3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

BAB IV PANDUAN KONSEP

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

BAB 4 PENYUSUNAN KONSEP. Hirarki Penyusunan Arahan Perancangan. 4.1 Visi pembangunan

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DI KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB I KONDISI PINGGIRAN SUNGAI DELI

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

BAB 2 ANALISA KAWASAN. Dalam menghasilkan sebuah pemrograman dan inventarisasi data yang maksimal,

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, khususnya pada kota-kota yang mempunyai kegiatan perekonomian

Konservasi Tanah dan Air di Bantaran Sungai Kampus II UIN SGD Bandung. Iwan Setiawan( dan Agung R

KELURAHAN SELINDUNG BARU

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

BUKU I RINGKASAN EKSEKUTIF INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA BLITAR TAHUN 2016

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

Tabel 4. 1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA KENDARI

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 ANALISA PENYEBAB BANJIR DAN NORMALISASI SUNGAI UNUS KOTA MATARAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan sebuah tempat permukiman yang sifatnya permanen

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 4 ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

DAFTAR ISI. Abstrak... Prakata... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... Daftar Pustaka...

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. buruh timah. Dampak positif selalu disertai dampak negatif, hal tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal yaitu rumah sebagai unit hunian tunggal

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

Rilis PUPR #2 12 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/555. Sentuhan Infrastruktur PUPR Berupaya Menghapus Wajah Kumuh Kampung Nelayan Tegalsari

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

Transkripsi:

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS 3.3.1. Analisis Kedudukan Kawasan A. Analisis Kedudukan Kawasan Kawasan prioritas yaitu RW 1 (Dusun Pintu Air, Dusun Nagawiru, Dusun Kalilangkap Barat, dan Dusun Kalilangkap Timur) Desa Kalilangkap di lintasi jalan penghubung Bumiayu-Bantarkawung dan dilalui oleh Sungai Pemali dan Sungai Kalilangkap. Perkembangan permukiman di kawasan perencanaan lebih cepat dibandingkan dengan kawasan yang lain (RW lain), karena berada di lintasan jalan arteri, juga dapat dilihat dari tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan bangunan lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan/ RW lain. Kawasan ini juga digambarkan dengan pemukiman kapling yang padat/berimpit, kumuh, dan rawan bencana terutama pemukiman yang berada di tepi Sungai Pemali dan Sungai Kalilangkap. Gambar 3.4 Peta Orientasi Kawasan Prioritas Batas Kawasan Prioritas Utara : RW 02 Selatan : RW 05 Timur : RW 04 Barat : Sungai Pemali DESA KALILANGKAP 13

B. Analisa Potensi dan Masalah Kawasan Potensi Potensi kawasan prioritas ada pada aksesibilitas yang mudah dan merupakan pintu utama dari Desa Kalilangkap, serta adanya jalan Bumiayu-Bantarkawung di indikasikan akan mempengaruhi pada perkembangan kegiatan ekonomi sepanjang tepi jalan, sehingga diperlukan penataan agar perkembangannya terarah dan sesuai kaidah tata ruang. Selain itu ada lahan kosong milik pemerintah dapat difungsikan sebagai tempat yang lebih bermanfaat. Masalah Seperti halnya permasalahan pada tingkat desa, kawasan ini juga tidak lebih berkaitan dengan kondisi fisik dan fungsi infrastruktur yang ada, serta perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan, permasalahan tersebut antara lain: Lingkungan Dapat dilihat dari beberapa aspek pengamatan, yaitu: Perumahan : rumah ± 70% tidak mempunyai septictank, dan bangunan rumah cenderung memadat disekitar jalan desa. Sumber Air bersih: Kondisi sumber air sumur keruh dan berbau besi, sehingga air sudah tidak layak konsumsi. Jaringan jalan : kondisi jalan desa rusak dan tidak dilengkapi dengan street furniture. Sistem Drainase : Kondisi drainase yang buruk dan dipenuhi sampah, dan sebagian belum dilengkapi dengan drainase. Irigasi : Saluran irigasi sudah beralih fungsi, selain untuk pengairan juga digunakan sebagai tempat pembuangan limbah, septictank, dan sampah. Persampahan : perilaku masyarakat dalam membuang sampah di sembarang tempat seperti di irigasi, sungai kecil, bantaran Sungai Pemali, dan lahan kosong, hal ini karena belum ada sistem pengelolaan sampah. RTH : sangat minimnya RTH/penghijauan di Desa Kalilangkap sehingga menjadi desa yang panas, 14

gersang, terutama di lingkungan permukimannya. RTH hanya berupa sawah di pinggiran desa. Rawan bencana : terdapat lokasi yang rawan bencana yaitu di sepanjang tepian Sungai Pemali dan Sungai Kalilangkap. Ekonomi Masih kurangnya modal usaha, dan informasi cara pengembangan yang kurang, serta tidak minat terhadap informasi pengembangan suatu usaha, sehingga kegiatan ekonomi sifatnya hanya sebatas perdagangan dan jasa. Adanya potensi dan masalah kawasan diperlukan penataan yang komprehensif menyangkut sarana, prasarana, kegiatan ekonomi, kelembagaan, pemerintah desa, dan masyarakat itu sendiri. Semuanya terintegrasi dengan penataan secara makro Desa Kalilangkap. Diharapkan dengan adanya penataan dapat memberikan dampak positif baik terhadap perkembangan kawasan prioritas maupun secara keseluruhan Desa Kalilangkap. Konsep penataan yang akan dikembangkan antara lain : a. Penataan kawasan perdagangan dan jasa dengan membentuk pola linier (di sepanjang tepi Jalan Bumiayu- Bantarkawung). b. Penataan kawasan permukiman padat huni : Pavingisasi jalan pintas/gang Penataan jaringan drainase/irigasi Penataan garis sempadan sungai Penataan sanitasi lingkungan Penataan RTH Sistem pengelolaan sampah Perbaikan rumah tidak layak huni c. Penataan bantaran Sungai Pemali dengan brojong dan RTH, serta normalisasi sungai d. Penataan kawasan Sungai Kalilangkap Perbaikan kondisi talud Normalisasi fungsi sungai e. Mempertahankan area sawah sebagai ruang terbuka hijau dan budidaya. 15

3.3.2. Analisis Penataan Sarana Prasarana Lingkungan A. Analisis penataan jaringan jalan Kondisi jalan rusak (dari pintu air sampai perbatasan dengan RW 02), dan kurang nyaman bagi pejalan kaki Jalan pintas berupa jalan tanah dan sempit Pembuatan trotoar, pohon, PJU untuk Jalan Pintu Air. Pavingisasi dilengkapi pepohonan untuk jalan Jalan pintas berupa jalan tanah tanah. 16

B. Analisis penataan jaringan drainase/irigasi Drainase sebagai tempat pembuangan limbah Drainase rusak akibat desakan beban jalan Air sawah bercampur limbah masuk ke drainase Perbaikan pembangunan drainase Perbaikan normalisasi saluran irigasi dan dan Bangunan di atas irigasi Belum dilengkapi dengan drainase Irigasi mengalami pendangkalan Lahan samping irigasi penuh tumpukan sampah 17

C. Analisis penataan Sanitasi Drainase sebagai tempat pembuangan limbah mandi/cuci dalam kondisi terbuka. Menggunakan pekarangan/tepi sawah sebagai tempat pembuangan limbah. Sungai Kalilangkap sebagai tempat pembuangan limbah/septictank. Penataan dan pembangunan buangan limbah Pembangunan septictank 18

D. Analisis pelayanan air bersih Masyarakat menggunakan sumur untuk memenuhi kebutuhan mandi/cuci/kakus. Pembangunan tempat penyulingan air kotor menjadi air bersih Pembangunan instalasi jaringan air bersih Masyarakat menggunakan sungai dan irigasi untuk mencuci bila musim kemarau tiba. 19

E. Analisis Pengelolaan Sampah Tumpuka sampah bercampur limbah di pekarangan warga. Tumpukan sampah di tepi Sungai Kalilangkap. Tumpukan sampah di pinggiran Sungai Pemali. Tumpukan sampah di Sungai Kalilangkap. Tumpukan sampah di pekarangan warga tepat di sempadan sungai. Sistem pengelolaan sampah dengan Bank Sampah sekaligus penyusunan pengelola Sistem pengolahan sampah dengan pembuatan kompos/pupuk organik sekaligus penyusunan pengelola Sampah di lahan kosong tepi irigasi. Sampah di Sungai Pemali. Tumpukan sampah bercampur limbah di Sungai Kalilangkap. 20

F. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau [RTH] Konsep ruang terbuka hijau diarahkan pada fungsi pelayanan skala lingkungan, dan sebagai buffer kawasan rawan longsor dan banjir. Konsep ruang terbuka hijau meliputi : Mempertahankan area sawah sebagai ruang terbuka dan budidaya pertanian Mempertahankan ruang terbuka hijau pekarangan Penataan ruang terbuka di lingkungan permukiman Penataan garis sempadan sungai yang berfungsi sebagai buffer kawasan rawan longsor dan banjir Penataan jalur pejalan kaki. 21