ANALISYS THE FULFILLMENT PARTOGRAPH IN MONITORING PHASE I FOR DECREASE MORTALITY IN DELIVERING BABY 2013 SeptiRianawati 1, YuliTrisnawati 2 ABSTRACT To support the health system to thelevel of social welfare required midwife skills in completeness the partographfulfillment. The partograph sheet consist of front and rare side in the form offielddata onmaternalandinfant and also wich the obstetricmeasuresthat must be implementedbyamidwife.frontandrearsheetmustbe completed andappropriateso it canbe usedtoassessandmonitor the extent to whichhad beenwaged the clean and safe delivery care. The type of this study is analytical survey with cross sectional approach. The population in this study were all of midwives in Wadaslintang Wonosobo as many as 42 midwives. The sample that used as many as 30 respondents who taken with simple random sampling tecnique. The analysis use chi-square test. Majority of midwives had the education D3 27 peoples (90%), had the good knowledge 16 peoples (53,4%) and 17 peoples (56,7%) had the good atittude. Majority of midwives fill the partograph completely as many as 26 peoples (86,7%). There is no related between educational background with completeness offillingpartographson active phase of stage 1 monitoring p-value 1,000. There is a related between knowledge and attitude with completeness offillingpartographson active phase of stage 1 monitoring p-value 0,013.There is a related between attitude with completeness offillingpartographson active phase of stage 1 monitoringp-value 0,026. Keywords : Partograph, education, knowledge, attitude PENDAHULUAN
SurveiDemografi Indonesia tahun 2007 menunjukkanbahwaangkakematianibuyaitu 228 per 100.000 kelahiranhidupdanangkakematianbayisebanyak 34 per 1000 kelahiranhidupdanangkakematianbayibarulahir (AKN) sebanyak 19 per 1000 kelahiranhidup. Berdasarkankesepakatan global (Millenium Development Goal/MDG s 2000) padatahun 2015 diharapkanangkankematianibumenurundari 228 padatahun 2007 menjadi 102 danangkakematianbayimenurundari 34 padatahun 2007 menjadi 23.Angka kematian maternal dan perinatal yang tinggidisebabkanolehduahalpenting yang memerlukanperhatiankhususyaituterjadinyapersalinanterlantardanterlambatnyame lakukanrujukan (Manuaba, 2008). Partografadalahalatbantuuntukmemantaukemajuankalasatupersalinandanseb agaiinformasiuntukmembuatkeputusanklinik. Penerapanpartografditujukanpadakehamilanyang direncanakanuntukpersalinanpervaginamsehinggadenganmemperhatikangariswas padadangarisbertindak yang adadalamlembarpartografsebagaititiktolakevaluasipertolongananpartuskasepdanpa rtusterlantar, halinimerupakanelemenpentingdariasuhanpersalinandanharusdigunakanuntuksem uaibudalamfaseaktifkalasatupersalinantanpamenghiraukanapakahpersalinanterseb ut normal ataudengankomplikasi. (DepKes RI, 2008) Pendokumentasianasuhanpersalinandalampartografsecaralengkapakanmemu dahkanpenolong/bidandalam pemantauan persalinan dan dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan klinik yang tepat. Banyakfaktor yang mempengaruhibidandalamkelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala I persalinan. Diantaranyayaitupengetahuan, sikap, pengalamandantersedianyasaranadanprasarana. Semakintinggipengetahuanatausemakinbaikpengetahuanseseorangterhadapsuatuo bjekmakaakansemakinbaik pula sikapseseorangterhadapobjektersebut. Pengetahuandansikapseseorangdipengaruhiolehbanyakfaktorantara lain pendidikan, pengalamandantersedianyasaranaprasana (Notoatmodjo, 2003). TINJAUANPUSTAKA A. Persalinan Persalinandankelahiran normal adalah proses pengeluaranjanin yang terjadipadakehamilancukupbulan (37-42 minggu), lahirspontandenganpresentasibelakangkepala yang berlangsungdalam 18 jam, tanpakomplikasibaikpadaibumaupunpadajanin (Saifudin, 2005). Persalinanadalah proses pengeluaranbayi, placentadanselaputketubandariuterusibupadakehamilancukupbulan (Wiknjosastro, 2008). B. Partograf Partografadalahalatbantuuntukmembuatkeputusanklinik, memantau, mengevaluasidanmenatalaksanapersalinan (Depkes, 2008). Partografdapatdipakaiuntukmemberikanperingatanawalbahwasuatupersalinanberla ngsung lama, adanyagawatibudanjanin, sertaperlunyarujukan (Saifuddin, 2002). 1. Waktupengisianpartograf.
Waktu yang tepatuntukpengisianpartografadalahsaatdimana proses persalinantelahberadadalamkala I faseaktifyaitusaatpembukaanserviksdari 4 sampai 10 cm danberakhirpadapemantauankala IV (Saifudin, 2005). 2. Isi partograf Partograf dikatakan sebagai data yang lengkap bila seluruh informasi ibu, kondisi janin, kemajuan persalinan, waktu dan jam, kontraksi uterus, kondisi ibu, obatobatan yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dicatat secara rinci sesuai cara pencatatan partograf (Depkes, 2008). C. Bidan Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan (Depkes RI, 2007). D. Faktor yang mempengaruhiperilaku Perilaku bidan dalam pengisian partograf dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari luar maupun dari dalam subjek. Faktor yang menentukan perilaku ini disebut determinan. Dalam bidang kesehatan, terdapat tiga teori determinan, antara lain (Notoatmodjo, 2007) : 1. FaktorPredisposisi(Disposing factor) Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah menyediakan atau memotivasi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, nilai
kepercayaan dan tradisi. Faktor personal dapat juga menjadi faktor predisposisi yang berhubungan dengan perilaku kesehatan. Begitupun dengan sosio demografi seperti : jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan) 2. Faktorpemungkin(Enabling factor) Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah yang terwujud dalam lingkungan fisik (jarak), tersedia atau tidaknya fasilitas/sarana-sarana kesehatan (puskesmas, obat-obatan dan alat-alat kesehatan, biaya dan ketrampilan kaderkader posyandu lansia. Faktor pemungkin terdiri dari sumber daya dan kemampuan baru yang dibutuhkan untuk terjadinya perilaku kesehatan. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya perilaku kesehatan. 3. Faktorpenguat(reinforcing factor) Faktor penguat bisa berasal dari dukungan anggota keluarga seperti anak, kakak, adik, orang tua, mertua dan juga dari lingkungan sekitar seperti tetangga, tokoh masyarakat dan lain-lain. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah bidan di Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada tahun 2013 yang berjumlah 42 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random sampling dimana sampel yang diambil dari keseluruhan populasi yang ada yaitu 30 bidan. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian statistik berupa Chi Square.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaranpendidikanbidan 3 10% D3 D4 27 90% Diagram 1. Distribusifrekuensipendidikanbidan Berdasar hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan D3 Kebidanan yaitu sejumlah 27 (90%) dan hanya 3 (10%) yang berpendidikan D4. 2. Gambaranpengetahuanbidan 17 56,7% 10 33,3% 3 10% Diagram 2. Distribusifrekuensipengetahuanbidan Berdasarkan diagram 2 diketahuipengetahuanrespondententangg partograf mayoritas baikyaitu 16 responden (53,4%) danhanya 3 bidan (10%) mempunyaipengetahuankurang.
3. Gambaransikapbidantentangpartograf 17 56,7% 7 23,3% 6 20% Diagram 3. Distribusifrekuensisikapbidantentangpartograf Berdasarkan diagram 3 diketahuibahwasebagian besar responden mempunyai sikaptentang partograf baikyaitu 17 respondenn (56,7%) dansebagiankecilyaitu 6 responden (20%) mempunyaisikap yang kurang. 4. Gambarankelengkapanpengisianpartograf 4 13,3% Lengkap 26 Tidak lengkap 86,7% Diagram 4. Distribusifrekuensikelengkapanpengisianpartograf Berdasarkan diagram 4 diketahuibahwasebagianbesarrespondenlengkapdalammengisipartografyaitu
26 responden (86,7%) danhanya 4 responden (13,3%) yang tidaklengkapdalammengisipartograf. 5. Hubunganantarapendidikanbidan dengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala I faseaktif Tabel 4. Hubunganantarapendidikanbidan dengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala I faseaktif Pendidikan Kelengkapan Partograf Total ρ value Lengkap Tidak lengkap f % f % f % D4 3 100 0 0 3 100 D3 23 85,2 4 14,8 3 100 1,000 Berdasartabel 4 diketahuibahwaresponden yang yangberpendidikan D4 tidakadasatupun yang mengisipartografnyatidaklengkap (0%). Mayaoritasbidanberpendidikan D3 mengisisecaralengkapuntukpartografnya 23 (85,2%). Pada tabulasi silang tersebut diatas tidak memenuhi syarat untuk uji chi square, sehingga menggunakan ujifisher Exactdengan hasil nilaiρ value = 1,000 lebihbesardari α=0,05 yang artinyatidakterdapathubunganantarapendidikandengankelengkapanpengisianpa rtografpadapemantauankala Ifaseaktif. Tidakadanyahubunganantaratingkatpendidikandengankelengkapankarenabida ndenganpendidikan D3 atau D4 harusmengisipartografsecaralengkappadasetiappersalinan normal. Pengisianpartografsecaralengkapakanmemberikanseluruhinformasiibu, kondisijanin, kemajuanpersalinan, obat-obatan yang diberikan,
pemeriksaanlaboratorium, keputusanklinikdanasuhanatautindakan yang diberikandicatatsecararincisesuaicarapencatatanpartograf. 6. Hubunganantarapengetahuanbidan dengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala I faseaktif Tabel 5. Hubunganantarapengetahuandengankelengkapanpengisianpartogr afpadapemantauankala Ifaseaktif Pengetahuan Kelengkapan Partograf Total Lengkap Tidak ρ value lengkap f % f % f % Baik 16 100 0 0 16 100 Cukup 9 90,9 2 9,1 11 100 0,013 Kurang 1 33,3 2 66,7 3 100 Berdasartabel5diketahuimayoritasresponden yang berpengatahuanbaikakan mengisi partograf secara lengkap 16 (100%). Dan responden dengan pengetahuan kurang sejumlah 2 (66,7%)tidak lengkap dalam pengisian partograf.berdasarkanujichi-squaredidapatkannilaiρ value = 0,013 lebihkecildari α=0,05 yang artinyaterdapathubunganantarapengetahuandengankelengkapanpengisianparto grafpadapemantauankala I faseaktif. Pengetahuanmerupakan domain yang sangatpentinguntukterbentuknyatindakanseseorang. Berdasarkanpengalamandanpenelitianterbuktiperilaku didasaridenganpengetahuanakanlebihlanggengdaripadaperilaku yang yang tidakdidasaridenganpengetahuan (Notoatmodjo, 2003)
7. Hubunganantarasikapbidan dengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala I faseaktif Tabel 6. Hubunganantarasikapdengankelengkapanpengisianpartogra fpadapemantauankala I faseaktif di Wilayah KerjaPuskesmas I Wadaslintangtahun 2013 Total Sikap Kelengkapan Partograf ρ value Lengkap Tidak lengkap f % f % F % Baik 17 100 0 0 17 100 Cukup 7 100 0 0 7 100 0,026 Kurang 2 33,3 4 66,7 6 100 Berdasartabel6diketahuimayoritasbidan yang mempunyaisikapbaiktidakada yang mengisisecaratidaklengkappartografnya (0%) sedangkanbidan yang mempunyaisikapcukupdankurangmayoritasmengisisecaralengkappartografnya 9 bidan (69,2%). Berdasarkananalisis bivariat didapatkannilaiρ value = 0,026 lebihkecildari α=0,05 yang artinyaterdapathubunganantarasikapdengankelengkapanpengisianpartografpad apemantauankala Sikapmembuatseseorangmendekatiataumenjauhiobjek Ifaseaktif. lain. Padaumumnyasikap yang positifakanmendukungperilaku yang baik pula.
Sikapseseorangsangatmempengaruhitindakan yang akandilakukan. Hasilpenelitianinisejalandenganteoribahwaperubahanperilakuataumengadopsi perilakubaruitumengikutitahap-tahap yang telahdisebutkan di atas, yaknimelalui proses perubahanpengetahuan, sikapdanpraktik (Notoatmodjo, 2003). KESIMPULAN 1. Mayoritaspendidikan responden bidan adalah berpendidikan D3 kebidanan. 2. Mayoritasresponden bidan mempunyaipengetahuan yang baiktentangpartograf. 3. Mayoritasresponden bidanmempunyaisikap yang baikterhadappengisianpartograf. 4. Mayoritasresponden bidanlengkapdalammengisipartograf. 5. Tidakterdapathubunganantarapendidikan bidandengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala Ifaseaktif. 6. Terdapathubunganantarapengetahuanbidan dengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala Ifaseaktif 7. Terdapathubunganantarasikapbidan dengankelengkapanpengisianpartografpadapemantauankala I faseaktif DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Asuhan persalinan normal. Jakarta : JPNK-KR. Manuaba, (2008). Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC. Notoatmodjo. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifudin, (2005). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Winkjosastro. (2008). Ilmu kandungan. Jakarta: P. Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.