BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia, 2007:5). Keahlian

II. LANDASAN TEORI. Citra ekonomi sekarang ini, telah brand menjadi aset terpenting yang memukau

BAB II KERANGKA TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan pengertian jasa menurut beberapa pakar : Definisi jasa menurut Phillip Kotler (Lupiyoadi ; 2006 : 6) :

BAB I PENDAHULUAN. keputusan tentang merek, merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan pengertian jasa menurut 3 pakar : Definisi jasa menurut Phillip Kotler (Lupiyoadi 2006 : 6):

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut American Marketing Association (AMA), pemasaran adalah suatu fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

II. LANDASAN TEORI. mengambil hati para konsumen untuk memperlancar jalannya produksi.

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan (Peter dan Olson, 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam memenuhi kebutuhannya ada pihak yang

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

12 Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt,

BAB I PENDAHULUAN. terstandarlisasi namun sesuai dengan kemampuan. Merek itu sendiri adalah sebuah. dan seterusnya (Tjiptono, Chandra, Adriana, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GANANG TRI SETYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam beberapa penelitian, customer retention dianggap sebagai customer

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan yang cepat berubah, meningkatnya persaingan global,

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA)

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bab ini berisi tentang teori-teori yang mencakup brand (merek) yakni

PENGARUH KARAKTERISTIK MEREK, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK PELANGGAN-MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus selalu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk dapat bertahan hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB II TIJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran adalah mengatur hubungan konsumen yang menguntungkan. Dua tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERAN TRUST IN BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA NOTEBOOK ACER DI HI-TECH MALL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari penelitian terdahulu dari Faculty of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Pembelajaran (learning)

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya mengenai perubahan pata perilaku terhadap. Penggunaan Perceived Fit dalam penelitian mengenai Brand

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

III. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bilal Afsar, Zia Ur Rehman, Jaweria Andleeb Qureshi and Asad Shahjehan (2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Integrated Marketing Communication I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan sering

Sebuah produk merupakan segala hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Tentang Loyalitas Merek ( Brand Loyalty) 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Merek adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam benak konsumen yang mengkomunikasikan manfaat yang dijanjikan produk yang diproduksi perusahaan tertentu. Menurut American Marketing Association ( Kotler & Keller 2008:258), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya yang dimksudkan untuk mengeidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pesaing. Selain membedakan satu produk dengan produk lain, merek juga memberi manfaat bagi konsumen diantaranya membantu mengidentifikasi manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk. Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2000:460) yaitu sebagai berikut: 1. Atribut Merek mengingatkan pada atribut tertentu. Marcedes memberi kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi. 2. Manfaat Bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut, tetapi membeli manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional. Sebagai contoh : atribut tahan lama 12

diterjemhakan menjadi manfaat fungsional tidak perlu cepat beli lagi, atribut mahal diterjemahkan menjadi manfaat emosional bergengsi dan lain lain. 3. Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Marcedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi dan lain lain. 4. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu. Marcedes mewakili budaya Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi. 5. Kepribadian : Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Marcedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau istana yang agung (objek) 6. Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Marcedes menunjukkan pemakainya seorang diplomat atau eksekutif. Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu- individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek, symbol atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat. Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut: 1. Menjelaskan apa yang dijual perusahaan 2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan 13

3. Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya menyangkut kepercayaan, konsistensi dan harapan. Dengan demikian, merek sangat penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek bermanfaat untuk bermanfaat untuk mempermudah proses keptusan pembelian dan merupakan jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi produsen, merek dapat membantu upaya upaya membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan konsumen. Merek terbaik, tentu suatu merek harus terlihat baik di pasar hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat baik di pasar hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat baik, merek tersebut harus memiliki customer value jauh di atas merek merek yang lain. Selain itu, harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan sehingga pelanggan mempunyai ikatan terhadap merek tersebut. 2.1.2 Pengertian Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas merupakan hasil dari pembelajaran konsumen pada suatu entitas tertentu (merek, produk, jasa atau toko) yang dapat memuaskan kebutuhannya. Sehingga, konsep ini menjadi sangat penting bagi pemasar karena memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, termasuk pembelian berulang dan dapat mengurangi biaya pemasaran. (Ruly, 2006:68). Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. 14

Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan. Minor dan Mowen (2002 : 109) mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku pembelian actual produk yang dikaitkan dengan proporsi pembeli. Berdasarkan dari pandangan tersebut maka loyalitas merek didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan. Dan dapat menarik minat pelanggan baru karena memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek minimal dapat mengurangi risiko. Keuntungan lain yang didapat dari loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespons gerakan pesaing. 2.2 Teori Tentang Kepercayaan Terhadap Merek ( Trust In a Brand) Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas. Kepercayaan memiliki peran yang penting dalam pemasaran industri. Dinamika lingkungan bisnis yang cepat memaksa pemasaran perusahaan untuk 15

mencari cara yang lebih kreatif dan fleksibel untuk beradaptasi. Untuk tetap bertahan dalam situasi tersebut, perusahaan akan mencari cara yang kreatif melalui pembentukan hubungan yang kolaboratif dengan pelanggan ( Lau dan Lee, 1999 dalam Ruly 2006). Kepercayaan dianggap sebagai cara yang paling penting dalam membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang. Kepercayaan memiliki dua dimensi, yaitu kredibilitas dan benevolence. Kredibilitas didasarkan pada keyakinan akan keahlian partner untuk melakukan tugasnya secara efektif dan dapat diandalkan. Benevolence adalah suatu keyakinan bahwa maksud dan motivasi partner akan memberikan keuntungan bersama (Doney dan Canon, 1997 dalam Ruly 2006). Hal ini menjelaskan bahwa penciptaan awal hubungan dengan partner didasarkan pada trust (kepercayaan) Dalam pasar konsumen, ada begitu banyak konsumen yang tidak teridentifikasi, sehingga sulit bagi perusahaan untuk membangun hubungan personal dengan setiap pelanggan. Cara lain yang ditempuh oleh pemasar untuk membangun hubungan personal dengan pelanggan adalah melalui sebuah symbol, yaitu merek(brand). Dalam situasi tersebut, merek berperan sebagai substitute hubungan person-to-person antara perusahaan dengan pelanggannya, selanjutnya kepercayaan dapat dibangun melalui merek. Kepercayaan terhadap merek merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam menghadapi resiko yang berhubungan dengan merek yang dibeli akan memberikan hasil yang positif dan menguntungkan. 16

Dalam membangun dan mengembangakn kepercayaan terhadap merek, perusahaan harus memahami tiga karakteristik penting sebagai determinan kepercayaan pelanggan yang pada akhirnya mengarah pada loyalitas pelanggan. Tiga karakteristik kunci bagi kesuksesan hubungan antara pelanggan dan perusahaan adalah karakteristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik hubungan pelanggan-merek ( Lau dan Lee, 1999:345) Hubungan ketiga karakteristik tersebut terhadap kesetiaan merek dapat digambarkan sebagai berikut: Brand Characteristics Brand Reputation Brand Predictability Brand Competence Company Characteristics Trust In Company Company Reputation Company Perceived Motives Company Integrity Consumer - Brand Characteristics Similarity between Consumer self-concept and Brand Personality Brand Liking Brand Experience Brand Satisfaction Peer Support Sumber: Lau dan Lee (1999:345) Trust In a Brand Brand Loyalty Gambar 2.1 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Brand Loyalty 17

2.2.1 Pengertian Karakteristik Merek ( Brand Characteristics) Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek. Dalam konteks hubungan pelanggan merek, kepercayaan pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi merek, dan kompetensi merek. Penjelasan dari tiga karakteristik merek dapat ditunjukkan sebagai berikut: a. Brand Reputation Brand Reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja melalui advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan. b. Brand Predictability Brand Predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk memprediksi perilaku dari kelompok lain. Predictability brand adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki performance pada setiap pemakaian. Predictability mungkin karena tingkat konsistensi dari kualitas produk. Brand predictability dapat menigkatkan keyakinan karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang tidak diharapakan akan terjadi ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena predictability menciptakan ekspektasi positif. 18

c. Brand Competence Brand dan integritas perusahaan yang dipersepsikan. Karakteristik perusahaan competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu. Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut. 2.2.2 Pengertian Karakteristik Perusahaan ( Company Characteristics) Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan pada sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, reputasi perusahaan, motif motif dari perusahaan yang dipersepsikan juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan pada sebuah merek. Pengetahuan konsumen terhadap perusahaan kemungkinan akan mempengaruhi penilaiannya terhadap merek perusahaan. a. Trust in the Company Dalam kasus perusahaan dan mereknya, perusahaan merupakan entitas terbesar dan merek merupakan entitas terkecil dari entitas terbesar tersebut. Sehingga, pelanggan yang percaya terhadap perusahaan kemungkinan percaya terhadap mereknya. 19

b. Company Reputation Ketika pelanggan mempersepsikan opini orang lain bahwa perusahaan dikenal adil dan jujur, maka pelanggan akan merasa lebih aman dalam memperoleh dan menggunakan merek perusahaan. Dalam konteks saluran pemasaran, ketika perusahaan dinilai memiliki reputasi yang baik, maka pelanggan kemungkinan besar akan percaya pada pengecer dan vendor. c. Company Perceived Motives Intertionality merupakan cara dimana kepercayaan dibangun dalam hubungan antara penjual dan pembeli. Benevolence of motives merupakan faktor penting dalam suatu hubungan. Dalam konteks merek, ketika pelanggan mempersepsikan suatu perusahaan layak dipercaya dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka pelanggan akan mempercayai merek perusahaan. d. Company Integrity Integritas perusahaan merupakan persepsi pelanggan yang melekat pada sekumpulan dari prinsip prinsip yang dapat diterima. Perusahan yang memiliki integritas tinggi tergantung pada konsistensi dari tindakannya di masa lalu, komunikasi yang akurat tentang perusahaan dari kelompok lain, keyakinan bahwa perusahaan memiliki sense of justice yang kuat, serta tindakannya sesuai dengan janji janjiny. Jika perusahaan dipersepsikan memiliki integritas tersebut, maka kemugkinan merek perusahaan akan dipercaya oleh pelanggan. 20

2.2.3 Pengertian Karakteristik Pelanggan Merek (Consumer Brand Characteristics) Suatu hubungan tidak satu arah, setiap kelompok saling mempengaruhi dalam hubungannya dengan kelompok lain. Sehingga, karakteristik pelanggan merek dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap merek. Karakteristik dalam hubungan pelanggan terhadap merek. Karakteristik dalam hubungan pelanggan dengan citra merek mencakup kesamaan (similarity) antara self concept pelanggan dengan citra merek, kesukaan pelanggan terhadap merek, pengalaman pelanggan, kepuasaan pelanggan, serta dukungan dari rekan (peer support) a. Similarity between Consumer Self-Concept dan Brand Personality Penelitian dalam hubungan interpersonal menunjukkan bahwa similaritas dari karakteristik dua kelompok dapat memberikan kecenderungan tumbuhnya kepercayaan. Seorang pelanggan akan mengevaluasi dan menilai sebuah merek jika sebuah merek memiliki kesamaan dengan dirinya sama dengan self image pelanggan, maka pelanggan kemungkinan untuk mempercayai merek tersebut. b. Liking the Brand Untuk mengawali suatu hubungan, suatu kelompok harus disenangi oleh kelompok lain. Dalam pemasaran konsumen, jika seorang pelanggan suka terhadap suatu merek, maka pelanggan tersebut kemungkinan besar akan mempercayai merek tersebut. c. Experience with the Brand 21

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumen belajar dari pengalaman masa lalunya, dan perillaku di masa akan datang dapat diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Ketika konsumen memperoleh pengalaman lebih dengan sebuah merek, maka mereka akan memahami merek dengan lebih baik dan menumbuhkan kepercayaan lebih terhadap merek tersebut. d. Satisfaction with the Brand Kepuasan terhadap sebuah merek dapat didefinsikan sebagai hasil dari evaluasi subjektif bahwa mereka alternatif yang dipilih memenuhi atau melampaui ekspektasi konsumen. Butler( 1991), dalam Lau dan Lee ( 1999) mengidentifikasi bahwa pemenuhan janji ( promise) merupakan antecedent bagi kepercayaan dalam hubungan pemasaran industri. Ketika pelanggan puas dengan suatu merek setelah menggunakan merek tersebut, maka pada situasi yang sama kepuasan pada suatu merek juga akan terpenuhi. Ketika suatu merek telah mempertahankan janjinya, maka pelanggan kemungkinan besar akan mampercayai merek tersebut. e. Peer Support Bearden, dalam Lau dan Lee,( 1999) mengusulkan bahwa faktor yang penting dalam menentukan perilaku individu adalah pengauruh individu lainnya, dan menyatakan bahwa pengaruh social merupakan faktor yang penting dalam menetukan perilaku konsumen. Karena itu, pelanggan kemungkinan akan percaya terhadap merek yang mana orang/ pihak lain yang berarti bagi mereka memperlihatkan kepercayaannya pada suatu merek. 22

2.3 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama/Tahun/ Judul Alat Analisis Hasil Penelitian Dedy, 2013 Pengaruh Trust In a Brand terhadap Brand Loyalty pada konsumen Fruit Tea di Surabaya Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling tepatnya accidental sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kebetulan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepercayaan merek (trust in a brand) mampu memberikan kontribusi yang nyata terhadap loylitas merek (brand loyalty) pada konsumen Fruit Tea di Surabaya. Lucy, 2013 Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan secara simultan brand characteristics ( X1), company characteristics ( X2),dan consumer brand characteristics ( X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty(y) pada konsumen susu Ultramilk di Kelurahan TIti Rantai Medan. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel consumer brand characteristics merupakan variabel yang paling dominan yang berpengaruh terhadap brand loyalty pada konsumen UHT merek Ultramilk di wilayah kelurahan Titi Rantai Medan. 23

Herawati, 2011 Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty Melalui Trust in A Brand Teh dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro di Surabaya Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian kausal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden. Dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan regresi berganda dan regresi sederhana, dan menggunakan uji F dan t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Characteristic, Company Characteristic, Consumer-Brand Characteristic, Trust In A Brand memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Brand Loyalty teh dalam kemasan merek Teh Botol Sosro di Surabaya. 2.4 Kerangka Konseptual Menurut Lau dan Lee ( 1999 : 344), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor adalah Karakteristik Merek (Brand Characteristics), Karakteristik Perusahaan (Company Characteristic)s, dan Karakteristik Konsumen Merek (Consumer Brand Characteristics). Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek. 1. Karakteristik Merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak konsumen. 2. Karakteristik Perusahaan merupakan pemahaman konsumen mengenai perusahaan. 3. Karakteristik Konsumen Merek yaitu totalitas pemikiran dan perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek terhadap merek. 24

Berdasarkan pada pemikiran diatas serta tinjauan teori, maka dalam penelitian ini dapat dibuat model penelitian sebagai berikut : Kepercayaan Pada Merek Karakteristik Merek (X1) Karakteristik Perusahaan (X2) Loyalitas Merek (Y) Karakteristik Pelanggan Merek (X3) Gambar 2.2. Kerangka Konseptual 2.5. Hipotesis Menurut Suliyanto (2006: 53), Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka disajikan hipotesis sebagai berikut: Kepercayaan pada Merek ( Trust In a Brand) terdiri dari : Karakteristik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Pelanggan Merek berpengaruh terhadap Loyalitas Merek ( Brand Loyalty) Pada Konsumen Teh Botol Sosro di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 25