BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sebagaimana yang diketahui bahwa Ilmu Hukum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Menurut Peter Mahmud Marzuki 25 bahwa penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Mukti Fajar dan Yulianto Acmad 26 penelitian hukum sosiologis atau empiris, yang mencakup, penelitian terhadap identifikasi hukum dan penelitian terhadap efektifitas hukum. Alasan peneliti menggunakan penelitian hukum normatif karena untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan juga menggunakan penelitian hukum empiris karena untuk mengidentifikasi implementasi Peraturan Pemerintah dalam hal ini objek penelitianya adalah pemekaran kecamatan. Selain itu juga penyelesaian masalahnya akan lebih rinci mengetahui dan mengerti serta disamping menganalisis peraturan yang ada juga berhadapan dengan kenyataan dan secara langsung berhubunga dengan responden. 25 26 Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana. hlm 35 Mukti Fajar dan Yulianto Achnmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum. Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm 153 27
Sebagimana yang dikatakan oleh Mukti Fajar dan Yulianto Acmad 27.bahkan apabila dikehendaki peneliti dapat menggabungkan kedua jenis penelitian tersebut dalam satu penelitian. 3.2 Jenis Pendekatan Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Menurut Peter Mahmud Marzuki 28 dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabnya. 3.2.1 Pendekatan dalam Penelitian Hukum Normatif Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis pendekatan perundang-undangan yang menurut Peter Mahmud Marzuki 29 Pendekatan undang-undang (statute approach) dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. Pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan dengan menggunakan legislasi dan regulasi. 3.2.2 Pendekatan dalam penelitian Hukum Empiris Menurut Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 30 pendekatan kualitatif adalah suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. 27 28 29 30 Ibid. hlm. 155 Peter Mahmud Marzuki. op. cit. hlm. 93 Ibid. hlm. Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. op. cit. hlm 192 28
Oleh karena itu, peneliti harus dapat menentukan data mana atau bahan hukum mana yang memiliki kualitas sebagai data, atau bahan hukum mana yang tidak relevan dan tidak ada hubunganya dengan materi penelitian. Sehingga dalam analisis dengan pendekatan kualitatif ini yang dipentingkan adalah kualitas data, artinya peneliti melakukan analisis terhadap data-data atau bahan-bahan hukum yang berkualitas saja. 3.3 Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian kali ini, peneliti menetapkan yang menjadi lokasi penelitian adalah daerah Kabupaten Gorontalo Utara dikarenakan yang menjadi objek penelitianya adalah pemekaran Kecamatan Gentuma Raya yang menurut peneliti bertentangan dengan Pasal 3 PP Nomor 19 Tahun 2008. 3.4 Sumber Bahan Hukum dan Jenis Data Sebagaimana jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dan empiris, maka sumber bahan hukum dan jenis data yang digunakan adalah sebagai berikiut: 3.4.1 Sumber Bahan Hukum dalam Penelitian Normatif 1. Bahan Hukum Primer Menurut Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 31 bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas, yaitu merupakan hasil dari tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga yang berwewenang utuk itu. Bahan hukum primer dapat berupa: a. Peraturan dasarn (UUD 1945); 31 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. op. cit. hlm. 157 29
b. Peraturan perundang-undangan; c. Keputusan Tata Usaha Negara. 2. Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan hukum yang dapat memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder dapat berupa: a. Buku-buku Hukum; b. Jurnal-jurnal Hukum; c. Karya Tulis Hukum atau Pandangan Ahli Hukum yang termuat dalam media masa. d. Internet. 3. Bahan Hukum Tersier juga merupakan bahan hukum yang dapat menjelaskan baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder. Bahan hukum tersier berupa Kamus dan Ensiklopedia Hukum; 3.4.2 Sumber Bahan Hukum dalam Penelitian Empiris 1. Sumber data primer adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau diwawancara. Pencatatan sumber data utama melalui pengamatan atau observasi dan wawancara merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya yang dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh informasi yang diperlukan, yang diperoleh secara langsung dari responden yaitu terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. 30
2. Data sekunder yang berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer. Data ini bersumber dari literature yaitu peraturan perundangundangan, dokumen-dokumen resmi yang berhubungan dengan pemekaran kecamatan. Selain kata-kata dan tindakan sebagai sumber data utama diperlukan juga data tambahan seperti dokumen dan lainlain. 3.5 Populasi dan Sampel 1. Populasi atau universe menurut Soerjono Soekanto 32 adalah sejumlah manusia atau unit yang mempunyai cirri-ciri atau karakteristik yang sama. Peneliti mengambil populasi dalam penelitian kali ini yaitu, keseluruan satuan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. 2. Sampel menurut Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 33 adalah contoh dari suatu populasi atau sub-pupolasi yang cukup besar jumlahnya dan sampel harus dapat mewakili populasi atau sub-populasi. Pengambilan sampel dalam data empiris yakni: a. Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Gorontalo Utara; b. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 3 (tiga) orang; c. Ketua Komite Pembentukan Kecamatan (KPK) Gentuma Raya 32 33 Soerjono Soekanto. 2010. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. hlm. 172 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. op. cit. hlm. 172 31
Jadi keseluruhan sampel sebanyak 5 orang. 3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Bahan Hukum Teknik Pengumpulan Data dan Bahan Hukum yang digunakan pada penelitian kali ini adalah: 3.6.1 Dalam Penelitian Hukum Normatif Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 34 bahwa teknik pengumpulan data dalam penelitian hukum normatif dilakukan dengan studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier.. 3.6.2 Dalam Penelitian Hukum Empiris Berikut adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian hukum empiris yang digunakan oleh peneliti, yaitu: 1. Wawancara menurut Mukti Fajar dan Yulianto Achmad 35 adalah. melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden atau narasumber atau informan untuk mendapatkan informasi. Wawancara merupakan salah satu teknik yang sering dan paling lazim digunakan dalam peneitian hukum empiris. Dalam kegiatan ilmiah, wawancara dilakukan bukan sekedar bertanya pada seseorang, melainkan dilakukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan 34 35 Ibid. hlm. 160 Ibid. hlm 161 32
permasalahan-permasalahan penelitian kepada responden maupun informan. 2. Dokumentasi yaitu fakta-fakta yang berhubungan dengan tata cara Implementasi Pasal 3 Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008. 3.7 Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis yang digunakan oleh peneliti pada penelitian kali ini adalah: 3.7.1 Teknik Analisis dalam Penelitian Hukum Normatif Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif-analisis yaitu uraian apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisiproposisi hukum atau non-hukum. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Evaluatif yaitu melakukan penilaian/mengevaluasi tepat atau tidak tepat, benar atau tidak benar, sah atau tidak sah terhadap suatu pandangan, proposisi, pernyataan rumusan norma, keputusan baik yang tertera dalam bahan hukum primer, sekunder maupun tersier. 2. Interpretatif yaitu menggunakan jenis penafsiran menurut perundangundangan. 3. Kontruksi yaitu pembentukan kontrusi-kontruksi yuridis dengan melakukan analogi dan pembalikan proposisi, 33
4. Argumentatif, tidak bisa dilepaskan dengan teknik evaluasi, karena penilaian harus didasarkan pada alasan-alasan yang bersifat penalaran hukum. 3.7.2 Teknik Analisis dalam Penelitian Hukum Empiris Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif adalah data yang dikumpulkan naturalistik yang terdiri atas kata-kata yang tidak diolah menjadi angka-angka, data sukar diukur dengan angka, hubungan antara variabel tidak jelas, dan pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan observasi serta kuisioner atau mengembangkan data tersebut dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Sedang pola pikir secara kualitataf artinya hanya mengecek dan melaporkan apa yang ada ditempat peneliti yang diselenggarakan penelitian. 34