PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU NOMOR rz. TAHUN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MUSI RAWAS, TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN PADA TANAH MILIK DAN KEBUN RAKYAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN HUTAN DAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.382/Menhut-II/2004 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU (IPK) MENTERI KEHUTANAN,

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Izin Pemanfaatan Kayu. Prosedur.

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SINTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH DATAR PROPINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU PADA KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I LAMPUNG. NOMOR : 32 Tahun 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 6 TAHUN 2000 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6887/KPTS-II/2002 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Izin. Usaha. Perpanjangan. Tatacara. Pencabutan.

*47693 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 67 TAHUN 1998 (67/1998) TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan. Prosedur. Hutam Produksi.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU, NON KAYU PADA TANAH MILIK/HUTAN RAKYAT

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.352/Menhut-II/2004

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PEMANFAATAN HASIL BUKAN KAYU

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KAPUAS HULU

TENTANG HUTAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6886/Kpts-II/2002 TENTANG

NGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMANFAATAN HUTAN HAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG HUTAN HAK

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU RAKYAT

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2007 TENTANG PERDAGANGAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 04 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2001 NOMOR 79 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 48 TAHUN 2001

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN (IPHH) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6886/Kpts-II/2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR : 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGELOLAAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6885/Kpts-II/2002 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN KAYU (IPHHK) DI PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU LINTAS KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 1 TAHUN : 2003 SERI : B

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2002 TENTANG DANA REBOISASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENGUSAHAAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 62/Menhut-II/2014 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2001 NOMOR 80 SERI C NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 49 TAHUN 2001

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERIJINAN PEMANFAATAN KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/KMK.06/2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

KEPUTUSAN BUPATI KABUPATEN KUTAI NOMOR /HK-110/2002 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PEMUNGUTAN DAN PEMANFAATAN KAYU RAKYAT BUPATI KUTAI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PERLINDUNGAN HUTAN DAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PEREDARAN DAN PENERTIBAN HASIL HUTAN KAYU DI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI HASIL HUTAN (RHH)

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehut

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 132 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI,

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU NOMOR rz. TAHUN 2008 PETUNJUKPELAKSANAANPERATURANDAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN I PENGUMPULAN HASIL HUTAN KAYU ATAU BUKAN KAYU Menimbang: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2007 tentang Izin Pemungutan / Pengumpulan Hasil Hutan Kayu atau Bukan Kayu, serta diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2007, maka perlu ditetapkan peraturan pelaksanaannya ; b. bahwa untuk maksud huruf a di atas, sesuai Pasal 146 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu. 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821) ; 2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) ; 3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419) ; 4. Undang - Undang' Republik Indonesia Nomer 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 3888) ; 5. Und~ng - Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomer 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor 4548);.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lemqaran Negara Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Keputusan Presiden Repubik Indonesia Nomor 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung ; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota ; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut-11/2006 tentang Penggunaan Surat Keterangan Asal Usul untuk pengangkutan hasil hutari kayu yang berasal dari hutan hak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-11/2006 ; 12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.55/Menhut-11/2006 tentang Penatausahaan HasH Hutan yang berasal dari hutan negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.63/Menhut-11/2006 ; 13. Peraturan Daerah Kabupaten OKU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001 Nomor 4 Seri D); 14. Peraturan Daerah Kabupaten OKU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Izin Pemungutan / Pengumpulan HasH Hutan Kayu atau Bukan Kayu (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2007 Nomor 17). Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN I PENGUMPULAN HASIL HUTAN KAYU ATAU BUKAN KAYU. BABI KETENTUAN Pasal 1 UMUM Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabup'aten Ogan Komering Ulu. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu. 3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu. 4. Dinas adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ogan Komering Ulu. 5. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

6. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. 7. Hutan Hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. 8. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. 9. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. 10. Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu dan/atau Bukan Kayu adalah segala bentuk kegiatan untuk mengambil/mengumpulkan hasil hutan berupa kayu dan bukan kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokok hutan. 11. Izin Pemungutan/Pengumpulan Hasil Hutan Kayu selanjutnya disingkat IPHK adalah izin untuk melakukan pengambilan/pengumpulan hasil hutan kayu meliputi pemanenan, pengangkutan, pengolahan untuk jangka waktu tertentu dan volume tertentu di dalam areal yang diizinkan. 12. Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Bukan Kayu selanjutnya disingkat IPHBK adalah izin dengan segala bentuk kegiatan untuk mengambil/mengumpulkan hasil hutan bukan kayu antara lain rotan, madu, buah-buahan, getah-getahan, tanaman obat-obatan dan lain sebagainya di dalam areal yang diizinkan. 13. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) adalah pungutan yang dikenakan sebagai pengganti nilai intrinsik dari hasil hutan yang dipungut dari hutan negara. 14. luran Kehutanan Daerah selanjutnya disingkat IKD adalah pungutan yang dikenakan kepada pemegang Izin Pengumpulan/Pemungutan Kayu dan Bukan Kayu, dari luar kawasan hutan. 15. PPHH adalah Pengawas Penguji Hasil Hutan. BABII IZIN PEMUNGUTAN I PENGUMPULAN HASIL HUTAN KAYU ATAU BUKAN KAYU Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2007 tentang Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu atau Bukan Kayu. Setiap Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu atau Bukan Kayu dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk. BAB III TAT A CARA DAN PROSEDUR Pasal4 PERIZINAN (1) Untuk mendapatkan Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu sebagaimana dimaksud pasal 3, dengan kapasitas volume maksimal sampai dengan 500 m 3 permohonan diajukan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan melampirkan :

b. Photo Copy KTP; c. Surat Bukti Kepemilikan Lahan/lokasi pengumpulan, atau surat jual beli hasil hutan kayu, atau kontrak kerjasama antara pemilik hasil hutan kayu atau surat hibah pemilik hasil hutan kayu kepada pemungutlpengumpul hasil hutan kayu; dan d. Sketlpeta lokasil situasi. (2) Prosedur Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu sebagaimana dimaksud ayat (1) ad~lah sebagai berikut : a. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan; b. Terhadap permohonan dimaksud, dilakukan pemeriksaan administrasi; c. Apabila permohonan dinilai sudah memenuhi persyaratan, dilakukan pemeriksaan lokasi oleh Tim Pemeriksa terhadap areal yang dimohonkan dan hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan. d. Tim Pemeriksa dimaksud huruf c terdiri dari Unsur Dinas Kehutanan, Unsur Dinas Polisi Pamong Praja dan Linmas, Unsur Dinas Perindustrian dan Koperasi, Unsur Bagian Tata Pemerintahan, Unsur Bagian Hukum, Unsur Bapedalda, Unsur Kecamatan dan Unsur Pemerintahan Desa yang dilengkapi dengan Surat Tugas dari Bupati; e. Setelah dilakukan pemeriksaan lokasi dan dinyatakan bahwa areal tersebut berada di luar kawasan hutan, kemudian dilakukan pemeriksaan potensi kayu oleh unsur kehutanan dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan; dan f. Dari hasil pemeriksaan lokasi dan potensi kayu tersebut, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan membuat rekomendasi mengenai kelayakan pemberian izin kepada Bupati untuk dapat diterbitkan Izin Pemungutan/Pengumpulan Hasil Hutan Kayu dimaksud. (1) Untuk Izin Pemungutan/Pengumpulan Hasil Hutan Kayu dengan batasan volume 4 meter kubik sampai dengan 40 meter kubik, permohonan diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan melalui petugas kehutanan setempat dengan melampirkan : b. Photo Copy KTP;' dan c. Surat Bukti Kepemilikan lahan yang dilegalisir oleh Kepala Desa setempat. (2) Prosedur Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan melalui petugas kehutanan setempat ; b. Terhadap permohonan dimaksud, dilakukan pemeriksaan administrasi permohonan oleh petugas kehutanan setempat ; c. Apabila permohonan sudah memenuhi persyaratan, petugas kehutanan setempat melakukan pemeriksaan fisik kayu/lokasi yang dimohonkan dengan didampingi oleh Unsur Kecamatan dan Unsur Pemerintahan Desa yang dilengkapi dengan Surat Tugas Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, kemudian hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan; dan d. Apabila hasil pemeriksaan fisik kayu/lokasi dimaksud dinyatakan benar, maka dapat diterbitkan Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Kayu dimaksud oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Pasal6 (1) Khusus untuk Izin Pengangkutan Kayu dengan batasan maksimal sampai dengan 4 m 3, permohonan diajukan secara tertulis kepada petugas kehutanan setempat dengan melampirkan : b. Photo Copy KTP; dan c. Surat Bukti Kepemilikan lahan yang dilegalisir Kepala Desa setempat. (2) Prosedur Izin Pengangkutan Kayu dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Permohonan diajukan secara tertulis kepada petugas kehutanan setempat; b. Terhadap permohonan dimaksud, dilakukan pemeriksaan administrasi oleh petugas kehutanan setempat; c. Apabila permohonan sudah memenuhi persyaratan, petugas kehutanan setempat dapat melakukan pemeriksaan fisik kayu/lokasi yang dimohonkan dengan didampingi oleh unsur Pemerintah Desa kemudian dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan; dan d. Apabila hasil pemeriksaan fisik kayu/lokasi dimaksud dinyatakan benar, maka dapat diterbitkan Surat Angkutan Kayu dimaksud oleh pejabat yang ditunjuk. (1) Untuk Izin Pemungutan I Pengumpulan Hasil Hutan Bukan Kayu, permohonan diajukan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan melampirkan: b. Photo Copy KTP; c. Surat Bukti Kepemilikan lahan, atau surat jual beli hasil hutan bukan kayu, atau surat hibah pemilik hasil hutan bukan kayu kepada pemohon yang diketahui oleh Kepala Desa setempat; dan e. Khusus Hasil Hutan Bukan Kayu berupa arang harus dilengkapi surat perjanjian kontrak/kerjasama dengan pemilik bahan baku. (2) Prosedur Izin Pemungutan/Pengumpulan Hasil Hutan Bukan Kayu dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan; b. Terhadap permohonan dimaksud, dilakukan pemeriksaan administrasi; c. Apabila permohonan sudah memenuhi persyaratan, petugas kehutanan setempat dapat melakukan pemeriksaan fisik hasil hutan bukan kayu/lokasi yang dimohonkan dengan didampingi oleh Unsur Kecamatan dan Unsur Pemerintahan Desa yang dilengkapi dengan Surat Tugas Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, kemudian hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan; dan d. Dari hasil pemeriksaan fisik Hasil Hutan Bukan Kayu tersebut, Kepala Dinas membuat rekomendasi mengenai kelayakan pemberian izin kepada Bupati untuk dapat diterbitkan izin pemungutan/pengumpulan hasil hutan bukan kayu dimaksud.

BABIV luran KEHUTANAN Pasal8 DAERAH (IKD) (1) Terhadap hasil produksi IPHKlIPHBK pada hutan haklmilik dikenakan luran Kehutanan Daerah. (2) luran Kehutanan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) sebesar 5% (lima persen) dari harga pasar. (1) Besar IKD dihitung 5% (lima persen) dari volume hasil produksi kayu/bukan kayu kali harga pasar. (2) IKD disetor ke Rekening Pemerintah Kabupaten melalui Bank Sumsel Cabang Baturaja dengan Nomor Rekening Khusus Penerimaan dari Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu. BABV TAT A CARA PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal10 (1) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pemungutan/Pengumpulan Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu dilakukan oleh Bupati dan secara teknis dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ogan Komering Ulu. (2) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian sebagaimana dimaksud ayat (1) berupa Kegiatan Tata Usaha Hasil Hutan yang meliputi : a. pengesahan laporan hasil penebangan/produksi oleh PPHH Dinas Kehutanan dan Perkebunan; b. hasil pengesahan sebagaimana dimaksud huruf a, merupakan dasar pengenaan IKD dan PSDH; c. surat angkutan kayu hasil penebangan diterbitkan oleh PPHH Dinas Kehutanan dan Perkebunan; dan d. saat masa izin berakhir, dilaksanakan pemeriksaan di lokasi tebang untuk memastikan penghentian kegiatan penebangan/produksi dan penghitungan volume sisa tebangan/produksi. (3) Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana dimaksud ayat (1) bertanggung jawab dan melaporkan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara berkala 6 (enam) bulan sekali kepada Bupati. BABVI TAT A CARA PEMBERIAN SANKSI ADMINISTRASI Pasal11 (1) Bupati dapat mencabut IPHK atau IPHBK apabila pemegang izin melanggar ketentuan pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2007. (2) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan setelah melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja;

(3) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ogan Komering Ulu; (4) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dipatuhi, maka Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengusulkan pencabutan izin kepada Bupati dengan disertai bukti - bukti hasil pemeriksaan lapangan; dan (5) Pencabutan IPHK dan IPHBK ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Terhadap Izin Pemanfaatan Kayu Tanah Milik yang telah ada setelah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2007, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. Ditetapkan di Baturaja pada tanggal, 10 HD~f ~,& Diundangkan di Baturaja pada tanggal, \0 f'1qft. 1" SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU, BERITA DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2008 NOMOR..~.. -.