2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2018

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan tetapi juga berpotensi akan kehilangan pelanggan potensial.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Peta persaingan juga mulai meningkat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun pasar global. Walaupun konsumen tetap ada namun daya

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Cara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp

BAB 1 PENDAHULUAN. para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. mendorong gaya hidup masyarakat yang berdampak pada perubahan struktur pasar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SHOWROOM MOTOR SPORT HONDA DI TANGERANG 1

BAB I PENDAHULUAN. Niat pembelian merupakan perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. pesan dari sumber kepada penerima. Demikian juga dengan komunikasi

2015 PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR BEBEK SUZUKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

I. PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis, konsumen juga lebih rasional dan bersikap hati-hati dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. baik pada orang mengenai perusahaan yang bersangkutan, kurang baik pada orang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. telah melampaui kegunaan, fungsi, dan nilai komersialnya. Konsumen tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang mobilitas dan aktivitas manusia. Kondisi kemacetan lalu lintas di

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

MONTHLY REPORT JANUARI 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

Tabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Suzuki TVS Yamaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi (Saud & Alrifi, 2012). Konsumen semakin mahir dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan

MONTHLY REPORT MARET 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan merupakan jalan yang tepat dalam memulai suatu usaha

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

Cara Menjalankan Aplikasi Bengkel Resmi Sepeda Motor Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman kontemporer, perusahaan dituntut tidak hanya mampu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian serta industri di Indonesia, semakin mengarah pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan pasar bebas yang terjadi saat ini mempengaruhi usaha

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Dengan

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi individu yang lebih tanggap akan suatu produk yang ditawarkan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bisnis maka perusahaan harus berusaha untuk mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Transkripsi:

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA

DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA 1.1. Pertumbuhan Jumlah Sepeda Motor di Indonesia Gambar 1.1. Pertumbuhan Jumlah Populasi Sepeda Motor di Indonesia, 1987-2015 1.2. Pertumbuhan Produksi Sepeda Motor Indonesia Gambar 1.2. Pertumbuhan Produksi Sepeda Motor Berdasarkan Kategori di Indonesia, 1996 2015 1.3. Penjualan Domestik Sepeda Motor Indonesia Gambar 1.3. Pertumbuhan Penjualan Domestik Sepeda Motor Indonesia, 1996 2016 Gambar 1.4. Market Share Penjualan Domestik Sepeda Motor Berdasarkan Merek, Januari 2015 - September 2016 Gambar 1.5. Market Share Penjualan Domestik Sepeda Motor Berdasarkan Jenis, Januari 2015 - September 2016 Gambar 1.6. Market Share Penjualan Domestik Sepeda Motor Berdasarkan Kapasitas Mesin, Januari 2015 - September 2016 Gambar 1.7. Market Share Penjualan Domestik Sepeda Motor Berdasarkan Kapasitas Propinsi, Januari 2015 - September 2016 1.4. Penjualan Eskpor Sepeda Motor Indonesia Gambar 1.8. Pertumbuhan Penjualan Ekspor Sepeda Motor Indonesia, 1996 2016 Gambar 1.9. Market Share Penjualan Eskpor Sepeda Motor Berdasarkan Merek, Januari 2015 - September 2016 Gambar 1.10. Market Share Penjualan Eskpor Sepeda Motor Berdasarkan Jenis, Januari 2015 - September 2016 Gambar 1.11. Market Share Penjualan Eskpor Sepeda Motor Berdasarkan Kapasitas mesin, Januari 2015 - September 2016 i

DAFTAR ISI BAB II KINERJA PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA 2.1. Kinerja Penjualan Domestik Gambar 2.1. Kinerja Penjualan Domestik, 2008-2016 Gambar 2.2. Kinerja Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 2.3. Market Share Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 2.4. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 2.5. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 2.6. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 2.2. Kinerja Penjualan Ekspor Gambar 2.7. Kinerja Penjualan Ekspor, Januari 2015 September 2016 Gambar 2.8. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 2.9. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 2.10. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 BAB III KINERJA PENJUALAN SEPEDA MOTOR YAMAHA 3.1. Kinerja Penjualan Domestik Gambar 3.1. Kinerja Penjualan Domestik, 2008-2016 Gambar 3.2. Kinerja Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 3.3. Market Share Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 3.4. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 3.5. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 3.6. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 3.2. Kinerja Penjualan Ekspor Gambar 3.7. Kinerja Penjualan Ekspor, Januari 2015 September 2016 Gambar 3.8. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 3.9. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 3.10. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 ii

DAFTAR ISI BAB IV KINERJA PENJUALAN SEPEDA MOTOR SUZUKI 4.1. Kinerja Penjualan Domestik Gambar 4.1. Kinerja Penjualan Domestik, 2008 2016 Gambar 4.2. Kinerja Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 4.3. Market Share Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 4.4. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 4.5. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 4.6. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 4.2. Kinerja Penjualan Ekspor Gambar 4.7. Kinerja Penjualan Ekspor, Januari 2015 September 2016 Gambar 4.8. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 4.9. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 4.10. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Sport, 20Januari 2015 September 201615-2016 BAB V KINERJA PENJUALAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI 5.1. Kinerja Penjualan Domestik Gambar 5.1. Kinerja Penjualan Domestik, 2008 2016 Gambar 5.2. Kinerja Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 5.3. Market Share Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 5.4. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 5.5. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 5.2. Kinerja Penjualan Ekspor Gambar 5.6. Kinerja Penjualan Ekspor, Januari 2015 September 2016 Gambar 5.7. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 iii

DAFTAR ISI BAB VI KINERJA PENJUALAN SEPEDA MOTOR TVS 6.1. Kinerja Penjualan Domestik Gambar 6.1. Kinerja Penjualan Domestik, 2008 2016 Gambar 6.2. Kinerja Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 6.3. Market Share Penjualan Domestik Berdasarkan Propinsi, 2015 2016 Gambar 6.4. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 6.5. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 6.6. Kinerja Penjualan Domestik Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 6.2. Kinerja Penjualan Ekspor Gambar 6.7. Kinerja Penjualan Ekspor, Januari 2015 September 2016 Gambar 6.8. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Underbone, Januari 2015 September 2016 Gambar 6.9. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Scooter, Januari 2015 September 2016 Gambar 6.10. Kinerja Penjualan Ekspor Tipe Sport, Januari 2015 September 2016 iv

METODOLOGI Industry Research vii

BAB V. KINERJA PENJUALAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI 5.1. KINERJA PENJUALAN DOMESTIK CONTOH ISI Pertumbuhan (%) 37% 42% 16% 31% 17% 7% -30% 44.690 61.217 87.004 100.673 131.657 153.807 165.231 115.008 75.756 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* Penjualan Motor Kawasaki (Unit) Gambar 5.1. Kinerja Penjualan Domestik, 2008 2016 Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia *Sampai September 2016 Penjualan Menurun pada 2015 Persaingan industri alat berat semakin lama semakin ketat. Empat merek besar yaitu Komatsu, Caterpillar, Kobelco, dan Hitachi terus menjadi 16% berusaha memperbesar pangsa pasarnya di Indonesia. Peningkatan secara signifikan terjadi pada merek selain empat besar Deskripsi Analisis Tidak Dapat Ditampilkan Sampai saat ini, Komatsu masih mendominasi pangsa pasar. Namun, pada tahun 2014, 2015, dan kuartal 1 2016. Merek lain ini banyak Untuk Kepentingan Contoh mulai tahun 2012, pangsa pasar Komatsu terus terjadi penurunan. berasal dari alat berat yang diproduksi di China. Harga yang lebih Bahkan, sampai kuartal I 2016, pangsa pasar Komatsu terus turun pada murah, jelas menjadi pertimbangan utama pasar dalam memilih alat angka 34%. berat di kondisi ekonomi yang sedang kurang baik. 35

Email: marketing@indoanalisis.co.id