BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif, karena menjelaskan hubungan antara dua

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan berupa pertanyaan sebagai alat ukur (Nursalam, 2003). Pada

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RS Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui dinamika hubungan antara tingkat pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti dengan kinerja perawat. Pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat (ρoint time aρρroach) artinya tiap subjek penelitian hanya diobervasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2002). 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango yang berjumlah 97 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di RS Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango yang berjumlah 97 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Total Samρling. 17

3.4 Definisi Operasional Variabel Dependen Kinerja Perawat Kinerja perawat adalah hasil kerja perawat berdasarkan standar baku yang ditetapkan suatu instansi pelayanan kesehatan dan diukur berdasrkan 10 pertanyaan kinerja, Berdasarkan hal tersebut, merujuk pada skala Guttman: a. Bila jawaban ya = 1 b. Bila jawaban tidak = 0 Jumlah pertanyaan = 10 Jawaban tertinggi berbobot 1 dan terendah berbobot 0 Skor tertinggi = jumlah pertanyaan kali bobot tertinggi = 10 x 1 = 10 (100%) Skor Terendah = jumlah pertanyaan kali bobot terendah = 10 x 0 = 0 (0%) Skor antara = skor tertinggi skor terendah = 100% - 0% = 100% Kriteria objektif sebanyak 2 kategori : cukup dan kurang Interval = skor antara/kategori = 100%/2 = 50% 18

Sehingga: Cukup = bila jawaban responden > 50% Kurang = bila jawaban responden < 50% (Sugiyono, 2000). Variabel Independen 1. Tingkat pendidikan perawat adalah jenjang pendidikan keperawatan yang pernah diikuti secara formal, pada institusi pendidikan, dengan kriteria objektif : Cukup : bila responden tamat pendidikan S1 atau minimal Diploma tiga (D3) Kurang : bila reponden hanya tamat pendidikan Diploma satu (D1) 2. Pelatihan kerja adalah pendidikan yang diikuti responden selama menjadi perawat untuk meningkatkan kinerjanya yang dihitung berdasarkan 10 pertanyaan. Skor pelatihan ini akan dikategorikan menurut cukup dan kurang dengan kriteria objektif : a. Bila jawaban ya = 1 b. Bila jawaban tidak = 0 Jumlah pertanyaan = 10 Jawaban tertinggi berbobot 1 dan terendah berbobot 0 Skor tertinggi = jumlah pertanyaan kali bobot tertinggi = 10 x 1 = 10 (100%) 19

Skor Terendah = jumlah pertanyaan kali bobot terendah = 10 x 0 = 0 (0%) Skor antara = skor tertinggi skor terendah = 100% - 0% = 100% Kriteria objektif sebanyak 2 kategori : cukup dan kurang Interval = skor antara/kategori = 100%/2 = 50% Sehingga: cukup = bila jawaban responden > 50% Kurang = bila jawaban responden < 50% (Sugiyono, 2000) 3. Motivasi kerja adalah suatu motif/kemauan yang mendorong seorang perawat untuk bekerja atau menjalankan profesinya. a. Bila jawaban ya = 1 b. Bila jawaban tidak = 0 Jumlah pertanyaan = 10 Jawaban tertinggi berbobot 1 dan terendah berbobot 0 Skor tertinggi = jumlah pertanyaan kali bobot tertinggi 20

= 10 x 1 = 10 (100%) Skor Terendah = jumlah pertanyaan kali bobot terendah = 10 x 0 = 0 (0%) Skor antara = skor tertinggi skor terendah = 100% - 0% = 100% Kriteria objektif sebanyak 2 kategori : cukup dan kurang Interval = skor antara/kategori = 100%/2 = 50% Sehingga: cukup = bila jawaban responden > 50% Kurang = bila jawaban responden < 50% (Sugiyono, 2000) 4. Disiplin kerja merupakan suatu kepatuhan atau kesesuaian antara tindakan seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan seperangkat aturan yang mengikat di lingkungan tempat ia bekerja. a. Bila jawaban ya = 1 b. Bila jawaban tidak = 0 Jumlah pertanyaan = 10 21

Jawaban tertinggi berbobot 1 dan terendah berbobot 0 Skor tertinggi = jumlah pertanyaan kali bobot tertinggi = 10 x 1 = 10 (100%) Skor Terendah = jumlah pertanyaan kali bobot terendah = 10 x 0 = 0 (0%) Skor antara = skor tertinggi skor terendah = 100% - 0% = 100% Kriteria objektif sebanyak 2 kategori : cukup dan kurang Interval = skor antara/kategori = 100%/2 = 50% Sehingga: cukup = bila jawaban responden > 50% Kurang = bila jawaban responden < 50% (Sugiyono, 2000) 5. Fasilitas kerja merupakan seperangkat alat yang membantu terlaksananya pencapaian kerja yang baik. Cukup Memadai : Jika fasilitas kerja mendukung proses kerja. Kurang memadai : Jika fasilitas kerja kurang membantu penyelesaian kerja. 22

6. Kepemimpinan adalah segala hal yang menyangkut pemimpin dalam menjalankan tugasnya sebagai penggerak, pembimbing, atau pun pengarah orang lain untuk mencapai tujuan dari suatu lembaga/institusi pelayanan kesehatan. Ada hubungan : Jika responden setuju jika kepemimpinan berpengaruh pada kinerja perawat. Tidak ada hubungan : Jika responden tidak setuju jika kepemimpinan berpengaruh pada kinerja perawat. 3.5 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2009). Proses pengumpulan data secara birokrasi dilakukan pertama mendapatkan surat pengantar izin penelitian dari Universitas Negeri Gorontalo program studi Ilmu Keperawatan, kemudian surat diserahkan kepada kepala Rumah Sakit Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango, setelah mendapat izin dari Kepala RS peneliti kontrak waktu kepada koordinator bidang Keperawatan untuk melakukan pengambilan data tentang jumlah perawat serta pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti. 23

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur dengan cara subjektif diberikan angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Aziz Alimul, 2003). 3.6 Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah: 1. Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan. 2. Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. 3. Entry adalah memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer. 4. Tabulating adalah mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti guna memudahkan analisis data. 3.7 Analisa Data Pengolahan data di lakukan dengan menggunakan program komputerisasi program SPSS windows versi 20.0. Sedangkan analisis data menggunakan statistik inferensial sebagai berikut: 24

1. Univariat Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi dan persentase dari tiap variabel bebas (Pendidikan, Pelatihan, Motivasi, Disiplin, Fasilitas Kerja, dan Kepemimpinan) dengan variabel terikat (Kinerja Perawat). 2. Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel deρendent (kinerja perawat) dan indeρendent (Pendidikan, Pelatihan, Motivasi, Disiplin, Fasilitas Kerja, dan Kepemimpinan). Karena rancangan penelitian ini adalah analitik observasional, hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen digunakan uji statistik Odds Ratio (OR) tabel kontigensi 2x2 dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji tersebut di atas ditarik kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika nilai p < α maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara variabel deρendent dengan indeρendent. b. Jika nilai p α maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara variabel deρendent dengan indeρendent. dengan menggunakan rumus : ( fo fh) X 2 = fh (Bungin, 2005 : 192) Keterangan : 2 X 2 : Chi kuadrat 25

Fo Fh : Frekuensi yang diobservasi : Frekuensi yang diharapkan : Sigma 3.8 Etika Penelitian Alimul (2000), dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi : 1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Sebelum ditandatangani oleh sampel penelitian, peneliti memberikan informasi tentang tujuan dan sifat keikutsertaan dalam penelitian. 2. Kerahasiaan (confidentiality) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset sesuai dengan tujuan peneliti. Peneliti juga tidak mencantumkan nama sampel penelitian dalam kuesioner (cukup dengan kode sampel penelitian). 26