PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMICOll/2010

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Sorbitol.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.443, 2009 Departemen Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kemasan Plastik,

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 46/PMICOll/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang. Mengingat. Nornar 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia. Narnar 4661); 2. Undang-Undang Namar 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 42/PMK.011/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 48/PMK..Oll/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN TENTANG BEA OBAT INFUS. memenuhi. Barang. tentang. rangka. pemberian 2013; Masuk

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 31/PMK. 011/2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.Oll/2009

SALINAN MENTERI NOMOR DENGAN. Pembuatan. elektronika. barang. terhadap. impor. c. bahwa. telah memenuhi. Komponen. dan bahan. Bea Masuk.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 42/PMK. 011/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK. 011/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMICOll/2010

108/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN PER

113/PMK.011/2011 BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN TINTA K

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMI<.Oll/2010

MENTERI Kf:UANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.Oll/2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.011/2012 TENTANG

SALINAN 7/PMK.011/ TENTANG

2013, No bejana tekan dan tangki dari logam, serta pembuatan mesin pertanian dan kehutanan telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan baran

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK. 011/2012 TENTANG

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENT ANG. BEA MAsUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN OLEH INDUsTRI PEMBUATAN SORBITOL UNTUK TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PMK.Oll/2013

SALINAN NOMOR /2013 TENTANG. jasa guna. pembuatan. plastik. film, polypropylene. plastik, geotekstil. Bea Masuk. industri. kemasan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Telekomunikasi.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.Oll/2013 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR SI/PMK.Oll/2013

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.011/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.17, 2010 Kementerian Keuangan. Bea Masuk. Impor. Kepentingan Umum.

MENTERI I<EUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.Oll/2012

NOMOR GUNA MENTERI. barang. industri. Pemerintah. diberikan. tentang Jasa Guna. dan/atau. Anggaran. dalam. untuk. Masuk. pemberian 2013; ketentuan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.011/2014 TENTANG

2011, No Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas imp

SALINAN DAN KARTU PLASTIK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/PMK.Oll/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN NOMOR TENTANG ALKYD. phthalate, resin, amino. resin. Ditanggung. Pemerintah. pembuatan. unsaturated. solution. dan bahan. pigment.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.Oll/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MEMUTUSKAN: Menetapkan. Pasal1

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103/PMK.011/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.Oll/2013

SALINANN TENTANG TUHAN. dan peralatan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

MENTEFlIKEUANGAN FlEPUBLIK INDONESIA SALINAN

TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN PUPUK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131/PMK.011/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.Oll/2010 TENTANG

2011.No acrylic/synthetic latex, plasticizer telah memenuhi kriteria penilaian dan ketentuan barang dan bahan untuk dapat diberikan Bea Masuk Di

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PMK.Oll/2013

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/FMK.Oll/2013

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.Oll/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106/PMK.011/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.010/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.011/2014

MENTERII<EUANGAN REPUBLIf< INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106/PMK. 011/2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.Oll/2013

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.Oll/2011

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

2011, No Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2011; c. bahwa dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN, RE'PUBLII< INDONESIA SALINAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN DAN/ATAU PERB

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 177 / PMK.011 / 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

P - 12/BC/2010 TATA CARA PEMBERIAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

NOMOR 212 /PMK.07/2009 TENT ANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 108/PMK. 011/2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 176/PMK.011/2009 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.011/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/PMK. 011/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

Transkripsi:

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMICOll/2010 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN INFUS UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHANYANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan daya saing industri pembuatan kemasan infus di dalam negeri, perlu memberikan insentif fiskal berupa bea masuk ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan oleh industripembuatan kemasan infus; b. bahwa terhadap impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kemasan infus telah memenuhi kriteria dan ketentuan untuk dapat diberikan bea masuk ditanggung pemerintah sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010; c. bahwa berdasarkan hash rapat koordinasi antara unit-unit terkait dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pembina sektor industri pembuatan kemasan infus, terhadap impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kernasan infus diperlukan pagu anggaran untuk bea masuk ditanggung pemerintah tahun anggaran 2010 sebesar Rp15.198.000.000,00 (lima belas miliar seratus sembilan puluh delapan juta rupiah); d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pacta huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing Industri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Guna Pembuatan Kemasan Infus Untuk Tahun Anggaran 2010;

."'"..,..."'''''". -2- Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana teiah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5075); 5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Daya Saing lndustri Sektor Tertentu Untuk Tahun Anggaran 2010; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN INFUS UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010. Pasall Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahaan yang termasuk dalam industri dengan kegiatan utama membuat kemasan infus. 2. Barang dan bahan untuk industri pembuatan kemasan infus yang selanjutnya disebut barang dan bahan adalah barang dan bahan tanpa melihat jenis dan komposisinya termasuk suku cadang dan komponen untuk diolah, dirakit, atau dipasang, oleh perusahaan.

'", "0"..."'.. "to -3- Pasal2 (1) Atas impor barang dan bahan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini, diberikan bea masuk ditanggung pemerintah. (2) Bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dengan pagu anggaran sebesar Rp15.198.000.000,OO (lima belas miliar seratus sembilan puluh delapan juta rupiah). (3) Alokasi anggaran bea masuk ditanggung pemerintah dengan pagu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk perusahaan, ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Gbat dan Makanan (BPOM), selaku kuasa pengguna anggaran. Pasal3 (1) Untuk mendapatkan bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri Rencana Impor Barang (RIB) yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh Kepala Badan Pengawas Gbat dan Makanim (BPOM). (2) Rencana Impor Barang (RIB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat elemen data sebagai berikut: a. nomor dan tanggal Rencana Impor Barang (RIB); b. nama perusahaan; c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. alamat; e. kantor pabean tempat pemasukan barang; f. uraian, jenis dan spesifikasi teknis barang; g. pos tarif (HS); h. jumlah/satuan barang; i. perkiraan harga impor; J. negara asal; k. perkiraan bea masuk yang ditanggung pemerintah; dan I. pimpinan perusahaan. Pasal4 (1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Direktur Jenderal B.ea dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.

-4- (2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai bea masuk ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan oleh industri pembuatan kemasan infus untuk perusahaan tertentu. (3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disetujui, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan surat penolakan. Pasal5 (1) Atas realisasi impor bea masuk ditanggung pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan 'Cukai atau Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai setempat membubuhkan cap "BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50 /PMK.Oll/2010" pada semua lembar Pemberitahuan Pabean Impor. (2) Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipakai sebagai dasar untuk pencatatan penerimaan bea masuk ditanggung pemerintah dan dialokasikan sebagai belanja subsidi pajak dalam jumlah yang sarna. Pasal6 Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan bea masuk ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. Pasal7 (1) Terhadap barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), wajib digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan guna pembuatan kemasan infus dan tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. (2) Penyalahgunaan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diwajibkan membayar bea masuk yang seharusnya dibayar ditambah bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak realisasi impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (1). Pasal8 Direktur Jenderal Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.. "'.,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -5- Pasal9 Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini dievaluasi dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Menteri Keuangan ini diundangkan. Pasal10 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan sampai dengan tanggal31 Desember 2010. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta Padatanggal 24 Februari 2010 MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. PATRIALIS AKBAR Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 2010 MENTER! KEUANGAN ttd. SRI MULYANI INDRAWATI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 109 Salinan sesuai dengan aslinya, KepaIa Biro Umum u.b. a Bagian T

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPlRAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 50 /PMK011/2010 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN INPUS UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010-6 - DAFTAR BA~ANGDAN BAHAN GUNA PEMBUATAN KEMASAN INFUS YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUKTAHUNANGGARAN2MO TERMASUK NO. URAIAN BARANG SPESIFIKASI DALAM POSTARIF 1. LDPE pharmaceutical grade Polietilena dengan berat jenis kurang dati 3901.10.90.10 0,94 berbentuk butiran 2. Medical tubing Tabung, pipa & selang selain dati usus 3917.32.90.00 tiruan (selubung sosis) dari protein dikeraskan atau dati bahan selulosa, selain dati tabung pipa dan selang kaku selain dati tabung pipa dan selang fleksibel mempunyai daya retak minimum 27,6 mpa, tidak diperkuat atau dikombinasi secara lain dengan bahan lain tanpa alat kelengkapan, selain dari selubung sosis dan ham 3. - Double wound film Lembaran plastik dati polimer etilena 3920.10.00.00 - MultilatJer plastic film 4. Infusion closure Sumbat, tutup tudung, dan penutup 3923.50.00.00. lainnya 5. Injection-infusion single Sumbat, tutup tudung, dan penutup 3923.50.00.00 function closure lainnya 6. Injection port -- 3923.90.00.00 7. Rubber disc/center hole Barang higienis atau farmasi dati karet 4014.90.40.00 divulkanisasi berupa sumbat berbentuk lingkaran pipih digunakan untuk kemasan infus Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Umum ~--... ~ /li;~. u.b. ~ Bagian T.U. D 'emen ' /'.' * BIRO UMUM / MENTER! KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI