LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech)

dokumen-dokumen yang mirip
BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

BENGKEL MODIFIKASI MOBIL TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi-Tech

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SEMARANG AUTOMOTIVE CENTER

otomotif dapat dijadikan alternatif untuk lebih mengoptimalkan potensi tersebut.2 Sirkuit

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL DI BENTENG VASTENBURG SURABAYA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CLUB HOUSE DI SEMARANG INTERNASIONAL GOLF COURSE PENEKANAN DESAIN PORT-MODERN

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN

BANJAR BARU INTERNATIONAL CIRCUIT

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

APARTEMEN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PUSAT INFORMASI PERDAGANGAN DI SEMARANG

WEDDING CENTER DI SEMARANG

SIRKUIT MOTOR PEMALANG

APARTEMEN MAHASISWA DI KOTA DEPOK

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI KUDUS Dengan penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

CITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE di SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN SPACE

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

REDESAIN KAWASAN AGRO TARUBUDAYA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

TUGAS AKHIR. BALI INTERNATIONAL CIRCUIT Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

PET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

SEKOLAH NASIONAL BERTARAF INTERNASIONAL DI MADIUN

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK di CENGKARENG JAKARTA BARAT

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG BAB 1 PENDAHULUAN

PENATAAN ULANG TAMAN REKREASI BUDAYA SRIWEDARI SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENIS DI KAWASAN KEMAYORAN JAKARTA

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR EXECUTIVE CLUB

SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B

BAB I PENDAHULUAN TA 29

GEDUNG KANTOR SEWA MEDI GROUP DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SPORT CENTER DI PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

SIRKUIT DRAG RACE DI YOGYAKARTA

RELOKASI GELANGGANG OLAHRAGA TRILOMBA JUANG SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Hi Tech

MUSEUM ASTRONOMI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain RICHARD MEIER

PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI

YAMAHA MUSIK INDONESIA CENTER DI SEMARANG

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN STASIUN KA GUBENG SURABAYA DENGAN PENAMBAHAN FASILITAS MALL Penekanan Desain Richard Meier

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

TERMINAL BUS KELAS A KOTA SEMARANG

STASIUN KERETA MONOREL INTERCHANGE KARET DI JAKARTA

KOMPLEKS OLAHRAGA SURABAYA DI JAWA TIMUR Penekanan Desain Arsitektur High - Tech

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

Revitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

TK DAN SD BERTARAF INTERNASIONAL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ichsan Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : KOKO REZA IBRAHIM L2B 099 237 Periode 92 Juli 2005 November 2005 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2005

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia olahraga otomotif di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan baik dari segi kuantitas saja, tetapi juga dari segi kualitas. Hal ini dapat kita saksikan banyaknya event-event olahraga otomotif diselenggarakan dalam skala nasional dan daerah. Di Indonesia perkembangan cabang-cabang olahraga otomotif mulai menjadi tren khususnya bagi pecinta dunia balap baik sebagai professional maupun sekedar menyalurkan hobi, bagi para pecinta dunia balap di Indonesia saat ini untuk menuangkan hobinya telah tersedia sirkuit balap bertaraf internasional yaitu Sirkuit Sentul di Bogor yang pernah menyelenggarakan event bertaraf internasional (Grand Prix) dan dari pihak IMI (Ikatan Motor Indonesia) pusat sendiri telah menyusun agenda balap modil dan motor baik yang berskala nasional ataupun daerah. Event-event balap ini yang kemudian menjadi inspirasi timbulnya fenomena yang saat ini sering terjadi yaitu banyaknya para pecinta dunia balap yang menyalurkan hobinya di jalan raya dengan memanfaatkan jalan umum sebagai arena balap liar. Semarang sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah dengan populasi penggemar dunia olahraga otomotif yang cukup besar terlihat dari banyaknya event-event olahraga otomotif dari berbagai cabang diadakan mulai dari tingkat local, daerah maupun tingkat nasional. Pihak IMI Jateng telah menyediakan arena balap mobil dan motor yaitu Sirkuit Tawang Mas yang terletak di kawasan PRPP yang dibangun pada awal bulan Juni dengan panjang lintasan 1.164m terdiri dari dua buah ruas jalan lurus sepanjang 425m dengan lebar jalan 17m dan sebuah lintasan berbentuk lingkaran diameter selebar 90m dengan lebar jalan 12m yang mana nantinya akan dikembangkan lebih panjng lagi pada lintasannya. Sirkuit Tawang Mass ring dipakai untuk ajang balap mobil dan motor yaitu :

Road race Road race yaitu balap motor yang mengadaptasi dari balap jalan raya yang kemudian diterapkan di sirkuit yang mana peserta harus memutari sirkuit sesuai putaran yang ditetapkan penyelenggara. Drag race Drag race yaitu kompetisi untuk mobil dan motor yang saling adu cepat pada trek lurus sejauh 201m / 402m. Drag race dibagi menjadi 2 kelompok yaitu drag mobil dan drag motor yang masing-masing masih dibagi dalam kelas-kelas tertentu. Di Semarang event olahraga otomotif saat sangat diminati para pecinta dunia otomotif baik sebagai peserta maupun sebagai penonton. Oleh karena minat peserta yang banyak (sumber IMI Jateng) pada setiap event, maka event-event olahraga otomotif diadakan sekitar 8-12 kali dalam setahun (sumber IMI Jateng). Selain Semarang menjadi salah satu kota para penggemar dunia otomotif (Data dari redaksi majalah Intan MOTOR) Semarang juga mempunyai letak yang strategis karena terletak di tengah pulau jawa oleh karena itu Semarang mempunyai keuntungan dalam kemudahan akses dari kota-kota lainnya (Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Solo dan kota-kota lain di sekitarnya). Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya pecinta dunia otomotif dan pecinta dunia balap mobil maupun motor meningkat sejak seiring diadakannya event balap mobil/motor di Semarang maka fasilitas yang tersedia saat ini masih kurang memenuhi standar untuk sebuah sirkuit. Pertimbangan dibangunnya SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG adalah untuk mengkomodir kebutuhan para pecinta otomotif dan penggemar olahraga otomotif dalam satu lokasi yang layak dan terpadat pula fasilitas yang dapat mendukung kegiatan yang berhubungan dengan dunia otomotif yaitu : Otomotif Club Center Auto Café and Internet Dengan adanya fasilitas pendukung diharapkan dapat mengakomodir kegiatan dunia otomotif di Semarang dan dapat menarik kegiatan otomotif yang selama ini lebih cenderung berpusat di kawasan Jl. Pahlawan dan seputar kawasan Simpang

Lima. Apalagi Semarang sebagai ibukota propinsi yang menjadi barometer dunia otomotif di Jawa Tengah. Untuk lebih meningkatkan apresiasi masyarakat akan dunia olahraga balap mobil dan motor dan perkembangan dunia otomotif di Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang pada khususnya, maka direncanakanlah SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG. 1.2 TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN 1. Tujuan Tujuan utama yang akan dicapai adalah merencakanan an merancang suatu fasilitas komersial, yaitu sirkuit terpadu di kota Semarang sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan para penggemar olahraga otomotif dan masyarakat luas sehingga mampu mengikuti laju pertumbuhan dan perkembangan olahraga otomotif di Indonesia pada umumnya dan Semarang pada khususnya. 2. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah menyusun dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Sirkuit Terpadu Tawang Mas di Semarang. 1.3 MANFAAT PEMBAHASAN Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : a) Secara Obyektif Memberi pengertian akan olahraga otomotif dan segala hal yang berkaitan dengan olahraga otomotif serta perkembangan yang terjadi. Memberi alternative upaya untuk meningkatkan perekonomian Kotamadya Semarang melalui pembangunan suatu fasilitas olahraga otomotif terpadu yang memiliki prospek yang baik untuk dilaksanakan.

b) Secara Subyektif Penyusunan naskah ini digunakan sebagai landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang akan dilaksanakan dalam bentuk grafis. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan yang harus dipenuhi dalam mata kuliah Tugas Akhir. 1.4 LINGKUP PEMBAHASAN Ruang lingkup penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Sirkuit Terpadu Tawang Mas di Semarang ini meliputi bangunan yang bersifat komersial yaitu Sirkuit Terpadu serta konsep-konsep perancangan yang menitik beratkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, seperti aspek fungsional, teknis, kinerja, kontekstual, dan arsitektural serta pada konteks bangunan itu sendiri dan lingkungan sekitarnya. 1.5 METODE PEMBAHASAN Metode penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Sirkuit Drag Race Terpadu Tawang Mas di Semarang ini menggunakan : Descriptive and documentative method, yaitu dengan mengamati dan merekam konteks lingkungan, bangunan sekitar tapaknserta kebutuhan masyarakat Semarang sesuai dengan karakternya dipandang dari sudut arsitektural, yang kesemuanya itu mengacu pada pembentukan Sirkuit Drag Race Terpadu Tawang Mas di Semarang. Case study research, yaitu studi lapangan dan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait, dilakukan untuk mendapatkan data primer mengenai topic yang dibahas. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, dalam hal ini berupa studi kepustakaan yang berkaitan erat dengan sirkuit balap mobil dan motor serta kondisi lingkungan, standar ruang serta pengumpulan data informasi dan peta dari instansi terkait.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Sirkuit Terpadu Tawang Mas di Semarang ini meliputi : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan secara garis besar tema utama dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur, yang didalamnya meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan yang digunakan, serta kerangka pembahasan yang berisi pokokpokok pikiran dalam tiap bab yang ada. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Meninjau tentang kepustakaan dan studi pustaka untuk mendukung perencanaan dan perancangan Sirkuit Terpadu Tawang Mas di Semarang. BAB III TINJAUAN SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG Berisi tentang factor-faktor yang mempengaruhi perencanaan, kebijakan pengembangan Semarang, poteni Semarang, dan actor pendukung perencanaan. BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Membahas batasan dan anggapan yang diperlukan agar Landasan Peogram Perencanaan dan Perancangan yang disusun lebih terarah dan tidak melebar. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Membahas analisis pendekatan aspek fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis dan kinerja, serta aktivitas dan sirkulasi, pengguna dan pendekatan program ruang. BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR