BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara acak penuh, hanya satu karakteristik saja. 1. Pretest-Postest Control Group Desain T 1 X T 2 T 1 - T 2

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Desain.Model Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan secara acak 1. penelitian di sekolah, maka dari itu subjek penelitian yang diacak bukanlah

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1 Gambaran tentang desain ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. O 1 X1 O 2 O 3 O 4 dengan O 1.3 : Pretes (Tes awal) X : Perlakuan pembelajaran kooperatif dengan model Team Games Tournament O 2,4 : Postest (Tes Akhir) B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 30 September 2013 di SMPN 1 Bangkinang Kabupaten Kampar. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN Bangkinang pada tahun ajaran 2013 2014. Sedangkan objek penelitian adalah kemampuan komunikasi matematika siswa dengan mengunakan model pembelajaran Teams Games Turnament (TGT). 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2012) h.116

35 D. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Bangkinang Kabupaten Kampar 2013/2014. Sedangkan sampelnya adalah kelas VIII yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas VIII a, VIII b, VIII c, dan VIII d. Dari keempat kelas itu dipilih dua kelas yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan teknik random (secara acak). Kelas VIII b sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII a sebagai kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu dengan observasi, dokumentasi dan tes. 1. Observasi Teknik observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan untuk setiap kali pertemuan. 2. Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kurikulum, keadaan guru dan siswa, sejarahsekolah serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut serta data nilai ulangan siswa.

36 3. Tes Tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terutama terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games tournamen yang diperoleh dari data pretest. Sedangkan data tentang kemampuan komunikasi setelah menggunakan model pembelajaran Team Games Tournamen ini akan diperoleh melalui lembar tes yang dilakukan pada akhir pertemuan (posttest). Sebelum soal tes diujikan kepada siswa pada masingmasing sampel, terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa yang lain, sehingga dapat diketahui apakah instrumen tes tersebut valid dan reliabel. Karena dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid (saheh). 2 Senada dengan pernyataan Arikunto bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 3 Selain mengukur validitas dan reliabiltas instrumen, peneliti juga mengukur tingkat kesukaran dan daya pembeda untuk masing-masing soal. 2 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula), Alfabeta, Bandung, 2010, h. 97. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006, h. 168.

37 a. Validitas Tes Pengujian vaiditas bertujuan untuk melihat tingkat keandalan atau keshahihan (ketepatan) suatu alat ukur. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor butir soal dengan skor total dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut: 4 r XY = ) ) Keterangan : r : Koefisien validitas n : Banyaknya siswa x : Skor item y : Skor total Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : = Distrubusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajad kebebasan (dk= n-2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal adalah: 4 Riduwan, Op Cit, h.98

38 TABEL III. 1 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretasi 0,80 < r <1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup Tinggi/Sedang 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah Riduwan (2010: 98) Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh koefisien validitasnya. Rangkuman hasil uji validitas soal dapat dilihat pada Tabel III.2. TABEL III.2 HASIL UJI VALIDITAS SOAL T No. T tabel hitung df = 24 Keterangan 1. 4,842 1,711 Valid 2. 3,309 1,711 Valid 3. 2,982 1,711 Valid 4. 3,318 1,711 Valid 5. 5,038 1,711 Valid 6. 1,836 1,711 Valid Dari hasil uji coba instrumen penelitian yaitu 6 butir item soal, ke enam soal tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematika siswa pada posttest. Proses perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran I b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi, sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya

39 kebenarannya. 5 Reliabilitas mengacu pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dianggap dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. 6 Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur ketetapan instrumen atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Suatu alat evaluasi (instrumen) dikatakan baik bila reliabilitasnya tinggi. Untuk mengetahui apakah suatu tes memiliki reliabilitas tinggi, sedang atau rendah dapat dilihat dari nilai koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha yaitu: 7 = = r 11 = 1 Keterangan : = Nilai Reliabilitas = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total 5 Riduwan, Op. Cit., h. 115. 6 Hartono, Metodologi Penelitian, Zanafa Publishing, Pekanbaru, h. 80. 7 Hartono, Ibid, h.81

40 = Jumlah kuadrat item X i = Jumlah item X i dikuadratkan = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan = Jumlah item = Jumlah siswa Jika hasil r 11 ini dibandingkan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan dk = N 1 = 26 1 = 25, signifikansi 5%, maka diperoleh r tabel = 0,396. Keputusan dengan membandingkan r 11 dengan r tabel Kaidah keputusan : Jika > berarti Reliabel dan < berarti Tidak Reliabel. Hasil uji reliabilitas yang peneliti lakukan diperoleh nilai = 0,5604 dan lebih besar dari = 0,396 maka keenam soal yang diujikan tersebut Reliabel. Untuk lebih lengkapnya perhitungan uji reliabilitas ini dapat dilihat pada Lampiran J halaman 200 c. Daya Pembeda Untuk mengetahui daya beda item soal digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = 1 2 ( )

41 DP Sa Sb T = Daya Pembeda = Skor Kelas Atas = Skor Kelas Bawah = Total Kelas atas dan Kelas Bawah Smax = Skor maksimum tiap soal Smin = Skor minimmum tiap soal Proporsi untuk daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel III.3 8 TABEL III.3 PROPORSI DAYA PEMBEDA Daya Pembeda Evaluasi 0,70 DP 1,00 Baik sekali 0,40 DP < 0,70 Baik 0,20 DP < 0,40 Cukup baik DP < 0,20 Jelek Hasil perhitungan dari uji daya beda soal Posttest dapat dilihat pada Tabel III.4. TABEL III. 4 HASIL UJI DAYA BEDA SOAL UJI COBA Soal Daya Pembeda Interpretasi 1. 0,5 Baik 2. 0,23 Cukup Baik 3. 0,5 Baik 4. 0,23 Cukup Baik 5. 0,42 Baik 6. 0,53 Baik 8 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,1993), h. 223

42 Dari tabel dapat disimpulkan bahwa dari enam soal tes komunikasi matematika tersebut mempunyai daya pembeda yang baik dan cukup baik. d. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan apakah suatu soal termasuk ke dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran suatu soal dapat digunakan rumus sebagai berikut: 9 = + Keterangan: TK SA SB = Tingkat Kesukaran Soal = Skor Kelompok Atas = Skor Kelompok Atas Smax = Skor maksimum tiap soal Smin = Skor minimum tiap soal TABEL III. 5 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Tingkat Kesukaran Kriteria 0,70 Mudah 0,40 < 0,70 Sedang < 0,39 Sukar Sumber : Mas ud Zein dan Darto (2012 : 85) 9 Mas ud Zein, Evaluasi Pembelajaran Analisis Soal Essay, (Makalah dalam bentuk power point), 2012, h. 38.

43 Hasil uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel III. 6 TABEL III. 6 HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari enam soal tes komunikasi matematika merupakan soal dengan kategori soal sedang. F. Teknik Analisis Data Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes t. Tes t merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan dari dua variabel. 1. Tes t 1. 0,67 Sedang 2. 0,65 Sedang 3. 0,51 Sedang 4. 0,69 Sedang 5. 0,67 Sedang 6. 0,42 Sedang Tes t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari dua buah sampel (dua buah variabel yang dikomparatifkan) 10. Adapun rumus tes t yang digunakan adalah sebagai berikut 11 : t o = 10 Hartono, SPSS16.0,Analisis Data Statistika dan Penelitian,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008,h.146 11 Hartono, Statistik Untuk penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008),h.208

44 Keterangan : Mx = Mean Variabel X My = Mean Variabel Y SDx = Standar Deviasi X SDy = Standar Deviasi Y N = Jumlah Sampel Cara memberi kesimpulan dari uji statistik ini dilakukan dengan mengambil keputusan dengan ketentuan : a. Jika t 0 t tabel maka hipotesis nihil (H 0 ) ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. b. Jika t 0 < t tabel maka H 0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Sebelum melakukan analisis dengan tes t ada dua syarat yang harus di lakukan terlebih dahulu, yaitu : a. Uji Homongenitas Uji homogenitas merupakan sebuah uji yang harus dilakukan untuk melihat kedua kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data yang dilakukan peneliti adalah

45 dari hasil posttes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian homogenitas pada penelitian ini meggunakan uji F dengan rumus: 12 F = Kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel. Apabila perhitungan diperoleh, maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. b. Uji Normalitas Untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji 13 lilifors dengan cara membandingkan L hitung dengan L tabel. Tolak H o jika L max > L tabel, data tidak berdistribusi normal Terima H o jika L max L tabel, data berdistribusi normal. 12 Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2005, h. 250 13 Agus Irianto, statistik konsep dasardan aplikasinya, jakarta: kencana, 2003, hal 275