BAB I PENDAHULUAN. adalah peningkatan kemampuan masyarakat baik secara individu maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa individu sosial yang tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya,

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

Kata kunci: Perspektif Komunikasi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi pendidik, sebab disamping memberikan cara-cara yang

BAB I PENDAHULUAN. arus perubahan demi mencetak sumber daya manusia berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem kerap muncul sebagai bentuk reformasi dari sistem sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

1. BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change. sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

Draft : GBHP. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Pengertian. 1.2 Landasan. 1.3 Tujuan. 1.4 Sistematika. Bab 2 Bidang-Bidang BP HIMATIKA ITB Periode

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tugas dalam memenuhi harapan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fungsi pokok yang paling strategis guna mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. 1

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang di miliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. kantor, dll ), oleh karena itu komunikasi menyentuh hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dan

1. Pengaruh, yaitu sesuatu yang bisa memberi perubahan keadaan suatu subyek.

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. didukung oleh Cockroft dalam Mulyana (2003: 253) yang menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. negeri ini menghadapi persaingan global, khususnya dalam bidang. pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dianugerahi kemampuan dan kekuatan berpikir. Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggambarkan kehidupan baik kehidupan dari diri pengarang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sebagai suatu proses belajar, belajar yang dimaksud adalah peningkatan kemampuan masyarakat baik secara individu maupun kolektif tidak hanya menyesuaikan diri dengan perubahan, melainkan juga untuk mengarahkan perubahan itu sendiri sesuai dengan tujuan yang bersangkutan. Juga berarti belajar untuk mematahkan pola batin yang menerima fasilitas sebagai satu-satunya jawaban terhadap penindasan keadaan tak berdaya. 1 Bryant dan White menyatakan : Ada empat aspek yang terkandung di dalam pembangunan kualitas manusia sebagai upaya meningkatkan kapasitas. Pertama, pembangunan harus memberikan penekanan pada kapasitas (Capacity), kepada apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut serta energi yang diperlukan untuk itu. Kedua, pembangunan harus menekankan pemerataan (equity). Perhatian yang tidak merata pada berbagai kelompok masyarakat akan memecah-belah masyarakat dan akan menghancurkan kapasitas mereka. Ketiga, pembangunan mengandung arti pemberian kuasa dan wewenang (Empowerment) yang lebih besar kepada rakyat. Hasil pembangunan baru cukup bermanfaat bagi 1 Zulkarimein Nasutions, Komunikasi Pembangunan (Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada, 1996) hal. 74 1

2 masyarakat bila mereka memiliki wewenang yang sepadan. Pembangunan harus mengandung upaya peningkatan wewenang kepada masyarakat kelompok yang lemah. Koreksi terhadap keputusan-keputusan yang tidak adil tentang alokasi sumber daya hanyalah dapat dilakukan bila kelompok lemah ini mempunyai wewenang yang cukup besar. Yang keempat, pembangunan mengandung pengertian berkelangsungan atau berkelanjutan (Sustainable) dan interdependensi diantara negara-negara di dunia. 2 Secara umum pembangunan desa adalah menghilangkan secara tuntas hambatan-hambatan sosial psikologis dan budaya tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan sistem pendidikan terpadu. Pendidikan terpadu ini menitikberatkan sasarannya pada usaha peningkatan informasi dan pengetahuan tentang pemberantasan buta huruf, matematika, ekonomi, kerohanian. 3 Dalam penelitian ini, yang hendak dibangun adalah manusia. Pembangunan manusia mempunyai 2 sisi, yaitu pembentukan kemampuankemampuan manusia (Human Capabilities) seperti pengetahuan, keterampilan. dan penggunaan dari kemampuan yang telah diperoleh. 4 Kehadiran dunia maya telah menyatu dalam kehidupan masyarakat terutama pada anak-anak. Acara yang disajikan telah mampu merayu hati anak-anak, sehingga sering kali menghabiskan waktunya untuk melihat acara tersebut dan melupakan kewajibannya begitu saja, yaitu kewajiban untuk 2 Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, (Yogyakarta : Arti Bumi Intaran, 2005) hal 278-279 3 Eduard Depari, Colin Macandrew, Peranan Komunikais Massa Dalam Pembangunan (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press 1995) hal 67 4 Zulkarimein Nasution, Komunikasi Pembangunan,... hal 56

3 belajar yang seharusnya dilakukan habis magrib. Namun rutinitas tersebut telah berubah menjadi aktivitas melihat televisi. Kondisi ini terus berlangsung tanpa adanya pengendalian. Tanpa disadari perlahan pola belajar anak mulai mengalami penurunan dan hal tersebut berimbas pada pendidikan yang buruk. Disadari bahwa pendidikan sangatlah penting, karena dari sanalah ditentukan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang bermutu merupakan prasyarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang baik, dan sumber daya yang buruk secara pasti akan melahirkan masyarakat yang buruk pula. Perkembangan dan perubahan secara terus-menerus, sebagai akibat logis dari informasi pendidikan, menuntut perbaikan sistem pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Atas dasar tuntutan mewujudkan masyarakat seperti itu, diperlukan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup dimensi manusia seutuhnya yakni aspek moral, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. Oleh karena mencoba memahami kebutuhan itu maka, Pemerintah desa bersama komite sekolah, para guru dan pemuka masyarakat menyepakati untuk mengadakan program Jam Wajib Belajar (WAJAR) dan Jam Wajib Mati Televisi (WAMATI) yang disingkat Wajarwamati. Program ini khusus untuk orang tua yang memiliki anak sekolah SD dan SMP.

4 Program Wajarwamati yang tadinya hanya disepakati oleh pihakpihak tertentu ternyata lambat laun disambut baik oleh masyarakatnya, karena program yang ditetapkan oleh pemerintah desa ini memang benar-benar membawa manfaat positif serta kemajuan yang begitu pesat bagi anak didik. Dalam kurun 5 tahun terakhir prestasi yang diperoleh secara umum meningkat atau boleh dikatakan cukup membanggakan, bahkan ditingkat kecamatan, yang biasanya ranking di atas 10 besar, pada tahun berikutnya (setelah program jam wajib belajar dan jam wajib matikan televisi), siswa SD maupun SMP dari desa Sidomukti selalu mendapat ranking/peringkat 5 besar di tingkat kecamatan dan di tahun 2008-2009 berhasil meraih peringkat satu se-kecamatan. Berkat keseriusan pemerintah desa juga partisipasi aktif masyarakat akhirnya pada tahun 2008 telah masuk program Pro Rakyat melalui PNPM generasi sehat dan cerdas, sekaligus program ini (Jam Wajib Belajar Dan Jam Wajib Matikan Televisi Ini) mendapat pengakuan dan penghargaan dari Negara karena desa Sidomukti telah berhasil. Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi secara nyata dalam pembangunan, serta menyadarkan masyarakat agar mengerti dan memahami akan kebutuhannya pendidikan anaknya. Bukanlah suatu hal yang mudah, untuk mewujudkan itu semua, diperlukan suatu kemampuan berkomunikasi oleh penggerak perubahan untuk membuat masyarakat agar mereka sadar dan tergerak. Keberhasilan suatu program pembangunan tidak terlepas dari komunikasi yang dilakukan, sejak mulai perencanaan, pelaksanaan dan

5 selesainya pembangunan itu sendiri memerlukan suatu pengelolaan yang sistematis dan disiplin yang tinggi. Pengelolaan yang sistematis akan berkaitan dengan program pembangunan secara baik dan terarah. Kondisi ini sangat menarik untuk dikaji, karena bagaimanapun proses komunikasi pembangunan yang menyertakan partisipasi aktif tidak lepas dari model-model komunikasi yang dibentuk oleh motivator pembangunan. Oleh karena itu peneliti ingin mengadakan studi khusus untuk mendiskripsikan Model Komunikasi Pembangunan Dalam Mensosialisasikan Peraturan Desa "Jam Wajib Belajar Dan Jam Wajib Matikan Televisi. " di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan-Jawa Timur. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang melatarbelakangi peraturan desa Wajib Belajar Dan Wajib Matikan Televisi di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan-Jawa Timur? 2. Bagaimana model komunikasi pembangunan yang digunakan dalam mensosialisasikan peraturan desa Wajib Belajar dan Wajib Matikan Televisi di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan-Jawa Timur? 3. Faktor-faktor apa yang menunjang terlaksananya Peraturan Desa Wajib Belajar, (WAJAR) Wajib Matikan Televisi (WAMATI) di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan-Jawa Timur?

6 C. Tujuan Penelitian Dengan melihat latar belakang serta rumusan masalah yang ada, peneliti ingin bertujuan : 1. Ingin mendiskripsikan latar belakang peraturan desa wajib belajar dan wajib matikan televisi di Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan jawa timur 2. Ingin mendiskripsikan model komunikasi pembangunan yang digunakan dalam mensosialisasikan peraturan desa "Wajib Belajar (WAJAR) dan Wajib Matikan Televisi (WAMATI)". di Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan-Jawa-Timur 3. Ingin mendiskripsikan faktor-faktor yang menunjang terlaksananya peraturan desa "Wajib Belajar (WAJAR) dan Matikan Televisi (WAMATI)". di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan- Jawa timur. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan teori tentang pembangunan yang terkait dengan mata kuliah program studi ilmu komunikasi, serta dapat dijadikan bahan koreksi yang konstruktif untuk mengembangkan dan menambah pemahaman.

7 2. Secara praktis Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dan memperluas pemahaman serta kemampuan penulisan dalam mengadakan penelitian ilmiah juga dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara masyarakat dan pemerintah desa di desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa-Timur. E. Definisi Konsep Pada dasarnya konsep merupakan unsur pokok dari penelitian dan suatu konsep sebenarnya adalah definisi singkat dari sejumlah fakta atau gejala yang ada. Konsep yang dipilih dalam penelitian ini haruslah ditentukan oleh batas permasalahannya dan ruang lingkup, dengan harapan di dalam permasalahan tersebut tidak terjadi kesimpangsiuran dan salah pengertian dalam memahami konsep-konsep yang diajukan dalam penelitian. Adapun definisi konsep pada Penelitian ini adalah model komunikasi, komunikasi pembangunan, dan peraturan desa. 1. Model Komunikasi Menurut Sereno dan Mortensen dalam Mulyana Model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Oleh karenanya model komunikasi mempunyai 3 fungsi : pertama, pelukisan proses komunikasi. Kedua, menunjukkan hubungan visual. ketiga, membantu menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

8 Sedangkan model komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mendiskripsikan penyampaian pesan tentang ide-ide atau gagasan yang dilakukan oleh perangkat desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa Timur dengan masyarakatnya. 2. Komunikasi Pembangunan Komunikasi merupakan suatu proses pemindahan atau pengoperan fakta-fakta, keyakinan-keyakinan sikap, reaksi-reaksi emosional, serta berbagai bentuk kesadaran manusia. Misalnya ketika kita lagi marah, sedih, menangis dan lain-lain. Komunikasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling menggunakan informasi, dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan. Komunikasi bukan merupakan jawaban itu sendiri, tetapi pada hakekatnya komunikasi merupakan hubungan yang timbulkan oleh penerusan rangsangan dan pembangkitan balasannya. 5 Sedangkan pembangunan menurut Seers (1969) adalah membangkitkan masyarakat dari keadaan kemiskinan, tingkat melek huruf (Literacy Rate) yang rendah, pengangguran dan ketidakadilan sosial. Gejala yang seperti ini biasanya terjadi pada negara yang sedang berkembang. 6 Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa komunikasi pembangunan adalah meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik). Diantara semua pihak yang 5 Sutaryo, 2005, Sosiologi Komunikasi,...hal 278 6 Zulkarimein Nasution, 1996, Komunikasi Pembangunan,... hal 67

9 terlibat dalam usaha pembangunan. Terutama antara masyarakat dan pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. 7 Sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini mengarah pada Model Komunikasi Pembangunan Dalam Mensosialisasikan Peraturan Desa "Wajib Belajar Dan Wajib Matikan Televisi" di Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Maka pengertian komunikasi pembangunan disini peneliti mengkhususkan pada pendiskripsian yang meliputi; cara, upaya, serta teknik penyampaian atau gagasan dan keterampilan pembangunan dari pihak yang memprakarsai pembangunan yaitu Pemerintah Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa-Timur. 3. Peraturan Desa Desa berasal dari bahasa Sansekerta "Deshi" yang berarti tanah kelahiran atau tanah tumpah darah, kemudian istilah desa menjadi istilah nasional untuk menunjukkan kesatuan wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan langsung dibawah camat dan berhak melangsungkan rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam masyarakat desa masih terlihat adanya pengendalian sosial (social control) yang kuat, yaitu berupa peraturan-peraturan yang mengikat. Sesuai dengan ketentuan pemerintah desa, seperti adanya undang-undang atau peraturan yang harus dilaksanakan masyarakat. Apabila dilanggar biasanya 7 Zulkarimein Nasution, Ibid, Hal 92

10 ada sanksi-sanksi atau hukuman yang harus dibayar. Dalam hal ini peraturan desa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala penataan, pengendalian, kebijakan dan ketetapan yang dibuat dan disusun bersama oleh pemerintah desa, komite sekolah, tokoh masyarakat serta masyarakat, yang nantinya peraturan desa ini dijalankan oleh anak/siswa SD-SMP. F. Sistematika Pembahasan BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini peneliti menulis beberapa hal yang berkaitan dengan perencanaan yang akan dilakukan, atau disebut dengan proposal penelitian. Dalam bab ini Meliputi, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Konsep, Dan Sistematika Pembahasan. BAB II : Kerangka Teoretik, dalam kajian teoretik peneliti menyajikan 3 item yang menyangkut tentang pembahasan. Item yang pertama ada kajian pustaka, Di dalam kajian pustaka ada 5 poin pembahasan Poin ke-satu tentang: Model komunikasi dimana didalamya meliputi, a) Pengertian Model Komunikasi, b) Modelmodel Komunikasi. c) model arus penyampaian informasi. Poin ke-dua adalah Definisi Komunikasi Pembangunan. Poin ke-tiga tentang Implementasi Komunikasi Pembangunan yang mencakup pembahasan a) Tahap Perencanaan Komunikasi, b) Ciri-Ciri

11 Komunikasi Perencanaan, c) Unsur-Unsur Dalam Pembangunan Dan Pengelolaan Pembangunan, d) Proses Dan Siklus Perencanaan Pembangunan. Poin ke-empat tentang Strategi Komunikasi Pembangunan Meliputi, a) Komunikasi dan Pengembangan Kapasitas Diri, b) Media Rakyat Dalam Pembangunan, c) Peran Komunikator Sebagai Agen Perubahan. Sedangkan poin yang terakhir adalah Peraturan Desa meliputi, a) Pengertian Peraturan Desa. b) macam-macam desa. Item Kedua, adalah Kajian Teoretik diantaranya, Teori Difusi Inovasi, Teori Dependensi Media. Item yang ketiga, adalah Penelitian Terdahulu Yang Relevan. BAB III : Metode Penelitian, dalam bab ini menegaskan beberapa konsep penelitian yang dilakukan peneliti, disini peneliti menulis Pendekatan dan Jenis Penelitian, Subyek Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Tahap-Tahap Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Teknik Pemeriksanaan Keabsahan Data. BAB IV : Penyajian dan Analisis Data, dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran Setting Penelitian (letak geografis, orbitasi, dan keadaan umum penduduk, kondisi pendidikan, perekonomian, agama dan kondisi sarana perhubungan dan komunikasi) Kedua, Penyajian Data, yang didalamnya mendiskripsikan secara detail hasil dari peroleh data (berupa hasil wawancara) Ketiga Analisis

12 Data, di sini peneliti mengolah data (data hasil dari penyajian data) secara spesifik. Ke Empat adalah Pembahasan, dimana peneliti akan mensinergikan antara teori yang diajukan dengan data yang diperoleh. BAB V : Penutup, pada bab ini merupakan bab akhir dalam penelitian yang berisi tentang yang Meliputi kesimpulan dan saran.