3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS 3.3.1. Analisis Kedudukan Kawasan A. Analisis Kedudukan Kawasan Kawasan prioritas yaitu RW 1 (Dusun Pintu Air, Dusun Nagawiru, Dusun Kalilangkap Barat, dan Dusun Kalilangkap Timur) Desa Kalilangkap di lintasi jalan penghubung Bumiayu-Bantarkawung dan dilalui oleh Sungai Pemali dan Sungai Kalilangkap. Perkembangan permukiman di kawasan perencanaan lebih cepat dibandingkan dengan kawasan yang lain (RW lain), karena berada di lintasan jalan arteri, juga dapat dilihat dari tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan bangunan lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan/ RW lain. Kawasan ini juga digambarkan dengan pemukiman kapling yang padat/berimpit, kumuh, dan rawan bencana terutama pemukiman yang berada di tepi Sungai Pemali dan Sungai Kalilangkap. Gambar 3.4 Peta Orientasi Kawasan Prioritas Batas Kawasan Prioritas Utara : RW 02 Selatan : RW 05 Timur : RW 04 Barat : Sungai Pemali DESA KALILANGKAP 13
B. Analisa Potensi dan Masalah Kawasan Potensi Potensi kawasan prioritas ada pada aksesibilitas yang mudah dan merupakan pintu utama dari Desa Kalilangkap, serta adanya jalan Bumiayu-Bantarkawung di indikasikan akan mempengaruhi pada perkembangan kegiatan ekonomi sepanjang tepi jalan, sehingga diperlukan penataan agar perkembangannya terarah dan sesuai kaidah tata ruang. Selain itu ada lahan kosong milik pemerintah dapat difungsikan sebagai tempat yang lebih bermanfaat. Masalah Seperti halnya permasalahan pada tingkat desa, kawasan ini juga tidak lebih berkaitan dengan kondisi fisik dan fungsi infrastruktur yang ada, serta perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan, permasalahan tersebut antara lain: Lingkungan Dapat dilihat dari beberapa aspek pengamatan, yaitu: Perumahan : rumah ± 70% tidak mempunyai septictank, dan bangunan rumah cenderung memadat disekitar jalan desa. Sumber Air bersih: Kondisi sumber air sumur keruh dan berbau besi, sehingga air sudah tidak layak konsumsi. Jaringan jalan : kondisi jalan desa rusak dan tidak dilengkapi dengan street furniture. Sistem Drainase : Kondisi drainase yang buruk dan dipenuhi sampah, dan sebagian belum dilengkapi dengan drainase. Irigasi : Saluran irigasi sudah beralih fungsi, selain untuk pengairan juga digunakan sebagai tempat pembuangan limbah, septictank, dan sampah. Persampahan : perilaku masyarakat dalam membuang sampah di sembarang tempat seperti di irigasi, sungai kecil, bantaran Sungai Pemali, dan lahan kosong, hal ini karena belum ada sistem pengelolaan sampah. RTH : sangat minimnya RTH/penghijauan di Desa Kalilangkap sehingga menjadi desa yang panas, 14
gersang, terutama di lingkungan permukimannya. RTH hanya berupa sawah di pinggiran desa. Rawan bencana : terdapat lokasi yang rawan bencana yaitu di sepanjang tepian Sungai Pemali dan Sungai Kalilangkap. Ekonomi Masih kurangnya modal usaha, dan informasi cara pengembangan yang kurang, serta tidak minat terhadap informasi pengembangan suatu usaha, sehingga kegiatan ekonomi sifatnya hanya sebatas perdagangan dan jasa. Adanya potensi dan masalah kawasan diperlukan penataan yang komprehensif menyangkut sarana, prasarana, kegiatan ekonomi, kelembagaan, pemerintah desa, dan masyarakat itu sendiri. Semuanya terintegrasi dengan penataan secara makro Desa Kalilangkap. Diharapkan dengan adanya penataan dapat memberikan dampak positif baik terhadap perkembangan kawasan prioritas maupun secara keseluruhan Desa Kalilangkap. Konsep penataan yang akan dikembangkan antara lain : a. Penataan kawasan perdagangan dan jasa dengan membentuk pola linier (di sepanjang tepi Jalan Bumiayu- Bantarkawung). b. Penataan kawasan permukiman padat huni : Pavingisasi jalan pintas/gang Penataan jaringan drainase/irigasi Penataan garis sempadan sungai Penataan sanitasi lingkungan Penataan RTH Sistem pengelolaan sampah Perbaikan rumah tidak layak huni c. Penataan bantaran Sungai Pemali dengan brojong dan RTH, serta normalisasi sungai d. Penataan kawasan Sungai Kalilangkap Perbaikan kondisi talud Normalisasi fungsi sungai e. Mempertahankan area sawah sebagai ruang terbuka hijau dan budidaya. 15
3.3.2. Analisis Penataan Sarana Prasarana Lingkungan A. Analisis penataan jaringan jalan Kondisi jalan rusak (dari pintu air sampai perbatasan dengan RW 02), dan kurang nyaman bagi pejalan kaki Jalan pintas berupa jalan tanah dan sempit Pembuatan trotoar, pohon, PJU untuk Jalan Pintu Air. Pavingisasi dilengkapi pepohonan untuk jalan Jalan pintas berupa jalan tanah tanah. 16
B. Analisis penataan jaringan drainase/irigasi Drainase sebagai tempat pembuangan limbah Drainase rusak akibat desakan beban jalan Air sawah bercampur limbah masuk ke drainase Perbaikan pembangunan drainase Perbaikan normalisasi saluran irigasi dan dan Bangunan di atas irigasi Belum dilengkapi dengan drainase Irigasi mengalami pendangkalan Lahan samping irigasi penuh tumpukan sampah 17
C. Analisis penataan Sanitasi Drainase sebagai tempat pembuangan limbah mandi/cuci dalam kondisi terbuka. Menggunakan pekarangan/tepi sawah sebagai tempat pembuangan limbah. Sungai Kalilangkap sebagai tempat pembuangan limbah/septictank. Penataan dan pembangunan buangan limbah Pembangunan septictank 18
D. Analisis pelayanan air bersih Masyarakat menggunakan sumur untuk memenuhi kebutuhan mandi/cuci/kakus. Pembangunan tempat penyulingan air kotor menjadi air bersih Pembangunan instalasi jaringan air bersih Masyarakat menggunakan sungai dan irigasi untuk mencuci bila musim kemarau tiba. 19
E. Analisis Pengelolaan Sampah Tumpuka sampah bercampur limbah di pekarangan warga. Tumpukan sampah di tepi Sungai Kalilangkap. Tumpukan sampah di pinggiran Sungai Pemali. Tumpukan sampah di Sungai Kalilangkap. Tumpukan sampah di pekarangan warga tepat di sempadan sungai. Sistem pengelolaan sampah dengan Bank Sampah sekaligus penyusunan pengelola Sistem pengolahan sampah dengan pembuatan kompos/pupuk organik sekaligus penyusunan pengelola Sampah di lahan kosong tepi irigasi. Sampah di Sungai Pemali. Tumpukan sampah bercampur limbah di Sungai Kalilangkap. 20
F. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau [RTH] Konsep ruang terbuka hijau diarahkan pada fungsi pelayanan skala lingkungan, dan sebagai buffer kawasan rawan longsor dan banjir. Konsep ruang terbuka hijau meliputi : Mempertahankan area sawah sebagai ruang terbuka dan budidaya pertanian Mempertahankan ruang terbuka hijau pekarangan Penataan ruang terbuka di lingkungan permukiman Penataan garis sempadan sungai yang berfungsi sebagai buffer kawasan rawan longsor dan banjir Penataan jalur pejalan kaki. 21