tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, kurikulum, fasilitas pendidikan, dan interaksi edukatif. Selain itu didalam sebuah pendidikan juga terdapat hal penting yaitu pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses pembelajaran merupakan sebuah komunikasi antara guru dan peserta didik, dimana guru menyampaikan pesan dan tujuan pembelajaran melalui sebuah perantara media pelajaran agar siswa dapat memahami tujuan dari pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran pada manusia pun dimulai sudah sejak dilahirkan kedunia. Mulai dari dilahirkan manusia telah belajar hal-hal kecil seperti berbicara, berjalan serta pengembangan kecerdasan pun telah dimulai dari usia dini. Usia dini merupakan masa keemasan seorang manusia untuk belajar, karena pada masa ini adalah proses seorang manusia untuk mengembangkan kemampuan fisik, potensi diri, kepribadian, kecerdasan spiritual, serta keterampilan untuk bekalnya di jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pendidikan kepada anak melalui sebuah lembaga pendidikan untuk anak usia dini (PAUD) sesuai dengan Undang -Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Salah satu lembaga pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Adapun tujuan dari lembaga ini adalah berupaya memberikan pembinaan dan pembelajaran yang ditujukan kepada anak-anak usia dini yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani serta pembekalan ilmu pengetahuan dasar agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan berikutnya. Pada PAUD terdapat beberapa karakteristik tujuan pembelajaran anak usia dini. Adapun karakteristik pembelajaran tersebut adalah pengembangan aspek moral dan nilai agama, fisik (motorik), kognitif, sosial -emosional dan seni. Dari beberapa aspek tersebut, penulis mengambil aspek kognitif sebagai bahan penelitian tugas akhir ini. Menurut Seefeldt dkk (2008), a nak usia dini sedang mengembangkan keterampilan-keterampilan kognitif yang memungkinkan mereka untuk berpikir dan bernalar tentang bilangan dan kuantitas. Dalam perkembangan kogninif, anak usia dini dibekali dengan pemahaman tentang matematika dasar seperti mengenal warna, bentuk, ukuran, pola, bilangan dan berhitung. Secara umum pembelajaran matematika pada anak usia dini bertujuan agar anak dapat mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung yang menarik, nyaman dan menyenangkan, sehingga diharapkan nantinya anak akan memiliki kesiapan dalam pembelajaran matematika yang sesungguhnya kemudian hari. Berdasarkan prasurvei yang dilakukan peneliti pada salah satu PAUD di Rejosari (Nusa Indah B erseri), yaitu terdapat beberapa kesulitan untuk mengajarkan ilmu matematika kepada anak. Hal ini diketahui bahwa setelah dilakukan wawancara 7 dari 10 anak usia 4 sampai 5 tahun pada PAUD tersebut menganggap matematika itu pelajaran yang sulit. Mereka cenderung pasif dan tidak memperhatikan guru menjelaskan pelajaran karena anak merasa bosan dan mengantuk ketika mendengar penjelasan guru. Anak-anak cenderung memilih pembelajaran yang mengandung nyanyian, menggambar ataupun tarian dibandingkan mendengarkan guru ceramah karena terdapat kesan bahwa guru terlalu banyak berbicara seperti yang dikatakan beberapa anak yang diwawancara. Selain itu sulitnya mencari media dan ide kreatif dalam pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa karena sifat anak yang mudah bosan tersebut. Pada proses pembelajaran biasanya diterapkan sebuah metode yang digunakan guru untuk berinteraksi dengan siswa agar pembelajaran dapat 2

dimengerti oleh siswa. Salah satu contoh metode yang telah dilakukan guru-guru pada PAUD-PAUD se-rejosari seperti metode matematika realistik yang lebih menekankan kepada pemahaman anak kepada matematika melalui kehidupan sehari-hari dan menggunakan benda-benda disekitar sebagai media pembelajaran. Tetapi hal itu tentu saja akan sedikit sulit jika diterapkan pada anak usia dini terlebih lagi jika hanya menghandalkan media alam sekitar saja. Pembelajaran matematika anak usia dini memerlukan metode dan media yang khusus untuk mengajarkannya karena kebutuhan penerimaan pembelajaran tiap anak itu berbeda-beda. Media yang tepat dan unik tentunya akan menarik perhatian anak tersebut dan media berbasis teknologi informasi merupakan salah satu jawabannya. Era teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan-perubahan serta pengembangan dalam berbagai segi kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Salah satu peran teknologi komunikasi dan informasi bagi pendidikan adalah dalam media pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran mempunyai kelebihan yaitu dapat menarik perhatian karena siswa berinteraksi dengan warna, gambar, suara, dan video dan contohnya adalah seperti program MyABCD dan video edukatif Belajar Bersama Lala. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran matematika juga dapat meningkatkan motivasi belajar anak, khususnya ketika anak belajar tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan matematika. Selain itu manfaat media berbasis teknologi informasi dan komunikasi adalah membantu keefektifan proses pembelajaran serta membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan maka diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman tentang pembelajaran matematika baik secara visual maupun auditif. Saat ini media pembelajaran matematika yang digunakan pada lembaga PAUD se-rejosari masih menggunakan media cetak sebagai bahan ajar. Selain itu terdapat beberapa media pembelajaran matematika seperti balok, balok berbentuk bangun datar, puzzle, dan balok bangun ruang. Dari semua media pembelajaran 3

yang digunakan dan metode yang telah diterapkan guru pada saat ini masih ada beberapa siswa yang belum memahami tujuan pembelajaran matematika tersebut. Salah satu yang menyebabkan hal ini adalah karena media pembelajaran yang kurang menarik minat siswa terutama bagi anak usia dini yang lebih menyukai hal-hal yang unik dan menarik. Menurut Seels dan Glasgow (1990) yang dikutip oleh Sanjaya (2008), kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang telah tersedia dengan apa yang diharapkan dan analisis kebutuhan merupakan proses pengumpulan informasi tentang kesenjangan dan menentukan prioritas dari kesenjangan untuk dipecahkan. Dari tiap-tiap komponen sistem pembelajaran matematika tersebut seperti guru, anak, metode serta materi pembelajaran tentu saja memiliki kebutuhannya masing-masing agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, haruslah dilakukan analisis terhadap kebutuhan tiap komponen tersebut agar mengetahui metode pembelajaran yang dibutuhkan anak dalam penyampaian tujuan pembelajaran, format sajian materi yang dibutuhkan, model sajian materi pelajaran yang efektif, dan topik materi pelajaran yang tepat untuk disajikan melalui sebuah media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Untuk melakukan analisis kebutuhan terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan seperti teknik delphi, analisis konten, requirement elisitasi, serta dapat pula analisis yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis SWOT sebagai kerangka kerja untuk menggambarkan keadaan internal ( strength dan weakness) dan eksternal (opportunities dan thread) pada pembelajaran matematika yang telah diterapkan oleh guru pada saat ini. Metode ini dipilih berdasarkan dari pendapat Gagne (1992) yang dikutip oleh Sanjaya (2008) bahwa belajar seseorang itu dipengaruhi oleh dua faktor yakni eksternal dan internal, kondisi internal dapat dibangkitkan oleh pengaturan kondisi eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor lingkungan sekitar dan faktor internal merupakan hal yang dibawa oleh individu tersebut seperti bakat. 4

Metode analisis SWOT pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan internal dan eksternal dari pembelajaran matematika yang mana diambil pada salah satu PAUD di Rejosari yaitu PAUD Nusa Indah Berseri. Setelah itu akan dijadikan sebagai hasil hipotesis ataupun kesimpulan sementara untuk dijadikan acuan pembuatan kuesioner untuk proses requirement elicitation serta proses analisis kebutuhan yang menghasilkan rancangan pembelajaran matematika berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Setelah itu dilakukan pengujian rancangan pembelajaran berbasis teknologi terhadap anak usia dini pada PAUD se-rejosari yaitu dengan sampel sebanyak 199 anak. Pengujian tersebut ditujukan untuk mengetahui kebutuhan anak usia dini serta membandingkan pembelajaran matematika sebelumnya terhadap pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menjadikan topik ini sebagai penulisan laporan tugas akhir dengan judul Analisis Kebutuhan Pembelajaran Matematika Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Anak Usia Dini. 1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dikaji bagaimana menganalisis kebutuhan pembelajaran matematika berbasis teknologi informasi dan komunikasi bagi anak usia dini. 1.2 Batasan Masalah Masalah yang dikaji pada penelitian dibatasi pada hal-hal berikut: 1. Kerangka kerja untuk evaluasi pembelajaran matematika yang telah diterapkan pada saat ini adalah dengan menggunakan metode analisis SWOT. 2. Metode analisis SWOT dilakukan terhadap PAUD Nusa Indah Berseri sebagai kerangka yang menggambarkan pembelajaran matematika yang sudah ada pada lembaga PAUD saat ini 5

3. Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan tahap proses requirement elicitation, dan dibatasi sampai tahap kedua. 4. Pembahasan pada penelitian ini dibatasi untuk anak usia dini dengan rentang umur tiga sampai lima tahun dengan jumlah sampel seratus sembilan puluh sembilan dari tiga ratus sembilan puluh empat anak pada lima belas PAUD se-rejosari Pekanbaru. 5. Responden untuk kuesioner pada penelitian ditujukan kepada empat puluh sembilan guru dan pengelola dari seluruh PAUD yang aktif di seluruh kelurahan Rejosari Pekanbaru. 6. Pembahasan analisis kebutuhan difokuskan kepada kebutuhan materi pembelajaran tentang pengenalan konsep matematika seperti menyusun pola, mengenal konsep angka, mengurut, menyortir, serta memecahkan masalah yang akan di sajikan di media teknologi informasi dan komunikasi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan pada proses pembelajaran matematika agar pesan dalam penyampaian materi oleh guru dapat ditafsirkan dengan baik oleh siswa. 2. Untuk menghasilkan final draft elisitasi, sebagai bahan acuan pembuatan desain pembelajaran matematika berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 3. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam hal media pembelajaran matematika untuk anak usia dini. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu : 1. Dapat mengetahui kendala yang terjadi pada proses pembelajaran lebih dini yang berguna untuk pengambilan keputusan. 6

2. Dapat mempersiapkan cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran matematika dengan lebih terencana. 3. Dapat dijadikan acuan untuk membangun sebuah media pembelajaran matematika berbasis teknologi informasi dan komunikasi bagi anak usia dini. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir dibagi menjadi lima bab. Berikut penjelasan tentang masing-masing bab : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu dan tempat kerja praktek, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang dasar teori yang mendukung masalah yang sedang dikaji, antara lain analisa kebutuhan sebuah perangkat lunak, media pembelajaran, metode analisis SWOT, requirement elicitation, metode pembelajaran untuk anak usia dini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang objek dan jenis penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisa data, dan alat analisis. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang analisa data-data dan kebutuhan yang dibutuhkan untuk media pembelajaran dan mengidentifikasi permasalahan untuk mendapatkan pemecahan masalah. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dari hasil laporan penelitian tugas akhir dan saran untuk penelitian selanjutnya. 7