1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepeg:?waian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 T2.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/11/M.PAN/5/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLINIS DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGIPEMBELAJARAN

~ ..56tt1cotOtJaIca?w PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

ffj~ [ )5'~{5}F~~ f~jall:cl#ta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2014 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PADA INSPEKTORAT DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

J~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 132 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PADA DINAS TATA RUANG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENERA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 120 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PADA DINAS SOSIAL

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 162 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

J6a/wto;f~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PADA BIRO HUKUM

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

~Jak#ta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 163 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINS) DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG- MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN JABATAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN ENERGI

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2008 T E NTA N G JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER WALIKOTA SURABAYA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 147 TAHUN 2015 TENTANG

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan...

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

2 Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Dokter Gigi. Angka Kredit. Fungsional. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 5 - k. memfasilitasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLiNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang a. bahwa untuk menunjang :<I;llancaran penyelenggaraan urusan di bidang pelayanan psikologi, perlu rnenata Jabatan Fungsional Psikolog Klinis; " Mengingat b. bahwa berdasarkan pertimtlangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk menjamin karier kepangkatan dan pembinaan pegawai di bidang pelayanan psikologi perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Formasi Jabatan Fungsional Psikolog Klinis; 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepeg:?waian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 T2.hufl 1999; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diu bah terakhir dongan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sip:1 sebagaimana telah diu bah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tah:rn 2010; 6. Peraturan Pemerifltah Nomor 9 Tahun 2003 t"ntang Wewenan0 Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana teiah dillbah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;

2 7. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/11/M.PAN/5/2008 tentang Jabatan Fungsional Psikolog Klinis dan Angka Kreditnya; 9. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11121MENKES/PBIXII/2008; Nomor 28 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Psikolog Klinis dan Angka Kreditnya; 10. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 11. Keputusan Gubernur Nomor 85 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Pengusulan dan Penerapan Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 12. Peraturan Gubernur Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penempatan dan Pemindahan Penugasan Pejabat Fungsional; 13. Peraturan Gubernur Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan; 14. Peraturan Gubernur Nomor 168 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah; 15. Peraturan Gubernur Nomor 163 Tahun 2010 tentang Pendelegasian Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLiNIS. BABI KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Psikolog Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan psikologi klinik kepada masyarakat di unit pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil Daerah dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. 7. Psikolog adalah sarjana psikologi yang telah mendapat ijazah, sertifikat atau pengakuan sebagai seorang psikolog DrslDra Psikolog sistem lama, Drs/Ora Psikologi dengan pelatihan psikodiagnostika, Spsi dengan program protesi atau Spsi dengan magister Protesi. 8. Formasi Jabatan Fungsional adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi perangkat daerah untuk melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Gubernur. 9. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk membantu menilai prestasi kerja Psikolog Klinis. 10. Tim Penilai Angka Kredit Unit Kerja adalah tim yang diangkat oleh Kepala Unit Kerja yang bertugas membantu Kepala Unit Kerja menilai kinerja Pejabat Fungsional berdasarkan angka kredit yang ditetapkan untuk masing-masing Jabatan Fungsional. 11. Penilaian adalah penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan kegiatan Jabatan Fungsional. BAB II JENIS DAN KEDUDUKAN Pasal2 Jabatan Fungsional Psikolog Klinis termasuk dalam rumpun kesehatan. Pasal 3 Jabatan Fungsional Psikolog Klinis berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan psikologi klinis pad a unit pelayanan kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan dan instansi lain. BAB III JENJANG JABATAN DAN PANGKAT/GOLONGAN Pasal4 Jenjang Jabatan Fungsional Psikolog Klinis dan pangkatlgolongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri dari : a. Psikolog Klinis Pertama (Golongan IllIb); b. Psikolog Klinis Muda (Golongan IllIc dan Golongan III/d); dan c. Psikolog Klinis Madya (Golongan IV/a, Golongan IV/b dan Golongan IV/c).

4 BAB IV PENGHITUNGAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL Pasal5 (1) Penghitungan Formasi Jabatan Fungsional dilakukan dengan cara volume masing-masing kegiatan dikalikan waktu rata-rata penyelesaian kegiatan dibagi jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun. (2) Waktu rata-rata sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan waktu penyelesaian minimal ditambah waktu penyelesaian maksimal dibagi 2 (dua). (3) Jam kerja efektif 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah 1.250 (seribu dua ratus lima puluh) jam. (4) Rincian kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini. BAB V KEBUTUHAN DAN PENGISIAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL Pasal 6 (1) Kebutuhan Formasi Jabatan Fungsional Psikolog Kllnis sesual jenjang jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini. (2) Formasi Jabatan Fungsional Psikolog Klinis akan ditinjau ulang setiap 5 (lima) tahun atau sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan beban tugas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Pengisian Formasi Jabatan Fungsional Psikolog Klinis diusulkan oleh Dinas Kesehatan kepada Gubernur melalui BKD. (4) Usulan pengisian Formasi Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan setelah diadakan penelitian administrasi dan penetapannya oleh BKD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. BAB VI PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 7 (1) Pengangkatan Pejabat Fungsional didasarkan kepada Formasi Jabatan yang tersedia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diangkat dalam Jabatan Fungsional harus memenuhi persyaratan pada masing-masing jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5 Pasal8 (1) Pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional ditetapkan dengan Keputusan Gubernur atau Pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pejabat Fungsional dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a. ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsionalnya; b. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; c. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat; d. cuti di luar tanggungan Negara; dan e. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil Daerah. Pasal9 (1) Pemberhentian dari Jabatan Fungsional ditetapkan dengan Keputusan Gubernur atau pejabat yang ditunjuk. (2) Pejabat Fungsional diberhentikan dari jabatannya apabila : a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat; dan b. tidak dapat memenuhi angka kredit yang ditentukan pada masingmasing jenis Jabatan Fungsional dalam waktu tertentu sesuai jenjang pangkatnya. BAB VII KENAIKAN PANGKAT DAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL Pasal 10 (1) Sistem kenaikan pangkatljabatan, didasarkan atas penilaian dan penetapan angka kredit yang berasal dari kegiatan unsur utama dan unsur penunjang. (2) Usulan kenaikan pangkatljabatan disampaikan kepada Gubernur melalui BKD setelah perolehan angka kredit ditetapkan oleh Tim Penilai Angka Kredit untuk dibuatkan Keputusan Gubernur Jabatan Fungsional Psikolog Klinis dalam jenjang jabatan sesuai dengan angka kredit yang diperoleh. Pasal 11 Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diangkat dalam Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diberikan tunjangan Jabatan Fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

6 BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 12 Untuk kepentingan dinas danlatau menambah pengetahuan dan pengembangan karier, Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menduduki Jabatan Fungsional Psikolog Klinis dapat dipindahkan ke Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsionallainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal13 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Mei 2012 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU TA JAKARTA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 8 J uni 2012 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, FADJAR PANJAITAN NIP 195508261976011001 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2012 NOMOR 58

Lampiran I Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 60 TAHUN 2012 Tanggal 31 mei 2012 RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PSIKOLOG KLINIS I. Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Psikolog Klinis A. Rincian Kegiatan Psikolog KHnis Pertama : 1. melakukan persiapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat sederhana; 2. melakukan persiapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat sedang; 3. melakukan persiapan assesmen dengan merencanakan pemeriksaan psikologi;. 4. melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tingkat sederhana; 5. melakukan interpretasi hash observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tingkat sederhana; 6. merencanakan intervensi psikolog tingkat sederhana; 7. melakukan intervensi psikolog tingkat sederhana; 8. melakukan kunjungan khen di rumah sakit/visite; g. melakukan kunjungan khen di rumah sakit/konsultan; 10. melakukan kunjungan klien di rumah/home visite; 11. menyusun laporan pemeriksaan psikologis berupa hash evaluasi; r 12. melakukan tugas pada tempat risiko tinggi; \ 13. melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologis di masyarakat RS (PKMRS); 14. melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat, misalnya kejadian bencana baik secara mandiri maupun dalam TIM; 15. menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologi dalam KLB/bencana di masyarakat sebagai ketua; dan 16. menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologi dalam KLB/bencana di masyarakat sebagai anggota. S. Rincian Kegiatan Psikolog Klinis Muda : 1. melakukan persiapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat sedang; 2. melakukan persiapan assesmen dengan merencanakan pemeriksaan psikologi; 3. melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tingkat sedang;

2 4. melakukan interpretasi hasil observasi. wawancara lanjutan dan psikotes tingkat sedang; 5. merencanakan intervensi psikolog tingkat sedang; 6. melakukan intervensi psikolog tingkat sedang; 7. melakukan kunjungan klien di RS melalui visite;; 8. melakukan kunjungan klien di RS melalui konsultan; 9. melakukan kunjungan klien melalui kunjungan di rumah/home visite; 10. menyusun laparan pemeriksaan psikologis berupa hasil evaluasi; 11. melakukan tugas pada tempat risiko tinggi: 12. melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologis di masyarakat RS (PKMRS): 13. melaksanakan deteksi problem-problem psikologis di masyarakat RS; 14. melakukan assesmen psikologis pad a situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat. misalnya kejadian bencana; 15. melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat. misalnya kejadian bencana baik secara mandiri maupun dalam TIM; 16. menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologis dalam KLB/bencana di masyarakat sebagai ketua; 17. menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologis dalam KLB/bencana di masyarakat sebagai anggota; 18. menjadi anggota tim visum et repertum psykiatrikum; dan 19. menjadi saksi ahli kasus-kasus yang membutuhkan pertimbangan psikolog dalam persidangan. C. Rincian Kegiatan Psikolog Klinis Madya : 1. melakukan persiapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat kompleks; 2. melakukan persiapan assesmen dengan merencanakan pemeriksaan psikologi; 3. melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi. wawancara lanjutan dan psikotes tingkat Kompleks I; 4. melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi. wawancara lanjutan dan psikotes tingkat Kompleks II; 5. melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi. wawancara lanjutan dan psikotes tingkat Kompleks III; 6. melakukan interpretasi hasil observasi. wawancara lanjutan dan psikotes tingkat Kompleks I;

3 7. melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tingkat Kompleks II; 8. melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tingkat Kompleks III; 9. merencanakan intervensi psikolog tingkat Kompleks I; 10. merencanakan intervensi psikolog tingkat Kompleks II; 11. merencanakan intervensi psikolog tingkat Kompleks III; 12. melakukan intervensi psikolog tingkat Kompleks I; 13. melakukan intervensi psikolog tingkat Kompleks II; 14. melakukan intervensi psikolog tingkat Kompleks III; 15. menyusun laporan pemeriksaan psikologis berupa hasil evaluasi; 16. melakukan tugas pada tempat risiko tinggi; 17. melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologis di masyarakat RS (PKMRS); 18. melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat, misalnya kejadian bencana baik secara mandiri maupun dalam TIM; 19. menjadi anggota Tim penanggulangan Problem psikologis dalam KLB/bencana di masyarakat sebagai ketua; 20. menjadi anggota Tim penanggulangan Problem psikologis dalam KLB/bencana di masyarakat sebagai anggota; 21. menjadi anggota tim visum et repertum psykiatrikum; dan r \. 22. menjadi saksi ahli kasus-kasus yang membutuhkan pertimbangan psikolog dalam persidangan. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU TA JAKARTA,

/j '~) Lampiran II: Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 60 TAHUN 2012 Tanggal 31 Hei 2012 KEBUTUHAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLiNIS 1 Psikolog Klinis Pertama NO. BUTIR KEGIATAN VOLUME WAKTU WAKTU SATUAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANI RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUN (JAM) (JAM) MIN (JAM) MAX (JAM) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Melakukan per;iapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat sederhana Klien 9.000 0,75 1,00 0,88 7875,00 2 Melakukan per;iapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkal sedang Klien 9.000 0,83 1,00 0,92 8250,00 3 Melakukan per;iapan assesmen dengan merencanakan pemeriksaan psikologi Klien 9.000 0,83 1,00 0,92 8250,00 4 Melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan osikoles tinokat sederhana Klien 9.000 0,83 1,00 0,92 8250,00 5 Melakukan interpretasi hasil observasi. wawancara lanjulan dan psikotes tingkat sederhana Klien 9.000 0,83 1,00 0,92 8250,00 6 Merencanakan intervensi psikoloq tingkal sederhana Klien 9.000 0,83 1,42 1,13 10125,00 7 Melakukan inlervensi psikoloq tingkat sederhana Klien 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 8 Melakukan kunjungan klien di rumah sakivvisite Laooran 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 9 Melakukan kunjungan klien di rumah sakivkonsullan Laooran 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 10 Melakukan kunjungan klien di rumahlhome visite Laporan 9.000 0,83 1,42 1,13 10125,00 11 Menyusun laporan pemeriksaan psikoloqis berupa hasil evaluasi Laporan 9.000 0,83 1,42 1,13 10125,00 12 Melakukan tugas pada tempat risiko tinggi Laporan 244 0,83 1,42 1,13 274,50 13 Melaksanakan kegialan penyuluhan psikologis di masyarakal RS (PKMRS) Laporan 600 0,83 1,42 1,13 675,00 14 Melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi khusus alau kejadian luar biasa di masyarakat, misalnya kejadian bencana baik secara mandiri maupun Laporan 122 0,83 1,42 1,13 137,25 dalam TIM

-) ~) 2 VOLUME WAKTU WAKTU SATUAN WAKTU PENYELESAIAN NO. BUTIR KEGIATAN KEGIATANI RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUN (JAM) (JAM) MIN (JAM) MAX (JAM) 1 2 3 4 5 6 7 8 15 Menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologi dalam KLB/bencana di masvarakat sebaaai ketua SK 61 0,50 0,75 0,63 38,13 16 Menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologi dalam KLB/bencana di masvarakat sebaaai anaaota SK 61 0,50 0,75 0,63 38,13 JUMLAH 75.450,50 Keterangan : 1. Jam efektif satu han =4,5 jam 2. Kapasitas jam kerja per orang 1 Tahun = 1.250 jam 3. Kolom 7 = kolom 5 + kolom 6 2 4. Kolom 8 =Kolom 4 X Kolom 7 X 4,5 jam 5. Formasi Jafung Perjenjangan : 75.450,50 : 1.250 Jam = 60 orang

f) r) 3 2 Psikolog Klinis Muda NO. BUTIR KEGIATAN VOLUME WAKTU WAKTU SATUAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANI RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUN (JAM) (JAM) MIN (JAM) MAX (JAMI 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Melakukan persiapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat sedang Klien 3.900 0,75 1,00 0,88 3412,50 2 Melakukan persiapan assesmen dengan merencanakan pemeriksaan psikologi Klien 3.900 0,83 1,00 0,92 3575,00 3 Melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tinqkat sedanq Klien 3.900 0,83 1,00 0,92 3575,00 4 Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tingkat sedano Klien 3.900 0,83 1,00 0,92 3575,00 5 Merencanakan intervensi psikolog tinokat sedano Klien 3.900 0,83 1,00 0,92 3575,00 6 Melakukan intervensi psikoloo tinqkat sedanq Klien 3.900 0,83 1,42 1,13 4387,50 7 Melakukan kunjunoan klien di RS melalui visite Laporan 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 8 Melakukan kunjungan klien di RS melalui konsultan Laporan 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 9 Melakukan kunjungan klien melalui kunjungan di rumah/home visite Laporan 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 10 Menyusun laporan pemeriksaan psikologis berupa hasil evaluasi Laporan 3.900 0,83 1,42 1,13 4387,50 11 Melakukan tugas pada tempat risiko tinggi Laporan 3.900 0,83 t,42 1,13 4387,50 12 Melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologis di masyarakat RS (PKMRS) LaDoran 244 0,83 1,42 1,13 274,50 13 Melaksanakan deteksi problem-problem psikologis di masyarakat RS Laporan 600 0,83 1,42 1,13 675,00 14 Melakukan assesmen psikologis pada situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat misalnya keiadian bencana Laporan 122 0,83 1,42 1,13 137,25 15 Melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat, misalnya kejadian bencana baik secara mandiri maupun Laporan 61 0,50 0,75 0,63 38,13 dalam TIM 16 Menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologis dalam KLB/bencana di masvarakat sebaoai ketua SK 61 0,50 0,75 0,63 38,13 17 Menjadi anggota TIM penanggulangan problem psikologis dalam KLB/bencana di masvarakat sebaoai anaaota SK 61 0,50 0,75 0,63 38,13

) ') 4 NO. BUTIR KEGIATAN VOLUME WAKTU WAKTU SATUAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANI RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUN (JAM) (JAM) MIN (.IAM\ MAX {.IAM\ 1 2 3 4 5 6 7 8 18 Meniadi anggota tim visum et repertum psykiatnkum Laporan 5 0,50 0,75 0,63 3,13 19 Menjadi saksi ahli kasus-kasus yang membutuhkan pertimbangan psikolog dalam oersidanoan Laporan 5 0,50 0,75 0,63 3,13 JUMLAH 35.119,88 Keterangan : 1. Jam efektif satu han =4,5 jam 2. Kapasitas jam kerja perorang 1 Tahun =1.250 jam 3. Kolom 7 = kolom 5 + kolom 6 2 4. Kolom 8 =Kolom 4 X Kolom 7 X 4,5 jam 5. Formasi Jafung Perjenjangan: 35.119,88: 1.250 Jam = 28 orang

J ') 5 3 P,sikolog Klinis Madya NO. BUTIR KEGIATAN VOLUME WAKTU WAKTU SATUAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANI RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUN (JAM) (JAM) MIN (JAM) MAX (JAM) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Melakukan persiapan assesmen melalui wawancara pendahuluan tingkat Klien 3.000 0,75 1,00 0,88 2625,00 2 Melakukan persiapan assesmen dengan merencanakan pemefiksaan psikologi Klien 3.000 0,83 1,00 0,92 2750,00 3 Melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tinqkat Kompleks I Klien 3.000 0,83 1,00 0,92 2750,00 4 Melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tinqkal Kompleks II Klien 3.000 0,83 1,00 0,92 2750,00 5 Melaksanakan assesmen dengan melaksanakan observasi, wawancara lanjutan dan psikotes tinqkat Kompleks III Klien 3.000 0,83 1,00 0,92 2750,00 6 Melakukan interpretasi hash observasi, wawancara lanjulan dan psikotes tingkat Kompleks I Klien 3.000 0,83 1,42 1,13 3375,00 7 Melakukan interprelasi hash observasi, wawancara lanjutan dan psikoles lingkat Komoleks II Klien 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 8 Melakukan interpretasi hash observasi, wawancara lanjulan dan psikotes lingkat Komoleks III Klien 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 9 Merencanakan inlervensi psikolog lingkat Kompleks I Klien 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 10 Merencanakan intervensi psikoloo lingkat Kompleks 11 Klien 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 11 Merencanakan intervensi psikolog tinqkat Kompleks III Klien 900 0,83 1,42 1,13 1012,50 12 Melakukan intervensi psikoloo lingkat Kompleks I Klien 122 0,83 1,42 1,13 137,25 13 Melakukan intervensi psikoloo tingkat Kompleks II Klien 122 0,83 1,42 1,13 137,25 14 Melakukan intervensi psikoloo linqkal Kompleks III Klien 122 0,83 1,42 1,13 137,25 15 Menyusun laporan pemefiksaan psikoloqis berupa hash evaluasi Laporan 61 0,50 0,75 0,63 38,13 16 Melakukan tugas pada tempat fisiko lingqi Laporan 61 0,50 0,75 0,63 38,13 17 Melaksanakan keqiatan penyuluhan psikologis di masvarakat RS (PKMRS) Laporan 61 0,50 0,75 0,63 38,13 18 Melakukan intervensi psikologi pada situasi-situasi khusus atau kejadian luar biasa di masyarakat, misalnya kejadian bencana baik secara mandifi maupun Laporan 7 0,50 0,75 0,63 4,38 dalam TIM 19 Menjadi anggota Tim penanggulangan Problem psikologis dalam KLB/bencana di masvarakat sebaqai kelua SK 5 0,50 0,75 0,63 3,13

6 NO. BUTIR KEGIATAN VOLUME WAKTU WAKTU SATUAN WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANI RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUN (JAM) (JAM) MIN (JAM) MAX (JAM) 1 2 3 4 5 6 7 8 20 Menjadi anggota Tim penanggulangan Problem psikologis dalam KLB/bencana di masyarakat sebaqai anqqota SK 5 0,50 0,75 0,63 3,13 21 Meniadi anggota tim visum et repertum psykiatrikum LaPOran 12 0,50 0,75 0,63 7,50 22 Menjadi saksi ahli kasus-kasus yang membutuhkan pertimbangan psikolog dalam 12 Laporan loersidanaan 0,50 0,75 0,63 7,50 JUMLAH 14.489,25 Keterangan : 1. Jam efektif satu hari =4,5 jam 2. Kapasitas jam kerja per orang 1 Tahun = 1.250 jam 3. Kalam 7 = kolam 5 + kalom 6 2 4. Kolom 8 =Kalom 4 X Kolom 7 X 4,5 jam 5. Formasi Jafung Perjenjangan: 14.489,25: 1.250 Jam = 12 orang

/) '\ 7 KEBUTUHAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLiNIS No. Jenjang Jabatan Total Waktu Penyelesaian Pekerjaan 1 Tahun Jumlah Formasi 1 Psikolog Klinis Pertama 75.450,50 60 2 Psikolog Klinis Muda 35.119,88 28 3 Psikolog Klinis Madya 14.489,25 12 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKGrTA JAKARTA,