KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kranggan, Desa Banaran, Desa Nomporejo, Desa Karangsewu, Desa Pandowan

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Karangsewu, Pandowan dan Tirtorahayu yang terbagi dalam 75 pedukuhan, 148

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

sebagai sumber pendapatan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi sumber memberikan kontribusi yang besar bagi rakyatnya.

BAB II PROFIL WILAYAH

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

IV. KEADAAN UMUM DESA GEDANGAN. A. Letak Geografis, Batas dan Kondisi Wilayah. Purwodadi. Kabupaten Grobogan terletak pada sampai Bujur

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Bagian utara

BAB II PROFIL WILAYAH. 13 Pedukuhan, adapun nama-nama pedukuhan yaitu sebagai. Tabel 2.1 Nama Pedukuhan. Pedukuhan IX. Pedukuhan II Bunder 2

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAB I PENDAHULUAN. Purworejo di Barat, serta Kabupaten Magelang di Utara. Kulon Progo terdiri

Cara Menanam Cabe di Polybag

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM. pantai. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 14 o o 50 50,

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pepaya California. Semakin tua umur seorang petani tentunya akan sangat

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Peluang Pengembangan Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Daerah Istimewa Yogyakarta

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara administrasi Desa Keburuhan mempunyai batas wilayah yaitu sebelah utara

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. kedudukannya di Indonesia. Potensi sumber daya alam di Indonesia yang

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kegunaan 2

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

I. PENDAHULUAN. berkembang menjadi usaha yang bersifat komersial. Pada awalnya di Negara

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

I. PENDAHULUAN. Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

V HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur petani berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja dari petani tersebut.

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Galur adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan Galur terdiri dari 7 Desa yaitu Desa Brosot, Desa Kranggan, Desa Banaran, Desa Nomporejo, Desa Karangsewu, Desa Pandowan dan Desa Tirtorahayu dan terbagi dalam 75 pedukuhan, 148 RW, 305 RT dengan luas wilayah 3.291.232,5 ha dengan jumlah penduduk 35.489 jiwa. Adapun batasan wilayah Kecamatan Galur adalah sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo - Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia - Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Desa Karangsewu adalah Desa yang terletak di bagian paling selatan diantara desa yang ada di Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo. Luas wilayah Desa Karangsewu adalah sebesar 927 Ha. Desa Karangsewu merupakan gabungan antara 3 kelurahan yaitu Kelurahan Imorenggo, Wonopeti dan Kempleng. Desa Karangsewu terdiri dari 17 pedukuhan yaitu Pedukuhan Boro I, Boro II, Bedoyo III, Gupit IV, Siliran V, Siliran VI, Wonopeti VII, Mabeyan VIII, Sorogaten IX, Sorogaten X, Bapangan XI, Sewugalur XII, Dalen XIII, Kempleng XIV, Kempleng XV, Barongan XVI, dan Imorenggo XVII. Desa Karangsewu terletak di kawasan tepi pantai dengan kondisitopografi yang landai dan datar. Elevasi ketinggian rata-rata Desa Karangsewu adalah 2 sampai 7 meter diatas permukaan laut 26

dengan Sungai Progo sebagai muara serta sungai-sungai lain yang dimanfaatkan sebagai saluran irigasi dan drainase. B. Keadaan Penduduk Berdasarkan data kependudukan Pemerintah Desa tercatat bahwa di Desa Karangsewu terdapat 2.094 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 8.233 jiwa dengan rincian 3.966 jiwa laki-laki dan 4.267 jiwa perempuan. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa di Desa Karangsewu terdapat banyak penduduk dengan golongan usia yang produktif yaitu antara umur 15-59 tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Karangsewu Berdasarkan Kelompok Usia No. JenisKelamin Kelompok Jumlah Persentase Lakilaki Umur (Tahun) Perempuan Jiwa (%) 1 0 14 1036 1115 2151 26,13 2 15-59 2518 2645 5163 62,71 3 >60 412 507 919 11,16 Jumlah 3966 4267 8233 100 Berdasarkan data dari tabel 5 dapat dilihat bahwa Desa Karangsewu didominasi oleh kelompok usia produktif yaitu usia 15-59 tahun sebanyak 5.163 jiwa dengan persentase sebesar 62,71% sedangkan penduduk dengan golongan usia belum produktif yaitu 0-14 tahun sebanyak 2151 jiwa dengan persentase sebesar 26,13% dan penduduk dengan golongan usia tidak produkif >60 tahun sebanyak 919 jiwa dengan persentase 11,16%. Hal ini dapat berpengaruh secara langsung terhadap usahatani karena semakin banyak penduduk dengan kelompok usia produktif maka penggunaan tenaga kerja dalam usahatani lebih maksimal. 27

C. Pendidikan Sumber daya manusia yang berkualitas adalah salah satu faktor pendukung kemajuan suatu daerah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas adalah dengan pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan maka diperlukan sarana dan prasarana pendidikan salah satunya adalah adanya lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun informal. Di Desa Karangsewu terdapat beberapa lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 2. Lembaga Pendidikan di Desa Karangsewu Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%) TK 10 55,5 SD 5 27,7 SMP/MTS 2 11,1 SMA 1 5,5 Jumlah 18 100 Di Desa Karangsewu terdapat 4 lembaga pendidikan yang berjumlah 18 sekolah baik Negeri maupun swasta dengan rincian 10 Taman Kanak-kanak atau TK, 5 Sekolah dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTS) dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan data dari tabel 6 bahwa di Desa Karangsewu sudah tersedia beberapa sarana pendidikan dari mulai tingkatan TK sampai SMA. Tersedianya berbagai lembaga pendidikan diharapkan mampu untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. D. Keadaan Pertanian 1. Penggunaan lahan Lahan adalah faktor utama dalam sebuah usahatani,karena lahan adalah media tumbuh untuk suatu tanaman. Selain itu lahan juga digunakan untuk 28

membangun sarana kepentingan umum lainnya. Lahan di Desa Karangsewu digunakan untuk berbagai macam kepentingan tetapi mayoritas digunakan untuk lahan pertanian dengan komoditas seperti melon, cabai, semangka, kelapa, padi dan lain sebagainya. Luas penggunaan lahan di Desa Karangsewu dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 3. Luas Desa Menurut Penggunaan Lahan No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%) 1. Lahan Sawah 264,15 28,52 2. Lahan Kering 374,62 40,45 3. Bangunan 23,24 2,50 4. Lainnya 264,12 28,51 Jumlah 926,13 100 Berdasarkan tabel 7 penggunaan lahan yang paling luas adalah lahan kering yaitu 374,62 hektar dengan persentase 40,45%, jika lahan kering dimanfaatkan untuk lahan bercocok tanaman maka potensi untuk meningkatkan hasil produksi komoditas pertanian seperti melon di Desa Karangsewu akan lebih baik. Setelah itu diikuti dengan tanah sawah dengan luas 264,15 atau 28,52%, kemudian penggunaan lahan untuk kepentingan lainnya dan untuk bangunan dengan luas lahan masing- masing 264,12 Ha dan 23,24 Ha dengan persentase 28,51% dan 2,50%. 2. Budidaya Tanaman Melon Buah melon adalah salah satu produk hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat hal ini dikarenakan rasa buah melon yang manis dan menyegarkan. Buah melon yang banyak di budidayakan di Desa Karangsewu adalah varietas Action. Ciri-ciri buah melon varietas Action adalah berbentuk bulat dengan bobot 1,5-3 kg per buah, kulitnya berwarna hijau dengan net kulit buah sedikit tebal dan 29

rapat. Daging buah berwarrna hijau keputihan, tebal, lembut dan rasanya sangat manis dan beraroma. Tanaman melon dapat beradaptasi dengan tipe tanah lempung, lempung liat, dan lempung berpasir serta tumbuh subur jika tanah mengandung bahan organik. Budidaya melon dilahan pasir bisa dikatakan sangat mudah dalam pengolahan lahannya. Tahap dalam budidaya melon yang pertama adalah persiapan lahan. Persiapan lahan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum dilakukan proses penanaman. Kegiatan dalam persiapan lahan meliputi pembersihan lahan dari gulma atau semak, kemudian lahan ditraktor dan mencampurkan tanah dengan pupuk organik, setelah itu dibuat bedengan tipis dan kemudian memasang mulsa, pembuatan lubang tanam, dan pemasangan selang infus. Tahapan selanjutnya adalah penanaman. Penanaman dilakukan setelah benih melon disemaikan dan menjadi bibit. Dari proses persemaian sampai bibit siap tanam memerlukan waktu 10-15 hari. Sebelum ditanam bibit disiram terlebih dahulu hingga dasar media tanam menjadi lembab. Setelah itu bibit ditanam di lubang tanam yang sudah dibuat. Jarak tanam untuk melon adalah 30-60 cm dalam barisan dan 60 cm antar barisan. Setelah tanaman melon ditanam di lahan selanjutnya tanaman melon memerlukan peratawan. Kegiatan perawatan tanaman melon meliputi penyiraman, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit, pemupukan, dan seleksi buah. Kegiatan pemeliharaan yang pertama adalah penyiraman. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari ketika tanaman melon berumur 1-35 hari untuk selanjutnya tanaman melon disiram 1 kali sehari sampai siap panen. Penyiraman dilakukan agar kebutuhan air untuk 30

tanaman melon tercukupi. Jika musim hujan penyiraman dilakukan 2-4 kali sehari karena terjadi penguapan kandungan garam yang tinggi dan dapat menyebabkan tanaman layu dan mati. Budidaya tanaman melon baiknya dilakukan pada musim kemarau hal ini dikarenakan agar tidak terjadi penguapan yang berlebih dan rasa dari buah melon akan lebih manis. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan mesin diesel dan menyedot air dari sumur yang ada di lahan. Setelah tanaman berumur 5-6 hari setelah tanam kemudian tanaman melon dipupuk. Pemupukan dilakukan 6-8 kali satu musim tanam. Pemupukan dilakukan agar nutrisi untuk perkembangan tanaman tercukupi. Ketika tanaman melon sudah ditanam di lahan, pertumbuhan gulma dan timbulnya hama dan penyakit umum terjadi dan tidak dapat dihindari tetapi dapat dilakukan penyiangan gulma dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiangan gulma dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit tanaman serta mengurangi efek kompetisi perebutan unsur hara antara tanaman dengan gulma yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan pestisida seperti Bion M 1/48 WP, Antrakol 70 WP, Acrobat 50 WP, Bamex 18 EC, Score 250 EC, dan Cabrio 250 EC. Kegiatan penyemprotan larutan pestisida dilakukan jika terjadi serangan hama, penyakit dan jamur saja. Setelah tanaman melon mengeluarkan buah sebesar telur ayam, dilakukan kegiatan seleksi buah. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan tanaman melon terfokus pada satu buah yang sudah terseleksi. Buah melon yang akan terpilih menjadi bakal buah utama adalah buah yang berbentuk lonjong sempurna, permukaan buah mulus 31

atau tidak cacat, buah tidak terserang hama dan penyakit, dan penampilan buah segar dan berkembang lebih cepat dibandingkan buah lainnya. Tanaman melon siap di panen ketika sudah berumur 60-65 hari setelah tanam. Ciri- ciri buah yang sudah siap dipanen adalah jika terdapat gejala retak pada pangkal buah atau tempat pertemuan buah dan tangkai, net pada kulit buah melon sudah nampak penuh dan tebal, dan tercium aroma harum dari buah melon. Setelah panen selesai kemudian buah melon siap dipasarkan. Biasanya petani menjual buah melonnya kepada pengepul atau penebas. 32