HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak. mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahala. Sedangkan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Studi kasus di Desa Mijen Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan memerlukan pencatatan transaksi yang terjadi

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. baitul maal yang berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. 1

BAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. dengan sesama manusia atau hablun minannas. Hubungan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

STUDI ANALISIS TENTANG ZAKAT KEPADA KIAI DALAM PERSPEKTIF FIQH DAN UU. No. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 9 UU NO. 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

BAB II TINJAUN UMUM TENTANG ZAKAT, EFEKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

BAB I PENDAHULUAN. itulah kenyataan hidup di sepanjang sejarah dunia. Jika diperhatikan, kemiskinan

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

DISTRIBUSI KEKAYAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia yang berperan sebagai khalifah di muka bumi,

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. harta dan dilarang untuk memubazirkan dan menyia-nyiakannya, karena

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

LAPORAN AKTIFITAS YBM PLN JANUARI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB II LEGALITAS DAN PENGELOLAAN LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2011 DAN PP NO. 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam, yaitu yang disebut dengan Rukun Islam. Rukun Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

2,5 % ZAKAT 100 % manfaat

Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan. kaya yang semakin kaya dan tidak sedikit pula orang-orang miskin yang

ANGGARAN DASAR LEMBAGA RUMAH ZAKAT GERAKAN CINTA SHALAT (RUMAH ZAKAT GENTA) MUKADDIMAH Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. antara orang-orang kaya dengan orang-orang miskin adalah mengeluarkan

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada QS At Taubah : 60

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Zakat merupakan rukun Islam ke tiga dan merupakan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan

RINGKASAN SKRIPSI A. ABSTRAK SKRIPSI

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Jurusan Muamalah.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha mencari harta, hanya sekali saja ketika seseorang berhasil

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF DI LAZIS IPHI JATENG. A. Analisis Pengelolaan Zakat Produktif di LAZIS IPHI Jateng

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Islam. Dalam kajian yang lebih luas dan sistematis, zakat bagian

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

Transkripsi:

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA : LITA NUR AZIZAH NIM : I 000 040 041 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN SYARIAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG MASALAH Zakat merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah swt kepada setiap umat muslim, yaitu dengan mengeluarkan sebagian harta kepunyaan yang dimilikinya secara penuh dan sah, berkembang, melebihi kebutuhan pokok, telah mencapai haul dan mencapai nisabnya dengan syarat-syarat tertentu. Zakat bukanlah sesuatu yang dibebankan pada umat muslim sebagai pemborosan, namun sebaliknya. Zakat merupakan sarana penting untuk mencapai pemerataan pendapatan bagi masyarakat sosial, dengan tujuan mencapai keridhoan Allah swt. Menurut ajaran Islam, zakat sebaiknya dipungut oleh negara atau pemerintah yang bertindak sebagai amil untuk memperoleh haknya yang ada pada harta orang-orang kaya. Sebagaimana terdapat dalam al Qur an, sebagai berikut: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (At-Taubah: 103) 1

Pada hakikatnya zakat adalah distribusi kekayaan dikalangan umat Islam, untuk mempersempit jurang pemisah antara yang miskin dan yang kaya dan menghindari kepunahan kekayaan di tangan seseorang. Zakat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim. Oleh karena itu barang siapa yang menolak untuk membayar zakat, maka ia telah berdosa. Zakat diberikan kepada orang-orang yang berhak mendapatkan zakat. Yaitu ada delapan ashnaf (kelompok) yang telah disebutkan dalam al Qur an, sebagai berikut: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah: 60) Dengan demikian yang berhak menerima zakat ialah (Al Qur an dan Terjemahnya, Dept. Agama, 1992, hal:288-289) : 1. Orang-orang fakir: orang yang sangat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi kehidupannya. 2. Orang-orang miskin: orang yang tidak cukup hidupnya dan dalam keadaan kekurangan.

3. Amil: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Mu alaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. Qarrib: mancakup juga untuk melepaskan orang muslim yang di tawan oleh orang-orang kafir. 6. Gharimin: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan ma siat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. Fi Sabilillah: yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah-rumah sakit dan lain-lain. 8. Ibnu Sabil: orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma siat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. Zakat sebagai suatu ibadah yang dituntut dari mereka yang mampu. Karena zakat merupakan rukun Islam yang ke empat, setelah syahadatain, sholat, puasa. Zakat dapat dipandang sebagai tali pengikat yang akan memelihara erat hubungan sesama manusia dan akan menyegarkan kembali semangat berkorban, solidaritas dan setia kawan demi kepentingan masyarakat dan jama ah (negara).

Pengungsi merupakan sebagian orang atau sebagian kelompok yang sedang mengalami penderitaan karena adanya suatu musibah. Bukan hanya kekurangan dalam hal materi melainkan kekurangan dalam hal spiritual, juga spikologis. Pengungsi termasuk dari golongan fakir dan miskin, karena dalam pengungiannya, mereka masih membutuhkan adanya bantuan dari orang lain. Sebenarnya golongan fakir dan miskin adalah orang-orang yang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari memerlukan bantuan orang lain (Basyir, Ahmad Azhar. 1997: 74). B. PENEGASAN ISTILAH Hak Zakat: hak yang di tuntut pada seseorang atau lembaga yang telah memenuhi syarat dan ketentuan untuk menafkahkan sebagian harta (maal) yang dimiliki dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Pengungsi: seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini bisa diakibatkan oleh faktor alam. Dapat juga diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung (Wikipedia Bahasa Indonesia. Ensiklopedia bebas: 21 Februari 2009). Dengan demikian yang dimaksudkan adalah, harta zakat diwajibkan pada mereka yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang ada. Yang mana harta tersebut akan di berikan pada mereka yang berhak menerimanya.

Sedangkan pengungsi merupakan salah seorang atau sekelompok dari sebagian yang berhak mendapatkan bantuan dana, atas apa yang menimpa mereka. Yakni adanya musibah yang menjadikan mereka menderita dan membutuhkan bantuan. C. PERUMUSAN MASALAH Sebagaimana yang telah disampaikan penulis dalam latarbelakang masalah, maka dalam perumusan ini, penulis akan mencoba memaparkan: 1. Bagaimana hukum pembagian zakat bagi para pengungsi? 2. Apakah pengungsi termasuk dari golongan delapan ashnaf? D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Adapun tujuan yang dimaksud pada menelitian ini adalah untuk mengetahui hukum pembagian harta zakat yang diberikan pada pengungsi. 2. Manfaat a. Manfaat teoritis 1. Menambah referensi dibidang karya ilmiah pada perpustakaan jurusan Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Menambah ilmu pengetahuan dibidang Hukum Islam, khususnya yang berkaitan dengan Hak Zakat Bagi Pengungsi.

b. Manfaat praktis 1. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkaitan. 2. Membandingkan antara teori dan praktik dalam penelitian dibidang Hukum Islam. E. TELAAH PUSTAKA Pengungsi merupakan sebagian orang atau sekelompok orang yang terkena musibah, yang mana dengan adanya bencana atau musibah tersebut menjadikannya menderita. Dengan adanya bantuan dana yang diperolehnya dari pemerintah atau saluran dana bantuan dari orang-orang yang tergugah hatinya, dapat membantu mereka mengurangi penderitaan yang mereka alami. Demikian pula dengan adanya saluran dana zakat, dapat mengurangi beban penderitaan mereka. Dan mengeluarkan mereka dari segala penderitaan. Sebagian dari para pengungsi adalah mereka yang fakir dan miskin. Fakir dan miskin adalah mereka orang-orang yang masih membutuhkan pertolongan dari orang lain (Basyir, Ahmad Azhar. 1997: 74). Dengan adanya bantuan yang pada dasarnya bukan mereka peroleh dengan mengandalkan diri mereka sendiri, akan tetapi dengan itu mereka dapat mencukupi kehidupan mereka dan memenuhi kebutuhan yang harus mereka lakukan (Al Ba ly: 2006: 7). Sedangkan dalam skripsi ini yang berjudul HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI penulis akan membahas mengenai pembagian harta zakat yang disalurkan pada pengungsi korban bencana alam.

Dari penelusuran yang penulis lakukan, banyak di antara kalangan mahasiswa yang mengangkat tema zakat pada skripsinya, di antaranya: 1. Devi Hidayah Fajar S. Sya ban Fak. Agama Islam tahun 2008, dengan judul Pendayagunaan Zakat Praktis dalam Perspektif Hukum islam (Studi Kasus pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assallam Solo). 2. Edi Siswanto Fak. Agama Islam tahun 2007, dengan judul Hak Zakat Mal bagi Amil dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di LAZIS al Ikhsan Surakarta) 3. Wasitotul Laeliyah Fak. Agama Islam tahun 2007, dengan judul Pengelolaan Zakat dan Pajak Penghasilan Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Kabupaten Pacitan) Sejauh pengetahuan dan penelitian yang penulis lakukan belum ada penelitian yang membahas tentang Hak Zakat Bagi Pengungsi. Maka penulis berusaha untuk memaparkan dan mengungkapkan hukum dalam pembagian hak zakat bagi pengungsi. F. METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Karena sumber-sumber datanya baik yang utama ataupun yang pendukungnya berasal dari teks.

2. Sifat penelitian Sifat penelitian yang penulis lakukan adalah sifat deskriptif analisis. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan dan memaparkan data yang ada kemudian menganalisis secara sistematis. 3. Sumber data a. Sumber data primer Al Qur an dan Al Hadits yang berkaitan dengan masalah Zakat, Infak dan Sodaqoh. b. Sumber data sekunder Berupa tulisan-tulisan disekitar materi bahasan yang tidak berbentuk buku, tapi berupa tulisan majalah ilmiah, makalah, ensiklopedi, skripsi, hasil penelitian dan lain-lain. 4. Metode pengumpulan data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi yaitu data yang terkumpul dari buku-buku dan tulisan-tulisan yang berkenaan dengan masalah yang akan dibahas. 5. Metode analisis data Dalam hal ini penulis menganalisis data-data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan Metode Deduktif. Metode ini digunakan untuk mengkaji kaidah-kaidah umum, yang berkaitan dengan masalah pembagian harta zakat pada delapan asnaf. Yang kemudian diformulasikan dalam persoalan-persoalan yang menyangkut pembagian harta zakat bagi pengungsi.

G. SISTEMATIKA SKRIPSI Agar dalam penulisan skripsi ini mempermudah penulis dalam membahas permasalahan yang di angkat, maka penulis akan menyusunnya secara sistematis sesuai tata urut pembahasan yang ada dan saling berhubungan satu sama lain. Bab pertama, pendahuluan yang terdiri dari: latarbelakang masalah, penegasan judul, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat masalah, telaah pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian. Bab kedua, pengertian tentang zakat maal, jenis harta yang wajib di zakati, dan yang berhak mendapatkan bagian zakat maal. Bab ketiga, pengertian pengungsi, kedudukan pengungsi terhadap empat golongan (asnaf) yang berhak mendapatkan harta zakat, dan mekanisme pembagian zakat. Bab keempat, analisa penulis tentang hukum pembagian harta zakat bagi pengungsi, dan analisa terhadap kedudukan dari empat golongan (asnaf) yang masuk dalam kategori pengungsi. Bab kelima, penutup yang memuat kesimpulan dan saran-saran yang relevan.