BAB I PENDAHULUAN. memilikinya, karena dengan ilmu seseorang akan mudah meraih taqwa disisi Allah Swt, juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan zaman yang semakin maju serta pola pikir. manusia yang semakin berkembang banyak membawa dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu menuntut ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau


Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara mendasar, karena membawa kepada perubahan individu sampai

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Namun demikian Allah SWT. telah melengkapi dirinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS TV

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. al-mujadalah ayat 11, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan serta kesejahteraan bagi seluruh umat manusia di dunia. Di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memuji hamba-hamba-nya yang senantiasa membaca Alquran dalam firman-nya:

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Agama islam sangat menganjurkan dan mendorong kita agar mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesatnya. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu adalah hal yang sangat penting dan sangat dianjurkan kepada umat Islam untuk memilikinya, karena dengan ilmu seseorang akan mudah meraih taqwa disisi Allah Swt, juga dengan taqwa dan ilmu seseorang akan mendapat derajat yang tinggi. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Q.S.Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi : Selain dari fadilah atau kelebihan ilmu seperti yang disebutkan di atas, banyak lagi fadilah-fadilah kelebihan ilmu dan keutamaan orang yang memiliki ilmu, dengan ilmu orang akan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam kesempatan lain Rasulullah Saw juga pernah bersabda : ع ن م ع او ي ة ر ض ي اهلل ع ن و ق ال : ق ال ر س و ل اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي و و س ل م م ن ي ر د اهلل ب و 1 خ ي ر ا ي ف ق ه و ف الد ي ن و ا ن ا ا لع ل م ب الت ع ل م)رواه البخاري ومسلم( 30 1 Muhammad Ibn Ali, Mukhtasar Ibnu Abi Jamrah Lil Bukhari, (Darul Ihya Kutbul Arabiyah, t. th), hal.

Hadits di atas menegaskan bahwa barang siapa yang inginkan kebaikan Kepada seseorang, maka Allah pahamkan kepadanya tentang agama dan pada akhirnya hadits Rasulullah juga menegaskan bahwasanya ilmu itu di dapat dengan menuntut. Oleh sebab itu di dapat dengan jalan menuntutnya atau belajar, maka wajib hukumnya bagi tiap-tiap orang beriman untuk menuntut ilmu, dan Islam juga mengajarkan ilmu mana saja yang didahulukan untuk menuntutnya, agar ilmu yang dipelajari benar-benar bermanfaat di dunia dan di akhirat. Menurut qaidah ushul fiqih ilmu adalah: 2 صفة ينكشف هبااملطلوب انكشافا تاما Pada kenyataan saat ini justru banyak kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang berilmu, bahkan ilmu yang mereka miliki lebih membawa mudharat dan lebih jahat dari pada orang bodoh yang melakukan kejahatan. Bukankah sekarang ini banyak kasus korupsi yang dilakukan oleh orang yang berilmu, mempunyai gelar dan jabatan tinggi di sebuah instansi. Fenomena seperti ini salah satu sebabnya adalah ilmu yang mereka dapatkan sejak awal, tidak didapatkan dengan cara yang baik, sehingga ilmu itu tidak dapat membawa manfaat. Oleh karena itulah adab atau etika dalam menuntut ilmu sangat penting dijaga dan dipelihara terlebih lagi adab murid terhadap guru sewaktu menuntut ilmu dan ini harus dilakukan dalam menuntut ilmu. Qaidah ushul fiqih menyatakan: 3 للوسائل حكم املقاصد 2 Abd Hamid Hakim, Mabadi Awaliyah, (Sa diyah Putra Jakarta, t. th), hal. 7 3 Abd al-hamid Hakim, al-bayan, (Jakarta : Sa diyah Putra, t.th), h. 21

Kalau menuntut ilmu hukumnya wajib, menjaga adab atau etika dalam menuntut ilmu hukumnya wajib. Di dalam al-qur an dijelaskan bahwa khaidir adalah salah seorang hamba Allah Swt yang saleh, yang diberi Allah rahmat dengan mendapatkan ilmu sebagaimana dijelaskan Allah dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 65 yang berbunyi : Diceritakan dalam surah Al-Kahfi ayat 60-82 bahwa Nabi Musa minta agar Khaidir sudi mengajar kepada Nabi Musa. dan Nabi Musa ingin diangkat menjadi murid. Dalam kenyataannya Nabi Musa tidak sanggup untuk melaksanakan syarat yang diajukan oleh Khaidir. Syarat Khaidir kepada Musa adalah agar Musa bersabar dalam mengikuti Khaidir dan tidak bertanya tentang apapun yang dilakukan Khaidir, sampai Khaidir sendiri yang nantinya menjelaskan kepada Musa tentang maksud dan perbuatannya. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al- Kahfi ayat 70 yang berbunyi: Cerita antara Nabi Musa dan Khaidir dalam surah al-kahfi, banyak mengandung pelajaran, khususnya bagi penuntut ilmu dan guru yang mengajarkan ilmu, agar dengan mengambil pelajaran dan cerita Nabi Musa dan Khaidir dapat diterapkan dalam interaksi antara guru dan murid.

Pertama, pelajaran yang dapat diambil dari cerita antara Nabi Musa dan Khaidir, bahwa seorang murid harus memiliki rasa ta zim untuk menghormati guru 4. Tergambar betapa Nabi Musa sangat menghormati Khaidir dan Nabi Musa sendiri yang mendatangi dan meminta supaya diangkat menjadi murid. Rasa ta zim dan hormat juga tergambar dan sikap Musa yang bersedia mengikuti dan berkhidmad dalam menyertai perjalanan Khaidir. 5 Kedua, sifat yang harus dimiliki oleh seorang murid yang ingin berhasil dalam belajar ialah harus memiliki rasa lapang dada dan bersedia mentaati persyaratan yang diajukan guru. 6 Hal ini tergambar ketika Nabi Musa bersedia untuk mengabulkan permintaan Khaidir. Dengan persyaratan agar Musa tidak menanyakan apapun yang dilaksanakannya sampai Khaidir menjelaskan. Ketiga, sifat yang harus dimiliki seorang murid terhadap guru adalah sabar baik dalam menuntut ilmu atau sewaktu seorang murid melakukan interaksi dengan guru. 7 Sifat sabar inilah yang kurang dimiliki oleh Nabi Musa karena itu. Musa tidak dapat lagi menyertai khaidir dalam perjalanannya. Keempat, di antara adab yang harus dimiliki seorang murid terhadap gurunya ialah tawadhu atau rendah hati, dengan sangka baik terhadap segala perbuatan guru. 8 Hal ini dikarenakan sikap guru yang menurut murid salah. justru baik karena guru mempunyai maksud dan tujuan yang murid tidak mengetahuinya. O1eh sebab itulah para kaum sufi atau pengikut 4 Syaih Az-Zarnuji Terjemah Ta lim Muta allim (mutiara ilmu).h 27 5 Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dkk.terjemahan Nashaihul Ibad (Penerbit Menara Kudus).h 205 6 Syaih Az-Zarnuji. Op.Cit..h 28 7 Imam Abu Hamid Al-Ghozali Terjemahan Bidaytul Hidayah (Penerbit Al-hidayah).h 183 8 Ibid h. 184

tarikat sangat menjaga agar jangan sampai melakukan i tirad atau sangka jahat terhadap guru, apalagi kalau sampai menyalahkan dan mendebat terhadap guru. Kelima, di antara sifat yang seyogyanya dimiliki oleh seorang guru ialah hendaknya bisa menjelaskan maksud atau tujuan dan suatu perbuatan yang diambilnya. 9 Keenam hal diatas itulah merupakan sebagian pelajaran yang dapat diambil dan cerita antara nabi Musa dan Khaidir, dan diceritakan pula bahwa penyebab terpisahnya antara Musa dan Khaidir adalah karena kurangnya sifat sabar dari Musa, setelah Musa menyaksikan apa yang dilakukan oleh Khaidir selalu bertentangan dengan kebiasaan dan syariat seperti perbuatan Khaidir melobangi kapal, membunuh anak kecil dan membangun rumah disebuah desa yang penduduknya enggan menerima mereka sebagai tamu. 10 Dalam kenyataan, seorang penuntut ilmu kadang menemui guru-guru yang perbuatannya bertentangan dengan pendapat dan bahkan bertentangan dengan syariatan. Menghadapi situasi dan kondisi yang demikian diperlukan sikap dan sifat yang bijaksana agar hubungan antara guru dan murid bisa harmonis. A1-Quran sebagai pedoman dan petunjuk dari Allah swt telah mengajarkan bagaimana hubungan yang baik antara guru dan murid. Hal ini tercantum dalam Q.S. al-kahfi ayat 60-82 yang menceritakan bagaimana idealnya hubungan guru dan murid. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal ini penulis mencoba mendiskripsikannya dan menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul ADAB MURID TERHADAP GURU MENURUT AL-QURAN (Telaah Surah al-kahfi Ayat 60-82 dan Tafsir nya Al-Maraghi). Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul di atas, maka penulis mengemukakan penegasan judul sebagai berikut: 9 1bid h.182 10 Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani.Op.Cit h.205

1. Adab adalah aturan yang harus dilaksanakan tentang baik buruknya perbuatan seseorang dalam melakukan sesuatu. 2. Murid adalah orang yang mempunyai kehendak kuat untuk menuntut ilmu. 3. Guru adalah seorang pendidik yang memberikan bimbingan dan pelajaran kepada murid. 4. Al- Qur an yang dimaksud disini adalah merujuk kepada kitab suci umat islam yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw,dengan perantara malaikat jibril,dengan surah dan ayat: al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsirnya. Jadi yang di maksud dengan judul di atas adalah meneliti bagaimana interaksi yang harus dilakukan oleh seorang murid terhadap guru, mengenai adab dalam menuntut ilmu menurut alquran dalam surat al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsirnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dan latar belakang masalah dan penegasan judul di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana adab seorang murid terhadap guru menurut Q.S. al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsir Nya Al-Maraghi?. C. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendasari penulis untuk mengkaji masalah di atas, yaitu: 1. Mengingat betapa pentingnya interaksi yang mesti dilakukan antara guru dan murid. 2. Melihat betapa banyaknya hubungan yang tidak harmonis antara guru dan murid, lebihlebih murid yang merasa dirinya pintar. 3. Ilmu yang bermanfaat hanya bisa didapat dengan adab yang baik adab seorang murid terhadap guru. D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang sudah dikemukakan maka tujuan penelitan ini adalah. Untuk mengetahui adab murid terhadap guru menurut Q.S. al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsir Nya Al-Maraghi.

E. Signifikansi Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan berguna antara lain: 1. Memberikan informasi bagi penuntut ilmu (mahasiswa) khususnya pribadi penulis sendiri tentang adab yang baik dalam menuntut ilmu serta adab yang mulia kepada guru sesuai dengan surah al-kahfi. 2. Masukan kepada dosen selaku pengajar bagaimana sikap bijaksana seorang pengajar terhadap anak didiknya. 3. Bahan informasi dan bahan pengantar bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut. 4. Untuk menambah khazanah Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin.

F. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini bersifat atau menggunakan bentuk penelitian library research, yaitu salah satu penelitian yang bersifat atau berhentuk penelitian pustaka dikarenakan sumber data yang diperoleh berasal dari sejumlah literatur pustaka 2. Subjek dan Objek Penelitian Yang menjadi subjek dalam penelititan ini adalah Q.S. al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsir Nya Al-Maraghi, sedangkan objeknya berkenaan mengenai adab seorang murid terhadap guru yang terdapat dalam Q.S. al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsir Nya Al-Maraghi. 3. Data dan Sumber Data Data data yang dicari dalam penelitian ini adalah: Bagaimana adab seorang murid terhadap guru menurut Q.S. al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsir Nya Al-Maraghi. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah: 1) Al-Qur an al-karim. 2) Tafsir Al-Maraghi karya Mustafa Al-Maraghi. 3) Seluk-beluk pendidikan dari Al-Ghazali karya Zainuddin dkk. 4) Bidayatul hidayah dari Imam Abu Hamid Al-Ghozali M. Fadlil Sa ad An- Nadwi.H 5) Ta lim Muta allim Syekh Az Zarnuji 6) Nashaihul Ibad Imam Ibnu Hajar Al-Asqalaniy Dan Imam Nawawi Al-Banteniy dari Aliy As ad 7) Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru dan Murid karya Abudin Nata

8) Guru dan Murid Dalam Perspektif Al-Mawardi dan Al-Ghazali karya Rahmadi Dari buku-buku diatas ini adalah dalam rangka memperkaya wawasan maupun perbendaharaan kajian dalam penelitian ini. 4. Analisis Data Dalam pengumpulan data, penulis mengumpulkan sejumlah literatur dan bahan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan adab murid terhadap guru. Selanjutnya setelah data-data tersebut terkumpul kemudian dilakukan paparan-paparan dan uraian-uraian secara diskriptif. Setelah itu baru dilakukan penganalisaan data dengan menggunakan teknis analisis isi. Maksud teknik analisis isi disini adalah teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan bagaimana adab seorang murid terhadap guru melalui usaha untuk menemukan karakteristik pesan secara objektif dan sistematis. G. Sistematika Penulisan Untuk sistematika penulisan daam pembahasan ini, maka penulis menetapkan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan yang berisikan, latar belakang masalah, kajian pustaka dan penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan umum tentang adab seorang murid terhadap guru yang berisikan tentang pengertian adab, tujuan adab terhadap guru, faktor-faktor yang mempengaruhi adab murid terhadap guru. Bab III Adab murid terhadap guru menurut Q.S.al-Kahfi ayat 60-82, gambaran umum Q.S. al-kahfi dan tafsir dari ayat 60-82, dan hubungan guru dan murid yang tercantum dalam

Q.S. al-kahfi ayat 60-82 dan Tafsir Nya Al-Maraghi, serta adab murid terhadap guru menurut alquran. Bab IV Penutup yang berisikan simpulan dan saran-saran.