BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber. dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS DENGAN TEMA PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) UNTUK SMP/MTs (Kelas VIII Semester 1) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Trianto, 2010:171). Tujuan utama dari pendidikan IPS adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD Langkahlangkah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di. SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan dijabarkan beberapa sub judul yang akan digunakan

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP KRISTEN ABDI WACANA PONTIANAK. Oleh Aminuyati, Sri Zulhartati, F.Y. Khosmas

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan minimal dari pendidik (Andi Prastowo, 2012: 106).

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju mengubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2011: 18).

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau the study of the group behavior of human beings (Calhoun dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik kelas rendah di Sekolah Dasar merupakan rentang usia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

Pembelajaran Geografi di Sekolah Dasar ( SD ) Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : IKA WIWIN. SW.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik;

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

2 Penerapan pembelajaran IPA pada kenyataannya di lapangan masih banyak menggunakan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang berpusat pada gu

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1Salatiga

PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan strategi pembangunan pendidikan nasional. berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP PADA TEMA ENERGI DALAM TUBUH MENGGUNAKAN METODE 4S TMD

2016 PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE CONNECTED BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan serta

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. mendukung cara tersebut makin disempurnakan dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Analisis Materi IPBA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

I. PENDAHULUAN. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang meliputi standar isi, standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan seumur hidup ( long life education) akan terwujut jika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

I. PENDAHULUAN. dapat ditempatkan pada siswa kelas rendah (yaitu:siswa kelas I, II dan III) KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik) dijelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran terpadu yang mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi. Permendiknas No. 20 tahun 2006 menjelaskan bahwa mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu. Materi IPS di SMP/MTs memuat materi sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi yang dipadukan. Kajian dalam IPS dikaji menggunkan disiplin-disiplin ilmu sosial yang dipadukan Ciri-ciri pembelajaran IPS sebagai mata pelajaran terpadu tercermin dalam tujuan pembelajaran IPS yaitu pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran IPS bisa dikatakan bermakna jika pembelajaran IPS mampu mengembangkan potensi siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat. Menurut Trianto (2007: 128) tujuan pembelajaran IPS yaitu mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial dalam masyarakat, memiliki sikap mental positif dalam perbaikan ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat. Konsep keterpaduan dalam IPS mencoba mempertautkan dan menghubungkan beberapa SK, KD, Indikator, dan materi kedalam satu topik. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS pada kurikulum KTSP yang sifatnya parsial dapat di padukan seperti materi IPS kelas VIII semester 1 KD 1.1, 1.3, 2.1, 3.1, 3.2 dan 4.1. Secara garis besar materi tersebut 1

2 menggambarkan tentang Sumber Daya Alam (SDA) dan pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi penduduk serta pemanfaatannya yang kadang tidak disertai tanggung jawab. Pemanfaatan SDA yang tidak bertanggung jawab seringkali menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan hidup dan kelangkaan SDA. Kelangkaan SDA tidak jarang memicu penyimpangan-penyimpangan sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu dibutuhan berbagai upaya dalam mengatasi ataupun meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari pemanfaaatan SDA seperti melakukan pencegahan penyimpangan sosial di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, menerapkan skala prioritas dalam pemanfaatan SDA, serta melakukan pelestarian SDA. Kenyataannya di lapangan, pembelajaran IPS sebagian besar masih dilakukan secara terpisah-pisah. Banyak faktor yang melatarbelakanginya seperti ketidaksiapan guru dalam mengajarkan keterpaduan dalam IPS. Banyak guru yang belum mempunyai pengalaman yang memadai untuk melakukan pembelajaran terpadu dalam IPS. Belum adanya atau terbatasnya bahan ajar terpadu dalam IPS juga merupakan alasan mengapa pembelajaran IPS jarang dilakukan secara terpadu. Bahan ajar baru sebatas buku teks dan LKS yang sifatnya masih parsial (sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi) dan kadang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitar mereka. Hal ini mengakibatkan pesan materi tidak tersampaikan kepada siswa. Selain itu, LKS yang seharusnya berisi lembaran-lembaran tugas yang harus dikerjakan siswa (Depdiknas, 2008:23) ternyata berisi rangkuman buku teks.

3 Bahan ajar merupakan komponen penting dalam menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran. Tersediannya bahan ajar yang berkualitas dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan tujuan pembelajaran tentu akan meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat terlaksana. Modul merupakan salah satu jenis bahan ajar yang dapat membantu guru membelajarkan pembelajaran mandiri kepada siswa. Siswa dapat belajar secara mandiri menggunakan modul. Bahasa modul yang komunikatif dan adanya petunjuk penggunaan modul menjadikan modul sebagai salah satu bahan ajar mandiri. Pengembangan modul IPS dirasa penting untuk dilakukan. Selain dapat memadukan materi-materi dalam IPS yang sifatnya parsial, modul IPS juga dapat menggiring siswa untuk belajar secara mandiri dengan bahasanya yang komunikatif. Pemilihan modul sebagai bagian dari bahan ajar dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi siswa yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar ada pula yang memiliki kecepatan rendah dalam belajar. Dengan demikian siswa yang tertinggal dalam pelajaran bisa belajar secara mandiri Pengembangan bahan ajar IPS dapat mengakomodir permasalahan belum adanya atau terbatasnya bahan ajar terpadu dalam IPS. Bahan ajar dibatasi pada pengembangan modul. Pengembangan modul ini melalu langkah-langkah yang sistematis dan terencana sehingga produk yang dihasilkan layak untuk digunakan.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Pembelajaran IPS di SMP/MTs belum diajarkan secara terpadu sesuai amanat Permendiknas No. 20 tahun 2006. 2. Masih banyak guru IPS yang belum mampu menyusun bahan ajar terpadu dalam IPS, sehingga pembelajaran IPS belum diajarkan secara terpadu. 3. Belum ada atau terbatasnya bahan ajar terpadu dalam IPS untuk siswa SMP/MTs. C. Pembatasan Masalah Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada belum ada atau terbatasnya bahan ajar terpadu dalam IPS untuk siswa SMP/MTs. Bahan ajar ini dibatasi pada pengembangan modul IPS untuk siswa kelas VIII semester 1. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah modul pembelajaran IPS yang dikembangkan layak digunakan berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, guru IPS dan siswa? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian adalah mengembangkan modul pembelajaran IPS yang layak digunakan berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, guru IPS, dan siswa.

5 F. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis. 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan menambah pengetahuan pengembangan modul IPS. 2. Secara Praktis Diharapkan penelitian pengembangan ini bermanfaat dengan memberikan kontribusi kepada: a. Siswa 1) Didapatnya keutuhan dan kebulatan pengetahuan IPS. 2) Siswa dapat belajar lebih mandiri b. Guru Memberikan gambaran mengenai contoh konkrit modul yang dapat digunakan untuk pembelajaran terpadu dalam IPS di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs). c. Peneliti Menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan langkah-langkah pengembangan modul IPS agar modul yang dihasilkan selanjutnya lebih layak dan berkualitas.