BAB I PENDAHULUAN. 202 juta di tahun 1950 menjadi 831 juta di tahun Jumlah ini diperkirakan akan terus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. industri tetapi juga di negara berkembang, seperti Indonesia. Kanker kepala leher

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari 70,1 tahun padaperiode menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

BAB I PENDAHULUAN. jiwa menjadi masalah yang serius dan memprihatinkan, penyebab masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB IV METODE PENELITIAN


BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

BAB 1. PENDAHULUAN. mood, khususnya gangguan ansietas. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. global. Prevalensi FA meningkat seiring dengan pertumbuhan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. 2 Studi di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang wajar,

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Populasi usia lanjut (usila) meningkat cepat, baik di negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. al.(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia yaitu sebesar 8%.

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60

PERBEDAAN SKOR GERIATRIC DEPRESSION SCALE PADA PASIEN USIA LANJUT DENGAN KANKER KEPALA DAN LEHER YANG BELUM DAN SEDANG MENJALANI RADIOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proporsi populasi usia lanjut di Indonesia semakin bertambah seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. insulin, atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya dikaitkan dengan adanya gejala

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia bertambah, sedangkan proporsi penduduk berusia muda

BAB I PENDAHULUAN. menandakan jumlah lansia dari tahun ke tahun akan bertambah. Di negara maju

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. umur harapan hidup tahun (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional, telah. mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang berupa kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ia tumbuh, meliputi rongga mulut, kelenjar saliva, laring, faring, rongga hidung dan sinus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian berdampak kepada peningkatan proporsi lanjut. adalah suatu proses menghilangnya secara

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 1 Februari 2017

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 1

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 1 Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa setiap

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tingkat depresi terhadap kualitas hidup lanjut usia. Penelitian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja bisa meningkat terutama dalam bidang repoduksi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BALAKANG. sedang berkembang. Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik di negara berkembang maupun di negara maju. Penyakit asma termasuk lima

BAB 1 PENDAHULUAN. Harapan Hidup (UHH)/Angka Harapan Hidup (AHH). Namun, dalam bidang kesehatan karena meningkatnya jumlah penduduk lanjut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi penduduk dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat baik dari segi jumlah maupun usia. Jumlah penduduk usia lanjut telah mengalami lonjakan empat kali lipat dari 202 juta di tahun 1950 menjadi 831 juta di tahun 2013. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat sampai tiga kali lipat di tahun 2050 menjadi 2 miliar, menjadikan populasi usia lanjut sebagai penduduk terbanyak berdasarkan usia. 1 Estimasi proporsi penduduk Indonesia berusia 65 tahun ke atas diperkirakan meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari 5% di tahun 2010 menjadi 15,8% di tahun 2050. Sehubungan dengan hal ini, tidak mengejutkan bahwa pembelanjaan masyarakat terhadap dana pensiun dan layanan kesehatan juga diproyeksikan akan meningkat. Namun, kekhawatiran lebih dititikberatkan pada pembelanjaan dana kesehatan yang meningkat jauh lebih cepat dibandingkan dengan dana pensiun. Hal ini dikarenakan pembelanjaan dana kesehatan tidak hanya didorong oleh peningkatan penduduk lanjut usia tapi juga oleh inflasi. 2 Sehubungan dengan hal ini, maka penerapan ilmu kedokteran geriatri akan menjadi salah satu tantangan bagi klinisi ke depannya. Risiko kanker meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Proses penuaan berhubungan dengan kejadian-kejadian pada tingkat molekuler, seluler dan fisiologis yang berpengaruh terhadap proses karsinogenesis. 3 Kanker termasuk dalam penyebab utama angka kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Menurut data statistik yang dirilis oleh GLOBOCAN Project tahun 2012, terdapat 14,1 juta kasus baru kanker dan 8,2 juta kasus kematian akibat

kanker di tahun 2012. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008 dimana terdapat 12,7 juta kasus baru dan 7,6 juta kasus kematian. 4 Kanker kepala dan leher termasuk salah satu jenis kanker yang prevalensinya kian meningkat. Menurut data yang sama di tahun 2012, di Indonesia jumlah kasus kanker kepala dan leher telah memasuki lima besar dengan kanker nasofaring sebagai penyumbang terbesar. 4 Sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Kanker Nasional di Brazil (INCA) menemukan gejala depresi tinggi pada pasien dengan kanker kepala dan leher berkorelasi positif terhadap rasa sakit. 5 s Studi lain menemukan bahwa tingkat depresi pada pasien kanker kepala dan leher meningkat setelah menjalani radioterapi, 6 sehingga selain disebabkan oleh kanker itu sendiri dan faktor usia lanjut, seorang pasien kanker memiliki kemungkinan mengalami depresi saat menjalani terapi, dalam hal ini adalah radioterapi yang merupakan modalitas utama pada kasus kanker kepala dan leher. Di sisi lain, masih banyak rintangan bagi tenaga medis dalam menangani masalah kesehatan mental usia lanjut, di antaranya: manifestasi klinis dari kelainan mental dan fisik yang dialami usia lanjut dapat berbeda dengan kaum dewasa muda. Keadaan seperti depresi dan kecemasan merupakan keadaan mental yang paling banyak terjadi dan paling sering terjadi pada populasi usia lanjut 7 sering dianggap sebagai hal yang lumrah, walaupun begitu, depresi bukan merupakan bagian normal dari proses penuaan. 8 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat depresi pada pasien usia lanjut yang belum dan sedang menjalani radioterapi yang dinilai menggunakan skor Geriatric Depression Scale, sehingga di masa mendatang apabila terjadi peningkatan diharapkan akan ada upaya dari berbagai pihak untuk menangani efek yang terjadi dan memastikan bahwa pasien tetap patuh pada terapi yang dijalani.

1.2 Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan skor Geriatric Depression Scale pada pasien usia lanjut dengan kanker kepala dan leher yang belum dan sedang menjalani radioterapi? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum 1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan skor Geriatric Depression Scale pada pasien usia lanjut dengan kanker kepala dan leher yang belum dan sedang menjalani radioterapi. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mengetahui skor Geriatric Depression Scale (GDS) pada pasien usia lanjut dengan kanker kepala dan leher yang belum menjalani radioterapi. 2. Mengetahui skor Geriatric Depression Scale (GDS) pada pasien usia lanjut dengan kanker kepala dan leher yang sedang menjalani radioterapi selama minimal 10 kali. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai sumbangsih teoritis, metodologis, maupun praktis untuk ilmu pengetahuan, terutama bidang ilmu geriatri, psikiatri, dan onkologi radiasi.

2. Sebagai masukan bagi para klinisi tentang pengelolaan kanker kepala dan leher pada pasien usia lanjut, terutama berhubungan dengan depresi. 3. Sebagai acuan bagi masyarakat umum tentang kondisi psikologis pada penduduk usia lanjut, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan menjadi sadar akan pentingnya usaha mencegah dan mengurangi dampak depresi terutama jika ada anggota keluarga usia lanjut yang menderita kanker. 4. Sebagai landasan atau acuan bagi penelitian selanjutnya, terutama dalam bidang geriatri, psikiatri, dan onkologi radiasi. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian penelitian No. 1. Pengarang dan Judul Penelitian Parvasani, Aulia. Pengaruh Radioterapi Area Kepala dan Leher terhadap ph Saliva. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012 9 2. Anindita, Yohana PC, dkk. Hubungan antara Pemberian Radioterapi dengan terjadinya Distress, Anxiety, dan Depresi pada Penderita Kanker Payudara. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada;2012. 10 Metode Penelitian Quasi eksperimental (pretest post test design) - Radioterapi area kepala dan leher - ph saliva Studi deskriptif crosssectional - Status distress - Status kecemasan - Tingkat depresi Hasil Penelitian Ada perbedaan antara ph saliva sebelum dan setelah dosis total 20, sebelum dan setelah dosis total 40 Gy, serta sebelum dan setelah dosis total 20 Gy dan 40 Gy. Tidak ada perbedaan status distress dan kecemasan berdasarkan tingkat pendidikan, profesi, penghasilan, dan jenis pembiayaan pasien kanker payudara. Ada perbedaan status depresi berdasarkan tingkat pendidikan, sedangkan berdasarkan pekerjaan dan penghasilan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.

3. Yunitri, Ninik. Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Ekspresif Terhadap Depresi dan Kemampuan Mengatasi Depresi pada Pasien Kanker. Jakarta: Universitas Indonesia; 2012. 11 Eksperimental (pretest post test design) - Terapi kelompok suportif ekspresif - Depresi - Kemampuan mengatasi depresi - - Kondisi depresi pasien kanker yang mendapatkan terapi kelompok suportif ekspresif adalah depresi sedang dan kemampuan mengatasi depresi adalah tinggi. - Kondisi depresi pasien kanker yang tidak mendapatkan terapi kelompok suportif ekspresif adalah depresi berat dan kemampuan mengatasi depresi adalah rendah. 4. Wulandari, Ayu FS, dkk. Kejadian dan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia: Studi perbandingan di panti wreda dan komunitas. Semarang: Universitas Diponegoro; 2011. 12 Studi cross-sectional - Panti wredha - Komunitas - Tingkat depresi Proporsi depresi pada lanjut usia di komunitas (60%) lebih besar daripada lanjut usia di panti wreda (38,5%). Uji beda dengan nilai p=0,030 dan p=0,036.