13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa perkembangan di era globalisasi ini negara Indonesia tidak hanya mulai berbenah diri pada keadaan sektor ekonomi dan politik tetapi Indonesia juga mulai mengalami perkembangan yang pesat pada sektor pembangunan.hal tersebut dapat kita lihat pada jumlah bangunan yang berdiri tegak kokoh dan bahkan memiliki puluhan lantai, baik itu bangunan hotel, apartemen, sekolah, mall hingga gedung perkantoran. Dengan semakin majunya zaman, perkembangan infrastruktur dalam industri konstruksi juga ikut mengalami perkembangan, sebagaimana yang kita ketahui dahulunya nenek moyang kita menggunakan perekat dinding hanya menggunakan putih telur saja dan hingga saat ini kita dapat menggunakan berbagai macam ragam bahan bangunan yang dapat kita gunakan seperti semen dan beton. Beton adalah batu buatan dan bahan lain yang terdiri dari semen, pasir, dan kerikil/split dengan perbandingan tertentu yang bila diaduk dan dicampur dengan air kemudian dimasukkan kedalam suatu cetakan akan mengikat, mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama. (Adiyono. 2008) Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang banyak digunakan pada pekerjaan struktur bangunan di Indonesia karena banyak keuntungan yang diberikan diantaranya adalah bahan-bahan pembentuknya mudah diperoleh dan mudah dibentuk.beton pada dasarnya terbentuk dari campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air atau tanpa bahan campuran tambahan dengan suatu perbandingan tertentu. Beberapa usaha yang telah dikembangkan di negara maju dan masih berlangsung untuk mereduksi penggunaan semen dalam rangka mengantisipasi pemanasan global diantaranya adalah dengan memanfaatkan polimer sebagai bahan perekat pengganti semen sehingga dihasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih singkat.
14 Beton polimer merupakan material bangunan yang dibentuk melalui proses rekayasa komposit beton klasik dan polimer. Beton polimer berfungsi layaknya beton semen biasa pada umumnya.beton polimer juga dapat digunakan sebagai pilar jembatan, pondasi bangunan, jalan pada jembatan, dinding tahan gempa (modifikasi dari dinding batu bata) dan lain-lain. Beton polimer memiliki sifat kedap air, tidak terpengaruh sinar ultra violet, tahan terhadap larutan agresif seperti bahan kimia serta kelebihan lainnya. Yang lebih istimewa lagi, beton polimer bias mengeras di dalam air sehingga bias digunakan untuk memperbaiki bangunan-bangunan di dalam air. (Prilian, Lilih. 2009) Pada umumnya limbah merupakan buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak memiliki nilai ekonomi.tetapi jika kita ketahui, limbah yang ada disekitar kita banyak memiliki manfaat, selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, limbah juga bertujuan untuk mengubah efek limbah yang negatif menjadi bahan yang memiliki nilai fungsional yang positif.dalam kehidupan sehari-hari, banyak bahan-bahan disekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan campuran beton. Tidak hanya limbah sajasebagai bahan baku yang digunakan sebagai pembuatan beton polimer, tetapi juga menggunakan bahan campuran lainnya seperti pasir sebagai agregat halus. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pabrik pengahasil bahan baku untuk pembuatan kertas. Dan yang dihasilkan sendiri berupa Pulp yang dimana limbah dari pulp itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan beton polimer.sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin memanfaatkan limbah pulp dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dalam penelitian ini digunakan limbah pulp dregs dan agregat pasir sebagai bahan baku utama dan ditambah dengan bahan pencampur lainnya dalam pembuatan beton polimer ini sehingga bermanfaat dan ekonomis dari segi biaya operasional pembuatannya.oleh karena itu peneliti bertujuan untuk meneliti dengan judul Pembuatan dan Karakterisasi Beton Polimer Berbasis Limbah Pulp DregsSebagai Agregat Dan Resin Epoksi Sebagai Perekat
15 1.2 Perumusan Masalah Melihat dari beberapa bahan baku dan campuran pembuatan beton polimer, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana teknik pembuatan beton polimer dengan agregat pasir dan limbah pulpdregs yang menggunakan resin epoksi sebagai bahan perekat. 2. Bagaimana sifat fisis dan mekanik dalam campuran bahan-bahan tersebut. 3. Bagaimana peranan resin epoksi terhadap karakterisasi dari beton polimer. 1.3 Batasan Masalah Guna mengetahui tingkat keefisienan dari beton polimer, maka peneliti membatasi masalah pada aspek-aspek: 1. Bahan yang digunakan dalam campuran pembuatan beton polimer adalah agregat pasir, agregat limbah pulpdregs, resin epoksi dan thinner. 2. Pengujian karakteristik beton polimer yaitu: sifat fisis (pengujian penyerapan air, porositas, densitas), sifat mekanik (pengujian impak dan pengujian kuat lentur) dan analisis mikrostruktur dan unsur dengan SEM-EDX. 3. Pengaruh komposisi limbah pulp dregs dengan pasirterhadap karakterisasi beton polimer dilakukan dengan cara membandingkan variasi komposisi bahan padabeton polimer. Variabel tetapnya yaitu resin epoksi sebanyak 25 gr dan 30 gr. Variabel bebas yaitu pasir dan limbah pulp dregs: (80:20) gr, (75:25) gr, (70:30) gr, (65:35) gr, (60:40) gr, (55:45) gr. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui komposisi terbaik dari campuran pasir, limbah pulp dregs dan resin epoksi untuk mendapatkan kualitas beton polimer yang baik.
16 2. Untuk mengetahui pengaruh komposisi pasir, limbah pulp dregs dan resin epoksi terhadap karakteristik beton polimer. Karakteristik yang dimaksud berupa sifat fisis (densitas, porositas, penyerapan air), sifat mekanik (kuat impak dan kuat lentur) dan mikrostruktur (SEM-EDX). 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: 1. Menambah ilmu pengetahuan tentang cara pembuatan beton polimer berbasis pasir, limbah pulp dregs, resin epoksi dan karakterisasinya sebagai bahan bangunan. 2. Memanfaatkan limbah pulp dregs dalam pembuatan beton polimer sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. 3. Menambah pengetahuan tentang pembuatan beton polimer dan dapat menghasilkan kualitas beton polimer yang lebih baik untuk mendukung perkembangan industri pembuatan beton. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada masing-masing bab adalah : Bab 1 : Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah yang diteliti, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab 2 : Tinjauan Pustaka Bab ini membahas tentang landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan serta metode yang digunakan untuk menganalisa persoalan.
17 Bab 3 : Metodelogi Penelitian Bab ini membahas tentang tempat penelitian, peralatan dan bahan penelitian, prosedur penelitian, parameter yang diuji dan diagram alir. Bab 4 : Hasil dan Pembahasan Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan analisa yang diperoleh dari penelitian. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut.