PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDING IN REAKTOR G.A.SIWABESSY.

A ALISIS LIMBAH RESI PE UKAR IO SISTEM PEMUR IA AIR PE DI GI PRIMER RSG-GAS*

ANALISIS LIMBAH RESIN DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY TAHUN 2008

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENENTUAN UNSUR-UNSUR PADA ENDAPAN CORROSSION COUPON SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

KEANDALAN SISTEM PEMURNIAN TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER RSG GAS

UJI FUNGSI FASILITAS IRADIASI SISTEM RABBIT PNUMATIK REAKTOR RSG GAS MENGGUNAKAN BAHAN ACUAN STANDAR

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

OPTIMASI DAN REVISI KANAL HUBUNG - INSTALASI PENYIMPANAN SEMENTARA BAHAN BAKAR BEKAS

ANALISIS LEPASAN RADIOAKTIF DI RSG GAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

PEMURNIAN AIR PENDINGIN PRIMER REAKTOR RSG-GAS IDENTIFIKASI PENYEBAB KENAIKAN TEKANAN PADA RESIN TRAP SISTEM

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

ANALISIS DAN PENGENDALIAN KONDUKTIVITAS AIR PADA KOLOM RESIN CAMPURAN (MIX-BED) SISTEM AIR BEBAS MINERAL (GCA 01)

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

PENGUKURAN DAN EVALUASI RADIOAKTIVITAS AIR TANGKI REAKTOR (ATR) DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

EVALUASI KINERJA SISTEM PEMANTAU AKTIVITAS GAMMA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

PENENTUAN AKTIVITAS 60 CO DAN 137 CS PADA SAMPEL UNKNOWN DENGAN MENGGUNAKAN DETEKTOR HPGe

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan

PEMANFAATAN GAMMA SPEKTROMETRI UNTUK PENGAMATAN DISTRIBUSI PEMBELAHAN DALAM PELAT ELEMEN BAKAR NUKLIR

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Contoh

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

ANALISIS AEROSOL RADIOAKTIF DI BALAI OPERASI RSG GAS

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

OXEA - Alat Analisis Unsur Online

Kata kunci: sumber radiasi, material, pascairadiasi

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

METODE KALIBRASI MONITOR GAS MULIA MENGGUNAKAN SISTEM SUMBER GAS KRIPTON-85 STATIS

KONTROL KUALITAS HASIL ANALISIS Mn, Mg, Al, V DAN Na MENGGUNAKAN METODE k 0 -AANI

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

FISIKA ATOM & RADIASI

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

EVALUASI KINERJA DETEKTOR PEMANT AU RADIASI AIR PENDINGIN BAHAN BAKAR BEKAS DI RSG-GAS. Yulius Sumarno, Subiharto, Nazly Kurniawan

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

PENGARUH POSISI DAN LINEARITAS DETEKTOR START-UP DALAM PENGUKURAN FRAKSI BAKAR RSG-GAS PADA KONDISI SUBKRITIS. Purwadi

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM

Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TABUNG PENYIMPANAN TERMODIFIKASI

IDENTIFIKASI KADAR UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM HEWAN DI SUNGAI GAJAHWONG YOGYAKARTA DENGAN METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT)

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

KIMIA (2-1)

APPLICATION OF NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS IN CHARACTERIZATION OF ENVIRONMENTAL SRM SAMPLES

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

PENGARUH KANDUNGAN LIMBAH RESIN DAN BAHAN ADITIF (BETONMIX) TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL SEMENTASI

STUDI PENENTUAN KANDUNGAN Au DALAM BATUAN DENGAN METODE AKTIVASI NEUTRON

EVALUASI PEMANFAATAN FASILITAS IRADIASI RSG-GAS PADA TAHUN 2006

PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, Rabu, 11 September 2013

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS NIST SRM 1633B DAN SRM 1646A DENGAN METODE AAN DALAM RANGKA UJIBANDING ANTAR LABORATORIUM

ANALISIS PERHITUNGAN IRADIASI TARGET PRASEODIMIUM DI REAKTOR SERBA GUNA -GA SIWABESSY

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

REFUNGSIONALISASI SISTEM PEMANTAU RADIASI BETA AEROSOL DAN ALPHA-BETA AEROSOL RSG-GA

Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat ABTRAK PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Irradiasi batu topaz yang dilakukan baik di dalam maupun di luar teras reaktor merupakan salah satu pemanfaatan reaktor G.A. Siwabessy. Batu Topaz terdiri dari gugusan silikon yang mengandung gabungan alumunium, fluorine dan hidroxil, serta kandungan pengotor yang berbeda pada setiap jenisnya. Dari hasil analisis kualitatif terhadap batu topaz sebelum di irradiasi terdeteksi europium (Eu- 152), kalium (K-40) dan natrium (Na-24). Sedangkan dari batu topaz pasca irradiasi terdeteksi europium (Eu), cobalt (Co), cesium (Cs), tantalum (Ta), scandium (Sc), besi (Fe), selenium (Se) dan kalium (K). Adanya unsur-unsur ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas air pendingin reaktor. Tetapi dari hasil analisis kualitatif yang dilakukan terhadap air pendingin primer tidak ditemukan adanya unsur-unsur yang sejenis dengan unsur yang terdapat dalam pengotor batu topaz. Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena sebagian pengotor telah tertangkap oleh resin trap yang ada dalam sistem purifikasi air pendingin primer, karena dari hasil analisis terhadap kotoran yang menempel pada resin trap terdapat unsur yang sejenis dengan pengotor topas yaitu Fe dan Co. Adanya sistem purifikasi dalam air pendingin primer menjadikan kualitas air pendingin primer tetap terjaga. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dilihat secara kimiawi kualitas air pendingin reaktor tidak terpengaruh dengan adanya irradiasi batu topaz. Kata kunci: irradiasi, batu topaz. ABSTRACT THE EFFECT OF TOPAZ IRRADIATION TO THE QUALITY OF COOLING WATER REACTOR GA SIWABESSY. Topaz irradiation which applied both inside and out side the reactor core is one utilization of the reactor GA Siwabessy. Topaz consists of silicon clusters containing a combination of aluminum, fluorine and hidroxil, and impurities. The results of the qualitative analysis of the topaz before irradiation detected europium (Eu-152), potassium (K-40) and sodium (Na-24). While the post-irradiation of topaz detected europium (Eu), cobalt (Co), cesium (Cs), tantalum (Ta), scandium (Sc), iron (Fe), selenium (Se) and potassium (K). These elements might affect the quality of the cooling water. But the results of the qualitative analysis that were carried out to the primary cooling water did not reveal any elements similar to the elements contained in topaz impurities. Most likely this is because most impurities have been caught by the resin trap in purification systems, because of the results of the analysis of the dirt on the resin trap contained elements similar to the impurities Fe and Co topaz. The purification system makes quality primary cooling water is maintained. From the result shows that chemically the quality of primary cooling water is not affected by the topaz irradiation. Keyword: irradiation, topaz stone. PENDAHULUAN Reaktor Serba Guna G.A Siwabessy (RSG GAS) adalah reaktor riset dengan daya maksimum 30 MW. Reaktor ini dilengkapi dengan fasilitas iradiasi, baik yang berada di teras reaktor maupun di luar teras. Salah satu dari sekian banyak pemanfaatan reaktor G.A. Siwabessy adalah iradiasi batu topaz. Tujuan iradiasi batu topaz ini adalah untuk meningkatkan nilai jual, karena batu topaz yang di iradiasi didalam reaktor akan memiliki warna warna yang indah. Iradiasi dilakukan baik di dalam teras reaktor maupun di luar teras reaktor. Waktu yang dibutuhkan untuk irradiasi batu topaz dengan posisi didalam teras reaktor (in core) adalah 10 jam, dan untuk posisi di luar teras (out core) adalah 8 hari. Batu Topaz terdiri dari gugusan silikon yang mengandung gabungan alumunium bersama dengan fluorine dan hidroxil. Topaz mempunyai rumus kimia Al 2 SiO 4 (OH 4 F) 2, yang apabila bereaksi dengan neutron akan terjadi reaksi inti. Produk reaksi inti tersebut diantaranya adalah P 31 yaitu hasil peluruhan Si 31 yang memancarkan γ dan β dengan waktu 2,62 jam. Dalam reaktor kemungkinan terjadi pula reaksi antara neutron dengan unsur-unsur pengotor yang terdapat dalam batu topaz. Karena batu topaz memiliki kandungan pengotor yang amat beragam dan berbeda beda, tergantung lokasi asal batu tersebut diambil. Adanya unsur pengotor dalam 34

Pengaruh Iradiasi Batu...(Elisabet R, dkk) batu topaz yang diiradiasi didalam kolam reaktor dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kualitas pendingin reaktor baik secara langsung maupun tidak langsung. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah iradiasi batu topaz dalam reaktor berpengaruh terhadap kualitas air pendingin reaktor, dengan cara melakukan pencacahan pada batu topaz pra dan pasca iradiasi dengan menggunakan alat pencacah spektrometri gamma. Hasil analisis terhadap kandungan unsur dalam batu topaz akan dihubungkan dengan hasil pencacahan air pendingin primer yang berfungsi sebagai pendingin reaktor. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui, sejauh mana unsur-unsur yang terkandung dalam batu topaz tersebut berpengaruh terhadap kualitas air pendingin reaktor. TEORI Batu Topaz Batu topaz termasuk deretan batu mulia kategori papan atas yang mempunyai nilai kekerasan 8, dibawah intan yang memiliki nilai kekerasan 10. Batu Topaz terdiri dari gugusan silikon yang mengandung gabungan alumunium bersama dengan fluorine dan hidroxil. Disebut Topaz karena batu ini berasal dari kepulauan Topazos yang terletak di Laut Merah (4). Topaz sudah dikenal sejak jaman Mesir Kuno. Orang Yunani mempercayai topaz memberikan kekuatan dari sisi penglihatan, baik penglihatan batin maupun fisik. Keindahan batu topaz biasanya ditemui dalam bentuk kristal yang mempunyai kilauan prismatik dan memantulkan uraian cahaya. Pemuliaan topaz dengan teknik iradiasi neutron dapat mengubah warna topaz dari putih menjadi warna warna tertentu tergantung pada besarnya fluks neutron, lama iradiasi, dan geometri bahan dasarnya. Topaz mempunyai rumus kimia Al 2 SiO 4 (OH 4 F) 2 yang apabila bereaksi dengan neutron akan terjadi reaksi inti. Produk reaksi inti tersebut diantaranya adalah P 31 yaitu hasil peluruhan Si 31 yang memancarkan γ dan β dengan waktu 2,62 menit. Dalam reaksi neutron dengan topaz dimungkinkan pula adanya reaksi terhadap unsur-unsur pengotor yang tedapat dalam batu topaz. Reaksi antara batu topaz dengan neutron akan menghasilkan pula nuklida dengan waktu paruh yang berbeda, tergantung jenis pengotor yang ada dalam batu topaz tersebut, baik yang memiliki waktu paruh pendek (orde detik) hingga panjang (orde tahun). Oleh karena itu selalu dibutuhkan perlakuan khusus terhadap topaz pasca iradiasi. Kontak antara batu topaz dengan air pendingin reaktor terjadi pada batu topaz yang diiradiasi dalam posisi incore. Sedangkan pada posisi outcore batu topaz diiradiasi dalam tabung tertutup yang kedap udara. Sistem Purifikasi Air Pendingin Reaktor Untuk menjaga agar kualitas air pendingin primer tetap terpenuhi maka sistem pendingin primer RSG-GAS dilengkapi dengan tiga sistem pemurnian yaitu: Sistem Pemurnian air kolam KBE01 Sistem purifikasi ini tediri dari sistem filter mekanis dan filter penukar ion berisi campuran 750 liter anion dan 750 liter kation tipe Lewatit. Sebagai indikasi penggantian resin pada mixed bed filter adalah bila tekanan sebelum dan sesudah melewati resin >1,5 bar atau radioaktvitas >0,1 Ci/m 3 dan atau konduktivitas air keluaran filter penukar ion > 8 S/cm Sedangkan resin trap akan diganti jika perbedaan tekanan >2bar. Sistem pemurnian lapisan air hangat (KBE02) Sistem ini terdiri dari mixed bed filter dan filter mekanik dengan laju alir 20 m 3 /jam. Filter penukar ion berisi campuran 200 liter anion OH - dan 200 liter kation H + resin tipe Lewatit. Kejenuhan mix-bed filter diindikasikan oleh adanya perbedaan tekanan pada sebelum dan sesudah resin sebesar > 1,5 bar,atau radioaktivitas sebesar sebesar > 5x10-2 Ci/m 3 untuk aliran masuk dan > 10-3 Ci/m 3 untuk aliran balik dan atau konduktivitas air keluaran filter penukar ion > 8 S/cm. Sedangkan resin trap akan diganti apabila perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah filter sebesar > 2 bar. Sistem pemurnian air kolam penyimpanan bahan bakar bekas (FAK 01) Sistem ini terdiri dari filter mekanik dan mixed bed filter yang berisi campuran 350liter anion OH - dan 350liter kation H + resin tipe Lewatit. Tingkat kejenuhan resin tersebut ditandai dengan adanya perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah filter sebesar > 1,5 bar,atau radioaktivitas sebesar >10-3 Ci/m 3 dan atau konduktivitas air keluaran filter penukar ion > 8 S/cm. Sedangkan resin trap akan diganti apabila perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah filter sebesar > 2 bar. Spektrometer sinar gamma Secara sederhana spektrometri gamma dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengukuran dan identifikasi zat-zat radioaktif dengan jalan mengamati spektrum karakteristik yang ditimbulkan oleh interaksi sinar gamma yang dipancarkan oleh zat-zat radioaktif tersebut dengan detektor (3). Spektrum radiasi tersebut dapat menunjukkan nilai intensitas pada setiap tingkat energi, sehinga puncak energi dari radiasi yang datang dapat ditentukan. Konfigurasi umum dari suatu spektrometer digambarkan seperti dibawah ini: 35

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 detektor amplifier MCA HVPS Spektrometer gamma merupakan sistem spektroskopi untuk mengukur radiasi gamma. Dengan demikian detektor yang digunakan adalah detektor gamma. Detektor spektrometer gamma yang biasanya digunakan adalah detektor sintilasi (NaI)Tl dan detektor semi konduktor Ge(Li) atau Ge kemurnian tinggi (HpGe). Dewasa ini detektor (NaI)Tl makin ditinggalkan dan digantikan oleh detektor semikonduktor germanium, kecuali untuk teknik pencacahan tertentu. Hal ini disebabkan karena daya pisah (resolusi) detektor semikonduktor jauh lebih baik dibandingkan dengan detektor (NaI)Tl. TATA KERJA Peralatan dan Bahan Pada penelitian ini digunakan peralatan sebagai berikut: 1. Sistem spektroskopi gamma yang terdiri dari detektor HPGe beserta pre-amplifier dan dewar, HVPS, spektroskopi amplifier, ADC dan MCA Gambar 1: Konfigurasi Spektrometer (3). 2. Sumber gamma standard campuran (Ba-133, Cs- 60, Co-60) untuk kalibrasi energi 3. Batu topaz dari beberapa lot, baik yang sudah di iradiasi maupun yang belum di iradiasi. Langkah Kerja : Langkah Kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat sistem spektroskopi sinar gama 2. Kalibrasi energi dengan sumber gamma standar campuran (Ba-133, Cs-60, Co-60) 3. Batu topaz diletakkan pada jarak tertentu dari detektor. 4. Pencacahan dilakukan selama 7,5-18 jam untuk batu topaz yang belum di iradiasi, dan 1 jam untuk batu topas teriradiasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada analisis kandungan pengotor batu topaz secara kualitatif ini dilakukan kalibrasi energi. Spektrum kalibrasi energi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2: Spektrum kalibrasi energi 36

Pengaruh Iradiasi Batu...(Elisabet R, dkk) Kalibrasi energi digunakan untuk mengidentifikasi energi dari spektrum atau puncak puncak yang muncul (1). Sumber standar yang digunakan untuk melakukan kalibrasi adalah sumber yang sudah diketahui aktivitasnya. Sumber standar yang digunakan untuk kalibrasi disini digunakan Ba-133 untuk energi rendah, Cs-37 yang mewakili energi menengah dan Co-60 yang mewakili energi tinggi. Berdasarkan hasil pencacahan selama antara 7-18 jam terhadap batu topaz pra iradiasi yang diambil secara acak dari beberapa macam Lot (bagian/jenis), dapat terdeteksi adanya nuklida Eu- 152, K-40 dan Na-24. Hasil pencacahan terhadap batu topaz pra iradiasi dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel1: Hasil Pencacahan Terhadap Batu Topaz Pra Iradiasi. No WAKTU PENCACAHAN (detik/jam) JENIS NUKLIDA 1 65.797 detik / 18,2 jam Eu-152, K-40 2 60.301 detik/ 16,75 jam Eu-152, K-40 3 27.602 detik/7,6 jam K-40, Na-24 4 63.800 detik/17,7 jam K-40 5 63.000 detik /17 jam Eu-152, K-40 6 60.243 detik /16 jam Eu-152, K-40 Kalium banyak terdapat dalam mineral batuan alam yang umumnya bersifat senyawa karbonat. Kalium merupakan unsur logam alkali yang berwarna putih keperakan. Terdapat tiga isotop utama kalium K-39 (93,3%), K-40 (0,012%) dan K- 41 (6,7 %). Isotop K-39 dan K41 adalah stabil sedang K-40 bersifat radioaktif (4). Europium termasuk golongan logam tanah jarang yang banyak ditemukan dalam perut bumi yaitu dalam bijian monasit tetapi tidak sebagai unsur bebas. Sedangkan Na-24 kemungkinan besar berasal dari pengotor yang menempel pada batuan topaz tersebut pada saat proses pencucian maupun pengiriman. Batu Topaz yang terdiri dari gugusan silicon mengandung gabungan alumunium bersama dengan fluorine dan hidroxil, dengan rumus kimia Al 2 SiO 4 (OH 4 F) 2. Akan tetapi dari hasil pencacahan terhadap beberapa jenis batu topaz pasca iradiasi, tidak terdeteksi kedua jenis unsur dominan tersebut yaitu Si dan Al. Hal ini disebabkan karena silika dan aluminium memiliki umur paruh yang pendek (Al: 2,24 menit dan Si: 2,62 jam), sehingga nuklida yang terbentuk sudah meluruh sebelum waktu pencacahan. Unsur-unsur yang dapat terdeteksi dari hasil pencacahan batu topas setelah di irradiasi adalah Eu, Co, Cs, Ta, Sc, Fe, Se dan K. Berdasarkan hasil pencacahan terhadap 20 sampel batu topaz, terdapat 12 sampel yang memiliki unsur Eu. Sedangkan unsur lain yang banyak terdeteksi dalam batu topaz pasca irradiasi adalah scandium (Sc), dimana dari 20 sampel, sebelas diantaranya terdeteksi adanya scandium. Unsur lain yang juga banyak terdapat dalam batuan topaz adalah tantalum (Ta), besi (Fe), selenium (Se) dan kalium (K). Unsur-unsur tersebut kemungkinan berasal dari batu topaz itu sendiri maupun pengotor yang menempel pada batu topaz, dan sulit dipisahkan walaupun sudah melalui proses pencucian. Hasil pencacahan batu topaz pasca iradiasi dapat dilihat pada Tabel. 2. Tabel 2: Hasil Pencacahan Batu Topaz Pasca Iradiasi NO KODE JENIS NUKLIDA Eu-152 Co-60 Cs-134 Ta-182 Sc-46 Fe-59 Se-75 K-40 1 Lot 515 - - - - - - - 2 Lot 539 - - - - - - - 3 Lot 543 - - - - - - - 4 Lot 549 - - - - - - - 5 Lot 705 - - - - - - - 6 Lot 714 - - - 7 Lot 716 - - - - - - 8 Lot 718 - - - - - - - 9 Lot 721 - - - - - 10 Lot 724 - - - - - - - 11 Lot 728 - - - - - - 12 Lot 729 - - - - 13 Lot 731 - - - - - - - 14 Lot 736 - - - - - - - 15 Lot 738 - - - - - - - 16 Lot 739 - - - - 37

Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 NO KODE JENIS NUKLIDA Eu-152 Co-60 Cs-134 Ta-182 Sc-46 Fe-59 Se-75 K-40 17 Lot 744 - - - 18 Lot 755 - - - 19 Lot 759 - - - - 20 Lot 760 - - - - Unsur europhium (Eu) memiliki waktu paruh yang cukup lama Eu (13,33 tahun). Kadang-kadang hal ini menjadi penyebab batu topaz memiliki paparan yang tinggi. Karena itu pada beberapa lot yang berisi topaz yang memiliki unsur pengotor Eu, perlu dilakukan pemilahan secara lebih teliti dan dilakukan perhitungan aktivitasnya, sebelum dikirim kepada pemiliknya. Dengan adanya unsur-unsur pengotor yang terdeteksi dalam batu topaz ini dikhawatirkan bahwa irradiasi batu topaz akan berpengaruh terhadap kualitas air pendingin reaktor. Tetapi dari hasil pencacahan air pendingin primer (Tabel 3) tidak terdeteksi unsur-unsur yang mengindikasikan adanya pengaruh tersebut. Terjaganya mutu/kualitas air pendingin reaktor sehingga tetap berada dalam kondisi normal ini disebabkan karena adanya sistem purifikasi dalam air pendingin reaktor yaitu KBE-01, KBE-02 dan FAK-01 yang berfungsi untuk membersihkan air dari senyawa yang sudah teraktivasi serta kotoran mekanik, baik itu terlarut maupun tidak terlarut akan menjaga kualitas air pendingin pada tingkat yang ditentukan. Dan secara periodik, filter mekanik ini diganti dengan filter yang baru. Dari hasil penelitian terdahulu (Tabel 4), yaitu analisis terhadap kandungan unsur yang menempel dalam resin trap/ saringan mekanik yang ada dalam sistim purifikasi dapat terdeteksi beberapa unsur antara lain Mn, Na, Cr, Fe, Zn dan Co. Jika dilihat jenis-jenis unsur hasil cacahan batu topaz dan jenis unsur hasil analisis terhadap kotoran yang menempel pada saringan mekanik / resin trap, maka ada dugaan bahwa sebagian kotoran yang menempel dalam resin trap ini kemungkinan merupakan unsur-unsur pengotor batu topaz, karena adanya unsur yang sama dari hasil analisis keduanya. Sedangkan untuk unsur-unsur pengotor terlarut yang tidak tertangkap oleh filter mekanik, kemungkinan besar telah tertangkap oleh filter penukar ion yang merupakan campuran 200 liter anion OH - dan 200 liter kation H + resin tipe Lewatit (2). Dengan adanya sistem purifikasi yang berfungsi dengan baik, maka secara kimiawi dapat dikatakan bahwa kualitas air pendingin reaktor tidak terpengaruh dengan adanya irradiasi batu topaz. Tabel 3: Hasil Analisis Rata-Rata Sampel Air Primer KBE 01 Daya Reaktor 15 MW (6) NUKLIDA SEBELUM FILTER RESIN SETELAH FILTER RESIN T 1/2 (Bq/l) (Bq/l) Rh-106 3216,045 1826,52 29,9 detik Sb-122 849,50 144,53 2,70 hari Mn-56 679,74 337,48 2,579 jam Ar-41 322,73 5910,215 1,83 jam Na-24 28043,795 9503,86 15,2 jam Tabel 4: Hasil Analisis Kualitatif Pengotor Pada Resin Trap (2) LOKASI JENIS NUKLIDA Mn-56 Na-24 Cr-51 Fe-59 Zn-65 Co-60 KBE 01 - KBE 02 FAK-01 Blanko - - - KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Adanya sistem purifikasi dalam sistem pendingin primer yang berjalan dengan baik, maka secara kimiawi kualitas air pendingin reaktor tidak terpengaruh dengan adanya irradiasi batu topaz. 38 Anonimous, IAEA Practical Aspect of Operating A Neutron Activation Laboratory, IAEA- TECDOC-564,Wina 1990 ELISABETH RATNAWATI, dkk. Analisis Pengotor Pada Resin Trap Dengan Metode

Pengaruh Iradiasi Batu...(Elisabet R, dkk) Analisis Aktivasi Neutron. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengelolaan Perangkat Nuklir. PTAPB-BATAN, 2010. HENDRIYANTO HT, Spektrometri Gamma, Pelatihan Penyelia Laboratorium Analisis Aktivasi Neutron, Pusdiklat, 2003 www. wordpress.com, Pancaran Keindahan Batu Topaz, diunduh 2011 http://www.gemselect.com/other-info/topazcolors.php, diunduh Juni 2012 YULIUS SUMARNO dkk, Pengendalian Air Pendingin Primer Teras 66 di Reaktor Serba Guna GA.Siwabessy. Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir 2010. 39